Ilustrasi
AMP - Kota petro Dollar, itulah nama yang sebelumnya di kenal oleh dunia untuk kota penghasil Migas di Aceh, yaitu Kota Lhokseumawe. Bagi warga di kota itu pada umumnya bekerja sebagai PNS, guru, pengusaha, karyawan hingga pelayan di sejumlah cafee.

Kali ini, saya mengupas jejak prostitusi di kota itu, awalnya saya singgah di salah satu caffee yang letaknya di pinggir waduk Kota Lhokseumawe, kebetulan malam itu yakni malam Minggu, (25/08/2018).

Pada malam itu saya tidak sendiri, dan kebetulan datang dengan seorang sahabat yang berada di kota itu, sekitar pukul 20:00 WIB saya bersama sahabat sudah mulai duduk di situ, seraya memesan minuman teh botol.

Mata saya kian melirik pengunjung caffee itu, kenapa tidak, saya lihat banyak gadis yang masih berusia dibawah 20 tahun dengan pakaian yang ketat masuk keruangan lantai dua cafee tersebut, ada yang berpasangan, bahkan ada yang yang datangnya sesama jenis (wanita).

Kecurigaan mulai masuk di pikiranku, dan saya menanyakan kepada sahabat saya tadi, sebut saja namanya Kadir. "Dir, kok gadis-gadis itu nongkrongnya kelantai dua ya," tanya saya kepada kadir.

"Ooo itu bukan nongkrong bos, tapi karokean alias tempat bokep, kalau mau lihat nanti kita ke atas," jawabnya.

Saya pun terkejut, "Bokep yang gimana tu maksudnya dir," tanya saya kembali karena merasa ingin tau.

"Lihat saja nanti, gadis yang keatas tadi nantinya joget dia, dan ruangannya hanya dihidupin lampu kedap-kedip gitu," jawabnya lagi.

Tak tunggu lama saya pun mengajaknya kelantai dua, tepatnya jarum jam menunjuk pukul 21:45 WIB, kawan saya pun menjumpai seorang pelayan, dan saya lihat mereka berbisik, saya pun makin penasaran.

"Tadi bilang apa sama orang itu Dir,"tanya saya.

"Hanya bilang kami mau keruang bokep berdua dengan kamulah,"jawabnya.

Kamipun emnuju ruangan itu, waduh, saya sangat terkejut dengan jantung dakdigduk, apalagi suara disco yang begitu keras, dan terlihat 4 orang wanita sedang berjoget dalam kegelapan, cuma lampu led yang berwarna warni itu yang memancar dalam ruangan.

setelah 10 menit saya dalam ruangan, saya melihat seorang gadis dibawa masuk kedalam sebuah room oleh lelaki yang berada ditempat itu, karena tidak bisa berbisik akibat suara disco yang begitu keras, saya mengajak kawan untuk keluar.

Setelah keluar, saya kembali bertanya, "ada lihat cewek tadi di bawa masuk kedalam salah satu Room egk Dir,", dia menjawab, "Itu biasa bos, kalau sudah dibawa masuk kedalam Room itu, berarti duit Rp 500 ribu lenyap,"jawabnya.

Ternyata room itu disewakan untuk orang-orang ngesek, RP 200 ribu tuk sewa Room dan Rp 300 ribu untuk wanita itu.

Karena minimnya informasi, sayapun menunggu salah seorang wanita yang beranjak keluar dari ruangan itu, setelah 20 menit saya duduk di luar ternyata ada seorang wanita, bisa dikatan masih sangat muda, dan saya menghampirinya.

Tidak banyak percakapan antara kami, namun keberuntungan saya mendapatkan Medsos dia, dan dia pun pergi dengan seorang pria yang sudah menunggu didalam mobil (Innova).

Kaki saya pun lum bisa beranjak pulang, karena saya ingin mengungkap fakta tempat tersebut, dan menjumpai seorang pelayan yang didampingi sahabat saya tadi,"Bang, disini bisa boking wanita enggak," tanya saya.

Pelayan itupun menjawab, "Bisa, tetapi janjian dulu dengan pelanggannya, karena disini hanya disediakan tempat,"ungkap pelayan itu yang memakai baju seperti pelayan di Restoran Metropolitan.

Dari pengakuannya, Caffee tersebut salah satu tempat yang bebas untuk para muda-mudi, dan juga di sediakan ruang khusus untuk bokep dan ngesek, aduhai, tidak bisa saya bayangkan dengan akal pikiran saya.

Saya pun bergegas pulang, dan setelah hari itu, saya membangun komunikasi dengan salah seorang yang saya jumpai tadi, ternyata langsung nyambung, dia tidak menanyakan tempat tinggal saya, yang dia tanyakan hanya pekerjaan.

Dalam waktu satu hari itu, komunikasi kami via chatting berjalan dengan sempurna, ternyata gadis itu, sebut saja namanya Anggrek, masih berusia 17 tahun, dan lagi menjalankan pendidikan di salah satu SMA Negeri di Aceh Utara.

Dia sering diboking keluar daerah oleh para kontraktor, pejabat tertentu di Aceh dan juga dia siap melayani pria hidung belang di Caffee tempat bokep tersebut.

Caffee tersebut merupakan tempat bisnis bagi Anggrek, namun hanya dua malam dalam satu minggu, yakni malam Sabtu dan Minggu, tugasnya disitu adalah berjoget, dan sebelum tugasnya itu dilakukan, dirinya dikasih pil Inex, setelah meminum pil itu, menurut pengakuannya, badannya langsung terangsang dan dirinya pun siap melayani siapapun yang ada dalam ruangan itu, tetapi syaratnya harus masuk Room khusus untuk ngesek.

Dua malam tersebut, pelanggannya ada 5 hingga 8 orang, namun dia tidak sendiriri, ternyata ada 4 rekannya lagi yang merupakan warga Kota Lhokseumawe, dan satu diantaranya berasal dari Medan.

Bersambung