Halloween Costume ideas 2015
Latest Post


Berita Polhukam - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, dirinya tak akan menghadiri aksi 2 Desember 2016 di Silang Monas. Padahal, ia mengaku sempat diundang secara lisan oleh Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Rizieq Shihab.

Hal itu disampaikan Fahri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
"Karena saya diundang Uzbekistan menghadiri pemilu pertama setelah Presiden Islam Karimov, Presiden Uzbekistan yang berkuasa setelah mereka lepas dari Uni Soviet. Jadi saya tidak hadir di aksi damai besok," kata Fahri.

Selain Fahri, koleganya Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga tidak akan menghadiri aksi itu. Alasan Fadli, tanggal 2 Desember harus jadi  pembicara di Panama soal Panama Papers. Fahri pun meyakini tak akan ada upaya makar pada aksi besok seperti yang dikhawatirkan pemerintah, yakni dengan menduduki Gedung DPR/MPR.

"Besok Pimpinan DPR ada tiga. Pak (Setya) Novanto, Pak Agus (Hermanto), dan Pak Taufik (Kurniawan). Ketiganya enggak terlibat di demonstrasi 4 November. Jadi tenang saja, enggak bakal ada makar," ucap Fahri sambil berkelakar.
Rencananya, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan kembali melanjutkan aksi unjuk rasa terkait proses hukum terhadap Ahok pada 2 Desember. Polri memberi izin aksi digelar di Silang Monas yang mampu menampung 600.000 orang sampai 700.000 orang. Aksi GNPF akan dimulai pukul 8.00 WIB dan akan diakhiri shalat Jumat berjemaah. 

Fadli Zon ke Luar Negeri

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengaku tak bisa hadiri aksi 2 Desember karena ada kegiatan di luar negeri. "Kebetulan tanggal 2 itu saya ada di luar. Jadi pembicara di Panama soal Panama Papers. Saya sebagai Ketua Gopac," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2016).

Undangan untuk ikut pada aksi mendatang disampaikan secara lisan oleh pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI). "Kalau di Indonesia saya hadir. Toh itu peristiwa bersejarah, shalat Jumat di HI. Lalu shalat Jumat di Monas. Jarang-jarang," ujar Politisi Partai Gerindra itu.

Kepolisian dan pihak GNPF MUI sepakat bahwa aksi pada 2 Desember2016, digelar di kawasan Monas, Jakarta. Polri juga menyiapkan Jalan Merdeka Selatan jika massa tidak tertampung di Monas.
Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dengan GNPF MUI di Kantor MUI, Jakarta, Senin.

Kapolri mengatakan, dalam pertemuan tersebut ia menyampaikan larangan aksi yang sedianya digelar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Pasalnya, jika direalisasikan, hal itu melanggar UU Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

Dalam UU tersebut, kata Kapolri, unjuk rasa tidak boleh mengganggu ketertiban umum dan hak orang lain. Diatur pula, aparat bisa membubarkan aksi. Kapolri menjelaskan, Jl Jenderal Sudirman dan Jl MH Thamrin adalah jalan protokol yang dipakai oleh banyak pengguna jalan.

Jika aksi digelar di sana, maka hak orang lain terganggu. "Lebih dari itu, akan jadi preseden buruk karena berikutnya nanti akan ada unjuk rasa dengan modus yang sama dengan mengatasnamakan keagamaan. Bayangkan nanti setiap Jumat kegiatan-kegiatan keagamaan dilaksanakan di situ," kata Kapolri.

Kapolri menekankan preseden buruk bukan hanya akan terjadi di Jakarta, tetapi di daerah lain. Warga bisa saja menuntut hal yang sama dengan mengatasnamakan kegiatan keagamaan. 


Sumber: tribunnews.com


Mudhiatulfata.net - Andi Analta yang dikenal sebagai Kakak angkat Ahok minggu lalu mengatakan adiknya Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama memang kasar dan suka membuka aib orang di hadapan banyak pihak. Sehingga kasus yang terjadi kali ini semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi dirinya.

"Kak saya bingung kok bisa gini? Saya katakan ke dia, satu kesalahan kamu. Kamu suka buka aib orang di depan orang," ujar Andi di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, sebagaimana yang dikuti dari posmetro, (15/11/2016).


