Mudhiatulfata.net - Andi Analta yang dikenal sebagai Kakak angkat Ahok minggu lalu mengatakan adiknya Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama memang kasar dan suka membuka aib orang di hadapan banyak pihak. Sehingga kasus yang terjadi kali ini semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi dirinya.
"Kak saya bingung kok bisa gini? Saya katakan ke dia, satu kesalahan kamu. Kamu suka buka aib orang di depan orang," ujar Andi di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, sebagaimana yang dikuti dari posmetro, (15/11/2016).
Wajar jika Andi mengaku kedatangannya ingin membela adiknya dan sebagai bentuk keprihatinan atas apa yang menimpa. Meski sebenarnya tidak setuju dengan sikap Ahok namun Andi juga mengaku kedatangannya sebagai jalinan kekeluargaan dan bentuk dukungan moral atas persoalan yang menimpa Ahok.
"Saya datang karena prihatin, adik saya dizolimi. Adik saya dipersalahkan. Secara niat unsur hukum bisa dibuktikan. Kalau niat (melecehkan) lebih dalam hanya Allah yang tahu," ujar dia.
Andi mengaku terakhir kali bertemu dengan Ahok dua hari yang lalu di rumahnya. Dia juga mengibaratkan bahwa kejadian tersebut ibarat nasi sudah menjadi bubur, sehingga yang perlu dilakukan saat ini adalah menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum tersebut pada aparat kepolisian.
"Saya bisa ambil kesimpulan bahwa nasi sudah jadi bubur. Jangan ngotot untuk dibenarkan, cukup lakukan yang terbaik. Termasuk mendukung proses hukum selanjutnya," ujar Andi. [aa]
"Kak saya bingung kok bisa gini? Saya katakan ke dia, satu kesalahan kamu. Kamu suka buka aib orang di depan orang," ujar Andi di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, sebagaimana yang dikuti dari posmetro, (15/11/2016).
Wajar jika Andi mengaku kedatangannya ingin membela adiknya dan sebagai bentuk keprihatinan atas apa yang menimpa. Meski sebenarnya tidak setuju dengan sikap Ahok namun Andi juga mengaku kedatangannya sebagai jalinan kekeluargaan dan bentuk dukungan moral atas persoalan yang menimpa Ahok.
"Saya datang karena prihatin, adik saya dizolimi. Adik saya dipersalahkan. Secara niat unsur hukum bisa dibuktikan. Kalau niat (melecehkan) lebih dalam hanya Allah yang tahu," ujar dia.
Andi mengaku terakhir kali bertemu dengan Ahok dua hari yang lalu di rumahnya. Dia juga mengibaratkan bahwa kejadian tersebut ibarat nasi sudah menjadi bubur, sehingga yang perlu dilakukan saat ini adalah menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum tersebut pada aparat kepolisian.
"Saya bisa ambil kesimpulan bahwa nasi sudah jadi bubur. Jangan ngotot untuk dibenarkan, cukup lakukan yang terbaik. Termasuk mendukung proses hukum selanjutnya," ujar Andi. [aa]
loading...
Post a Comment