Halloween Costume ideas 2015
2017

AMP - Buku IPS karangan Sutoyo, Leo Agung terbitan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan halaman 76 tercetak nama negara Israel dengan ibu kota Yerusalem.

Hal itu merupakan sebuah kesalahan fatal, kata Ketua Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Hardjito Warno.

“Kesalahan fatal pencantuman nama negara penjajah Palestina itu bertolak belakang dengan Konstitusi pembukaan UUD 45 ‘bahwa Penjajahan diatas muka bumi harus dihapuskan’,” ujar Hardjito dalam pernyataannya di Kuala Lumpur diterima redaksi, Selasa (12/12/2017).

Selain itu, lanjutnya, pencantuman tersebut mencederai upaya yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia dalam memperjuangkan Baitul Maqdis (Yerusalem) adalah ibu kota Palestina juga mendorong perjuangan kemerdekaan negara itu.Buka Link Bukunya

Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menarik dan merevisi buku itu.

“Ini penting agar tidak ada kerancuan berpikir oleh pelajar sekolah dasar dalam menyikapi siapa sebenarnya yang menjajah Palestina,” ujarnya.

“Buku IPS kelas 6 itu bisa download gratis di Google Play Store,” tambahnya.[hidayatullah.com]

Ilustrasi: Dengan pengalaman dan kapasitas sumber daya yang minim, desa seperti berjalan meraba-raba dalam mengelola keuangan dan proyek yang besarnya.
AMP - Dari tahun ke tahun jumlah Dana Desa terus meningkat. Pada 2015 total Dana Desa berjumlah Rp20,77 triliun. Tahun 2016 naik menjadi Rp46,98 triliun. Pada 2017 naik lagi menjadi Rp60 triliun.

Jika penyalurannya lancar dan dipergunakan secara tepat guna, seharusnya Dana Desa itu bisa memberikan manfaat besar kepada masyarakat desa. Jika dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur, secara teoritis, dana desa seharusnya bisa meningkatkan daya beli masyarakat yang dilibatkan dalam proyek-proyek infrastruktur itu,

Praktiknya tidak sesederhana itu. Kita masih sering mendengar kabar pengaduan tentang korupsi Dana Desa. Tidak semua desa mampu memanfaatkan dana itu secara tepat guna. Dan, Dana Desa pun tidak lancar tersalurkan.

Tanpa menganggap remeh persoalan lainnya, ketidaklancaran penyaluran Dana Desa patut mendapat perhatian. Dana Desa yang mengendap, akibat ketidaklancaran tersebut, tentu akan membuat desa tak bisa menyerap dana yang telah dialokasikan. Itu berarti manfaat yang Dana Desa, yang dituju, tak tercapai.

Isu Dana Desa yang mengendap itu sudah terlihat sejak awal. Sampai Oktober 2015 baru sekitar sepertiga Dana Desa yang diserap dari total yang dianggarkan pemerintah pada tahun itu. Karena saat itu adalah tahun pertama, rendahnya penyerapan Dana Desa pada saat itu masih dimaklumi. Belakangan serapan Dana Desa tahun 2015 disebut mencapai 82%.

Bagaimana dengan tahun ini? Pada akhir November lalu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengklaim bahwa Dana Desa tahun ini telah terserap 98 persen dari total Rp60 triliun.

Barangkali yang diklaim oleh Menteri Desa adalah jumlah Dana Desa yang telah disalurkan oleh Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah; bukan Dana Desa yang telah diserap oleh masyarakat desa. Sebab sejumlah daerah mengakui masih banyak desa yang belum mencairkan Dana Desa.

Aceh, misal. Pada minggu ketiga November lalu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (PMG) Aceh, Prof Dr Amhar Abubakar menyatakan, dari total Rp1,957 triliun, Dana Desa tahap II Aceh baru ditarik Rp188,916 miliar. Sisanya masih berada di rekening kas umum negara.

Di Sumatera Barat, dari total 885 nagari/desa, masih ada 293 nagari/desa sampai minggu ketiga November belum mencairkan dana desa tahap II. Dana desa sebesar Rp101 miliar, seperti dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sumatera Barat Syafrizal, masih mengendap di kas daerah.

Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, sampai akhir November lalu masih ada Dana Desa tahap II sebesar Rp1,2 miliar yang belum dicairkan oleh empat desa. Dana itu sekarang mengendap.

Direktur Jenderal Perimbangan Kementerian Keuangan Boediarso Teguh Widodo menyatakan, Kementerian Keuangan telah menyalurkan hampir seluruh Dana Desa yang telah dianggarkan. Dengan pagu Rp36 triliun, sejak April sampai akhir November lalu Dana Desa Tahap I telah ke pemerintah daerah mencapai 99,4 persen.

Sedangkan Dana Desa Tahap II, dengan pagu Rp24 triliun, sejak Agustus sampai akhir November lalu telah disalurkan ke pemerintah daerah sebanyak 77,8 persen.

Namun belum semua Dana Desa yang sudah ditransfer ke pemerintah daerah itu diteruskan ke desa-desa. Di beberapa daerah, seperti dikatakan Boediarso Teguh Widodo, Dana desa yang masih mengendap di rekening kas umum daerah mencapai Rp12,88 triliun untuk 22.884 desa.

Dana Desa yang cukup besar itu belum bisa dicairkan karena persyaratan administrasi belum dipenuhi.

Jumlah besar Dana Desa yang mengendap di kas pemerintah daerah itu seharusnya menjadi sinyal bahwa perlu penanganan serius agar penyaluran dan pemanfaatan Dana Desa bisa lebih optimal. Persyaratan administrasi tetap haruslah ada sebagai bagian dari ketertiban, dan sebagai alat kontrol ketepatan penggunaan dan penghindaran penyelewengan dana,

Bagaimanapun desa belum pernah mengelola keuangan yang sangat besar sebelumnya. Dengan pengalaman dan kapasitas sumber daya yang minim, desa seperti berjalan meraba-raba dalam mengelola keuangan dan proyek yang besarnya.

Di satu sisi, desa mendapatkan kesempatan yang besar untuk mandiri. Pada saat yang sama, desa harus sangat teliti dan cermat agar tidak terperosok ke dalam tindakan korupsi.

Tanpa perlu melonggarkan pengawasannya, Presiden Joko Widodo pernah meminta agar sesegera mungkin dilakukan penyederhanaan sistem pelaporan dan pertanggungjawaban Dana Desa.

"Saya titip agar lebih optimal, warga desa jangan terlalu dibebankan dengan hal-hal yang bersifat administratif," kata Presiden.

Hal itu bisa menjadi salah satu jalan untuk mengatasi persoalan penyaluran Dana Desa. Namun, yang lebih penting adalah meningkatkan kemampuan desa dalam mengelola dana yang mereka terima.

Peningkatan kapasitas itu jelas harus mencakup juga peningkatan kemampuan dalam menangani administrasi pengelolaan Dana desa. Namun hal itu tentu bukan satu-satunya yang terpenting.

Peningkatan kapasitas desa itu pertama-tama harus diarahkan agar desa bisa mandiri, seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang Desa. Desa, misal, harus bisa merumuskan kebutuhan dan memutuskan cara memenuhinya dengan memanfaatkan Dana Desa yang mereka terima.

Arahan-arahan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah seharusnya dilakukan hanya dalam rangka memastikan cita-cita kemandirian itu dan untuk mensikronkannya dengan pembangunan nasional.

Dalam peningkatan kapasitas tersebut, peran pendamping desa sangatlah penting. Itu sebabnya semua pihak harus berani mengevaluasi para pendamping yang dianggap tidak mempunyai kompetensi dalam mewujudkan amanat Undang-undang Desa.

Terlebih, memasuki tahun politik, semua pihak harus menahan diri agar tidak mengotori geliat pembangunan desa itu dengan kepentingan elektoral.[beritagar.id]

AMP - Masjid Besar Bujang Salim indah dipandang luar dan dalam. Catnya tampak baru, ukiran kaligrafi di dinding bagian dalam sungguh menakjubkan. “Masjid ini dibangun sejak tahun 1923, saat itu luasnya 12 x 10 meter di atas tanah yang diwakafkan oleh Bujang Selamat,” kata Ketua Pengurus Harian Badan Kemakmuran Masjid Besar Bujang Salim, Tgk. Jalaluddin H. Ibrahim didampingi sekretarisnya, H.T. Syamsul Bardi H. Abbas, Selasa 23 April 2013.

Masjid tersebut kemudian diperluas menjadi 20 x 15 meter. Renovasi berikutnya menjadi 50 x 30 meter dengan menambah teras depan, samping kiri dan kanan. Terakhir diperlebar hingga luasnya mencapai 95 x 80 meter, hasilnya mampu menampung lebih 2.500 jamaah.

Kata Teungku Syamsul Bardi, konstruksi Masjid Bujang Salim diadopsi dari Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, sesuai keinginan masyarakat setempat. “Sebagian tukang (pekerja) bangunan masjid ini juga orang yang sama mengerjakan Masjid Raya Baiturrahman,” ujarnya.

Pembangunan masjid tersebut menghabiskan dana lebih Rp15 miliar. Selain sumbangan masyarakat, kata Syamsul Bardi, bantuan dari PT AAF, PT PIM, PT Arun, Pemda Aceh Utara, dan Pemerintah Aceh.

Tak hanya salat lima waktu dan salat Jumat, Masjid Bujang Besar Salim juga digunakan untuk pengajian rutin saban malam yang diasuh sejumlah ulama. Kecuali Senin malam dan Jumat malam, libur. “Senin malam pengurus masjid ikut pengajian di tempat Abu Paloh Gadeng (Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Utara, pimpinan dayah di Paloh Gadeng-red),” ujar Syamsul Bardi.

Di masjid ini, ada pula majelis taklim dari kelompok pemuda, pengajian kaum ibu, dan pengajian anak-anak.

Awal 2013, Masjid Besar Bujang Salim menerima bantuan generator set (genset) otomatis berukuran besar dari Wakil Gubernur Aceh Muzakkir Manaf atau Mualem. Mulanya, Mualem saat i’tikaf dalam masjid tersebut seusai Magrib, tiba-tiba listrik padam. “Sebulan kemudian Mualem menyumbangkan satu genset otomatis,” kata Syamsul Bardi.

***

Teuku Rhi Budjang Selamat atau Bujang Salim Bin Rhi Mahmud dikenal sebagai salah seorang perintis pergerakan kemerdekaan Indonesia dari Aceh. Putra Uleebalang ini lahir di Keude Amplah, Nisam, (dulu Nanggroe Nisam), Aceh Utara tahun 1891.

Berdasarkan arsip Masjid Besar Bujang Salim, pada 1912 Bujang Salim menyelesaikan pendidikan kelas lima pada Kweekschool dan Osvia (sekolah Belanda) di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Ia lalu dipanggil pulang ke Aceh, selama setahun tinggal di Kutaradja (Banda Aceh), mempelajari dan mempraktikkan Tata Kepamongprajaan.

Setahun kemudian, Bujang Salim ditunjuk menjabat Zelfbstuurdier Nanggroe Nisam sampai 1920. Selama menjabat, ia sering beraktivitas di bidang politik dan keagamaan. Itu sebabnya, Belanda kemudian memecat Bujang Salim dan diasingkan ke Meulaboh, 8 Februari 1921.

Pada 21 April 1922, ia dibuang ke Meurauke, Papua. Di sana, Bujang Salim juga berkutat dengan aktivitas pendidikan dan keagamaan, kegiatan yang  bertentangan dengan perpolitikan Belanda ketika itu. Akibatnya, ia dibuang ke daerah Tanah Merah, Digul, Papua, 5 April 1935.

Di masa serbuan Jepang, Bujang Salim diungsikan ke hutan Bijan, 11 Mei 1942, kemudian dikembalikan ke Meurauke. Pada 3 November 1942, ia  dibawa lagi ke Tanah Merah.

Pertengahan 1943, atas anjuran Van Der Plas, pemerintahan interniran Belanda mengangkut semua orang buangan untuk diungsikan ke Australia, termasuk Bujang Salim. Akhir 1945, pemerintah interniran Belanda memerdekakan orang-orang buangan tersebut dan dijanjikan akan dipulangkan ke tempat asal masing-masing. Pada 7 Oktober 1946, Bujang Salim dan rombongan eks-buangan diberangkatkan dengan kapal barang tentara sekutu, tiba di Jakarta, 14 Oktober 1946.

Bujang Salim dimasukkan ke kamp Chause Complex. Satu bulan kemudian, anggota rombongan lainnya diberangkatkan ke Cirebon dan diserahkan pada Pemerintah Indonesia. Bujang Salim, karena anaknya sakit keras, tidak  diberangkatkan sampai empat bulan lamanya.

Bujang Salim kemudian berhubungan sendiri dengan Pemerintah Indonesia di Pegangsaan Timur dan dibolehkan berangkat ke Purwokerto. Pada 15 Februari 1947 oleh Kementerian Dalam Negeri di Purwokerto, ia dipekerjakan sementara menunggu kapal yang berangkat dari Cilacap menuju Sumatera. Karena Agresi I Belanda, 31 Juli 1947, ia dan keluarga terpaksa mengungsi ke lereng-lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah, selama enam bulan.

Maret 1948, ia ditangkap oleh pasukan patroli Belanda dan ditahan untuk pemeriksaan. Dua hari setelah itu ia dilepas dengan dasar janji Belanda di Australia dulu, ia dibawa ke Medan, tiba pada 20 April 1948.

Pada Februari 1950 dengan bantuan Gubernur Aceh ketika itu, Bujang Salim diberangkatkan ke Kutaradja. Lalu, 31 Juli 1950 ia pulang ke Krueng Geukuh yang saat itu berada dalam Nanggroe Nisam. Bujang Salim akhirnya meninggal dunia, 14 Januari 1959. Ia dikebumikan di belakang Masjid Besar Bujang Salim.

Makam salah seorang pahlawan rakyat Aceh itu sering diziarahi berbagai kalangan dari sejumlah daerah. Gambar Bujang Salim kini dipajang di ruangan Imum Chik Masjid Bujang Salim. Di bagian depan gambar berbingkai itu tertulis, “Alm. Budjang Selamat (Teuku Rhi Budjang, Teuku Bujang). Lahir 1891, meninggal Rabu, 14 Januari 1959”.

Kata Imum Chik Masjid Bujang Salim, Teungku Zaunuddin Basyah, “Salim itu bahasa Arab, jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, salim bermakna ‘selamat’. Makanya masjid ini diberi nama Masjid Bujang Salim, nama perintisnya”.[http://sumaterapost.com]

KEPERGIAN Syarifah (48), istri Bupati Pidie, Roni Ahmad atau Abusyik secara dadakan sangat mengejutkan keluarga dan masyarakat Aceh. First Lady Pidie itu pergi selamanya setelah mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan maut yang merenggut jiwanya di Km 130 Cipoko-Paliaman (Cipali), Indramayu, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (8/12) sekitar pukul 15.30 WIB.

Insiden itu juga merenggut nyawa dua pendamping beliau dalam perjalanan menggunakan Toyota Kijang Innova. Yakni, Afdal Daud (30) selaku ajudan Bupati Pidie dan Cut Rita Zahara (27), Wakil Bendara Umum PB Kohati.

Saat dalam perjalanan menuju Solo melalui jalur darat, Syarifah sempat menghubungi ajudannya bernama Idariani atau sering disapa Nyak Ida (27). Wanita asal Yaman Barat, Kecamatan Mutiara, Pidie, itu merupakan orang kepercayaan Syarifah. Bahkan, Nyak Ida sudah dianggap bagian dari keluarga Abusyik.

Wanita berhidung mancung ini sangat dekat dengan lima anak Abusyik. Yaitu, Muhammad Riza (21), Zakia (20), Nanda Maghfirah (15), Khairunnisa (12), dan Nurul Akmalia (6). Malah anak yang paling bungsu, Nurul Akmalia, tak boleh lekang dari dekapan Nyak Ida. Dia bergabung dengan Abusyik saat Nyak Ida menjadi timses Abusyik yang maju dalam pilkada sebagai calon bupati Pidie.

Nyak Ida yang dijumpai Serambi di kediaman rumah Abusyik di Gampong Puuk Aree, Kecamatan Delima, Pidie, Sabtu (9/12) mengatakan bahwa istri Bupati Pidie itu, Syarifah setelah selesai shalat Jumat sempat menghubungi ajudannya untuk menanyakan kondisi anaknya, terutama si bungsu Nurul Akmalia atau Alia.

“Saat ibu telepon saya tidak angkat ponsel, karena saat itu saya sedang menidurkan Alia, anak bungsu Abusyik di pendopo,” sebutnya.

Setelah Alia terlelap, kata Nyak Ida, ia menelepon kembali istri bupati. Dalam percakapan melalui ponsel, Syarifah menanyakan jilbab warna pink dan orange apakah sudah dibeli Nyak Ida untuk Syarifah yang berniat akan menghadiri acara Hari Ibu. “Saya bilang jilbab warna orange sudah saya beli, tapi warna pink belum.”

Mendengar itu, Syarifah menukas, “Tolong dicari warna pink ya.”

“Ya, baik Bu, nanti saya beli di Beureunuen,” jawab Nyak Ida mengenang percakapan terakhirnya dengan Syarifah, sang First Lady Pidie.

Kemudian Syarifah menanyakan kondisi anak-anaknya yang sangat ia sayangi.Saat itu, hanya Alia yang bersama Nyak Ida, sedangkan empat anaknya yang lain berada di rumah di Gampong Puuk, Kecamatan Delima.

“Saat itu, ibu sempat meminta bicara dengan Alia, dengan menanyakan, ‘Nak, apa kamu ada pergi mengaji hari ini?’ Alia menjawab, ‘Tidak, Bu.’ Kalau kamu tidak mau pergi ngaji, maka mamak akan pergi, tidak pulang lagi. Mamak akan pergi ke Arab.”

Alia lalu menjawab, “Alia tidak mau ngomong lagi sama mamak karena mamak asyik pergi saja.”

Setelah itu, Bu Syarifah berkali-kali minta tolong kepada Alia agar anak-anaknya dijaga. “Juga si Nisa, bimbing dia ya?” ungkap Nyak Ida mengenang pembicaraan terakhirnya dengan Syarifah. Saat mengisahkan itu, omongannya terbata-bata sambil menggendong Alia duduk di kursi.

Dalam percakapan melalui ponsel, Nyak Ida juga meminta kepada Syarifah bahwa ibu tidak perlu pulang langsung ke Pidie saat pulang dari Jakarta. Sebab, ia akan mendampingi sang istri bupati itu menghadiri Rapat Kerja dan Pameran Kerajinan Dekranas di Banda Aceh.

“Saya akan menjemput Ibu di Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang, Aceh Besar, pada Minggu (11/12). Jadi Ibu tidak perlu pulang ke Pidie,” kata Nyak Ida.

Lalu dijawab Syarifah, “Tolong Nyak bawa baju ibu yang motif pucok rubong, baju warna putih, dan pink. Pokoknya dibawa semuanya yang sama seperti kamu. Acaranya tiga hari, kita ikut dua hari saja. Saya bersama Dek Cut (Cut Rita Zahara -red). Nanti, Nyak telepon lagi ya, saya dalam perjalanan menuju Solo nih,” kata Nyak Ida mengutib jawaban almarhumah Syarifah.

Ditanya kenapa Nyak Ida tak ikut bersama Syarifah mendampingi istri Bupati Abusyik itu ke Jakarta. Kata Nyak Ida, karena ibu pergi sama Abusyik. Selain itu, saat sampai di Jakarta, Bu Syarifah akan didampingi Cut Rita Zahara. Soalnya, Cut Rita telah dihubungi Syarifah dan sudah janji akan datang ke hotel tempat penginapan Syarifah bersama rombongan.

Menurut Nyak Ida, selama ini istri Abusyik itu tidak mau ikut kegiatan jika tidak dia yang dampingi. Tapi kali ini lain, dia langsung setuju ketika Cut Rita Zahara bersedia menemani saat di Jakarta hingga ke Solo.

“Tapi, Allah berkehendak lain sehingga saya tidak ikut bersama rombongan. Sebab, saya harus menjaga si bungsu ini. Saya memang tidak punya firasat jika ibu akan pergi selama-lamanya. Karena saya sempat bercanda via ponsel sekitar pukul 14.00 WIB, sebelum ajal menjemputnya dalam musibah itu,” kata Nyak Ida yang terlihat sedih.

Secara terpisah, Muhammad Rizal atau Raju, anak sulung Abusyik-Syarifah, kepada Serambi, menyebutkan, ia terakhir kali berkomunikasi denga almarhumah ibunya, Sabtu (8/12) malam. Dalam percakapan dengan sang bunda, Muhammad Rizal minta dibelikan dompet. “Saya sangat teringat pada ibu saya, karena beliau sosok yang homoris,” kata Rizal yang kini tercatat sebagai mahasiswa Unigha Gle Gapui, Sigli.

Ditanya apakah ada firasat lain yang dirasakannya sebelum ibunda dipanggil Sang Khalik, “Tidak ada, saya sangat terkejut saat diberitahukan bahwa ibu saya meninggal dalam kecelakaan di Jawa Barat. Semoga Allah mengampuni kesalahan ibu saya.” Rizal bernada lirih dan mengusap air mata saat mengucapkan kalimat itu. (Serambinews)

AMP - Martunis alias Marten Lee, mualaf keturunan Tionghoa sempat koma dan kini dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh akibat kecelakaan.

"Menurut pihak Rumah Sakit Arun Lhokseumawe, Martunis harus dirujuk ke Banda Aceh karena harus dioperasi di bagian kepala akibat benturan saat kecelakaan," ujar Ketua Lembaga Peduli Dhuafa Aceh, Musfendi kepada AJNN, Senin (11/12).

Selama ini, Martunis hidup bersama orang tua angkatnya Tgk Abdul Muthaleb dan dijaga oleh Santri Dayah Abu Sanusi Ujong Pacu, Lhokseumawe.

"Dia (Martunis) tidak punya keluarga lagi setelah masuk Islam. Jadi selama ini tinggal bersama orang tua angkat dan diasuh bersama oleh santri Dayah Ujong Pacu," ungkapnya.

Karena beban yang cukup berat, Abdul Muthaleb tidak mampu membiayai pengobatan dan perawatan terhadap Martunis.

"Kami berharap ada dermawan yang mau membantu biaya pengobatan Martunis. Makanya kami coba mencari donatur untuk meringankan beban hidupnya," sebut Musfendi.

Bagi dermawan yang ingin mengunjungi atau ingin membantu Martunis, dapat mengirim langsung via rekening Bank BNI syariah 453315197 atau konfirmasi langsung ke 0853-7126-6650.

"Saat ini Martunis sudah ditangani dokter di RSUZA. Semoga saja ada dermawan yang mau menyisihkan rezekinya untuk membantu biaya operasi Martunis" tandasnya. [AJNN]

AMP - Indonesia mengecam keras keputusan pemerintah Amerika Serikat yang mengakui secara sepihak Jerusalem sebagai ibu kota negara Israel. Hal itu dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 7 Desember 2017.

"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," ujarnya.

Kepala Negara juga menyatakan, pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB. Amerika Serikat sendiri diketahui merupakan anggota tetap dari Dewan Keamanan PBB sekaligus anggota pendiri PBB.

"Ini bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia," ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo sekali lagi menegaskan sikap yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia terkait Palestina. Indonesia akan terus mendukung perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh rakyat Palestina.

"Saya dan rakyat Indonesia, kita semuanya, tetap konsisten untuk terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai dengan amanah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945," tuturnya.

Pemerintah juga bergerak cepat untuk melakukan komunikasi dengan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Indonesia bersama dengan negara-negara lainnya akan mengadakan sidang khusus untuk membicarakan masalah pengakuan sepihak Amerika Serikat itu.

"Pemerintah Indonesia telah berkomunikasi dengan negara-negara OKI agar OKI segera mengadakan sidang khusus tentang masalah pengakuan sepihak ini pada kesempatan pertama dan meminta PBB untuk segera bersidang serta menyikapi pengakuan sepihak Amerika Serikat," ujarnya.

Terkait dengan sidang tersebut, Kepala Negara juga langsung menyatakan kesiapannya untuk hadir. Rencananya, sidang OKI akan dilangsungkan sekira 13 Desember mendatang di Istanbul, Turki.

"Kalau OKI sudah memutuskan untuk segera bersidang, saya akan datang langsung di sidang OKI tersebut. Kurang lebih tanggal 13 Desember ini di Istanbul, Turki," ujarnya.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, serta Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dan Johan Budi.

AMP - Tempat tongkrongan wartawan Timika, tepatnya di depan Pos Lantas Polres Mimika porak-poranda. Kursi kayu yang biasa dipenuhi oleh sejumlah jurnalis di Kota Timika itu terbalik. Meja pun tak di tempat biasanya.

Aksi porak-poranda warung kopi yang biasa dijadikan markas jurnalis di Timika itu terjadi sekitar dini hari tadi. Pelakunya diduga adalah Brigadir Danil Sitawa, anggota Dalmas Polres Mimika.

Kronologi kejadian yang beredar di jurnalis Papua, Danil mengamuk di warung kopi itu dengan membawa senjata laras panjang dan mencari Saldi, jurnalis Okezone.com, setelah ditahannya tujuh anggota Dalmas Polres Mimika akibat menganiaya Saldi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes AM Kamal, mengakui kejadian yang dilakukan oleh Danil. Saat ini, polisi masih mencari Danil dan minta pertanggungjawabannya.

"Danil akan dibawa ke Polda Papua dan akan diproses hukum," kata Kamal, Rabu (6/12/2017).

Informasi yang beredar di Timika menyebutkan, Danil mengamuk karena tujuh orang rekannya yang ditahan di Propam Polres Mimika dan diserahkan ke kejaksaan setempat.

Akibat kejadian itu, wartawan di Timika merasa terancam. Apalagi, Danil masih berkeliaran membawa laras panjang. "Jurnalis Mimika saat ini minta perlindungan ke Kodim, karena merasa terancam," kata Yohanis Nussy, salah satu Pimpinan Redaksi Papualinknews.com.

Sebelumnya, Saldi diduga dianiaya oleh tujuh orang anggota Dalmas Polres Mimika, karena status Facebook bernada makian kepada aparat keamanan di Pasar Malam Mimika yang dibuatnya. Sesudah kejadian itu, tujuh anggota Dalmas Mimika diproses hukum.| Liputan6

AMP - Sail Indonesia successfully held in Sabang City. The international maritime event was able to suck 20 thousand tourists in which 3 thousand of them are foreign journalists. Sabang Moment Sail is also not to be missed by the Aceh Provincial Government. The plan of a similar event will be held every year in the city of Sabang.

"We hope this event will continue even though its name is not Sail Sabang, its name is maritime tourism development," said Kadisbudpar Provincial Government of Aceh Reza Pahlevi to merdeka.com.

According to Reza, Tourism Minister Arief Yahya once launched the Golden Triangle Reggata which includes Sabang-Phuket and Langkawi. It is expected that with the event can further enliven the tourism, especially maritime in the most western city of the archipelago.

"InshaAllah for Golden Triangle Reggata, Sabang-Phukut-Langkawi in 2018 will be held in Sabang," explained Reza.

To hold an international event, many things must be well prepared. For that said Reza, his staff will continue to prepare as well as possible all the existing facilities and infrastructure in Sabang City to be able to provide good service to the international world.

"There are many things that must be prepared in Sabang, both in terms of infrastructure, services, tourism and promotional actors We are working with all the stakeholders in Sabang City, the mayor has also supported the provincial government is also very supportive and the Ministry of Tourism also continue to support and nurture, "he said.

Earlier Menpar Arief Yahya said that Sabail Sail 2017 will make a tremendous impact for the tourism world in Aceh. Sail in 2017 this echo will worldwide and encourage Sabang stronger, advanced, and beneficial to society.

Said Menpar Sabang Sail 2017 this birth regatta yachting path Golden Triangle SaPhuLa. This SaPhuLa stands for Sabang, Phuket, and Langkawi. This line will be worldwide because of three countries, three destinations, but in a package of visit yachts that exist in the path of his cruise boat.

Arief said, the path is also commonly called the diamond triangle, but some are calling the golden triangle. The world yahcter or cruise ships will gather in this path.

AMP - Ekses banjir yang merendam 23 kecamatan pada Senin (4/12/2017) malam menyebabkan warga harus mengungsi. Karena ketinggian air dalam rumah warga dan di badan jalan di lokasi tertentu mencapai 50 sampai 1,5 meter.

Informasi yang diperoleh Serambinews.com dari Pemkab Aceh Utara terbanyak pengungsi di Lhoksukon. Jumlah pengungsi mencapai 8.586 jiwa dari desa yang tersebar di 17. Di Kecamatan pirak Timu 3.287 jiwa di 12 titik, Langkahan capai 510 jiwa tersebar 4 titik.

Kemudian Matangkuli 2.772 jiwa di 13 titik, Seunuddon 29 jiwa di 1 titik, Baktiya Barat 227 Jiwa di 3 titik, Tanah Jambo Aye 138 jiwa, terakhir di Kecamatan Baktiya:  826 Jiwa di 6 titik pengungsian.

"Banjir kali ini juga sudah merendam lahan pertanian dan perkebunan warga," ujar Kabag Humas Pemkab Aceh Utara T Nadirsyah.[Serambinews]

AMP - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh Sudirman alias Haji Uma menaruh perhatian terkait dengan berita artis Aceh yang terkendala diduga kasus khalawat, yakni mesum.

Menurut Haji Uma, semua pihak jangan terprovokasi atas berbagai opini dan pernyataan.

"Perlu dengan sangat dewasa mencermati semua sumbernya. Semua orang bisa salah dan semua orang bisa hilaf. Artiskah, ustazkah pejabat pengusaha bahkan Ilmuan dan orang biasa," ujar Sudirman seperti dikutip www.Tribun-Medan.com dan SerambiNews, Sabtu (26/11/2017)lalu.

Sudirman menandaskan, "Bagi saya, yang mengganggu hal ini menjadi viral diberita dunia maya. Saya sangat merasa terpukul yang notabenya berangkat dari dunia seni."

Menurutnya insiden tertangkapnya artis dalam kasus khalwat tentu bukan hal yang dikehendaki mencoreng dunia seni yang ada di Aceh.

"Oleh karna itu, untuk memperbaiki nama baiknya dan nama seni Aceh, saudari ML dapat mengklarifikasi hal ini lewat mekanisme dan lembaga formal agar ini tidak lagi menjadi konsumsi opini negatif yang nantinya berasumsi adanya pengabaian hukum dari pihak-pihak penegak hukum di Aceh ini."

Menurut Sudirman, dia juga sudah berkordinasi dengan Kapolsek Suka Makmur terkait hal tersebut.

Ia bertanya bagaimana bisa menindaklanjuti supaya jelas duduk permasalahannya. Direncanakan, hari Selasa lusa, polisi akan memanggil ML dan orang tuanya.

"Mudah-mudahan saya berharap ini adanya titik terang dan clear. Menurut kapolsek Suka Makmur Balak Surya, ini ada kesalahpahaman saja dan tertutupnya komunikasi," kata Sudirman alias Haji Uma.

Sudirman (43 tahun), seorang seniman, memerankan sosok Haji Uma pada film serial komedi Aceh Eumpang Breuh (Preman Gampong).

Dia bintang film komedi paling populer di Aceh, Eumpang Breuh.

Kepopuleran film itulah yang mengantarkan Sudirman alias Haji Uma ke gedung DPD/DPR/MPR di Senayan, Jakarta, duduk sebagai senator atau anggota DPD RI pada Pemilihan Umum 2014 silam.

Agustus lalu, ia terpilih menjadi Wakil Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Sebelumnya diberitakan www.tribun-medan.com, seleb lokal Aceh diduga mesum dan dibawa ke kantor polisi namun lolos hukum cambuk.

Mesum di Mobil

Seorang artis lokal di Aceh yang sedang naik daun, ML, dibawa ke kantor polisi bersama pasangannya karena diduga mesum di tempat umum.

Informasi tentang peristiwa ini langsung merebak di dunia maya setelah terjadi, Jumat (17/11/2017) malam.

Beredar foto ML dan pasangannya tampak sedang bersalaman dengan seorang anggota polisi yang disebut-sebut merupakan seorang petugas jaga SPBU yang memergoki dua sejoli ini.

Selain itu, ada juga surat pernyataan bermaterai yang menyebutkan bahwa ML dan pasangannya, AK, dipergoki oleh petugas polisi bernama Bustami di sebuah SPBU diduga sedang mesum.

instagram

Meskipun kejadian ini disebut sebagai "salah paham", namun keduanya mengaku salah dan meminta maaf serta berjanji tidak akan melakukan perbuatan serupa. Namun tidak disebutkan secara jelas kesalahan apa yang mereka perbuat.

Akriadi bersalaman dengan polisi yang sempat mengejar mereka. Tampak ML di belakang mereka.

Dalam salah satu poin tersirat dua sejoli ini sempat hendak melarikan diri sehingga petugas polisi melepaskan tembakan.

"Pemilik Mobil atas nama AK tidak keberatan dengan penembakan yang diarahkan kepada mobilnya," sebut salah satu poin di surat pernyataan itu.

Nasib ML dan AK lebih mujur dibandingkan pasangan-pasangan lainnya yang kedapatan pacaran.

Umumnya warga yang kedapatan mesum diserahkan ke aparat gampong atau digelandang ke kantor Wilayatul Hisbah (WH) dan jika dinyatakan bersalah akan mendapat hukuman cambuk di muka umum. [http://wartakota.tribunnews.com]

AMP - Truk BL 8891 AZ mengalami kecelakaan tunggal di tikungan menurun di Jalan Banda Aceh-Medan kawasan Gampong Suka Damai, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Senin, 27 November 2017, sekira pukul 05.00 WIB.

Kasatlantas Polres Aceh Besar, Iptu Sandy Titah Nugraha mengatakan, penyebab kecelakaan truk yang dikemudikan oleh Soman, 60 tahun, warga Kecamatan Manyak Payet, Aceh Tamiang itu diperkirakan karena rem yang tidak berfungsi dengan baik.

"Diduga truck tronton BL 8891 AZ saat tiba di tikungan menurun ketika melakukan pengereman mesin tronton tersebut mati secara tiba-tiba, sehingga pengemudi tidak dapat mengendalikan lagi truk dan langsung masuk ke jurang sedalam 10 meter," ujar Sandy saat dikonfirmasi portalsatu.com, Senin sore.

Sandy menyebutkan, akibat kecelakaan itu truk mengalami kerusakan. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Sopir dan kernet tidak apa-apa," katanya.[portalsatu.com]

AMP - kisah pilu kembali terjadi di indonesia, seorang anak yatim berusia 7 tahun bernama abdul harus menahan sakit akibat di pukul setelah ketahuan mencuri 2 buah roti coklat di warung dekat rumahnya, alasan abdul terpaksa mencuri karena sudah hampir 3 hari dirinya tidak makan akibat sang nenek yang berusia 68 tahun sedang sakit.

selama ini abdul tinggal bersama neneknya di dalam gubuk kecil, ayah abdul sudah lama meninggal saat abdul masih berusia 1 tahun sementara itu ibunda abdul saat ini menjadi TKi di malysia dan sudah hampir 3 bulan tidak ada kabar maupun mengirimkan uang kepada mereka.

Biasanya ibunya ada kirim uang sebulan 1 juta kadang 800 ribu buat biaya hidup kami namun entah mengapa sudah hampir 3 bulan ibunya tidak kirim uang lagi kata sang nenek

Sementara itu pemilik warung M.yanto mengatakan sengaja mengikat dan memukul sang bocah karena kesal sering kehilangan barang di toko tempat dia jualan dan sebagai Efek jera biar si bocah tidak mencuri lagi. kecil -kecil sudah mencuri gede mau jadi apa dia lanjut M.yanto, namun saat ditanya lebih lanjut M.yanto menolak untuk menjawab lagi ” sudahlah jangan banyak tanya itu bukan urusan anda, saya sudah kasih uang untuk berobat dan neneknya sudah tanda tangan surat pernyataan damai dan tidak akan menuntut.

Sang nenek pun mengaku benar sudah tanda tangan surat damai dan di berikan uang 100 ribu untuk membawa abdul ke puskesmas,” semalam yang punya warung datang bawa surat suruh nenek tanda tangan katanya kalau gak mau tanda tangan si abdul mau di bawa ke polisi, ya nenek takut nenek tanda tangan saja lalu dikasih 100 ribu buat bawa si abdul ke puskesmas.

Admin berita4.com setuju yang di namakan pencurian adalah kesalahan, namun walupun demikian jangan lupa hukum juga harus memandang prinsip kemanusian, Pantaskah seorang anak yatim berusia 7 tahun di ikat dan di pukul hanya karena kelaparan dan terpaksa mengambil 2 buah roti coklat. Dimana Hati nurani anda..

Kami mendapatkan berita ini dari salah seorang tetangga abdul yang mengirimkan pesan ke Fanspage kami di berita4.com untuk di tulis di website kami, Saat ini kami tim Berita4.com sudah bergerak ke lokasi untuk memastikan lebih langsung kejadian ini dan sudah menyediakan sedikit bantuan ditunggu info selanjutnya ya…

Sumber Dari Berita4

Ilustrasi
AMP - Sebuah informasi berantai yang beredar dari grup Whatsapp yang menyebutkan seorang artis lokal yang sedang naik daun di Aceh berinisial ML dan pasanganya prianya AK tertangkap bermeusum di dalam mobil di sebuah SPBU di Aceh Besar pada Jumat,  17 November 2017 sekitar pukul 22:00 WIB.

Dalam postingan yang beredar, sebuah surat pernyataan yang ditandatangani oleh  tiga pihak, artis tersebut, pasanganya dan seorang petugas pengamanan SPBU.

Kronologisnya, sang artis dan pasanganya dipergoki berduaan dalam mobil dengan kondisi dicurigai sedang berbuat mesum oleh seorang polisi yang bertugas mengamankan SPBU tersebut.

Entah bagaimana sampai akhirnya anggota polisi itu sampai melepaskan tembakan hingga mengenai badan mobil.

Ketiga pihak itu sepakat berdamai seperti yang tertuang dalam surat pernyataan yang beredar tersebut.

Dalam surat pernyataan tersebut artis dan pasangan prianya ini menyatakan permintaan maaf kepada pihak SPBU dan mengakui kesalahanya. [SUMBER]

AMP - Jagat maya Aceh kembali dihebohkan dengan ulah sosok gadis Aceh yang melakukan aksi ciuman diduga dengan pacar, melalui akun media sosial facebook bernama Amira Syukra, Rabu 22 November 2017 kemarin.

Aksi tak bermoral gadis itu pun menuai kecaman dari masyarakat Aceh. Banyak warganet Aceh yang menghujat gadis tersebut karena dinilai sudah mempermalukan Aceh di mata publik. Bukan hanya di media sosial facebook, foto-foto tersebut juga beredar luas di akun media sosial WhatsApp.

Tak diketahui pasti alamat gadis dengan akun facebook Amira Syukra tersebut, namun dari penjelasan di akun facebooknya, dirinya berasal dari Kota Lhokseumawe. Foto itu disebut telah memperburuk nama baik Lhokseumawe dengan ulah kurang ajarnya itu.

Kata-kata kasar pun dilayangkan sejumlah netizen yang merasa marah dengan ulah “kids zaman now” itu. “Begitulah tingkah laku anak gadis Aceh sekarang, seperti tidak pernah mendapatkan pelajaran agama dari orang tuanya,” tulis salah seorang pengguna akun media sosial WhatsApp.

Penelusuran yang dilakukan LIPUTANACEH.COM, foto-foto ciuman yang diumbar gadis tersebut di akun facebooknya kini sudah dihapus, namun sebelumnya sempat dikomentari sejumlah netizen sekaligus membagikan foto-foto mesum tersebut.

“Gadis yang tak punya malu, berani mengumbar aib sendiri, tolong disebarkan supaya dia mali dan segera bertobat,” ujar salah satu pengguna WhatsApp yang mengaku marah melihat foto tersebut.

“Aneuk inong Aceh hanale malee (gadis Aceh sudah tak ada mali),” timpal netizen lain.

Sebagian lainnya bahkan berharap kepada aparat penegak hukum dan Dinas Syariat Islam di Aceh segera mengusut dan memberikan pelajaran bagi si gadis. “Itu sudah melanggar UU ITE karena menyebarkan pornografi, aparat penegak hukum tolong tangkap. Dinas Syariat Islam juga harus turun tangan, berikan dia pelajaran,” harap seorang pengguna WhatsApp yang diamini netizen lainnya.

Amatan terbaru LIPUTANACEH.COM hari ini, Kamis 23 November 2017 akun yang sebelumnya bernama Amira Syukra itu kini sudah diganti namanya menjadi Aku Hom Hy Hy. (
LIPUTANACEH.COM)

Ilustrasi
AMP - Seorang bandar narkoba berinisial S, 32, meregang nyawa diterjang peluru jajaran Polsek Medan Barat.

Warga Jalan Klambir V tersebut ditembak mati lantaran melawan saat ditangkap di kawasan Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Selasa (21/11).

Petugas kemudian mengamankan barang bukti 800 gram sabu dan 12 kg daun ganja kering. Selain itu, petugas juga mengamankan mobil Toyota Avanza BK 1213 ZT yang dikemudikan tersangka.

Kapolsekta Medan Barat Kompol Revi Nurvelani dalam keterangan persnya di Rumah Sakit Bhayangkara mengatakan, tersangka sudah diberi tembakan peringatan saat akan ditangkap.

“Tersangka kita tembak dan meninggal dunia,” ungkap Revi didampingi Kanit Reskrim Iptu Arya Nusa.

Penangkapan tersangka sudah direncanakannya sepekan lalu. Ditambah lagi dari laporan masyarakat sekitar bahwa mobil Toyota Avanza yang dikemudikan tersangka sering lalu lalang di TKP.

“Tersangka ini sudah kita intai sepekan sebelumnya karena terlibat dalam peredaran gelap narkoba sedangkan dua rekannya melarikan diri saat dilakukan penangkapan,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan petugas, tersangka melawan dengan menikam petugas polisi yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, Iptu Aryya Nusa dengan menggunakan pisau badik yang diselipkan di pinggangnya.

Tak terima dengan ulahnya dan polisi tak ingin pula incarannya kabur, bandar narkoba tersebut kemudian ditembak. Tersangka rubuh dengan peluru bersarang di dadanya.

Polisi saat ini masih melakukan pengembangan terhasap. Menurut Revi, tersangka yang tewas merupakan jaringan narkoba Sumut-Aceh. Tiap kali transaksi, tiga orang bandar ini kerap menumpangi mobil Avanza putih BK 1213 ZT.

”Informasi sementara yang kami dapatkan, mereka ini jaringan Aceh. Kami tengah memburu bandar besarnya,” ungkap Revi memohon doa.(JPNN)

AMP - Sepasang mahasiswa berinisial R (21) bersama pasangan wanitanya berinisial N (18), ditangkap warga  di satu rumah kosan di Villa Amanda, Gampong Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Selasa, (21/11/17). Keduanya, diduga sedang membuat mesum saat ditangkap warga.

Informasi yang diterima media ini, sekira pukul 10.00 WIB, R mengunjungi kos pasangan wanitanya N di TKP. Karena hingga pukul 15.00 WIB tidak keluar, warga mulai curiga dan melakukan pengintaian. Setelah diyakini hanya berdua dalam kamar, warga tadi mencoba memanggil untuk dibuka pintu.

Namun, setelah dipanggil pintunya tidak juga dibuka, hingga warga tadi memutuskan untuk mendobrak pintu depan. Setelah masuk ke dalam rumah, warga menemukan pasangan itu dalam sebuah kamar, dalam keadaan pasangan wanitanya setengah telanjang.

Akhirnya, pasangan tersebut langsung digelandang ke kantor Kepala Gampong (Geuchik) setempat untuk dilakukan pengamanan. Dari pengakuan R dan N, keduanya berasal dari Aceh Selatan, tinggal di Gampong tersebut, dan juga sama-sama sebagai mahasiswa pada  satu universitas negeri di Banda Aceh. Kini, keduanya sudah diserahkan pada orang tau masing-masing, untuk diselesaikan secara kekeluargaan. [Modusaceh]

AMP - Nasriadi, seorang pemuda asal kawasan pedalaman Aceh Utara, dari Gampong Dayah Meunara, Kecamatan Kuta makmur, membuat sebuah helikopter capung yang diberi nama Helikopter NSG-01.DY. Saat ini rakitannya sudah rampung 90 persen.
Helikopter bermesin mobil Suzuki Carry itu akan dilakukan uji terbang besok, 21 November 2017.

“Helikopter ini sudah mencapai lima bulan masa perakitan. Awalnya saya termotivasi dari YouTube, ketika masih sekolah SMP  dulu memang sudah bercita-cita merakit sebuah helikopter,” katanya kepada GoAceh GoAceh, Senin (20/11/2017).

Nasri menambahkan, cita-citanya tersebut sebelumnya sempat tertunda, karena untuk memperoleh bahan merakit sebuah helikopter sangat susah. Ia bersyukur ketika Arahman pemilik bengkel tempat Ia bekerja memberinya modal untuk merakit helikopter itu.

“Alhamdulillah sekarang saya sudah merakit helikopter yang saya namakan NSG-01.DY. singkatan dari Nasir Sigli Pertama di Dayah. Besok akan saya lakukan uji coba penerbangannya,” ungkapnya.

Sementara itu, pemiliki bengkel, Arahman, mengatakan, dirinya memberikan modal kepada Nasriadi, karena salut akan prestasi dan kegigihan yang dimilikinya. Ia merakit sebuah helikopter bermodalkan mesin mobil dan barang-barang bekas.

“Sekitar Rp30 juta modal yang sudah kita habiskan, saya sangat bangga dengan potensi dan prestasinya meskipun belum kita lakukan uji coba, karena apa yang dirakit saya lihat ada hasilnya,” ungkapnya.[Goaceh]

AMP - Wali Nanggroe Malik Mahmud mendukung penuh penegakan hukum di Aceh, khususnya penanganan dugaan korupsi dana bantuan mantan kombatan Rp 650 miliar.

Hal itu disampaikan Malik Mahmud saat Kajati Aceh, Chaerul Amir bersilaturrahmi dengan Wali Nanggroe di Kantor Wali Nanggroe Aceh, Selasa (21/11).

Asintel Kejaksaan Tinggi Aceh, Rustam SH saat dikonfirmasi AJNN membernarkan pertemuan tersebut.

"Iya benar, pertemuannya tadi sekitar jam 10 WIB," katanya.

Untuk diketahui, pada 24 Januari 2017 Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh resmi melaporkan dugaan penyelewengan dana bantuan Rp 650 miliar untuk kesejahteraan mantan kombatan, ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh. Saat itu Raja Nafrizal baru menjabat sebagai Kajati Aceh

Tak lama berselang, Raja Nafrizal membentuk tim guna menyelesaikan perkara dugaan penyelewengan Rp 650 miliar itu.

“Membentuk sebelas tim, masing-masing tim untuk satu SKPA,” kata Kajati Aceh melalui Kepala Penerangan Hukum dan Humas Kejati Aceh Amir Hamzah, Rabu (15/3) lalu.

Namun pada 21 Juli, Raja Nafrizal mengaku tim yang menulusuri kasus tersebut mengalami kesulitan. Tim terkendala karena penggunaan dana bantuan untuk bekas kombatan GAM tersebut tidak didukung hasil audit.

"Penyidik agak lambat, karena berdasarkan hasil penelusuran tim ke beberapa SKPA, dana tersebut tidak diaudit oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)," jelas Kajati Aceh kala itu.

Hingga Kajati berganti, kasus dugaan korupsi dana bantuan kombatan tersebut tak kunjung tuntas diusut.(AJNN)

AMP - Satu lagi warga Aceh meninggal dunia di daerah Kwantan Tanjoeng Lumpo, Malaysia, yang bernama Ahlul Zikri warga Cot Tufah, Gandapura, Bireun.

Diduga korban meninggal dunia karena terjatuh ke dalam sungai ketika bekerja membuat jembatan. Sampai saat ini jenazah belum ditemukan, kejadian tersebut diperkirakan terjadi, Sabtu (18/11) pukul 05.00 sore waktu Malaysia.

Informasi meninggalnya warga Aceh di Malaysia disampaikan oleh Anggota DPD asal Aceh Sudirma atau yang disapa Haji Uma.

Ia mengatakan ketika terjatuh ke sungai, rekan-rekan korban sempat menyelam untuk mencari korban, karena arus sungai cukup deras, akhirnya pencarian dihentikan.

"Kami dapatkan informasi warga Aceh meninggal dunia di Malaysia, hingga kini di jenazahnya juga belum ditemukan. Informasi ini saya terima dari lapora Abu Saba grup Aneuk Nanggroe yang ada di Malaysia," kata Haji Uma kepada AJNN, Senin (20/11).

Sementara itu, Haji Uma sempat menghubungi Keuchik (Kepala Desa) Cot Tuphah M Nasir dan membenarkan ada warganya yang meninggal dunia di Malaysia.

"Keuchik saya hubungi membenarkan kejadian itu. Salah seorang warganya yang bekerja di Malaysia juga memastikan kalau korban memiliki dokumen resmi bekerja di Malaysia," ujarnya.

Haji Uma juga mengatakan informasi dari Keuchik Cot Tufah, korban bekerja di sebuah perusahaan kontruksi jembatan.

"Tadi keuchik juga sampaikan suasana rumah korban cukup ramai, dan keluarga sangat terpukul atas kejadian itu. Saya juga sampaikan ke keuchik akan terus menjadi komunikasi sampai mendapatkan kepastian terkait jenazah korban," ujarnya.

AMP - Beredar kabar seorang pemuda di Baktiya, Aceh Utara bawa kabur salah seorang anak gadis atas nama Rahmi warga Aceh Timur.

Dari penelusuran AMP, Senin, 20 November 2017 kabar tersebut beredar via facebook Abd Hadi Abidin atau lebih dikenal dengan Adi Maros.

Berikut postingannya.

Peringatan Keras Kepada ANWAR Ben ISHAK Gampong Alue Rambong Kecamatam BAKTYA Kabupaten Aceh Utara,supaya segera mengantar kembali Rahmi warga desa paya demam saa kecamatan Pantei Bidari Kabupaten Aceh timur.

Yang kamu bawa lari dari rumahnya, Rahmi anak di bawah umur, Kami atas nama pemuda Pante Bidari sangat mengecam apa yang kamu lakukan, ibu dan Ayah Rahmi sekarang Dalam ke adaan sedih dan cemas.


AMP - 16 Februari 2011. Terinspirasi “Arab Spring” di Tunisia dan Mesir, rakyat Libya berdemonstrasi di Kota Badya menuntut Muammar Khadafi turun dari tahta yang didudukinya sejak 1969. Sebuah mobil polisi diserang dan dibakar di persimpangan jalan besar. Delapan bulan berikutnya, Tripoli dan kota lain merasakan situasi serupa. Situasinya kadang berlangsung dalam eskalasi yang lebih mengerikan. Korban berjatuhan. Rezim yang telah berkuasa selama 40 tahun lebih pun ambruk.

20 Oktober 2011. Khadafi sudah tak bisa kemana-mana lagi. Di kota kelahirannya, Sirte, Khadafi dikepung milisi. Saat seluruh pengawalnya habis tak tersisa, Khadafi memilih bersembunyi di sebuai pipa drainase bawah tanah. Berdasarkan rekaman amatir, di hari itu pemberontak berhasil menyeretnya keluar dari persembunyian. Dalam kondisi tak berdaya, Khadafi dikeroyok massa, dijambak hingga hampir habis rambutnya, ditikam dari belakang, dan meregang nyawa.

Narasi yang selama ini terbangun adalah perseteruan rezim Khadafi dengan Barat. Keduanya saling menegasikan satu sama lain, setidaknya demikian pemberitaan media massa.

Dalam revolusi enam tahun silam, Barat pun melakukan intervensi militer melalui penerjunan Pasukan Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Gabungan pasukan beberapa negara, termasuk Inggris, bersama-sama milisi pemberontak turut menyerang pertahaan Khadafi selama tujuh bulan (Maret-Oktober 2011) atas dasar tuduhan pelanggaran hak asasi yang dilakukan rezim Khadafi kepada rakyat Libya.

Khadafi pun menyerang Barat tak hanya lewat pidato super-panjang di forum internasional. Rezim ini, misalnya, dikaitkan dengan serangan bom pesawat Pan Am tahun 1988 di atas langit Kota Lockerbie, Skotlandia, yang membunuh 270 orang. Dunia Barat kala itu marah besar dan meningkatkan tensi ketegangan antara Barat dan Khadafi.

Khadafi diduga terlibat dalam pemboman pada tahun 1986 di sebuah klub malam di Berlin Barat yang sering dikunjungi oleh tentara Amerika Serikat, pun dalam sabotase penerbangan UTA Perancis 772 di Chad pada 1989 yang mengakibatkan hilangnya 170 penumpang. Lebih jauh lagi, Khadafi juga menyuplai senjata ke Pasukan Republik Irlandia (IRA) dan kelompok pemberontak di negara-negara lainnya.

Namun, situasi yang terbangun sesungguhnya tak sehitam-putih itu. Usai revolusi menumbangkan Khadafi, kantor-kantor pemerintahan diserbu massa. Salah satunya kantor badan intelijen Libya bernama Organisasi Keamanan Eksternal Libya (ESO). Di dalamnya ditemukan arsip dengan konten menarik: Inggris dan Libya pernah menjalin hubungan mutualis pada awal 2000-an.

Jurnalis Guardian Ian Cobain menelusuri dokumen-dokumen terkait dan jejak hubungan Inggris-Libya di masa lampau yang menguatkan fakta tersebut. Cobain melacak dokumen pemerintah Inggris yang dirilis berdasarkan hukum “Freedom of Information Act” dan materi yang muncul dalam penyelidikan otoritas keamanan London plus arsip pengadilan sipilnya. Cobain juga mewawancarai pejabat berwenang Inggris dan para korban dari hubungan kedua negara.

Dalam laporan final bertajuk "How Britain did Gaddafi’s dirty work" yang dipublikasikan Kamis (9/11/2017) kemarin, ia menemukan bahwa akar hubungan intens kedua negara berawal dari rangkaian empat serangan bunuh diri terhadap beberapa target di New York City dan Washington DC pada 11 September 2001, atau yang dikenal dengan tragedi 9/11.

Lima hari usai tragedi, sekelompok kecil petugas senior Badan Intelijen Pusat AS (CIA) mengunjungi kedutaan besar Inggris di Washington. Tujuannya untuk mengajak badan intelijen Inggris MI6 untuk bekerja sama memburu gerombolan ekstremis Islam. Dalam pertemuan selanjutnya di Selandia Baru, Direktur CIA George Tenet mengulangi ajakannya dengan lebih spesifik: menjalin kerja sama dengan badan intelijen negara muslim, dan sebagai imbalannya menuruti keinginan negara yang bersangkutan.

MI6 bersedia. Pada tahun 2002 MI6 dan CIA mulai mendekati ESO yang selama ini dikenal piawai menjalankan misi rahasia ke berbagai negara di bawah komando Khadafi. Awalnya, MI6 dan CIA datang untuk mempelajari gerakan Islam ekstremis, namun lama-lama keduanya memandang kedekatan dengan ESO bisa dimanfaatkan untuk menghentikan proyek senjata pemusnah massal yang saat itu sedang dibangun oleh Khadafi.

Khadafi mempunyai dua jenis senjata pemusnah massal, yakni senjata berbahan kimiawi/biologi dan senjata berbasis nuklir. Proyek senjata nuklir sudah digagas Khadafi sejak awal 1970-an. Bahan-bahan dasarnya ia upayakan dari India, sementara bijih uranium dan teknologi pengayaannya ia dapatkan dari aliansi blok kiri seperti Rusia dan Cina. Jika proyek ini dibiarkan, demikian menurut MI6 dan CIA, keamanan global akan terancam.

Menuju musim panas 2003, AS menginvasi Irak dalam dalih operasi pembebasan. Setelah 20 hari bertempur (20 Maret-1 Mei) dengan pasukan Saddam Hussein, permasalahan pokok yang muncul jauh-jauh hari sebelum perang rupanya mengemuka kembali: AS tak pernah merilis bukti solid tentang senjata pemusnah massal milik Saddam yang jadi dalih utama invasi. Kritikan pedas muncul dari berbagai sisi, terutama aktivis-aktivis dalam negeri AS sendiri, yang menyatakan bahwa senjata pemusnah massal itu sebenarnya tak pernah ada.

Dengan demikian, selain karena amanat kontra-terorisme pasca tragedi 9/11, tugas membujuk Khadafi agar berhenti bermain dengan senjata pemusnah massal menjadi penting bagi MI6 dan CIA. Jika keduanya berhasil, merujuk laporan Cobain, maka badai kritik pedas yang dialamatkan pada pemerintahan George W. Bush akan mereda. Dengan kata lain, perang yang menyeret ribuan nyawa rakyat sipil di Irak sedikit terlegitimasi.

Ada negosiasi panjang, tentunya lewat jalan belakang, yang kemudian terjalin antara Inggris yang saat itu dipimpin Tony Blair, dengan ESO dan Khadafi. Dalam dokumen yang diinvestigasi Cobain, dinyatakan bahwa Khadafi mau memperlambat program senjata pemusnah massalnya. Dalam tafsiran lain, Khadafi dinilai berkeinginan meninggalkan sepenuhnya proyek senjata berbahan kimiawi/biologi dan senjata berbasis nuklir.

Blair dan Bush sama-sama menyatakan kegembiraannya di depan awak media, menyebut keputusan Khadafi sebagai kemenangan kecil. Blair menyatakan “kejadian dan kebijakan politik baru-baru ini” telah membuat dunia lebih aman. Opini-opini yang ditulis oleh para pendukung invasi AS ke Irak menyebar di sejumlah media, secara implisit menyatakan bahwa pelucutan senjata Khadafi menjustifikasi perang di Irak. 

Namun tak ada makan siang yang gratis. Sebagai imbalannya, MI6 dan CIA harus melakukan kerja-kerja kotor pesanan Khadafi untuk mempertahankan kekuasaannya. Kerja-kerja itu beragam, namun intinya adalah membungkam dan mengintimidasi para lawan politik Khadafi yang sedang di Inggris ataupun di negara lain. Dalam sejumlah kasus, para oposan korban intrik politik ini juga diusahakan agar bisa dideportasi kembali ke Tripoli, tempat Khadafi menjalankan kekuasannya.

Oposan rezim Khadafi yang tinggal secara legal di Inggris selama bertahun-tahun ditangkap oleh kepolisian Inggris. Para pencari suaka keturunan Inggris-Libya di Manchester dan London marah besar. Agen suruhan Khadafi saat itu bisa melenggang bebas di jalanan bersama agen intelijen Inggris dan merepresi orang-orang asal Libya yang anti-Khadafi. Keluarga mereka diancam. Otoritas berwenang juga berusaha untuk mendeportasi mereka.

Represi difokuskan pada anggota Al-Jama'ah al-Islamiyyah al-Muqatilah bi-Libya atau Kelompok Pertarungan Islam Libya (LIFG) yang ingin menggulingkan Khadafi dan mendirikan negara dengan hukum syariah secara murni dan konsekuen. Para pemimpinnya yang melarikan diri ke luar negeri diculik untuk diboyong kembali ke Tripoli beserta anak dan istrinya. Sesampainya di Libya, mereka disiksa sambil ditahan dalam kondisi ekstrem. Beberapa rekan mereka mengalami perlakuan serupa, sebelum akhirnya dibawa ke tempat pengasingan.

Salah satu cerita yang didapatkan Cobain berasal dari wawancara dengan Komandan LIFG Abdel Hakim Belhaj.

Pada Februari 2004 Berlhaj dan istrinya yang sedang hamil empat bulan sedang berupaya mencari penerbangan dari Beijing ke London, berharap mencari suaka. Namun, otoritas Cina mendeportasi keduanya ke Malaysia. CIA kemudian membawanya ke sebuah tempat tahanan di Bandara Don Mueang di Bangkok, dan disiksa.

Belhaj mengaku dipukuli sambil dipaksa mendengarkan musik bervolume keras. Istrinya ditempatkan di ruangan berbeda, dengan tangan dan kakinya terikat. Ia ketakutan jika suaminya dibunuh. Lima hari kemudian keduanya dibawa ke Tripoli, juga ditahan di dua tempat berbeda. Berlhaj pun disiksa lagi.

Akhirnya Belhaj dikerangkeng di tempat penahanan anak-anak buahnya di LIFG dan faksi oposan anti-Khadafi lainnya. Mereka diinterogasi dengan keras oleh otoritas Libya yang dibantu personil MI6.

Dua hari usai kunjungan pertama kali Tony Blair ke Libya pada 25 Maret 2004, operasi serupa dilaksanakan lagi untuk menculik Sami al-Saadi, pemimpin spiritual LIFG. Saadi pindah ke Cina dengan istri dan empat anaknya. Beserta sang istri, ia melakukan perjalanan ke Hong Kong setelah sempat ditemui oleh anggota MI6. Anggota MI6 tersebut menawari Saadi pindah ke London agar lebih aman. Saadi setuju, namun ia dan keluarganya justru ditahan oleh otoritas Hong Kong.

Saadi dan keluarganya kemudian diterbangkan kembali ke Libya dan ditahan di penjara Kota Tajoura. Saadi dipukuli, dintimidasi, dan disetrum. Anak-anaknya, plus sang ibu, kemudian dilepaskan setelah 10 minggu ditahan dan diperbolehkan masuk sekolah. Saadi dan Belhaj sendiri ditahan selama enam tahun oleh Khadafi, hingga tahun 2011 revolusi pecah.

Kerja Sama juga Melebar ke Bidang Pendidikan dan Keamanan
Inggris memang menampakkan wajah bengisnya selama revolusi penggulingan rezim Khadafi. Pesawat pembom hingga pasukan bersenjatanya di grup NATO beriringan dengan faksi-faksi pemberontak dalam upaya merebut kota demi kota di Libya. Situasinya cukup kontras, mengingat menurut catatan media massa, kerja sama antara Inggris dan Libya pada hingga beberapa tahun sebelum revolusi berlangsung cukup mesra di ranah pendidikan.

Merujuk laporan Cobain, Saif al-Islam Khadafi, anak Muammar Khadafi, pada tahun 2002 kembali bersekolah di London School of Economics (LSE). Sejak enam tahun silam muncul berbagai laporan tentang hubungan kuat antara Khadafi dan LSE. Lebih dari sekedar memasukkan anaknya bersekolah di universitas terkemuka di Inggris tersebut, Khadafi juga turut menjadi donor bagi LSE. Skandal ini kerap diistilahkan dengan “LSE Libya Links”.

LSM Gaddadi Foundation menyumbang sekitar 1,5 juta poundsterling selama lima tahun ke pusat penelitian LSE Global Governance. LSE kemudian menetapkan kontrak senilai 2,2 juta poundsterling untuk melatih para pejabat Libya, dan menilai bahwa langkah ini dimotivasi oleh cita-cita menyiapkan para pemimpin masa depan Libya.

Pada tahun 2008 juga ditemukan fakta menarik: LSE memberikan gelar PhD kepada Saif untuk disertasinya. Dalam laporan Telegraph, Saif juga membayar seorang profesor sebesar 600 poundsterling untuk membuatkan tugas-tugas kuliahnya. Selain biaya pembuatan paper ilmiah, sang dosen yang bernama Dr. Philip Dorswitz juga dibayar 150 poundsterling per jam untuk menjadi tutor pribadi Saif. SELANJUTNYA

AMP - Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman alias Haji Uma, mengingatkan Sumatera Utara (Sumut) tidak asal klaim wilayah Aceh.

Sebab perbuatan tersebut telah memancing keresahan masyarakat Aceh.

Hal tersebut disampaikan Haji Uma, Senin (13/11/2017) terkait masuknya Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan dan Pulau Panjang dalam rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K) Provinsi Sumut.

“Kita mengingatkan Sumut jangan asal klaim wilayah Aceh,” kata Haji Uma.

Menurut Haji Uma, klaim Sumatera Utara, terhadap wilayah Aceh, bukan kali ini saja.

Sebelumnya kejadian serupa pernah dilakukan terhadap perbatasan walau pada akhirnya wilayah yang diklaim Sumut, tetap masuk Aceh.

Ia menyatakan telah meminta koleganya di DPD RI asal Sumatera Utara, Drs H Rijal Sirait.

Agar menyampaikan kepada Pemerintah Sumut, untuk tidak mengulangi lagi klaim terhadap wilayah Aceh.

“Beliau sudah berjanji akan menyampaikan ke Pemerintah Sumut,” ujarnya.

Sudirman menegaskan dirinya yang dipercaya daerah berada di pusat berjuang keras menjaga keutuhan wilayah Aceh.

“Yang di pusat kita menjaga keutuhan wilayah Aceh,” kata Haji Uma.

Sebagaimana diketahui Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan dan Pulau Panjang, masuk dalam rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K) Provinsi Sumut.

Hal itu menuai rekasi dari berbagai pihak, termasuk dari masyarakat Aceh Singkil, yang tidak rela wilayahnya masuk ke Sumatera Utara.(Serambinews)

AMP - Taliban Afghanistan menyerang lebih dari selusin pos pemeriksaan selama enam jam di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan. Serangan itu menewasan 22 polisi dan mencederai 15 lainnya, seperti dikatakan oleh beberapa pejabat. Serangan terjadi saat militan membunuh delapan tentara di barat dalam sebuah pemberontakan.

Beberapa pejabat mengatakan pasukan pemerintah berhasil membunuh 45 gerilyawan dan melukai 35 lainnya. Selain itu, tidak ada pos pemeriksaan yang berhasil dikuasai dalam serangan semalam.

"Pasukan kita melawan sampai mereka mendapat bala bantuan dan dukungan udara. Taliban dikalahkan," kata Zia Durrani, juru bicara kepala polisi Kandahar seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/11/2017).

Taliban mengatakan kepada wartawan lewat aplikasi WhatsApp bahwa mereka membunuh 43 polisi dan anggota milisi. Mereka juga mengklaim menghancurkan 13 kendaraan lapis baja.

Namun, kelompok pemberontak sering membesar-besarkan korban di medan perang.

Taliban, yang berjuang untuk mengembalikan pemerintahan Islam setelah digulingkan pada tahun 2001 oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS), juga menyerang Bala Boluk, di provinsi barat Farah. Serangan tersebut menewaskan delapan tentara dan melukai tiga lainnya, menurut pemerintah provinsi.

Kontrol atau pengaruh pemerintah terhadap negara tersebut telah turun sampai di bawah 60 persen, turun enam persen dari tahun lalu, menurut Inspektur Jenderal untuk Rekonstruksi Afghanistan.[Sindo]

BR (21) mahasiswi cantik semester akhir salah satu perguruan tinggi negeri di Palembang diperkosa oleh seorang dosen berinisial DS. BR usai melapor ke Polisi. (Ad H/Koran SINDO)
AMP - BR (21) mahasiswi cantik semester akhir salah satu perguruan tinggi negeri di Palembang diperkosa oleh seorang dosen berinisial DS. Pelaku DS merupakan dosen salah satu universitas di Kota Palembang yang tak lain merupakan orang tua angkat sekaligus suami dari EL dosen pembimbing skripsi BR.

Dugaan pemerkosaan itu terungkap setelah BR didampingi orang tuanya mendatangi Polresta Palembang, Jum'at (29/4/2016), untuk memenuhi panggilan penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) guna dilakukan pemeriksaan lanjutan terhadap dirinya.

Dari cerita BR, dugaan pemerkosaan berawal ketika saat dirinya sedang menyelesaikan skripsi miliknya. Lantaran skripsi yang dikerjakannya cukup rumit, membuat BR akhirnya rutin berkunjung ke kediaman EL, dosen pembimbingnya di univeritas untuk berdiskusi terkait kendala yang dialaminya dalam menyelesaikan skripsi itu.

Dari situ, BR sering bertemu dengan DS suami EL yang juga seorang dosen hingga terjadi keakraban antara mereka. Bahkan diketahui, karena tidak mempunyai anak, DS dan EL menganggap BR sebagai anak mereka. Begitu juga BR yang menganggap kedua pasangan tersebut sebagai orang tuanya.

Singkat cerita, keakraban sebagai orang dan anak pun terjalin. Sehingga BR pun tak canggung untuk menginap di kediaman keluarga dosen tersebut.

"Mereka mempunyai rumah di Indralaya. Tapi karena pak DS ini dosen univeritas swasta, jadi dia ngekos di Palembang, sementara EL dosennya sendiri. Saya memang sering main ke kediaman mereka, kami sudah dekat. Bahkan seperti keluarga," ujar korban BR, saat di Polresta Palembang.

Dikatakan korban, DS juga kerap membantunya untuk menyelesaikan skripsi tersebut. Termasuk mencari sample penelitian yang dibutuhkan BR dalam skripsi tersebut.

Namun petaka itu datang pada awal Januari silam, atau tepatnya enam bulan setelah perkenalan BR dengan DS.

Sebelum kejadian itu, BR yang sedang pulang ke kampung halamannya di Jambi, tiba-tiba mendapat telepon dari DS dan mengatakan jika sample penelitian yang dibutuhkan BR sudah ditemukannya.

"Pak DS itu membantu saya untuk mencarikan sample yang saya butuhkan. Malam itu dia mengabarkan jika samplenya sudah ada dan saya disuruh datang malam itu juga," terangnya.

Tiba di Palembang, BR pun dijemput oleh DS. Tapi karena sudah larut malam, DS akhirnya menawarkan korban BR untuk menginap di kamar kostnya.

"Awalnya saya tidak mau karena istri pak DS (EL) tidak bisa datang. Tapi karena pak DS meyakinkan saya jika tak akan terjadi apa-apa, jadi saya mau," ungkapnya.

Lelah dengan perjalanan jauh, akhirnya BR langsung tertidur saat tiba di kamar kost milik DS. "Baru saja tidur, saya terbangun dan melihat pak DS sudah berada di atas badan saya. Saya mencoba melawan pak, tapi tenaganya terlalu kuat," keluhnya.

Setelah kejadian itu, kata BR, DS mengancam dirinya agar tidak menceritakan kejadian tersebut ke orang lain.
"Dia mengancam akan menghambat penyelesaian skripsi dan menunda wisuda saya. Dia mengatakan punya hak untuk itu karena dia suami dosen pembimbing saya," timpalnya.

Rupanya, perbuatan itu DS kembali diulangi. Sejak awal Januari 2016 lalu, sedikitnya sudah tiga kali aksi bejat DS dilakukan terhadap korban.

"Saya tidak berani bercerita karena diancam itu. Karena saya tertunda wisuda, kasihan dengan orang tua saya," katanya.

Namun, BR ternyata tak mampu untuk menutupi aibnya tersebut, dan akhirnya bercerita kepada EL. Malangnya, bukan tanggapan perihatin yang diterima olehnya, EL justru menuduh BR sudah berselingkuh dengan DS.

"Ibu EL tidak mau mendengar penjelasan saya. Dia juga akhirnya menelepon orang tua saya, sehingga orang tua saya yang ada di Jambi datang ke Palembang," ungkapnya.

Setelah ibunda BR datang ke Palembang, terjadilah pertemuan diantara kedua keluarga ini. Keluarga BR menuntut tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan oleh DS. Namun DS enggan bertanggung jawab, dan akhirnya BR beserta keluarga memutuskan untuk menempuh jalur hukum.

"Pak DS itu juga sebelumnya sempat mengajari saya untuk tidak menceritakan kejadian itu, tapi saya tidak mau. Intinya dia tidak mau tanggung jawab," terangnya.

Sementara ibunda BR, Nurhayati mengatakan, awalnya ketika terjadi pertemuan antar kedua korban DS sempat membantah peristiwa itu, namun setelah diajak berkomunikasi secara kekeluargaan, DS akhirnya mengakui semua perbuatannya.

"DS mengaku hanya sekali melakukan itu. Saya hanya menuntut tanggung jawab, agar anak saya ini cepat selesai kuliahnya, dan setelah itu akan saya bawa pulang, namun ternyata tidak ada tanggapan. Saya hanya menutut kebenaran saja. Saya harap pelakunya ditangkap dan dihukum sesuai apa yang dia lakukan," kata Nurhayati.

Kasatreskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

"Saksi-saksi masih kita periksa. Sekaligus menunggu hasil visum dari rumah sakit. Pasti akan kita lakukan pemanggilan terhadap terlapor," timpal Kasat. [Sindonews]

AMP - Hobi memang tidak mengenal berapa banyak uang yang harus dikeluarkan. Sebagai bukti, wanita asal Kota Banda Aceh, Kharisma, menyulap eksterior dan interior mobil kesayangannya hingga menelan biaya ratusan juta rupiah.

Ia memodifikasi Honda Jazz lansiran 2006 dengan tema full Hello Kitty. Tengok saja bagian kabin, semua dilapisi kelir pink dan pastel hingga ke setir. Tak lupa aksen gambar Hello Kitty berjejal, membuat gemas siapa saja yang melihatnya.

Tak puas dengan itu semua, Kharisma juga menaruh puluhan boneka untuk semakin memperkuat kesan girly. Tiga boneka di antaranya berukuran besar dan diletakkan di kursi baris kedua.

Pada bagian eksterior, ia menyemprotkan cat putih doff, dan lagi-lagi ditambah stiker Hello Kitty. Kaki-kaki, Kharisma mempercayakan pada ban Bridgestone dan pelek SSR 14 inci.

Kharisma mengaku sengaja menyulap Jazz kesayangannya bergaya demikian berkat kegilaannya akan sosok kartun Hello Kitty. “Awalnya, saya suka sama Hello Kitty. Jadi ada mobil di rumah, ya saya buat modifikasi seperti ini,” kata Kharisma kepada VIVA saat mengikuti meet up komunitas Freedom, di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Aceh, Minggu, 11 November 2017.

Proses modifikasi dilakukan sejak enam bulan lalu. Tak tanggung-tanggung, sudah Rp150 juta uang melayang demi si Jazz agar punya penampilan seperti sekarang ini. “Tiga bulan pertama untuk aksesori dalam, tiga bulan berikutnya baru diceperin hingga ganti pelek dan lainnya. Semua totalnya sampai Rp150 juta,” sebutnya.

Sistem hiburan juga tak luput dari pantauan. Agar betah berlama-lama di dalam mobil, Kharisma  menanamkan enam speaker berbagai ukuran. Di antaranya dua power merek Venom, ditambah TV LED 17 inci yang juga dikelilingi boneka dan warna khas kartun Hello Kitty.

Lantas apakah mobil ini digunakan untuk aktivitas harian, Kharisma mengatakan ia selalu menggunakannya kendati tidak rutin. [VIVA]

AMP - Dibalik fakta, Nasib naas dialami oleh Puji, gadis berusia 21 Tahun asal Lhokseumawe, Aceh. Niatnya menjadi artis lokal Aceh membuat ia harus kehilangan nyawa. Tak ada yang menyangka, pengambilan gambar Sciene ke delapan Film berjudul "Dendam Nurmala" tersebut, SAProduction harus kehilangan salah satu bintang.

Puji pertama kali keserupan saat memperagakan salah satu adegan pada Minggu malam (12/11/2017) dikawasan Simpang Keuramat, tidak bisa dibendung akhirnya sang pemeran utama itu jatuh ke jurang dan mengalami luka parah.

Wanita yang sedang menempuh pendidikan disalah satu kampus ternama di Lhokseumawe sempat dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit, namun di tengan perjalanan Puji menghembuskan nafas terakhir.

Menjadi artis memang mimpi kebanyakan banyak orang, namun harus jiuga di perhatikan Film apa yang digarap. Bila tidak sanggup, sebaiknya mundur.[nanggroeaceh.net]

AMP - Terkait dugaan yang menyebut adanya malpraktik terhadap Muhammad, warga Aceh Utara, setelah menjalani operasi usus buntu di RSUD Kasih Ibu dibantah oleh Hj. Herawati, SH selaku Ketua Yayasan Rumah Sakit tersebut.

Menjawab pemberitaan media ini pihak RS Kasih Ibu keberatan dengan dengan istilah Malpraktik, karena menurutnya secara hukum dan Undang-undang sudah ada lagi yang namanya malpraktik, yang ada hanyalah kelalaian dalam perawatan medis.

“Sudah Ratusan malah ribuan pasien yang kami tangani mudah-mudahan ini tidak menyebar,” kata Hj. Herawati kepada Wartawan Lintasnasional.com pada Senin 13 November 2017.

Didampingi dr. Ahyar dan dr. Darwin beserta staf Rumah Sakit, Hj. Herawati juga menjelaskan, awalnya pasien yang bernama Muhammad (35) warga Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara tersebut menderita sakit perut dan mengalami kebas di kaki dan susah digerakkan.

“Jadi yang pertama kali kami lakukan adalah meringankan sakit pasien, dan itu dilakukan oleh dr. yang bertugas di UGD, dan yang dilakukan oleh dr. sudah sesuai dengan SOP dan Protap Rumah Sakit,” tegas Herawati.

Lanjutnya, setelah diperiksa di UGD mereka memindahkan pasien tersebut ke ruangan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Besoknya kami konsultasikan ke dr. bedah karena hasil diagnosa sementara pasien mengalami gejala Radang usus buntu (Appendicitis) akut karena mengalami sakit kebas-kebas,” katanya.


Lanjutnya lagi setelah dikonsultasikan dengan dr. Bedah dalam hal ini dr. Darwin, ia malakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi sehingga diambil kesimpulan pasien harus di operasi.

Ketika disinggung terkait rujukan ke RSU Adam Malik Medan dr. Herawati menjelaskan peralatan medis dan obat-obatan yang dibutuhkan pasien tidak tersedia di RSUZA Banda Aceh.

“Dengan alasan itulah kami merujuk pasien ke RSU Adam Malik Medan,”
sebutnya 

Hj. Herawati juga menjelaskan penyebab lumpuh ada tiga kategori, diantaranya, sakit di kepala, di tulang rusuk belakang dan di kaki, karena pasien tersebut memiliki penyakit tersendiri dan juga ketidaksabaran keluarga dalam proses perawatan.

Yang anehnya pihak RS Kasih Ibu tidak mungkin lagi memberikan perawatan lanjutan kepada pasien, mereka beralasan sudah merujuk ke RS Adam Malik sesuai dengan peraturan medis.

Sebelumnya diberitakan Muhammad (35) warga Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara mengalami lumpuh kedua kakinya setelah menjalani operasi di RS Kasih Ibu. Pihak keluarga menduga, Muhammad mengalami lumpuh setelah menjalani operasi di RS tersebut.

“Menurut keterangan dokter RSU Adam Malik, Muhammad menderita lumpuh kedua kakinya akibat terjadi infeksi ketika disuntik bius dan itu dibuktikan dari hasil Rotgen,” sebut Dewi Mutia saat ditemui di ruang RJK di RSUD Cut Mutia Aceh Utara pada Minggu 12 November 2017.

Menurut Dewi yang merupakan istri pasien sebenarnya pasca operasi, pasien dan keluarganya menolak dirujuk ke RS Adam Malik. “Saat itu kami menginginkan dirujuk ke RSUZA Banda Aceh saja, tapi pihak RS Kasih Ibu memaksakan pasien harus dirujuk ke RSU Adam Malik,” kisah Dewi.

Dalam hal ini Pihak keluarga akan meminta pertanggungjawaban RS Kasih Ibu supaya bertanggung jawab dan tidak semena-mena dalam menangani pasien.
“Kami hanya menginginkan pihak RS Kasih Ibu bertanggungjawab atas apa yang dialami oleh suami saya,” pungkasnya.(Lintasnasional.com)
loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget