Halloween Costume ideas 2015
Latest Post

AMP - Meskipun banyak warga Eropa dan Amerika kagum terhadap Dr Zakir Naik dan berusaha menghadiri forum-forumnya, ternyata tidak demikian dengan pemerintahnya. Sejumlah negara seperti Inggris dan Kanada mencekal Dr Zakir Naik. Amerika Serikat bahkan terang-terangan mengecam Dr Zakir Naik.

Nonton Video klip Mengapa Dr Zakir naik Ditakuti Barat:  lihat videonya disini

Mengapa Barat takut pada Dr Zakir Naik?

1. Dr Zakir Naik Nyatakan Teror 9/11 “Pekerjaan Orang Dalam”

Ini adalah alasan formal yang disampaikan oleh pemerintah AS sebagaimana diberitakan Washington Post. Pemerintah AS mengecam Dr Zakir Naik sewaktu mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi pada Maret 2015.

“Pandangan Dr Zakir Naik tentang teror 9/11 sungguh tercela,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.

2. Dr Zakir Naik Membeberkan Terorisme Amerika

Hal yang juga dikecam Washington dan mencuat di media terkait Dr Zakir Naik, kristolog dunia itu dikecam karena menyatakan Amerika adala teroris terbesar.

Pada tahun 2015, Departemen Luar Negeri AS mengkritik Raja Arab Saudi Salman karena memberikan hadiah internasional Raja Faisal berupa emas 24 karat dan uang 200 ribu dollar Amerika. Pasalnya, Zakir Naik pernah menyebut Amerika sebagai teroris terbesar.

Selain itu, dalam beberapa ceramahnya, Dr Zakir Naik juga mengungkapkan aksi terorisme yang dilakukan oleh Amerika Serikat sejak menginvasi Irak.

3. Dr Zakir Naik Menyebut George W Bush dan pemimpin Amerika sebagai Teroris

Dr Zakir Naik juga pernah menyebutkan bahwa George W Bush adalah teroris. Pernyataan-pernyataan Dr Zakir Naik itu pantas untuk ditakuti Amerika Serikat mengingat popularitas dan pengaruh Dr Zakir Naik terus meningkat. Selain jutaan orang telah mendengar ceramahnya secara langsung, ratusan juta orang telah menonton video-video ceramahnya.

Namun, selain 3 alasan yang juga diberitakan media Barat itu, ada 4 alasan berikutnya yang lebih menakutkan bagi Barat.

4. Banyak Orang Masuk Islam di Forum Dr Zakir Naik

Alasan ini tidak pernah disebutkan oleh media Barat sebagaimana 3 alasan sebelumnya. Namun, hal ini sesungguhnya lebih menakutkan bagi Barat.

Di saat gereja semakin sepi dan orang-orang Barat semakin ragu-ragu dengan teologi mereka sendiri, tiba-tiba Dr Zakir Naik datang seperti gelombang. Ceramah-ceramahnya membabat habis kesalahan dalam teologi gereja.

Dengan penjelasan yang argumentatif dan mudah dipahami, Dr Zakir Naik mematahkan trinitas, membongkar bahwa Yesus bukan tuhan, dan sebagainya. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan Dr Zakir Naik lebih hebat dari gurunya, Ahmad Deedat. Pasalnya, tidak sedikit orang yang masuk Islam setelah mendapatkan penjelasan dari Dr Zakir Naik.

5. Menguatnya Dakwah Islam di Barat

Melalui ceramah-ceramahnya di sejumlah negara Eropa, Dr Zakir Naik seperti langsung menusuk ke jantung pertahanan Barat. Hampir setiap ceramahnya dihadiri ribuan orang sehingga jumlah audiens Dr Zakir Naik telah mencapai jutaan orang yang sebagiannya hidup di Barat.

