Tepat tanggal 26 desember 2016 genap 12 tahun musibah besar tsunami aceh,banyak kisah pilu yang masih terekam di memori setelah musibah besar tsunami aceh.
Tidak ada yang menyangka tepat tangga 26 desember 2004 bencana besar melanda bumi serambi mekkah,yaitu tsunami aceh.
Banyak keluarga atau saudara dari korban tsunami aceh yang berziarah ke kuburan massal.
Tsunami aceh banyak menyimpan kisah pilu yang sangat mendalam,walaupun musibah besar itu telah berlalu 12 tahun silam,namun seakan-akan orang yang paling kita cinta masi terbayang dalam kehidupan nyata.
Tsunami aceh banyak menyimpan kisah pilu yang sangat mendalam,walaupun musibah besar itu telah berlalu 12 tahun silam,namun seakan-akan orang yang paling kita cinta masi terbayang dalam kehidupan nyata.
Di Cerita oleh seorang ibu yang berziarah ke pemakaman umum, mengenai anak perempuan satu-satunya yang menjadi korban tsunami aceh pada tahun 2004 silam.
Anak perempuan satu satu nya yang melanjutkan sekolan SMA ke banda aceh.ia tinggal di lampulo.
Pagi itu hari minggu beberapa saat setelah gempa yang berkekuatan 9,3SR,Ia langsung menelpon anak nya menanyakan kabar anak nya usai gempa,belum lama ia berbicara dengan anaknya lewat telpon,tiba-tiba pembicaraan ia dan anaknya terputus.
Ia punya firasat yang tidak enak sesaat setelah pembicaraan lewat telpon dengan anaknya yang putus secara tiba-tiba.
Setelah terputusnya telpon dari anak nya,ia mendapat kabar dari saudara nya bahwa di kota banda aceh air laut daik kedarat.
Mendengar kabar itu ia langsung pingsan,karena rumah anak nya di banda aceh dengan laut sangatlah dekat.
Hari Sabtu,Sehari sebelum tsunami aceh,ibu nya menyuruh anak nya untuk pulang ke kampung,karena rasa kangen sang ibu yang sangat mendalam.
Namun anak nya menuruti permohonan ibu nya,ia akan pulang sore,hari minggu 26 desember 2004 setelah jemuran nya kering,banda aceh dan kampung halamannya berjarak 3 jm perjalanan.
Namun allah berkehendak lain,musibah besar yang melanda aceh serambi mekkah pada hari minggu tgl 26 desember 2004,membuat ibu dan anak terpisah utuk selama-lama nya.
Dari hari pertama tsunami ia bergegas ke banda aceh,mencari anak perempuan satu-satu nya.
Usaha demi usaha telah di coba untuk mencari jasad anak nya,membuka satu persatu mayat yang telah tertutup dengan kain,tidak juga menemukan jasad anak nya.
Setelah beberapa hari usah nya belum juga ada hasil,ia pasrah kepada allah,sampai hari ini jasad anak perempuan satu-satu nya belum juga di temukan.
Mengenang 12 tahun silam bencana besar yang melanda aceh,semoga menjadi pelajaran paling berharga,agar selalu mendekatkan diri kepada allah.
loading...
Post a Comment