Halloween Costume ideas 2015
Latest Post



Jakarta (kabarsatu) --Yusril Ihza Mahendra memberikan klarifikasi mengenai pemberitaan bahwa Yusril Ihza Mahendra menjadi pendukung Ahok. Yusril menyatakan bahwa media tertentu memelintir esensi ucapannya. � Yang saya benarkan adalah statemen bahwa Ahok masih bisa ikut Pilkada. Saya tidak membenarkan apa yang ditulis detik.com karena itu sudah persepsi dan tafsiran mereka�, tuturnya (28/11), dikutip dari laman Persis.

Terkait dengan UU Pilkada, Yusril menilai bahwa dirinya mengatakan hal yang benar meski itu pahit untuk didengar. Yusril membatasi diri bicara dari sudut hukum dan perundang-undangan agar tetap adil dan tetap berpegang pada hukum yang dihormati bersama. �Saya dukung dia tetap ikut pilkada. Cukup jelas pernyataan saya. Soal dugaan penistaan agama, hukum dan keadilan wajib ditegakkan�, lanjut Yusril.

Lebih lanjut Yusril mengatakan bahwa dirinya sudah berulangkali mengatakan pelanggaran terhadap hukum, mesti diproses dan ditegakan keadilan. �Dalam keyakinan saya, menegakkan syari�ah dalam konteks jinayat baik hudud maupun ta�zir hal itu adalah kewenangan negara, bukan kewenangan individu. Andai saya berhasil menangkap maling di rumah saya, saya tetap tidak berwenang melaksanakan jinayat (hudud) terhadap si pencuri�, ungkapnya.

Yusril menegaskan bahwa selayaknya para elit politik mesti mengedepankan sikap gentlemen. �Saya pribadi, kalau saya bertarung dengan seseorang atau dengan kelompok manapun, saya akan bersikap gentlemen. Pertarungan harus berlangsung secara adil dan fair. Sudah sering itu saya lakukan. Saya akan tetap jadi petarung sejati, insya Allah, sampai kapanpun. Mudah2an Allah meridhai saya. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan saya�, paparnya.

Yusril mengajak para tokoh Islam untuk jadi pemain, bukan menjadi mainan politik kelompok-kelompok tertentu. �Jangan mudah diprovokasi kelompok lain tanpa berpikir panjang, gampang dipecah belah dan diadu domba satu sama lain. Umat Islam disuruh jadi martir, tapi kalau sudah menang, mereka ditinggal dan kemudian dikuasai kelompok lain. Tidakkah umat Islam negeri ini mau memetik pelajaran dari sejarah dengan mengedepankan rasionalitas daripada emosi?�, pungkasnya.pekanews[kabarsatunews.com]

SuaraNetizen.com, Cianjur - Ribuan peserta Aksi Bela Islam Jilid III asal Cianjur, Jawa Barat, akan berangkat ke Jakarta dengan cara berjalan kaki. Hal ini menyusul adanya imbauan dari pihak kepolisian setempat agar perusahaan otobus (PO) tidak menyewakan bus kepada peserta aksi 2 Desember 2016.

Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI wilayah Kabupaten Cianjur Ahmad Yani mengatakan, kepolisian mengimbau kepada para pengelola PO untuk tidak menyewakan bus kepada massa yang akan menjadi peserta Aksi Damai Bela Islam Jilid III di Jakarta.

"Kemarin saya terima informasi terkait hal itu. Namun kami pun punya banyak cara untuk datang meski harus berjalan kaki sekalipun ke Jakarta," tutur Yani ditemui kediamannya di Cianjur, Senin (28/11/2016).

Yani menyayangkan sikap kepolisian tersebut. Ia berharap polisi bijak menyikapi persoalan ini. "Apapun upaya mereka, masyarakat tidak bisa dibendung, tidak bisa diberangus karena itu hak konstitusi untuk melakukan aksi damai," tegas dia.

Dia menyebutkan, ada sekitar 10 ribu umat Islam dari Kabupaten Cianjur yang sudah terdata dan siap berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan kaum muslim lain di Jakarta.

Sementara itu, salah seorang pengelola perusahaan otobus (PO) di Cianjur, Raja Husni Mubarok mengatakan, bagi peserta aksi yang akan menyewa bus harus ada surat izin dari pihak kepolisian.

"Sekarang harus ada surat izin terlebih dahulu dari aparat kepolisian," kata Husni.

Meski demikian, lanjut Husni, hingga saat ini belum ada satu pun pihak dari perwakilan aksi yang menyewa bus untuk mengangkut peserta aksi demo. "Kami sendiri tidak melarang selama armadanya masih tersedia," kata dia.

Meskipun membawa peserta aksi, pihaknya akan meminta pemesan agar selama dalam perjalanan mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. Ini dilakukan demi keselamatan para penumpang maupun bus yang digunakan. (Liputan6/SN)

SuaraNetizen.com - Belakangan beredar foto Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq, bersama sejumlah pengusaha tanah air. Salah satu foto diunggah oleh akun twitter@ratu_adil dan akun facebook@ratu.adil.indonesia.

Foto-foto itu menjadi viral dan menyebar dengan cepat di ranah media sosial (medsos). Salah satunya, menyebar lewat akun facebook @JRXSID dan akun twitter@ngetwitsendiri.

Dalam keterangan foto, akun @ratu_adilmenyebut Habib Rizieq mengaitkan pertemuan tersebut dengan Gubernur DKI Jakarta (non aktif) Basuki Tjahaja Purnama.

"Haiya. Lu olang Habib Lizieq ya? Bantu kita olang dong. Umat Islam suluh demo jatohin Ahok, ployek kita di-cut bos," tulisnya tertanggal 26 November 2016.

Celakanya, pemilik akun itu juga menyebut nama pengusaha Tomy Winata pada twitberikutnya. "Ya Allah. Agar Habib Rizieq sehat selalu untuk selamatkan bisnis Tommy Winata Cs yg dibabat Gub kafir. Amin ya Rabb," lanjutnya.

Cuitan tersebut secara tegas dibantah oleh Direktur Utama PT Telesindo Shop, Hengky Setiawan. Kebetulan, dalam foto tersebut memang terdapat dirinya.

"Bukan (Tomy Winata). Sebelah saya itu, Romy Winata, adiknya TW," kata Hengky melalui pesan singkatnya, Senin (28/11).

Menurut Hengky, foto tersebut sejatinya diambil sudah cukup lama. "Fotonya sudah hampir 2 taonan. Di vila teman pas ketemu," jelasnya.

Hengky menambahkan, tidak ada yang istimewa dari foto tersebut. Pertemuannya pun dilakukan secara tak sengaja.

"Kebetulan saya dan Romy ada di vila temen, ada temen bawa pak Habib kesana juga jadi ketemu, trus ada yang ngajak foto bareng," pungkas Hengky. (Beritasatu)

SuaraNetizen.com - Budaya asal njeplak komentar atau menulis di media sosial terus terjadi.

Setelah ada 3 netizen menghina KH Ahmad Musthofa Bisri atau Gus Mus di Rembang, kali ini giliran Facebooker di Gresik menghina Gus Mus sekalugus Gus Dur, nama populer Presiden KH Abdurrahman Wahid.

Pelakunya adalah Arik S Wartono, pemilik sanggar seni lukis Daun. Ia dilaporkan ke Polres Gresik terkait dugaan penghinaan terhadap tokoh agama, mantan presiden Republik Indonesia dan kyai melalui media sosial, Seniin (28/11/2016).

"Kami tetap lapor ke Polres Gresik terkait penghinaan terhadap tokoh agama, tokoh nasional KH Abdurrahman Wahid & kyai melalui media sosial," kata Ktua Gerakan Pemuda Ansor Gresik, Agus Junaidi, didampingi Sekretaris Ashadi Ihsan dan jajaran pengurus, Seniin (28/11/2016).

Ia menilai, tulisan Arik di media sosial mencanci maki, menghina dan mengejek tak hanya kyai, tokoh nasional namun juga mantan presiden yaitu Gus Dur. Arik S Wartono tercatat sebagai masyarakat Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik & tinggal di Perumahan Banjarsari, Kecamatan Cerme.

Sesuai bukti laporan GP Ansor, Arik menulis di Facebook, antara lain, "Lha iya, setan gusdur opo gusmus," dan NU lah yg sejak gusdur smpai hari ini selalu memecah belah umat Islam."

Ada lagi tulisannya, "NU kan memang bukan muslim maka sekalian saja bikin agama baru gabung syiah."

Terkait laporan itu, Arik datang ke kantor PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Gresik di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas.