Mereka yang tadinya hanya mengetahui Islam dari media, kini mulai mengetahui prinsip-prinsip Islam dari Al Quran dan As Sunnah yang dijelaskan oleh Dr Zakir Naik. Meluasnya dakwah Islam ini, meskipun tidak semuanya masuk Islam, sudah cukup mengkhawatirkan Barat. Sebab merunut The Clash of Civilization-nya Samuel Huntington, Barat tengah menempatkan Islam sebagai musuh. Jika ternyata warganya sendiri memahami Islam dengan baik, hal itu sangat membahayakan bagi hegemoni politik mereka.

6. Dr Zakir Naik juga Ditakuti Gereja

Cukup beralasan jika pemerintah Barat takut pada Dr Zakir Naik karena gereja-gereja pun tidak sanggup membendung gelombang dakwah Islam yang dibawakannya. Salah satu alasan mengapa acara debat terbuka yang dilakukan Dr Zakir Naik tidak sebanyak debat terbuka yang digelar Ahmad Deedat ternyata tidak banyak gereja yang berani menghadapi Dr Zakir Naik.

Bahkan dikabarkan Dr Zakir Naik telah mengirimkan surat tantangan debat kepada Vatikan, namun hingga hari ini tantangan itu tidak dijawab.

7. Pengaruh Dr Zakir Naik semakin Meluas

Bersamaan dengan derasnya gelombang dakwah Islam, pengaruh Dr Zakir Naik semakin meluas. Di India, Dr Zakir Naik masuk 100 tokoh paling berpengaruh serta dinobatkan sebagai 3 besar guru spiritual di India yang mayoritasnya bukan muslim.

Saat ini, menurut informasi setelah beredarnya kabar Dr Zakir Naik akan ke Indonesia, ada sekitar 4.000 undangan di meja Dr Zakir Naik dari seluruh dunia. Undangan sebanyak itulah yang menjadi salah satu penjelasan mengapa hingga saat ini belum ada konfirmasi apakah Dr Zakir Naik bisa hadir di Indonesia pada April nanti.

Nonton Video klip Mengapa Dr Zakir naik Ditakuti Barat:   disini.

Konfrontasi

AMP - Sebuah  postingan di facebook yang diunggah oleh akun HMI Cabang Takengon mendadak jadi perbicangan netizen. Pasalnya menceritakan kondisi miris sebuah keluarga mualaf yang dihidup dibawah garis kemiskinan di sebuah dusun terpencil di Aceh Tengah, parahnya lagi keluarga itu menghuni rumah yang dibuat dari terpal lusuh.

Di gubuk itu, Jafaruddin dan istri tinggal bersama 3 anaknya yang masih kecil. Dari foto yang diunggah pada Minggu 25 September 2016 tersebut terlihat, Jafar tampak bertiga dengan anaknya, dengan latar belakang gubuk dari terpal yang dipasang seadanya. Tidak  ada kamar mandi dan dapur, yang ada hanya dua kamar berukuran kecil tanpa penerangan dan masih lantai tanah.

Disebutkan juga, keluarga mualafa yang sebelumnya menetap di  Binje, Sumut itu tinggal di dusun terpencil yakni Kala Wih Ilang. Dusun itu berjarak 8 Kilometer dari kampung induknya Desa Wih Ilang, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, atau berjarak 25 kilometer dari Kota Takengon. Dusun itu berada di tengah-tengah perkebunan kopi. Jarak rumah warga dengan warga lainnya sangat jauh alias terpencar-terpencar.

Akun tersebut juga menceritakan, Jafaruddin dan istri  sebelumnya non muslim, dan tiga tahun lalu memilih pindah dari kampungnya di Binje  untuk menetap di  Aceh Tengah. Namun disayangkan, tidak adanya  perhatian pemerintah setempat terutama Baitul Mal, membuat kehidupan keluarga kecil itu belum tersentuh bantuan.

Kisah itupun menyulut emosi netizen, karena pemerintah setempat dianggap lamban dalam menangani persoalan kemiskinan, padahal dana publik banyak tersedia untuk pembangunan, termasuk untuk pos bantuan bagi mereka yang kurang mampu.

“Jafaruddin dan keluarganya menjalani hidup serba kekurangan di  negeri  Syari’at Islam, menjadi penting untuk diperhatikan dan patut dipertanyakan. Sebab, dalam Islam  mualaf berhak mendapatkan bantuan,” tulis si pemilik akun. (politikita.com)

Pidie Jaya - Meski Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN telah mengeluarkan surat rekomendasi dukungan pada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Aceh untuk mendukung pasangan calon Tarmizi A Karim-T. Muchsalmina Ali, namun Ketua Umum DPW PAN Aceh Anwar Ahmad menyatakan,  PAN Aceh di bawah kepemimpinannya tidak akan menarik dukungan terhadap pasangan calon Gubernur Aceh, Muzakir Manaf-TA Khalid.

“Apapun keputusan Jakarta, kami tetap bersama Mualem-TA Khalid, “tegas Anwar Ahmad.

Penegasan tersebut disampaikannya di hadapan tokoh masyarakat Bandar Baru Lueng Putu, Pidie Jaya, Senin (26/9/2016)

Alasan PAN Aceh tetap bersama pasangan Muzakir Manaf (Mualem)- TA Khalid, karena ia sangat memahami cita-cita Mualem untuk membangun Aceh lebih baik dan mensejahterakan rakyat.

Menurutnya, Mualem punya niat yang tulus untuk membangun Aceh, dan Aceh butuh proses untuk membangun, karena itu DPW PAN Aceh tidak akan menarik dukungan dari pasangan calon yang telah pernah dideklarasikan itu.

“PAN Aceh akan turun ke seluruh Aceh untuk mengoptimalkan pemenangan bersama Mualem.” ujar Anwar Ahmad.

Nah, lepas dari sikap nekad Anwar Ahmad, akan DPP PAN berdiam diri atau mengambil tindakan tegas terhadap Anwar Achmad? Kita tunggu saja.(modusaceh.co)

Ali Hasymi berbincang dengan Syamaun Gaharu
Pada masa awal kemerdekaan hingga tahun 1950-an Aceh kembali terpuruk akibat konflik dan perang. Ekonomi masyarakat anjlok. Aceh benar-benar menderita akibat perang.
Namun, di atas reruntuhan itu Aceh harus dibangun kembali dengan segala daya upaya. Rakyat digerakkan untuk bangkit menggarap kembali sawah-sawah yang terlantar, sekolah-sekolah rakyat juga dibuka untuk memberi kesempatan memperoleh pendidikan bagi generasi muda.

Aceh pada masa itu benar-benar Aceh yang mencoba mendobrak sunyi. Pasar-pasar yang sepi coba dihidupkan kembali dengan berbagai komoditi hasil kebun rakyat. Itu juga tidak mudah, transportasi antar daerah banyak yang putus, rel-rel kereta api dibongkar, sepanjang jalan yang lazim terlihat pada masa itu adalah rumah-rumah yang terbakar akibat konflik dan perang. Aceh benar-benar sedang redup.

Begitulah gambaran Ali Hasjmy dalam Semangat Merdeka. Membangun Aceh yang seperti itu diakuinya sebagai pekerjaan besar untuk membuat Aceh kembali bergairah. Ketika dilantik menjadi Gubernur Aceh pada 27 Januari 1957, Ali Hasjmy menyebut Aceh seakan sebagai bumi yang sudah tidak lagi disinari matahari dan langitnya seperti sudah tak berbintang. Ia juga membuat tamsilan Aceh sebagai suatu warisan dari masa lampau yang suram.

Setelah dilantik menjadi gubernur, kenyataan pahit pertama yang harus dihadapi Ali Hasjmy adalah tidak adanya kantor. Sementara kantor residen harus dibagi dua, sebagian untuk kantor Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, sebagian untuk provinsi. Meski demikian, langkah-langkah percepatan pembangunan Aceh harus terus dilakukan. Gubernur akhirnya menggunakan sebuah ruangan di pendopo untuk kantornya.

Untuk menopang pembangunan Provinsi Aceh yang rusak itu, pemerintah pusat hanya memberikan dana Rp 25 juta. Sebagian dana itu kemudian digunakan Ali Hasjmy untuk membeli tanah di Jalan Teuku Nyak Arif sekarang. Di atas tanah yang dibeli seharga Rp 2.225.000 itu didirikan kantor gubernur dan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), itu pun hanya semi permanen. Antara Gubernur dan DPRD berkantor seatap di gedung tersebut, yakni gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sekarang.

Di atas tanah yang baru dibeli itu, selain dibangun gedung DPRD dan kantor gubernur, juga didirikan kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kantor Direktorat Djenderal Sosial Politik, Kantor Keuangan Daerah, Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Pajak Negara, Kantor Pos, Kantor Dinas Kehutanan Pertanian dan Perikanan. Gedung-gedung semi permanen yang dibangun pada tahun 1957 itu kini tidak ada lagi, semua sudah dibongkar diganti dengan gedung-gedung baru.

Dengan anggaran daerah yang hanya Rp 25 juta itu, Pemerintah Aceh juga harus membangun rumah-rumah bagi pegawai negeri yang dipindahkan kembali dari Medan, karena sebelumnya Provinsi Aceh dileburkan ke Provinsi Sumatera Utara dan semua kegiatan pemerintahan dilakukan di Medan. Hal yang kemudian membuat Aceh memberontak menuntut otonomi tersendiri. Perang yang digelorakan di Aceh menuntut hak dari Jakarta memang membuat pemerintah pusat mengembalikan Provinsi Aceh, tapi Aceh yang dikembalikan adalah Aceh yang porak-poranda. Aceh yang disebut Ali Hasjmy sebagai warisan yang suram.

Otonomi Aceh yang diberikan setahun sebelumnya melalui Undang-undang No.24 tahun 1956 sama sekali tidak berjalan. Mr SM Amin dalam artikel Sejenak Meninjau Aceh Serambi Mekkah yang dibukukan dalam Bunga Rampai Tentang Aceh 9 mengungkapkan, otonomi Aceh yang salah satunya soal pemberlakukan syariat Islam belum bisa dijalankan sepenuhnya karena perubahan konstilasi politik nasional. Kabinet Perdana Menteri Mr Burhanuddin Harahap yang tidak sampai berumur delapan bulan, diganti oleh Kabinet Perdana Menteri Mr Ali Sastroamijoyo.

Hak Aceh untuk mengatur diri sendiri kemudian diperbaharui lagi setelah terjadinya pemberontakan DI/TII di Aceh tiga tahun kemudian. Abu Beureueh berhasil diajak untuk berunding dan menyelesaikan persoalan Aceh secara damai melalui misi Perdana Menteri Mr Hardi yang mengeluarkan Ketetapan Perdana Menteri No.1/Missi/1959. Nama Provinsi Aceh diubah menjadi daerah otonomi dengan sebutan Daerah Istimewa Aceh dengan otonomi seluas-luasnya, terutama dalam bidang agama, adat istiadat dan pendidikan.

Pada 27 September 1961 DPRR-GR Daerah Istimewa Aceh membentuk panitia khusus urusan otonomi daerah10. Panitia ini bertugas membuat perincian pengisian otonomi yang luas dalam bidang pendidikan, adat, dan agama sebagaimana yang dimaksud oleh Ketetapan Perdana Menteri No.1/Missi/1959. Panitia ini terdiri dari: H Sjamaun sebagai ketua, Tgk Muhammad Saleh sebagai wakil ketua, Drs Marzuki Nyakman sebagai sekretaris, serta T Sulaiman Mahmud dan Nurdin Sufi sebagai anggota.

Pada Juni 1962, Wakil Gubernur Aceh Letnan Kolonel AM Namploh berangkat ke Jakarta menjumpai Menteri Dalam Negeri Ipik Gandamana untuk memperjuangkan hak-hak otonomi Aceh seluas-luasnya. Hal yang sama dilakukan oleh eksekutif dan legislatif Aceh yang pada 20 Agustus 1962, Gubernur Ali Hasjmy bersama DPRD-GR Aceh bersidang dan melahirkan Resolusi No.B-7/3/DPR-GR/1962. Resolusi dari Musyawarah Pemerintah Daerah Istimewa Aceh ini menuntut pemerintah pusat untuk melaksanakan ide yang terkandung dalam Ketetapan Perdana Menteri No.1/Missi/1959 tentang otonomi Aceh seluas-luasnya.

Dalam kondisi yang serba minim waktu itu, Aceh terus berusaha berbenah untuk bangkit. Tanpa harus menunggu persetujuan pemerintah pusat terhadap implementasi otonomi, Penguasa Darurat Perang Daerah (Peperda) Aceh Kolonel M Yasin mengeluarkan Keputusan Peperda No.KPTS/PEPERDA-061/3/1962 tanggal 7 April 1962. Ia memutuskan agar otonomi Aceh dilaksanakan dengan aturan yang sudah ada tanpa harus menunggu peraturan baru dari pemerintah pusat.

Empat bulan kemudian keluar Pernyataan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh No.B-7/1/DPRD-GR/1962 yang menyatakan bahwa Aceh akan melaksanakan unsur-unsur Syariat Islam bagi pemeluknya sesuai seperti prinsip-prinsip yang terkandung dalam Keputusan Peperda No.KPTS/PEPERDA-061/3/1962.[Iskandar Norman]


Banda Aceh - Bakal calon gubernur Aceh, Zakaria Saman alias Apa Karya menanggapi pernyataan Muzakir Manaf atau Mualem yang meminta pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) tidak menggunakan senjata saat pengamanan Pilkada Aceh 2017 nanti

Menurut Apa Karya, jika polisi atau pasukan BKO mengamankan Pilkada Aceh tanpa dilengkapi senjata, berarti itu bukan polisi namanya.

"Polisi na bude, meunyoe hana kon polisi tapi hansib. Na bajei na seiluwei, ka hana bude, man kon hansep. (Polisi ada senjata, kalau tidak ada bukan polisi tapi hansip. Ada baju ada celana, tapi nggak ada senjata, itu kan tidak cukup)," kata Apa Karya saat menghubungi Serambinews.com, Minggu (25/9/2016) malam. 

Seperti diberitakan Serambi Indonesia sebelumnya, Kaporli mengatakan Pilkada Aceh rawan konflik, oleh karena itu Polri akan mengirim sekitar 1.900 pasukan tambahan untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada Aceh.

Menanggapi hal itu, Mualem, seperti diberitakan Serambi Indonesia edisi Minggu (25/9/2016) mengatakan, tak mempermasalahkan lagi jika pasukan BKO tetap dikirim ke Aceh jelang pilkada.

Namun kehadiran BKO nanti diharapkan jangan sampai menimbulkan trauma bagi masyarakat Aceh.

"Tapi kalau pun BKO dikirim ke mari (Aceh), kita harapkan menggunakan tongkat jangan menggunakan senjata, karena senjata akan membuat trauma masyarakat yang ingin mencoblos pada hari H. Ini yang kita khawatirkan. (Saya berharap) dalam penjagaan jangan membawa senjata lengkap, tapi bawa kayu itu saja," sebut Mualem saat diwawancarai Serambinws.com, Sabtu (24/9/2016) sore. (Serambinews)

(Alm. Wali Bersama Anak Semata Wayang, Karim M. Tiro. Photo: Koleksi Haekal Afifa)
AMP - Legenda telah mencatat sosok Wilhelm Tell sebagai seorang pemimpin yang sangat berani dalam perjuangan kemerdekaan Swiss melawan Austria. Tell menjadi simbol perlawanan untuk kemerdekaan yang sangat berarti dan menginspirasi semua orang. Bagi anak-anak Swiss, tidak ada yang luput dalam ingatan mereka, bagaimana sosok Wilhelm Tell berjuang habis-habisan dalam Perang Morganted pada tahun 1315.

Perjuangannya dimulai ketika Gessler, juru sita Austria memerintahkan rakyat Uri agar memberi penghormatan kepada topi yang digantung di alun-alun kota sebagai bentuk pengakuan atas dominasi Austria terhadap Swiss. Wilhelm Tell, pimpinan pemberontakan menolak untuk hormat kepada simbol penjajah itu harus menerima akibatnya. Ia ditangkap dan dipaksa untuk menembak sebutir Apel diatas kepala anaknya, jika meleset maka anaknya menjadi korban. Kisah dramatis yang melegenda ini berabad-abad telah dipentaskan oleh para seniman, baik melalui audio maupun visual di dunia. Bahkan, Giaccino Antonio Rossini mengabadikan kisah ini dalam lagunya Guillaume Tell pada tahun 1829.

Kisah inilah yang menginspirasi saya melihat lebih jauh bagaimana perasaan alm. Tengku Hasan di Tiro dalam perjuangan kemerdekaan Aceh. Perasaan dramatis yang beliau deskripsikan dalam bukunya The Price of Freedom; the unfinished diary of Tengku Hasan Tiro. Dalam catatan yang tidak selesai itu, Wali berkisah bagaimana pahit dan sakitnya perasaan ketika ia sebagai orang tua harus meninggalkan Karim Michael Tiro, anak semata wayangnya demi perjuangan Aceh; Satu hal lagi yang sangat menyakitkan saya adalah saya harus meninggalkan anak laki-laki saya; Karim, yang masih berumur 6 tahun, di Amerika. Seperti yang sudah dimaklumi oleh semua ayah, bahwa itu merupakan tahun-tahun yang sangat bahagia dalam hidup seorang anak. Meninggalkan seorang anak yang baru berumur 6 tahun tanpa ada kasih sayang merupakan hal yang sangat menyakitkan, apalagi hal itu sengaja dilakukan – walau dengan alasan apapun bagi setiap orangtua – tetapi alasan itu tidaklah adil dan tidak akan bisa diterima oleh seorang anak.

Ini merupakan sebuah luka bagi seorang anak tersayang, dan tidak akan ada orang lain yang peduli selain dia berharap pada ayahnya sendiri, dan dia tidak mengerti bagaimana dia akan protes saat ayahnya tidak ada disampingnya. Begitulah, saya melakukan perjuangan dengan melawan semua perasaan yang ada. Hanya seorang seperti Wilhelm Tell yang sangat mengerti seperti apa kesedihan hati saya ini.

Bagi Wali, Aceh dengan segala kekurangan dan kelebihannya lebih ia cintai ketimbang anak dan istrinya. Ia lebih memilih pulang untuk mencerdaskan anak bangsanya dan membiarkan keluarganya hidup menderita. Sangat berat dan menyakitkan, yang meremukkan hati dan tanpa rasa kemanusiaan sedikitpun adalah sebuah kenyataan bahwa dalam melaksanakan kewajiban suci ini demi bangsa dan negara Aceh, saya harus merelakan keluarga dan menghancurkan harapan hidup yang sangat bahagia ini: saya harus meninggalkan istri dan anak di Amerika. Tulis Wali dalam catatannya.

Tidak bisa dibayangkan, ketika banyak deklarator Aceh Merdeka yang masih hidup saat itu lalu hijrah ke pengasingan dengan membawa anak dan istrinya, sosok alm. Wali lebih memilih hidup sendiri bersama teman perjuangan yang telah menemaninya. Ia harus bertarung, bagaimana memberikan tanggung jawab kepada anak dan istri sebagai seorang ayah dan suami dengan tanggung jawab kepada bangsa dan generasi setelahnya kini.

Bagi Aceh, Wali telah menjadi simpul cinta dan perjuangan. Namun, tidak banyak orang Aceh hari ini yang sanggup menghargai bagaimana perasaan cinta Wali kepada Aceh yang melebihi cinta kepada keluarganya. Hari ini, 91 tahun setelah kelahirannya (25 September 1925) dan 6 tahun setelah kepergiannya (3 Juni 2010) ia telah mewarisi cinta, perjuangan dan perdamaian itu kepada kita. Tetapi, melihat realitas hari ini ketika banyak anak didiknya merebut kursi kekuasaan dan bagaimana ia diperlakukan, benar seperti apa yang dikatakannya; Hanya seorang Wilhelm Tell yang sangat mengerti bagaimana perasaannya. Bukan saya, kau atau kalian!

Sumber: acehtrend.co

AMP - Redaksi Acehjurnal.com mendapat kiriman dari whatsapp messenger foto Surat Keputusan PAN bernomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/150/IX/2016 tentang persetujuan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Provinsi Aceh. dalam SK tersebut disebutkan PAN mengusung Paslon Ir. H. Tarmizi Karim M.Sc -Ir. H. T. Machsalmina Ali, MM. SK tersebut tertanggal 22 September 2016 dan ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno.

Acehjurnal.com berusaha mengkonfirmasi kepada Wakil Ketua DPW PAN Aceh Samsul Bahri, beliau menjawab mengetahui secara lisan tapi belum melihat surat tersebut.

Dengan surat ini kekuatan Paslon Tarmizi Karim-T. Machsalmina bertambah 7 kursi dari PAN, dengan total 31 kursi, dari sebelumnya hanya 24 kursi. Paslon Muzakir Manaf-TA Khalid berkurang 7 kursi dari sebelumnya 44 kursi, jadi hanya tersisa 37 kursi sedangkan paslon Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah yang stagnan 13 kursi plus PDI Perjuangan yang mengusung dengan kuota suara, semakin jauh tertinggal di belakang ditambah lagi isu kasus korupsi BPKS Sabang yang belum juga tuntas hingga saat ini. pertarungan kandidat cagub dan cawagub Aceh semakin seru.

Apa alasan PAN menarik dukungan dari Paslon Muzakir Manaf-TA. Khalid? mungkinkah ada perubahan peta kekuatan lapangan dan survey elektabilitas yang semakin meningkat terhadap Tarmizi Karim-T. Machsalmina Ali?

Sejauh ini Acehjurnal.com belum berhasil menghubungi pihak-pihak terkait alasan keluarnya SK Dukungan PAN terhadap Paslon Tarmizi Karim-T Machsalmina Ali.

Apakah akan ada lagi perubahan dukungan Partai terhadap para kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh?(Aj)
Surat Keputusan DPP PAN untuk persetujuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Aceh | Pic Ist

Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan, berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna mencegah penyalahgunaan uang di Pilkada Serentak 2017 mendatang.

"Ya kita lakukan secara terpadu," kata Tjahjo dalam acara Rapat Kerja Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Penyelengaraan Pemerintah Daerah Tahun 2016, di Hotel Borobudur, Jakarta pusat, Senin (26/9/2016).

"(Kerja sama) dengan KPK kemudian Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Karena Pilkada Serentak ini problemnya adalah yang kami sepakati dengan KPU dan Bawaslu, bahwa politik uang harus dicegah," imbuh Tjahjo.

Menteri asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menjelaskan, Kemendagri dengan pihak KPK serta BPKP terus melakukan komunikasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Karena diakui Tjahjo, dalam pilkada biasanya banyak politik uang yang dilakukan oleh oknum tertentu. "Ini (politik uang) bisa jadi malapetaka di hari kemudian hari," tandasnya.(Sindo)
loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget