SURAT itu bertanggal 8 Agustus 1967. Ditujukan kepada Sekretaris
Departemen Luar Negeri Australia, surat sepanjang tiga halaman dikirim
oleh seseorang bernama P.G. Fairey.
Surat itu secara garis besar berisi permintaan agar pemerintah
Australia mendukung gerakan sebuah komite di Indonesia untuk menentukan
nasib sendiri.
Menariknya, surat itu membawa-bawa nama Hasan Tiro yang belakangan
mendirikan Gerakan Aceh Merdeka pada 1976. Disebutkan, Hasan Tiro adalah
pemimpin gerakan menentukan nasib sendiri bagi Sumatra dan Sulawesi.
"I wish to introduce myself as the official and accredited
representative of The Committee for the Self-Determination of Sumatra
and the Celebes under the Chairmanship of Tengku Hasan Mohamed Di-Tiro (saya
ingin memperkenalkan diri sebagai representasi dari The Committee for
the Self-Determination of Sumatra and the Celebes di bawah kepemimpinan
Tengku Hasan Muhamad di Tiro)," tulis Fairey.
Utusan itu mengatakan, setibanya di Australia pada bulan Januari
tahun 1967 telah dikontak oleh badan intelejen Australia Australian
Security Intelligence Servide di Sidney, dan memitanya berhubungan
langsung dengan Departemen Luar Negeri Australia.
Disebutkan, sejak Republik Indonesia berdiri pada 1945, telah timbul
pemberontakan di sejumlah daerah dimulai dari Molluca pada 1950,
Sulawesi Selatan pada 1952, Aceh (ditulis Achin) pada 1953, Sumatera
Utara pada 1958, dan di Papua Barat.
Di akhir surat, orang bernama P.G.Fairey itu memperkenalkan diri
sebagai orang Inggris dan telah 17 tahun menetap di Asia Tenggara.
Sayangnya, dokumen disebut berklarifikasi rahasia dan dapat diakses
lewat internet ini tidak menyertakan balasan dari Pemerintah Australia
lantaran telah dihapus.
Jika pengakuan P.G.Fairey ini benar, ini menguak sebuah fakta baru
yang belum banyak diketahui publik bahwa ternyata sebelum Gerakan Aceh
Merdeka resmi berdiri, Hasan Tiro telah memimpin sebuah organisasi lain
yang wilayahnya hingga ke Sulawesi.
Disebutkan, di bawah kepemimpinan Hasan Tiro, komite penentuan nasib
sendiri bagi Sumatera, Celebes dan pulau lain, gerakan kemerdekaan telah
didirikan untuk menyiapkan pemerintahan sendiri.
"Under the leadership of the Committee for the Self-Determination
of Sumatra, the Celebes and the outer islands, freedom movements have
been established preparing the way for the formation of Provisial
Governments for each country."
Hasan Tiro kemudian mendeklarasikan Gerakan Aceh Merdeka pada 4
Desember 1976, dan berdamai dengan Pemerintah Indonesia setelah bencana
tsunami yang dahsyat menghantam Aceh. Lahir pada 25 September 1925 di
Pidie, Hasan Tiro mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Zainoel
Abidin, Banda Aceh, pada 3 Juni 2010. [atjehpost.co]
loading...
Post a Comment