Ia meminta maaf kepada jajaran pengurus GP Ansor dan PCNU Gresik.

"Secara lngsg saya minta maaf.

Perkataan di media sosial itu memang saya yang membuat, tapi itu hanya pura-pura saja."
"Padahal niatan aku agar aku dibenci oleh ormas Islam. Aku mempunyai misi untuk mengembalikan lagi landasan negara Republik Indonesia ke Undang-undang Dasar 1945."

"Tidak lagi Undang-undang Dasar 1945 yang diamandemen. Sebab, cita-cita leluhur para pejuang ya di Undang-undang Dasar 1945 yang asli," kata Arik.

Menanggapi tindakan GP Ansor yang melaporkan ke Polres Gresik, Arik menanggapi dngn santai.

"Risiko perjuangan. Yang penting saya bisa menjelaskan perjuangan aku bersama para intelijen lain tentang cita-cita mengembalikan landasan negara Republik Iindonesia ke Undang-undang Dasar 1945 yang asli," katanya. Bandingkan pembelaan Arik dengan screenshot tulisannya di Facebook berikut ini.

Sementara, Kasat Rekrim Polres Gresik AKP Heru Dwi Purnomo mengatakan bahwa dari aduan warga terhadap dugaan ke-pada tokoh agama & kyai melalui media sosial di Facebook akan ditindak lanjuti. "Kami bakal konsultasi ke ahli hukum ilmu teknologi. Sebab pelaporan ini terkait Undang-undang Teknologi Informasi," kata Heru. (Tribunnews)


Mudhiatulfata.net, Banda aceh - Mendapat kunjungan dari Cawagub Aceh TA Khalid dan Cawalkot Banda Aceh Drs Zainal Abidin, saat itu pantia posko penggalangan dana untuk aksi 212 juga mengumumkan bahwa untuk batas masa penggalangan dana sampai tanggal 30 November 2016. 

(Berita terkait : Cawagub Aceh & Cawalkot Banda Aceh Kunjungi Posko & Beri Sumbangan Buat Aksi 212)

Ini berarti bagi siapa pun yang hendak menyumbangkan dana untuk aksi maka sebentar lagi akan ditutup. Informasi ini berhasil dihimpun mudhiatulfata.net dari salah seorang panitia posko (Tgk Ismail M Husen) via messenger, (Minggu. 27/11/2016).  

�Diingatkan masa penggalangan dana tinggal dua hari lagi, bagi yang ingin mnyumbang boleh datang ke posko atau via rekening.� Demikian kata ketua FPI Kota Banda Aceh Tgk Zainuddin Ubiet.

Tu Bulqaini bersama Panitia dan beberapa tokoh dan warga saat posko dipenuhi pengunjung 
Mengenai peserta atau laskar yang akan berangkat dari Banda Aceh lebih kurang sekitar 700 orang, dari semua kalangan. Sementara untuk jumlah sumbangan dana yang terkumpul sebanyak Rp 60 Juta lebih. Sedangkan jumlah anggota atau peserta dari kota Banda Aceh yang sudah terbeli tiket PP adalah sebanyak 22 orang.

Selain dari FPI yang menjadi koordinator atau panitia posko di Banda Aceh, adalah ormas Aswaja Aceh yang juga bagian dari tim panitia mengatakan bahwa sangat mengaharapkan akan dukungan dan doa untuk para laskar yang akan diberangkatkan pergi ke jakarta.
          
Sementara itu Tgk Isramudi (salah seorang panitia posko penggalangan dana) juga menyampaikan arahan kepada laskar dan anggota FPI :

�Kita pergi ini untuk membela Islam dengan niat tulus lillahi Ta'ala, maka tetaplah atas niatan baik ini, jangan menyalahinya. Kita pergi dengan sumbangan rakyat, kita mengemban amanah untuk membela agama Allah.�

Pada kesempatan itu turut hadir juga beberapa orang dari tokoh masyarakat dan agama. Seperti Komanda Kodim 001 Banda Aceh, Tgk Abdul Aziz (pendakwah Aceh), Tgk Marwan Yusuf (ketua Tastafi Aceh) dan lain-lain. [admin]





Mudhiatulfata.net, Banda Aceh - Mengingat sejarah islam masuk ke nusantara melalui Aceh dan Aceh dianggap berjasa dalam mengembangkan serta mempertahankan agama islam maka wajar bila Aceh diberikan tempat yang istimewa yakni digarda terdepan dalam aksi bela islam di Jakarta 2 Desember mendatang.

Hal tersebut sebagaimana yang dikatakan Tgk Zainuddin Ubiet selaku Ketua FPI Banda Aceh juga mengkoordinir posko penggalangan dana aksi 212 di Banda Aceh.

�FPI Aceh ditempatkan di ring (garda) terdepan dalam rangka pembelaan islam,� demikian ungkapnya kepada beberapa pengunjung posko di Banda Aceh, (Minggu, 27/11/2016).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Aceh yang dikenal sebagai daerah modal dan model bagi bangsa ini tentu sangat patut untuk sebuah kepercayaan ini. Ini merupakan penghargaan FPI Pusat kepada rakyat Aceh.

"Atas jasa perjuangan dan pengorbanan ulama-ulama dan rakyat Aceh dahulu yang telah memberikan kontribusi bagi bangsa ini, istiqamah mempertahankan dan membela agama sampai sekarang," ujarnya.

Masih menurutnya, maka ini juga sebagai kabar gembira bagi Aceh karena dapat membawa nama baiknya di tingkat nasional. [admin]


Sumber :


Mudhiatulfata.net, Banda Aceh - Atas kesigapan dan inisiatif orang-orang yang peduli dengan bela agama di Banda Aceh hingga mendirikan posko penggalangan dana untuk aksi 212, ternyata telah membuat masyarakat di Banda Aceh dan sekitarnya heboh. Hal tersebut sehingga mengundang perhatian dari sejumlah calon pemimpin Aceh yang akan bertarung di pilkada 2017 nanti.

Seperti halnya Calon Wakil Gubernur Aceh Ir TA Khalid MM, dan Calon Wakil Walikota Banda Aceh Drs Zainal Arifin, turut mengunjungi sekaligus bersilaturrahmi ke posko dimaksud yang berlokasi di Jalan Muhammad Jam depan Kantor Kementrian Agama, Banda Aceh, (Senin, 28/11/2016).

Kedatangan mereka juga didampingi oleh Sekjend HUDA (Himpunan Ulama Dayah Aceh) Tgk H Tu Bulqaini Tanjungan, Ketua Aswaja Banda Aceh Tgk Ismail M Husen, Ketua FPI Banda Aceh Tgk Zainuddin Ubiet dan beberapa tokoh organisasi islam lainnya.

TA Khalid sedang memberikan orasi di posko penggalangan dana
Dalam kesempatan tersebut, baik TA Khalid dan Zainal Arifin intinya sama-sama memuji dan mengapresiasi kerja keras yang dilakukan panitia posko yang peduli nasib bangsa dan agama.

�Kami sangat mendukung langkah yang ditempuh oleh FPI, ormas Aswaja dan lain-lain yang bersedia bersusah payah menggalang dana untuk membela agama,� ungkap TA Khalid dalam orasinya di posko.

Kemudian Tu Bulqaini yang sejak awal telah berkiprah penuh dalam aksi bela agama, juga turut menyampaikan sedikit orasi.

�Aceh adalah penggerak utama bagi bangsa Indonesia dan Aceh adalah modal bagi Indonesia,� demikian tegas Tu.

TA Khalid sedang memberikan sumbangan kepada pengurus FPI Banda Aceh
Selanjutnya kunjungan berakhir oleh kedua calon pemimpin Aceh itu yang tidak lupa ikut memberikan alakadar sumbangan guna keperluan aksi 212. [admin]





Jember (kabarsatu) --Lembaga Bahsul Masa'il Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LBM PCNU) Kabupaten Jember menyatakan, bahwa salat Jumat di jalan saat aksi demonstrasi 2 Desember 2016 diperbolehkan.

LBM adalah lembaga membahas masalah-masalah tematik terkait kehidupan sosial dan beragama di Indonesia dari sudut pandang hukum agama atau fikih. LBM NU Jember membahas masalah hukum salat Jumat di ruang musyawarah PCNU Jember, Sabtu (26/11/2016) kemarin.

Dalam surat resminya, Ketua Tim LBM PCNU Jember Muhammad Syukri Rifa'i menyatakan, pembahasan itu terkait dengan pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar NU KH. Said Agil Siradj bahwa salat Jumat di jalan raya tidak sah menurut mazhab Imam Syafi�i dan Maliki. 

Di sisi lain, LBM PBNU, seperti diberitakan NU Online pada tanggal 24 November 2016, memutuskan bahwa salat Jumat di jalan sah menurut mayoritas ulama kecuali Imam Malik, tetapi haram disebabkan mengganggu ketertiban umum dan membuat kemacetan.

Tak ingin masyarakat bingung, Tim LBM PCNU pun mengambil inisiatif pembahasan. Dari pembahasan tersebut diambil enam sikap. 

Apa saja? Pertama, fatwa hukum yang dikeluarkan PBNU tentang hukum salat Jumat di jalan tidak sesuai dengan momentum yang tepat dalam situasi saat ini, sehingga menimbulkan preseden buruk terhadap jam'iyah NU.

Kedua, fatwa hukum yang dikeluarkan PBNU harus didasarkan pada kajian mendalam dan komprehensif, sehingga tingkat akurasinya tidak diragukan. 

"Ketiga, bahwa kata 'abniyah' dalam bab salat Jumat di kitab-kitab fikih klasik bermakna pemukiman penduduk, bukan bangunan atau masjid, sehingga tidak tepat dijadikan alasan pelarangan salat Jumat di luar masjid," kata Syukri.

Keempat, mayoritas ulama yang terdiri dari mazhab Hanafi, Syafi'i, dan Hanbali sepakat bahwa salat Jumat tidak harus dilakukan di dalam masjid atau bangunan tertentu, selagi dalam area pemukiman penduduk.

Kemakruhan (boleh atau tidaknya) salat di jalan raya berlaku dalam konteks kondisi normal. ketika seseorang tiba-tiba salat di tengah jalan, sehingga mengganggu orang lain.

"Adapun dalam konteks demonstrasi 212 ketika jalan raya sudah diatur untuk digunakan para peserta demonstrasi dalam rangka menggunakan hak menyatakan pendapat, sebagaimana diatur dan dijamin konstitusi, maka unsur kemakruhan atau keharaman tersebut tidaklah terpenuhi," kata Syukri.

"Mengharamkan salat di jalan raya dengan illat mengganggu pengguna jalan berkonsekuensi pula pada pengharaman seluruh aksi demonstrasi, pawai, dan sejenisnya yang berarti juga menentang hak warga negara sebagaimana sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan," kata Syukri dalam surat resminya. beritajatimcom[kabarsatunews.com]



Jakarta (kabarsatu) --Peristiwa pengibaran bendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di acara groundbreaking smelter PT Wanatiara Persada di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Jumat (25/11) lalu, menuai kecaman.

Terlebih lagi, ukuran bendera berwarna merah dengan lima bintang keemasan itu lebih besar ketimbang ukuran bendera Republik Indonesia.

Menurut mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zein, berkibarnya bendera Tiongkok di tanah Indonesia, merupakan sebuah test case bahwa orang-orang Tiongkok daratan sudah hadir di Indonesia.

"Percaya atau tidak, Tiongkok daratan sudah siap take over Indonesia," kata Kivlan di PB HMI, Jakarta, Senin, (28/11).

Ia juga mengecam adanya tentara Tiongkok yang berpakaian lengkap sedang berbelanja di pusat perbelanjaan.

"Ini kan kedaulatan kita. Bendera sudah berkibar, itu menginjak-injak kedaulatan kita," tegasnya, seperti diberitakan RMOL.

Ia memberi contoh lain, yakni tentara Tiongkok yang sudah memasuki wilayah perairan Natuna dan membangun pangkalan militer.
Di sana mereka memperingatkan kepada siapa saja yang masuk ke wilayah klaim mereka untuk melaporkan terlebih dahulu ke pemerintah Tiongkok.

Lebih lanjut Kivlan memprediksi, Tiongkok saat ini akan seperti Inggris di abad 17 hingga 19 dan Amerika Serikat di abad 20 yang ingin menguasai dunia lewat perairan.

Dan kini hegemoni Tiongkok sudah mulai perlahan mencengkeram Indonesia.

Menurutnya, bangsa Indonesia harus belajar dari Singapura, yang dulunya diduduki oleh bangsa Melayu, kemudian terjadi kerusuhan Geylang di tahun 1966.

"Kira-kira begitu di Indonesia. Kalau tentara Tiongkok masuk ke sini, maka Tiongkok akan take over Indonesia," pungkasnya.jpnn.com[kabarsatunews.com]
loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget