AMNews - Tangis bayi berusia 44 hari pecah memenuhi ruang perawatan di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Jalan Samudera, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Selasa (9/7/2019).
Syahril Ramazan, bayi dari pasangan M Amin dan Ade Suraya itu merasakan sakit yang dahsyat pada punggungnya. Dokter memberitahu warga Desa Lhok Bintang Hue, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara itu bahwa Syahril menderita kanker.
Rasa sakit dan tidak nyaman saat berbaring di ranjang rumah sakit membuat Syahril terus-menerus menangis. Kondisi tersebut semakin membuat panik kedua orangtua Syahril.
“Kondisinya kian memburuk. Saya mohon Allah menyembuhkan anak saya. Dia sudah sangat menderita dengan sakitnya,” kata Ade dengan mata berkaca-kaca.
Saat ini, Ade mengaku hanya bisa mendoakan kesembuhan buah hatinya. Sang suami tidak bisa menemani, karena harus bekerja mencari uang untuk membantu biaya perawatan.
Sehari-hari, Ade bekerja sebagai petani. Sementara suaminya, bekerja sebagai pedagang es krim keliling. Sebulan terakhir, kondisi Syahril kian memprihatinkan, meski luka di bagian punggungnya mulai mengering.
Saat ini, dokter rumah sakit itu terus berupaya menangani luka yang ditimbulkan akibat kanker tersebut. Keluarga berharap Syahrial dapat sembuh, agar pulih dan tumbuh layaknya anak seusianya.
“Tapi saya yakin dia akan sembuh,” ujar Ade.[Kompas.com]
Syahril Ramazan, bayi dari pasangan M Amin dan Ade Suraya itu merasakan sakit yang dahsyat pada punggungnya. Dokter memberitahu warga Desa Lhok Bintang Hue, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara itu bahwa Syahril menderita kanker.
Rasa sakit dan tidak nyaman saat berbaring di ranjang rumah sakit membuat Syahril terus-menerus menangis. Kondisi tersebut semakin membuat panik kedua orangtua Syahril.
“Kondisinya kian memburuk. Saya mohon Allah menyembuhkan anak saya. Dia sudah sangat menderita dengan sakitnya,” kata Ade dengan mata berkaca-kaca.
Saat ini, Ade mengaku hanya bisa mendoakan kesembuhan buah hatinya. Sang suami tidak bisa menemani, karena harus bekerja mencari uang untuk membantu biaya perawatan.
Sehari-hari, Ade bekerja sebagai petani. Sementara suaminya, bekerja sebagai pedagang es krim keliling. Sebulan terakhir, kondisi Syahril kian memprihatinkan, meski luka di bagian punggungnya mulai mengering.
Saat ini, dokter rumah sakit itu terus berupaya menangani luka yang ditimbulkan akibat kanker tersebut. Keluarga berharap Syahrial dapat sembuh, agar pulih dan tumbuh layaknya anak seusianya.
“Tapi saya yakin dia akan sembuh,” ujar Ade.[Kompas.com]
loading...
Post a Comment