Wajar jika Andi mengaku kedatangannya ingin membela adiknya dan sebagai bentuk keprihatinan atas apa yang menimpa. Meski sebenarnya tidak setuju dengan sikap Ahok namun Andi juga mengaku kedatangannya sebagai jalinan kekeluargaan dan bentuk dukungan moral atas persoalan yang menimpa Ahok. 


"Saya datang karena prihatin, adik saya dizolimi. Adik saya dipersalahkan. Secara niat unsur hukum bisa dibuktikan. Kalau niat (melecehkan) lebih dalam hanya Allah yang tahu," ujar dia.


Andi mengaku terakhir kali bertemu dengan Ahok dua hari yang lalu di rumahnya. Dia juga mengibaratkan bahwa kejadian tersebut ibarat nasi sudah menjadi bubur, sehingga yang perlu dilakukan saat ini adalah menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum tersebut pada aparat kepolisian.


"Saya bisa ambil kesimpulan bahwa nasi sudah jadi bubur. Jangan ngotot untuk dibenarkan, cukup lakukan yang terbaik. Termasuk mendukung proses hukum selanjutnya," ujar Andi. [aa]

Ijal Motomera dan Ayu Kartika di Album Perjuangan
Ayu Kartika dan Ijal Motomera

ACEH - Siapa yang tak kenal dengan Ayu Kartika dan Ijal Motomera, dua bintang muda ini memang sangat khas di belantika musik Aceh setelah keduanya sukses memerankan adegan kocak dalam album Suet Baje Jih Bloe 1 sampai 3.

Kini, Ayu Kartika dan Ijal Motomera akan membintangi Album perjuangan "Suet Baje Gob Bloe" sebagai langkah kampanye untuk memenangkan Calon Gubernur Aceh / Wakil Gubernur Aceh H.Muzakir Manaf dan Ir. H. TA Khalid, MM serta Calon Bupati / Wakil Bupati Aceh Utara H.Muhammad Thaib (Cek Mad) dan Fauzi Yusuf (Sidoem Peng).

Ijal yang merupakan anggota Balee Seumike Aneuk Nanggro (BESAN) sangat komit untuk menyukseskan album yang akan segera di rilis ini.

Di Album Suet Baje Gob Bloe, Ijal juga akan di pasangkan dengan Ayu kartika. Peran yang dimainkan dalam album tersebut juga tak jauh dengan yang telah di lakoni keduanya di Album Suet Baje Jih Bloe, Namun bedanya dalam album ini mengisahkan tentang Politik Aceh.

Ayu Kartika telah memberikan kepastian akan keikutsertaannya dalam album Suet Baje Gob Bloe, Ibu satu anak asal Kota Langsa ini telah siap menghiasi Album terebosan dari Tim Kamoe Sajan Cek Mad. (Ody)


Garis yang ada pada telapak tangan ternyata sebuah alamat atau tanda-tanda yang dapat menunjukan sesuatu kebruntungan dari sisi zahir. Boleh percaya atau tidak ini bukan sebuah hal yang pasti karena hanya bersifat ramalam atau masuk dalam bab ilmu perhitungan yang merupakan bagian dari kekuasaan Sang Pencipta.

Pada dasarnya garis tangan telah dikenal sejak lama untuk memprediksi nasib dan keberuntungan seseorang. Dari mulai kesehatan, jodoh, hingga uang dapat terlihat dari garis tangan ini.

Dilansir dari laman Your Chinese Astrology, Senin (28/11/2016), ada yang dinamakan garis uang pada telapak tangan. Garis ini akan menunjukkan bagaimana Anda mampu mengatur uang bahkan peruntungan mendapat uang.


- Jika garis tersebut bergelombang maka keberuntungan Anda tidak stabil dalam hidup. Anda mungkin akan mengalami beberapa masalah dalam bisnis atau karir. Jika ingin sukses, maka Anda perlu berusaha keras.

- Jika garis berkelok dan putus-putus menandakan ketidakberuntungan. Anda mungkin akan mengalami kesulitan dalam karir maupun bisnis.


Anda juga bisa melihat garis uang ini bersamaan dengan garis matahari. Garis tersebut dapat menandakan popularitas, reputasi, dan kesuksesan seseorang. Garis ini terletak di bawah jari manis.

Jika terdapat cabang dari garis ini ke arah jari kelingking, maka Anda cenderung untuk sukses dan beruntung secara bersamaan. Jika garis cabang ini mengaitkan garis uang dan garis matahari, maka Anda cenderung untuk sukses dengan cara menjadi terkenal.

Bagi umat islam sendiri, hal yang begini tidak baik untuk dipercayai dan meyakini secara hakikat karena urusan hakikat hanya Allah yang maha tahu. 
Meski benar atau tidak yang terjadi pada tanda itu maka wajib memgembalikan semua urusan tersebut kepada Sang Pencipta.

Bagi umat islam dianjurkan agar selalu berdoa dan berusaha untuk dapat menjadi orang yang terbaik dan dijauhkan dari segala hal-hal yang buruk. Berbicara ilmu rahasia maka membicarakan urusan Tuhan dan bukan urusan manusia dan ini menyalahi. 
Dan sebenarnya pemberian tanda-tanda tersebut kepada manusia atau makhluk lainnya, pun juga bagian daripada kebesarannya agar hambanya dapat berpikir dan selalu bersyukur akan sifatnya yang maha kuasa. [admin]

AcehBicara.com, Pergerakan Massa dari Daerah Menuju Jakarta Jelang Demo 2 Desember
Demo 4 November. �2016 AcehBicara.com

AcehBicara - Aksi 2 Desember atau dikenal aksi bela islam jilid III rencananya resmi akan digelar. Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digawangi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI buntut dari ucapan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait surat Al-Maidah ayat 51.

Mau Diskon Rp 250,000? Beli tiket pesawat-nya di Pergi.comAparat keamanan, baik TNI dan Polri pun sudah mengambil kuda-kuda mengamankan aksi yang digadang-gadang bakal berlangsung super damai tersebut.

Wakil Ketua GNPF-MUI Zaitun Rasmin pun menjamin konsentrasi massa akan terpusat di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Dan rencana salat Jumat di jalan protokol Sudirman hingga Thamrin telah ditiadakan.

"Tidak ada rute lagi, semua sasaran ke Monas. Kita duduk baca quran, dzikir, dengar tausiah dari ulama, salat Jumat, habis salat Jumat pengumuman bubar. Nanti kami akan membantu para peserta untuk bubar supaya tidak ada lagi yang tinggal," ujar dia.

Pada aksi tersebut dirinya menjamin tidak akan ada orasi. Namun, dirinya tetap menuntut agar Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( AHOK) untuk segera ditahan.

"Nggak ada, kan orasinya berubah jadi tausiah. Ya tuntutan tetap sama, tuntutan tidak berubah tapi kita bisa komunikasi," tegas Rasmin.

Aksi tersebut tak hanya dilakoni oleh umat muslim di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Melainkan, umat muslim di beebrapa daerah pun rela bertandang ke Ibu Kota menuntut Ahok ditahan.

Berikut pergerakan massa yang akan dan sudah menuju Jakarta:

Aksi 2 Desember atau dikenal aksi bela islam jilid III rencananya resmi akan digelar. Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digawangi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI buntut dari ucapan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait surat Al-Maidah ayat 51.

Mau Diskon Rp 250,000? Beli tiket pesawat-nya di Pergi.comAparat keamanan, baik TNI dan Polri pun sudah mengambil kuda-kuda mengamankan aksi yang digadang-gadang bakal berlangsung super damai tersebut.

Wakil Ketua GNPF-MUI Zaitun Rasmin pun menjamin konsentrasi massa akan terpusat di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Dan rencana salat Jumat di jalan protokol Sudirman hingga Thamrin telah ditiadakan.

"Tidak ada rute lagi, semua sasaran ke Monas. Kita duduk baca quran, dzikir, dengar tausiah dari ulama, salat Jumat, habis salat Jumat pengumuman bubar. Nanti kami akan membantu para peserta untuk bubar supaya tidak ada lagi yang tinggal," ujar dia.

Pada aksi tersebut dirinya menjamin tidak akan ada orasi. Namun, dirinya tetap menuntut agar Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( AHOK) untuk segera ditahan.

"Nggak ada, kan orasinya berubah jadi tausiah. Ya tuntutan tetap sama, tuntutan tidak berubah tapi kita bisa komunikasi," tegas Rasmin.

Aksi tersebut tak hanya dilakoni oleh umat muslim di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Melainkan, umat muslim di beebrapa daerah pun rela bertandang ke Ibu Kota menuntut Ahok ditahan. [Merdeka.com]

KLARIFIKASI TERKAIT
LAPORAN TIM PEMENANGAN H. MUZAKIR MANAF – Ir. H. TA. KHALID, MM
( Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Aceh Nomor Urut 5)


1.        Pada tanggal 25 November 2016, Tim Pemenangan ZAKAT (Zakaria Saman – Ir. H. T. Alaidinsyah, M.Eng) menerima surat pemberitahuan dari Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh tertanggal 24 November 2016 dengan perihal Surat Pemberitahuan Alat Peraga Kampanye (APK).

2.        Dalam surat tersebut, Tim Pemenangan H. Muzakir Manaf – Ir. H. TA. Khalid, MM sangat keberatan dengan adanya APK dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh lainnya yang menyerupai baik bentuk, logo, dan warna yang sama dengan yang diusung oleh pasangan H. Muzakir Manaf – Ir. H. TA. Khalid, MM.

3.        Pada tanggal 29 November 2016, Tim Pemenangan ZAKAT (Zakaria Saman – Ir. H. T. Alaidinsyah, M.Eng) menerima surat dari Panwaslih Aceh dengan perihal Klarifikasi, dimana surat tersebut menjelaskan bahwa sehubungan dengan surat pemberitahuan Tim Pemenangan H. Muzakir Manaf – Ir. H. TA. Khalid, MM Nomor : 32/SP/XI/2016 Tanggal 14 November 2016 tentang APK.

4.        Pada tanggal 30 November 2016, Tim Pemenangan ZAKAT (Zakaria Saman – Ir. H. T. Alaidinsyah, M.Eng) menghadiri undangan Panwaslih Aceh untuk mengklarifikasi dan menindak lanjuti terkait Klarifikasi laporan APK dimaksud. Dalam pertemuan dengan Panwaslih Aceh di Aula Kantor Panwaslih, kami diminta memberikan keterangan terkait laporan tersebut.

5.        Dalam keterangan tersebut kami menjelaskan bahwa benar APK yang di permasalahkan itu adalah milik Tim Pemenangan ZAKAT dan APK itu tidak kami ketahui menyerupai atau mirip bentuk APK Tim Pemenangan H. Muzakir Manaf – Ir. H. TA. Khalid, MM, karena kita maju melalui jalur perseorangan (independen) dan tidak ada ikatan dengan partai politik manapun, karena merujuk pada peraturan KPU atau KIP Aceh.

6.        Bahwa bukti yang dilaporkan tidak bertuliskan logo Partai Aceh (PA), seandainya syedara-syedara dari Partai Aceh mempersoalkan masalah kemiripan baik warna dan desainnya, dan yang kami ketahui sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 12 tahun 2016 tentang kampanye Pasal 24 Ayat 2, turunannya 2a (Desain dan materi Bahan Kampanye yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota maupun yang dicetak oleh Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dilarang mencantumkan foto atau nama Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dan/atau pihak lain yang tidak menjadi pengurus partai politik).  Jelas dalam pasal 24 ayat 2 dan turunannya 2a tersebut tidak menjelaskan tentang larangan bentuk, logo, dan warna yang sama dengan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

7.        Sesuai juga dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) Pasal 82 ayat (1) Partai politik lokal dilarang menggunakan nama, lambang, atau tanda gambar yang sama dengan (a) bendera atau lambang negara Republik Indonesia; (b) lambang lembaga negara atau lambang Pemerintah; (c) lambang daerah Aceh; (d) nama, bendera, atau lambang negara lain atau lembaga/badan internasional; (e) nama dan gambar seseorang; atau (f) yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan partai politik atau partai politik lokal lain. Jadi Alat Peraga Kampanye Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Nomor Urut 2 atas nama Zakaria Saman dan Ir. H. T. Alaidinsyah, M.Eng tidak melanggar dengan ketentuan perundang-undangan atau Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh karena Pasal 82 Ayat 1 UUPA tersebut jelas mengatur tentang Partai Politik bukan tentang Calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

8.        Desain APK Tim Pemenangan ZAKAT ini sesuai dengan landasan perjuangan  Zakaria Saman (Apa Karya) sebagai Mantan Mentroe Pertahanan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dimana paduan warna merah, putih, dan hitam digunakan dalam perjuangan GAM sejak dideklarasikan sampai dengan saat ini dan paduan warna ini milik rakyat Aceh secara umum, bukan milik sekelompok orang. Dan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh tidak mempermasalahkan dengan desain APK Tim Pemenangan ZAKAT.

9.        Zakaria Saman (Apa Karya) menegaskan apabila paduan warna merah, putih dan hitam yang terdapat dalam desain APK Tim Pemenangan ZAKAT dipermasalahkan dan dilarang untuk menyebarluaskan dalam masyarakat Aceh, maka semua Desain APK Tim Pemenangan  H. Muzakir Manaf – Ir. H. TA. Khalid, MM harus di cabut termasuk bendera Partai Aceh, karena bendera itu bukan milik mereka, tapi saya (Zakaria Saman) yang buat dari hasil debat saya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla waktu itu.

10.        Jika Tim Pemenangan H. Muzakir Manaf – Ir. H. TA. Khalid, MM ingin menyukseskan pilkada Aceh tahun 2017 berjalan dengan baik, aman dan demokratis, silakan diam saja karena itu bukan milik mereka. Meuyoe masalah nyoe ji peupayang, itayoe tetap ta peupayang, dan bila kamoe hanjut pakek, awak nyan bek pakek cit, tegas Apa Karya.

AMP - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membandingkan tindakan “Israel” di Jalur Gaza dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler, setelah baru saja pemerintahnya dan “Israel” secara resmi berdamai setelah enam tahun perselisihan.

“Saya tidak setuju dengan apa yang Hitler lakukan dan saya juga tidak setuju dengan apa yang “Israel” lakukan di Gaza,” kata Erdogan dalam wawancara yang jarang terjadi dengan televisi “Israel”, sebagaimana dilansir Al Bawaba. Selasa (22/11/2016).

“Tidak ada tempat untuk membuat perbandingan yang lebih barbar,” kata Erdogan.

Erdogan kemudian menuding “Israel” melakukan genosida dan mengatakan bahwa tindakan “Israel” itu lebih barbar dari pada rezim Nazi.

Bulan ini, kedua negara itu sepakat untuk melakukan pertukaran duta besar, yang merupakan pertama kalinya sejak 2010. Pada Tahun itu, sebuah angkatan laut “Israel” menyerang armada bantuan untuk Jalur Gaza, menyebabkan 10 warga Turki tewas.

Erdogan marah atas tindakan tentara “Israel” yang menyerang kapal bantuan tersebut. Dia mengatakan bahwa sikap keras “Israel” yang mengatakan bahwa tentaranya berusaha untuk mencegah pertumpahan darah ketika naik ke kapal Mavi Marmara di perairan internasiona adalah semuanya bohong.

Itu merupakan wawancara yang pertama kalinya Erdogan dengan outlet media “Israel” sejak kedua negara itu memperbaiki hubungan selama musim panas.

Komentar Erdogan tersebut menanggapi pertanyaan-pertanyaan tentang insiden kapal Mavi Marmara yang diajukan oleh wartawan Ilana Dayan dari TV show Uvda di Channel 2.

Sumber: arrahmah.com

AMP - Pengguna media sosial di Aceh kembali dihebohkan dengan beredarnya foto pria mirip Ketua DPA PA, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem bersama seorang wanita cantik tanpa jilbab, Kamis, 1 Desember 2016.

Foto ini disebarkan oleh pendukung salah seorang kandidat Gubernur Aceh di Pilkada 2017 serta menyebar luas di akun media sosial, seperti Facebook, Twitter serta Instagram. Namun setelah dicek, ternyata foto tersebut merupakan rekayasa fotoshop. Lihat saja wajah Mualem dilekatkan pada seorang pria yang sedang berjalan dengan seorang wanita tanpa jilbab dengan tujuan untuk merusak karakter Mualem.

“Itu rekayasa fotoshop. Kita sudah suruh cek pada IT dan ternyata itu rekayasa fotoshop untuk memfitnah Mualem,” ujar Juru Bicara DPA Partai Aceh, Suadi Sulaiman atau akrab disapa Adi Laweung, melalui WhasstApp, Kamis 1 Desember 2017.

“Pelaku ingin menghancurkan karakter Mualem yang dikenal dekat dengan ulama dan ingin menegakan Aswaja. Kami minta pelaku segera bertobat,” kata Adi Laweung.

Adi Laweung juga meminta pendukung dan simpatisan Partai Aceh untuk tidak terkecoh dengan penyebaran tersebut. “Jangan juga melakukan aksi serupa. Kita yakin bahwa segala fitnah yang ditunjukan ini karena lawan khawatir kalau Mualem menang di pilkada 2017,” kata Adi Laweung.

“Saat ini media sosial digunakan untuk merusak citra Mualem oleh oknum tertentu. Sekali lagi kita minta pelaku untuk tobat serta tidak menggunakan cara-cara yang buruk untuk menjatuhkan citra kandidat lainnya. Jangan ngomong saja pilkada halal tetapi juga harus disertai dengan komitmen dan perbuatan,” kata Adi Laweung.(modusaceh.co)


Mudhiatulfata.net, Banda Aceh - Menjelang aksi bela islam 212 yang tinggal sehari lagi, panitia posko penggalangang dana Banda Aceh pun telah mengatur semua proses pemberangkatan dan pemulangan semua peserta yang akan pergi dan bergabung dalam aksi Super Damai 212 di Jakarta.

Peserta yang akan diberangkatkan ke Jakarta itu terdiri dari sejumlah perwakilan ormas, di antaranya HUDA (Himpunan Ulama Dayah Aceh), FPI (Front Pembela Islam), ASWAJA (Ahlussunnah Waljamaah), SA (Sahabat Aceh) dan juga ada dari forum pengajian Tastafi (Tasawauf Tauhid dan Fiqh).

Menurut informasi yang didapat tim mudhiatulfata.net, keberangkatan mereka hari ini (Kamis, 1/12/2016), memakai jalur udara dengan pesawat Lion Air yang akan Take-Off pada pukul 15.30 WIB dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar.

Tu Bulqaini yang mewakili HUDA dan Tgk Zainuddin Ubiet mewakili FPI Banda Aceh, adalah sebagai ketua rombongan yang akan mengantar para peserta untuk bergabung dalam Aksi Bela Islam Jilid 3.

Sementara yang lainnya masing-masing dari ASWAJA diwakili Tgk Ismail Husen dan Tgk Heri, dari SA diwakili Tgk Evendi dan Tgk Ahmadi, dan dari Tastafi diwakili oleh Tgk Ibnu Hajar. 
Dan dari posko sendiri yang telah bekerja-keras mengumpulkan dana, diwakili oleh Tgk Isramudi, Tgk Abu Pusong dan beberapa lainnya. Hingga kesemua mereka yang akan berangkat dengan pesawat pada waktu yang sama sejumlah �50 orang.

Keberangkatan mereka pun sebelumnya akan dilepas secara resmi dengan ditepung tawari oleh Abu Abdullah dan Tu Bulqaini di Dayah Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah, Lueng Bata, Banda Aceh. Kemudian seterusnya segera menuju Bandara SIM Blang Bintang yang akan ditemani dan diantar oleh tim aparat militer dari Dandim 0101/BS.

Sebagai solidaritas & renungan bersama, meski beberapa tim dari Aceh mendapat kelebihan dalam perjalanannya memakai pesawat mengingat masa tempuh dan jarak yang jauh. 
Tapi sungguh tidak menghilangkan rasa perih dan lelah atas pengorbanan saudara-saudaranya di Ciamis yang rela bersusah payah berjalan kaki ke Jakarta untuk membela agama Allah, karena Dia tentu akan membalas segala gerak dan langkah semua hambanya.

Selamat berjuang wahai pejuang-pejuang kami, namamu selalu tergores indah di hati ini. Allahu akbar. [admin]

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget