Halloween Costume ideas 2015
November 2017

AMP - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh Sudirman alias Haji Uma menaruh perhatian terkait dengan berita artis Aceh yang terkendala diduga kasus khalawat, yakni mesum.

Menurut Haji Uma, semua pihak jangan terprovokasi atas berbagai opini dan pernyataan.

"Perlu dengan sangat dewasa mencermati semua sumbernya. Semua orang bisa salah dan semua orang bisa hilaf. Artiskah, ustazkah pejabat pengusaha bahkan Ilmuan dan orang biasa," ujar Sudirman seperti dikutip www.Tribun-Medan.com dan SerambiNews, Sabtu (26/11/2017)lalu.

Sudirman menandaskan, "Bagi saya, yang mengganggu hal ini menjadi viral diberita dunia maya. Saya sangat merasa terpukul yang notabenya berangkat dari dunia seni."

Menurutnya insiden tertangkapnya artis dalam kasus khalwat tentu bukan hal yang dikehendaki mencoreng dunia seni yang ada di Aceh.

"Oleh karna itu, untuk memperbaiki nama baiknya dan nama seni Aceh, saudari ML dapat mengklarifikasi hal ini lewat mekanisme dan lembaga formal agar ini tidak lagi menjadi konsumsi opini negatif yang nantinya berasumsi adanya pengabaian hukum dari pihak-pihak penegak hukum di Aceh ini."

Menurut Sudirman, dia juga sudah berkordinasi dengan Kapolsek Suka Makmur terkait hal tersebut.

Ia bertanya bagaimana bisa menindaklanjuti supaya jelas duduk permasalahannya. Direncanakan, hari Selasa lusa, polisi akan memanggil ML dan orang tuanya.

"Mudah-mudahan saya berharap ini adanya titik terang dan clear. Menurut kapolsek Suka Makmur Balak Surya, ini ada kesalahpahaman saja dan tertutupnya komunikasi," kata Sudirman alias Haji Uma.

Sudirman (43 tahun), seorang seniman, memerankan sosok Haji Uma pada film serial komedi Aceh Eumpang Breuh (Preman Gampong).

Dia bintang film komedi paling populer di Aceh, Eumpang Breuh.

Kepopuleran film itulah yang mengantarkan Sudirman alias Haji Uma ke gedung DPD/DPR/MPR di Senayan, Jakarta, duduk sebagai senator atau anggota DPD RI pada Pemilihan Umum 2014 silam.

Agustus lalu, ia terpilih menjadi Wakil Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Sebelumnya diberitakan www.tribun-medan.com, seleb lokal Aceh diduga mesum dan dibawa ke kantor polisi namun lolos hukum cambuk.

Mesum di Mobil

Seorang artis lokal di Aceh yang sedang naik daun, ML, dibawa ke kantor polisi bersama pasangannya karena diduga mesum di tempat umum.

Informasi tentang peristiwa ini langsung merebak di dunia maya setelah terjadi, Jumat (17/11/2017) malam.

Beredar foto ML dan pasangannya tampak sedang bersalaman dengan seorang anggota polisi yang disebut-sebut merupakan seorang petugas jaga SPBU yang memergoki dua sejoli ini.

Selain itu, ada juga surat pernyataan bermaterai yang menyebutkan bahwa ML dan pasangannya, AK, dipergoki oleh petugas polisi bernama Bustami di sebuah SPBU diduga sedang mesum.

instagram

Meskipun kejadian ini disebut sebagai "salah paham", namun keduanya mengaku salah dan meminta maaf serta berjanji tidak akan melakukan perbuatan serupa. Namun tidak disebutkan secara jelas kesalahan apa yang mereka perbuat.

Akriadi bersalaman dengan polisi yang sempat mengejar mereka. Tampak ML di belakang mereka.

Dalam salah satu poin tersirat dua sejoli ini sempat hendak melarikan diri sehingga petugas polisi melepaskan tembakan.

"Pemilik Mobil atas nama AK tidak keberatan dengan penembakan yang diarahkan kepada mobilnya," sebut salah satu poin di surat pernyataan itu.

Nasib ML dan AK lebih mujur dibandingkan pasangan-pasangan lainnya yang kedapatan pacaran.

Umumnya warga yang kedapatan mesum diserahkan ke aparat gampong atau digelandang ke kantor Wilayatul Hisbah (WH) dan jika dinyatakan bersalah akan mendapat hukuman cambuk di muka umum. [http://wartakota.tribunnews.com]

AMP - Truk BL 8891 AZ mengalami kecelakaan tunggal di tikungan menurun di Jalan Banda Aceh-Medan kawasan Gampong Suka Damai, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Senin, 27 November 2017, sekira pukul 05.00 WIB.

Kasatlantas Polres Aceh Besar, Iptu Sandy Titah Nugraha mengatakan, penyebab kecelakaan truk yang dikemudikan oleh Soman, 60 tahun, warga Kecamatan Manyak Payet, Aceh Tamiang itu diperkirakan karena rem yang tidak berfungsi dengan baik.

"Diduga truck tronton BL 8891 AZ saat tiba di tikungan menurun ketika melakukan pengereman mesin tronton tersebut mati secara tiba-tiba, sehingga pengemudi tidak dapat mengendalikan lagi truk dan langsung masuk ke jurang sedalam 10 meter," ujar Sandy saat dikonfirmasi portalsatu.com, Senin sore.

Sandy menyebutkan, akibat kecelakaan itu truk mengalami kerusakan. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Sopir dan kernet tidak apa-apa," katanya.[portalsatu.com]

AMP - kisah pilu kembali terjadi di indonesia, seorang anak yatim berusia 7 tahun bernama abdul harus menahan sakit akibat di pukul setelah ketahuan mencuri 2 buah roti coklat di warung dekat rumahnya, alasan abdul terpaksa mencuri karena sudah hampir 3 hari dirinya tidak makan akibat sang nenek yang berusia 68 tahun sedang sakit.

selama ini abdul tinggal bersama neneknya di dalam gubuk kecil, ayah abdul sudah lama meninggal saat abdul masih berusia 1 tahun sementara itu ibunda abdul saat ini menjadi TKi di malysia dan sudah hampir 3 bulan tidak ada kabar maupun mengirimkan uang kepada mereka.

Biasanya ibunya ada kirim uang sebulan 1 juta kadang 800 ribu buat biaya hidup kami namun entah mengapa sudah hampir 3 bulan ibunya tidak kirim uang lagi kata sang nenek

Sementara itu pemilik warung M.yanto mengatakan sengaja mengikat dan memukul sang bocah karena kesal sering kehilangan barang di toko tempat dia jualan dan sebagai Efek jera biar si bocah tidak mencuri lagi. kecil -kecil sudah mencuri gede mau jadi apa dia lanjut M.yanto, namun saat ditanya lebih lanjut M.yanto menolak untuk menjawab lagi ” sudahlah jangan banyak tanya itu bukan urusan anda, saya sudah kasih uang untuk berobat dan neneknya sudah tanda tangan surat pernyataan damai dan tidak akan menuntut.

Sang nenek pun mengaku benar sudah tanda tangan surat damai dan di berikan uang 100 ribu untuk membawa abdul ke puskesmas,” semalam yang punya warung datang bawa surat suruh nenek tanda tangan katanya kalau gak mau tanda tangan si abdul mau di bawa ke polisi, ya nenek takut nenek tanda tangan saja lalu dikasih 100 ribu buat bawa si abdul ke puskesmas.

Admin berita4.com setuju yang di namakan pencurian adalah kesalahan, namun walupun demikian jangan lupa hukum juga harus memandang prinsip kemanusian, Pantaskah seorang anak yatim berusia 7 tahun di ikat dan di pukul hanya karena kelaparan dan terpaksa mengambil 2 buah roti coklat. Dimana Hati nurani anda..

Kami mendapatkan berita ini dari salah seorang tetangga abdul yang mengirimkan pesan ke Fanspage kami di berita4.com untuk di tulis di website kami, Saat ini kami tim Berita4.com sudah bergerak ke lokasi untuk memastikan lebih langsung kejadian ini dan sudah menyediakan sedikit bantuan ditunggu info selanjutnya ya…

Sumber Dari Berita4

Ilustrasi
AMP - Sebuah informasi berantai yang beredar dari grup Whatsapp yang menyebutkan seorang artis lokal yang sedang naik daun di Aceh berinisial ML dan pasanganya prianya AK tertangkap bermeusum di dalam mobil di sebuah SPBU di Aceh Besar pada Jumat,  17 November 2017 sekitar pukul 22:00 WIB.

Dalam postingan yang beredar, sebuah surat pernyataan yang ditandatangani oleh  tiga pihak, artis tersebut, pasanganya dan seorang petugas pengamanan SPBU.

Kronologisnya, sang artis dan pasanganya dipergoki berduaan dalam mobil dengan kondisi dicurigai sedang berbuat mesum oleh seorang polisi yang bertugas mengamankan SPBU tersebut.

Entah bagaimana sampai akhirnya anggota polisi itu sampai melepaskan tembakan hingga mengenai badan mobil.

Ketiga pihak itu sepakat berdamai seperti yang tertuang dalam surat pernyataan yang beredar tersebut.

Dalam surat pernyataan tersebut artis dan pasangan prianya ini menyatakan permintaan maaf kepada pihak SPBU dan mengakui kesalahanya. [SUMBER]

AMP - Jagat maya Aceh kembali dihebohkan dengan ulah sosok gadis Aceh yang melakukan aksi ciuman diduga dengan pacar, melalui akun media sosial facebook bernama Amira Syukra, Rabu 22 November 2017 kemarin.

Aksi tak bermoral gadis itu pun menuai kecaman dari masyarakat Aceh. Banyak warganet Aceh yang menghujat gadis tersebut karena dinilai sudah mempermalukan Aceh di mata publik. Bukan hanya di media sosial facebook, foto-foto tersebut juga beredar luas di akun media sosial WhatsApp.

Tak diketahui pasti alamat gadis dengan akun facebook Amira Syukra tersebut, namun dari penjelasan di akun facebooknya, dirinya berasal dari Kota Lhokseumawe. Foto itu disebut telah memperburuk nama baik Lhokseumawe dengan ulah kurang ajarnya itu.

Kata-kata kasar pun dilayangkan sejumlah netizen yang merasa marah dengan ulah “kids zaman now” itu. “Begitulah tingkah laku anak gadis Aceh sekarang, seperti tidak pernah mendapatkan pelajaran agama dari orang tuanya,” tulis salah seorang pengguna akun media sosial WhatsApp.

Penelusuran yang dilakukan LIPUTANACEH.COM, foto-foto ciuman yang diumbar gadis tersebut di akun facebooknya kini sudah dihapus, namun sebelumnya sempat dikomentari sejumlah netizen sekaligus membagikan foto-foto mesum tersebut.

“Gadis yang tak punya malu, berani mengumbar aib sendiri, tolong disebarkan supaya dia mali dan segera bertobat,” ujar salah satu pengguna WhatsApp yang mengaku marah melihat foto tersebut.

“Aneuk inong Aceh hanale malee (gadis Aceh sudah tak ada mali),” timpal netizen lain.

Sebagian lainnya bahkan berharap kepada aparat penegak hukum dan Dinas Syariat Islam di Aceh segera mengusut dan memberikan pelajaran bagi si gadis. “Itu sudah melanggar UU ITE karena menyebarkan pornografi, aparat penegak hukum tolong tangkap. Dinas Syariat Islam juga harus turun tangan, berikan dia pelajaran,” harap seorang pengguna WhatsApp yang diamini netizen lainnya.

Amatan terbaru LIPUTANACEH.COM hari ini, Kamis 23 November 2017 akun yang sebelumnya bernama Amira Syukra itu kini sudah diganti namanya menjadi Aku Hom Hy Hy. (
LIPUTANACEH.COM)

Ilustrasi
AMP - Seorang bandar narkoba berinisial S, 32, meregang nyawa diterjang peluru jajaran Polsek Medan Barat.

Warga Jalan Klambir V tersebut ditembak mati lantaran melawan saat ditangkap di kawasan Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Selasa (21/11).

Petugas kemudian mengamankan barang bukti 800 gram sabu dan 12 kg daun ganja kering. Selain itu, petugas juga mengamankan mobil Toyota Avanza BK 1213 ZT yang dikemudikan tersangka.

Kapolsekta Medan Barat Kompol Revi Nurvelani dalam keterangan persnya di Rumah Sakit Bhayangkara mengatakan, tersangka sudah diberi tembakan peringatan saat akan ditangkap.

“Tersangka kita tembak dan meninggal dunia,” ungkap Revi didampingi Kanit Reskrim Iptu Arya Nusa.

Penangkapan tersangka sudah direncanakannya sepekan lalu. Ditambah lagi dari laporan masyarakat sekitar bahwa mobil Toyota Avanza yang dikemudikan tersangka sering lalu lalang di TKP.

“Tersangka ini sudah kita intai sepekan sebelumnya karena terlibat dalam peredaran gelap narkoba sedangkan dua rekannya melarikan diri saat dilakukan penangkapan,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan petugas, tersangka melawan dengan menikam petugas polisi yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, Iptu Aryya Nusa dengan menggunakan pisau badik yang diselipkan di pinggangnya.

Tak terima dengan ulahnya dan polisi tak ingin pula incarannya kabur, bandar narkoba tersebut kemudian ditembak. Tersangka rubuh dengan peluru bersarang di dadanya.

Polisi saat ini masih melakukan pengembangan terhasap. Menurut Revi, tersangka yang tewas merupakan jaringan narkoba Sumut-Aceh. Tiap kali transaksi, tiga orang bandar ini kerap menumpangi mobil Avanza putih BK 1213 ZT.

”Informasi sementara yang kami dapatkan, mereka ini jaringan Aceh. Kami tengah memburu bandar besarnya,” ungkap Revi memohon doa.(JPNN)

AMP - Sepasang mahasiswa berinisial R (21) bersama pasangan wanitanya berinisial N (18), ditangkap warga  di satu rumah kosan di Villa Amanda, Gampong Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Selasa, (21/11/17). Keduanya, diduga sedang membuat mesum saat ditangkap warga.

Informasi yang diterima media ini, sekira pukul 10.00 WIB, R mengunjungi kos pasangan wanitanya N di TKP. Karena hingga pukul 15.00 WIB tidak keluar, warga mulai curiga dan melakukan pengintaian. Setelah diyakini hanya berdua dalam kamar, warga tadi mencoba memanggil untuk dibuka pintu.

Namun, setelah dipanggil pintunya tidak juga dibuka, hingga warga tadi memutuskan untuk mendobrak pintu depan. Setelah masuk ke dalam rumah, warga menemukan pasangan itu dalam sebuah kamar, dalam keadaan pasangan wanitanya setengah telanjang.

Akhirnya, pasangan tersebut langsung digelandang ke kantor Kepala Gampong (Geuchik) setempat untuk dilakukan pengamanan. Dari pengakuan R dan N, keduanya berasal dari Aceh Selatan, tinggal di Gampong tersebut, dan juga sama-sama sebagai mahasiswa pada  satu universitas negeri di Banda Aceh. Kini, keduanya sudah diserahkan pada orang tau masing-masing, untuk diselesaikan secara kekeluargaan. [Modusaceh]

AMP - Nasriadi, seorang pemuda asal kawasan pedalaman Aceh Utara, dari Gampong Dayah Meunara, Kecamatan Kuta makmur, membuat sebuah helikopter capung yang diberi nama Helikopter NSG-01.DY. Saat ini rakitannya sudah rampung 90 persen.
Helikopter bermesin mobil Suzuki Carry itu akan dilakukan uji terbang besok, 21 November 2017.

“Helikopter ini sudah mencapai lima bulan masa perakitan. Awalnya saya termotivasi dari YouTube, ketika masih sekolah SMP  dulu memang sudah bercita-cita merakit sebuah helikopter,” katanya kepada GoAceh GoAceh, Senin (20/11/2017).

Nasri menambahkan, cita-citanya tersebut sebelumnya sempat tertunda, karena untuk memperoleh bahan merakit sebuah helikopter sangat susah. Ia bersyukur ketika Arahman pemilik bengkel tempat Ia bekerja memberinya modal untuk merakit helikopter itu.

“Alhamdulillah sekarang saya sudah merakit helikopter yang saya namakan NSG-01.DY. singkatan dari Nasir Sigli Pertama di Dayah. Besok akan saya lakukan uji coba penerbangannya,” ungkapnya.

Sementara itu, pemiliki bengkel, Arahman, mengatakan, dirinya memberikan modal kepada Nasriadi, karena salut akan prestasi dan kegigihan yang dimilikinya. Ia merakit sebuah helikopter bermodalkan mesin mobil dan barang-barang bekas.

“Sekitar Rp30 juta modal yang sudah kita habiskan, saya sangat bangga dengan potensi dan prestasinya meskipun belum kita lakukan uji coba, karena apa yang dirakit saya lihat ada hasilnya,” ungkapnya.[Goaceh]

AMP - Wali Nanggroe Malik Mahmud mendukung penuh penegakan hukum di Aceh, khususnya penanganan dugaan korupsi dana bantuan mantan kombatan Rp 650 miliar.

Hal itu disampaikan Malik Mahmud saat Kajati Aceh, Chaerul Amir bersilaturrahmi dengan Wali Nanggroe di Kantor Wali Nanggroe Aceh, Selasa (21/11).

Asintel Kejaksaan Tinggi Aceh, Rustam SH saat dikonfirmasi AJNN membernarkan pertemuan tersebut.

"Iya benar, pertemuannya tadi sekitar jam 10 WIB," katanya.

Untuk diketahui, pada 24 Januari 2017 Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh resmi melaporkan dugaan penyelewengan dana bantuan Rp 650 miliar untuk kesejahteraan mantan kombatan, ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh. Saat itu Raja Nafrizal baru menjabat sebagai Kajati Aceh

Tak lama berselang, Raja Nafrizal membentuk tim guna menyelesaikan perkara dugaan penyelewengan Rp 650 miliar itu.

“Membentuk sebelas tim, masing-masing tim untuk satu SKPA,” kata Kajati Aceh melalui Kepala Penerangan Hukum dan Humas Kejati Aceh Amir Hamzah, Rabu (15/3) lalu.

Namun pada 21 Juli, Raja Nafrizal mengaku tim yang menulusuri kasus tersebut mengalami kesulitan. Tim terkendala karena penggunaan dana bantuan untuk bekas kombatan GAM tersebut tidak didukung hasil audit.

"Penyidik agak lambat, karena berdasarkan hasil penelusuran tim ke beberapa SKPA, dana tersebut tidak diaudit oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)," jelas Kajati Aceh kala itu.

Hingga Kajati berganti, kasus dugaan korupsi dana bantuan kombatan tersebut tak kunjung tuntas diusut.(AJNN)

AMP - Satu lagi warga Aceh meninggal dunia di daerah Kwantan Tanjoeng Lumpo, Malaysia, yang bernama Ahlul Zikri warga Cot Tufah, Gandapura, Bireun.

Diduga korban meninggal dunia karena terjatuh ke dalam sungai ketika bekerja membuat jembatan. Sampai saat ini jenazah belum ditemukan, kejadian tersebut diperkirakan terjadi, Sabtu (18/11) pukul 05.00 sore waktu Malaysia.

Informasi meninggalnya warga Aceh di Malaysia disampaikan oleh Anggota DPD asal Aceh Sudirma atau yang disapa Haji Uma.

Ia mengatakan ketika terjatuh ke sungai, rekan-rekan korban sempat menyelam untuk mencari korban, karena arus sungai cukup deras, akhirnya pencarian dihentikan.

"Kami dapatkan informasi warga Aceh meninggal dunia di Malaysia, hingga kini di jenazahnya juga belum ditemukan. Informasi ini saya terima dari lapora Abu Saba grup Aneuk Nanggroe yang ada di Malaysia," kata Haji Uma kepada AJNN, Senin (20/11).

Sementara itu, Haji Uma sempat menghubungi Keuchik (Kepala Desa) Cot Tuphah M Nasir dan membenarkan ada warganya yang meninggal dunia di Malaysia.

"Keuchik saya hubungi membenarkan kejadian itu. Salah seorang warganya yang bekerja di Malaysia juga memastikan kalau korban memiliki dokumen resmi bekerja di Malaysia," ujarnya.

Haji Uma juga mengatakan informasi dari Keuchik Cot Tufah, korban bekerja di sebuah perusahaan kontruksi jembatan.

"Tadi keuchik juga sampaikan suasana rumah korban cukup ramai, dan keluarga sangat terpukul atas kejadian itu. Saya juga sampaikan ke keuchik akan terus menjadi komunikasi sampai mendapatkan kepastian terkait jenazah korban," ujarnya.

AMP - Beredar kabar seorang pemuda di Baktiya, Aceh Utara bawa kabur salah seorang anak gadis atas nama Rahmi warga Aceh Timur.

Dari penelusuran AMP, Senin, 20 November 2017 kabar tersebut beredar via facebook Abd Hadi Abidin atau lebih dikenal dengan Adi Maros.

Berikut postingannya.

Peringatan Keras Kepada ANWAR Ben ISHAK Gampong Alue Rambong Kecamatam BAKTYA Kabupaten Aceh Utara,supaya segera mengantar kembali Rahmi warga desa paya demam saa kecamatan Pantei Bidari Kabupaten Aceh timur.

Yang kamu bawa lari dari rumahnya, Rahmi anak di bawah umur, Kami atas nama pemuda Pante Bidari sangat mengecam apa yang kamu lakukan, ibu dan Ayah Rahmi sekarang Dalam ke adaan sedih dan cemas.


AMP - 16 Februari 2011. Terinspirasi “Arab Spring” di Tunisia dan Mesir, rakyat Libya berdemonstrasi di Kota Badya menuntut Muammar Khadafi turun dari tahta yang didudukinya sejak 1969. Sebuah mobil polisi diserang dan dibakar di persimpangan jalan besar. Delapan bulan berikutnya, Tripoli dan kota lain merasakan situasi serupa. Situasinya kadang berlangsung dalam eskalasi yang lebih mengerikan. Korban berjatuhan. Rezim yang telah berkuasa selama 40 tahun lebih pun ambruk.

20 Oktober 2011. Khadafi sudah tak bisa kemana-mana lagi. Di kota kelahirannya, Sirte, Khadafi dikepung milisi. Saat seluruh pengawalnya habis tak tersisa, Khadafi memilih bersembunyi di sebuai pipa drainase bawah tanah. Berdasarkan rekaman amatir, di hari itu pemberontak berhasil menyeretnya keluar dari persembunyian. Dalam kondisi tak berdaya, Khadafi dikeroyok massa, dijambak hingga hampir habis rambutnya, ditikam dari belakang, dan meregang nyawa.

Narasi yang selama ini terbangun adalah perseteruan rezim Khadafi dengan Barat. Keduanya saling menegasikan satu sama lain, setidaknya demikian pemberitaan media massa.

Dalam revolusi enam tahun silam, Barat pun melakukan intervensi militer melalui penerjunan Pasukan Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Gabungan pasukan beberapa negara, termasuk Inggris, bersama-sama milisi pemberontak turut menyerang pertahaan Khadafi selama tujuh bulan (Maret-Oktober 2011) atas dasar tuduhan pelanggaran hak asasi yang dilakukan rezim Khadafi kepada rakyat Libya.

Khadafi pun menyerang Barat tak hanya lewat pidato super-panjang di forum internasional. Rezim ini, misalnya, dikaitkan dengan serangan bom pesawat Pan Am tahun 1988 di atas langit Kota Lockerbie, Skotlandia, yang membunuh 270 orang. Dunia Barat kala itu marah besar dan meningkatkan tensi ketegangan antara Barat dan Khadafi.

Khadafi diduga terlibat dalam pemboman pada tahun 1986 di sebuah klub malam di Berlin Barat yang sering dikunjungi oleh tentara Amerika Serikat, pun dalam sabotase penerbangan UTA Perancis 772 di Chad pada 1989 yang mengakibatkan hilangnya 170 penumpang. Lebih jauh lagi, Khadafi juga menyuplai senjata ke Pasukan Republik Irlandia (IRA) dan kelompok pemberontak di negara-negara lainnya.

Namun, situasi yang terbangun sesungguhnya tak sehitam-putih itu. Usai revolusi menumbangkan Khadafi, kantor-kantor pemerintahan diserbu massa. Salah satunya kantor badan intelijen Libya bernama Organisasi Keamanan Eksternal Libya (ESO). Di dalamnya ditemukan arsip dengan konten menarik: Inggris dan Libya pernah menjalin hubungan mutualis pada awal 2000-an.

Jurnalis Guardian Ian Cobain menelusuri dokumen-dokumen terkait dan jejak hubungan Inggris-Libya di masa lampau yang menguatkan fakta tersebut. Cobain melacak dokumen pemerintah Inggris yang dirilis berdasarkan hukum “Freedom of Information Act” dan materi yang muncul dalam penyelidikan otoritas keamanan London plus arsip pengadilan sipilnya. Cobain juga mewawancarai pejabat berwenang Inggris dan para korban dari hubungan kedua negara.

Dalam laporan final bertajuk "How Britain did Gaddafi’s dirty work" yang dipublikasikan Kamis (9/11/2017) kemarin, ia menemukan bahwa akar hubungan intens kedua negara berawal dari rangkaian empat serangan bunuh diri terhadap beberapa target di New York City dan Washington DC pada 11 September 2001, atau yang dikenal dengan tragedi 9/11.

Lima hari usai tragedi, sekelompok kecil petugas senior Badan Intelijen Pusat AS (CIA) mengunjungi kedutaan besar Inggris di Washington. Tujuannya untuk mengajak badan intelijen Inggris MI6 untuk bekerja sama memburu gerombolan ekstremis Islam. Dalam pertemuan selanjutnya di Selandia Baru, Direktur CIA George Tenet mengulangi ajakannya dengan lebih spesifik: menjalin kerja sama dengan badan intelijen negara muslim, dan sebagai imbalannya menuruti keinginan negara yang bersangkutan.

MI6 bersedia. Pada tahun 2002 MI6 dan CIA mulai mendekati ESO yang selama ini dikenal piawai menjalankan misi rahasia ke berbagai negara di bawah komando Khadafi. Awalnya, MI6 dan CIA datang untuk mempelajari gerakan Islam ekstremis, namun lama-lama keduanya memandang kedekatan dengan ESO bisa dimanfaatkan untuk menghentikan proyek senjata pemusnah massal yang saat itu sedang dibangun oleh Khadafi.

Khadafi mempunyai dua jenis senjata pemusnah massal, yakni senjata berbahan kimiawi/biologi dan senjata berbasis nuklir. Proyek senjata nuklir sudah digagas Khadafi sejak awal 1970-an. Bahan-bahan dasarnya ia upayakan dari India, sementara bijih uranium dan teknologi pengayaannya ia dapatkan dari aliansi blok kiri seperti Rusia dan Cina. Jika proyek ini dibiarkan, demikian menurut MI6 dan CIA, keamanan global akan terancam.

Menuju musim panas 2003, AS menginvasi Irak dalam dalih operasi pembebasan. Setelah 20 hari bertempur (20 Maret-1 Mei) dengan pasukan Saddam Hussein, permasalahan pokok yang muncul jauh-jauh hari sebelum perang rupanya mengemuka kembali: AS tak pernah merilis bukti solid tentang senjata pemusnah massal milik Saddam yang jadi dalih utama invasi. Kritikan pedas muncul dari berbagai sisi, terutama aktivis-aktivis dalam negeri AS sendiri, yang menyatakan bahwa senjata pemusnah massal itu sebenarnya tak pernah ada.

Dengan demikian, selain karena amanat kontra-terorisme pasca tragedi 9/11, tugas membujuk Khadafi agar berhenti bermain dengan senjata pemusnah massal menjadi penting bagi MI6 dan CIA. Jika keduanya berhasil, merujuk laporan Cobain, maka badai kritik pedas yang dialamatkan pada pemerintahan George W. Bush akan mereda. Dengan kata lain, perang yang menyeret ribuan nyawa rakyat sipil di Irak sedikit terlegitimasi.

Ada negosiasi panjang, tentunya lewat jalan belakang, yang kemudian terjalin antara Inggris yang saat itu dipimpin Tony Blair, dengan ESO dan Khadafi. Dalam dokumen yang diinvestigasi Cobain, dinyatakan bahwa Khadafi mau memperlambat program senjata pemusnah massalnya. Dalam tafsiran lain, Khadafi dinilai berkeinginan meninggalkan sepenuhnya proyek senjata berbahan kimiawi/biologi dan senjata berbasis nuklir.

Blair dan Bush sama-sama menyatakan kegembiraannya di depan awak media, menyebut keputusan Khadafi sebagai kemenangan kecil. Blair menyatakan “kejadian dan kebijakan politik baru-baru ini” telah membuat dunia lebih aman. Opini-opini yang ditulis oleh para pendukung invasi AS ke Irak menyebar di sejumlah media, secara implisit menyatakan bahwa pelucutan senjata Khadafi menjustifikasi perang di Irak. 

Namun tak ada makan siang yang gratis. Sebagai imbalannya, MI6 dan CIA harus melakukan kerja-kerja kotor pesanan Khadafi untuk mempertahankan kekuasaannya. Kerja-kerja itu beragam, namun intinya adalah membungkam dan mengintimidasi para lawan politik Khadafi yang sedang di Inggris ataupun di negara lain. Dalam sejumlah kasus, para oposan korban intrik politik ini juga diusahakan agar bisa dideportasi kembali ke Tripoli, tempat Khadafi menjalankan kekuasannya.

Oposan rezim Khadafi yang tinggal secara legal di Inggris selama bertahun-tahun ditangkap oleh kepolisian Inggris. Para pencari suaka keturunan Inggris-Libya di Manchester dan London marah besar. Agen suruhan Khadafi saat itu bisa melenggang bebas di jalanan bersama agen intelijen Inggris dan merepresi orang-orang asal Libya yang anti-Khadafi. Keluarga mereka diancam. Otoritas berwenang juga berusaha untuk mendeportasi mereka.

Represi difokuskan pada anggota Al-Jama'ah al-Islamiyyah al-Muqatilah bi-Libya atau Kelompok Pertarungan Islam Libya (LIFG) yang ingin menggulingkan Khadafi dan mendirikan negara dengan hukum syariah secara murni dan konsekuen. Para pemimpinnya yang melarikan diri ke luar negeri diculik untuk diboyong kembali ke Tripoli beserta anak dan istrinya. Sesampainya di Libya, mereka disiksa sambil ditahan dalam kondisi ekstrem. Beberapa rekan mereka mengalami perlakuan serupa, sebelum akhirnya dibawa ke tempat pengasingan.

Salah satu cerita yang didapatkan Cobain berasal dari wawancara dengan Komandan LIFG Abdel Hakim Belhaj.

Pada Februari 2004 Berlhaj dan istrinya yang sedang hamil empat bulan sedang berupaya mencari penerbangan dari Beijing ke London, berharap mencari suaka. Namun, otoritas Cina mendeportasi keduanya ke Malaysia. CIA kemudian membawanya ke sebuah tempat tahanan di Bandara Don Mueang di Bangkok, dan disiksa.

Belhaj mengaku dipukuli sambil dipaksa mendengarkan musik bervolume keras. Istrinya ditempatkan di ruangan berbeda, dengan tangan dan kakinya terikat. Ia ketakutan jika suaminya dibunuh. Lima hari kemudian keduanya dibawa ke Tripoli, juga ditahan di dua tempat berbeda. Berlhaj pun disiksa lagi.

Akhirnya Belhaj dikerangkeng di tempat penahanan anak-anak buahnya di LIFG dan faksi oposan anti-Khadafi lainnya. Mereka diinterogasi dengan keras oleh otoritas Libya yang dibantu personil MI6.

Dua hari usai kunjungan pertama kali Tony Blair ke Libya pada 25 Maret 2004, operasi serupa dilaksanakan lagi untuk menculik Sami al-Saadi, pemimpin spiritual LIFG. Saadi pindah ke Cina dengan istri dan empat anaknya. Beserta sang istri, ia melakukan perjalanan ke Hong Kong setelah sempat ditemui oleh anggota MI6. Anggota MI6 tersebut menawari Saadi pindah ke London agar lebih aman. Saadi setuju, namun ia dan keluarganya justru ditahan oleh otoritas Hong Kong.

Saadi dan keluarganya kemudian diterbangkan kembali ke Libya dan ditahan di penjara Kota Tajoura. Saadi dipukuli, dintimidasi, dan disetrum. Anak-anaknya, plus sang ibu, kemudian dilepaskan setelah 10 minggu ditahan dan diperbolehkan masuk sekolah. Saadi dan Belhaj sendiri ditahan selama enam tahun oleh Khadafi, hingga tahun 2011 revolusi pecah.

Kerja Sama juga Melebar ke Bidang Pendidikan dan Keamanan
Inggris memang menampakkan wajah bengisnya selama revolusi penggulingan rezim Khadafi. Pesawat pembom hingga pasukan bersenjatanya di grup NATO beriringan dengan faksi-faksi pemberontak dalam upaya merebut kota demi kota di Libya. Situasinya cukup kontras, mengingat menurut catatan media massa, kerja sama antara Inggris dan Libya pada hingga beberapa tahun sebelum revolusi berlangsung cukup mesra di ranah pendidikan.

Merujuk laporan Cobain, Saif al-Islam Khadafi, anak Muammar Khadafi, pada tahun 2002 kembali bersekolah di London School of Economics (LSE). Sejak enam tahun silam muncul berbagai laporan tentang hubungan kuat antara Khadafi dan LSE. Lebih dari sekedar memasukkan anaknya bersekolah di universitas terkemuka di Inggris tersebut, Khadafi juga turut menjadi donor bagi LSE. Skandal ini kerap diistilahkan dengan “LSE Libya Links”.

LSM Gaddadi Foundation menyumbang sekitar 1,5 juta poundsterling selama lima tahun ke pusat penelitian LSE Global Governance. LSE kemudian menetapkan kontrak senilai 2,2 juta poundsterling untuk melatih para pejabat Libya, dan menilai bahwa langkah ini dimotivasi oleh cita-cita menyiapkan para pemimpin masa depan Libya.

Pada tahun 2008 juga ditemukan fakta menarik: LSE memberikan gelar PhD kepada Saif untuk disertasinya. Dalam laporan Telegraph, Saif juga membayar seorang profesor sebesar 600 poundsterling untuk membuatkan tugas-tugas kuliahnya. Selain biaya pembuatan paper ilmiah, sang dosen yang bernama Dr. Philip Dorswitz juga dibayar 150 poundsterling per jam untuk menjadi tutor pribadi Saif. SELANJUTNYA

AMP - Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman alias Haji Uma, mengingatkan Sumatera Utara (Sumut) tidak asal klaim wilayah Aceh.

Sebab perbuatan tersebut telah memancing keresahan masyarakat Aceh.

Hal tersebut disampaikan Haji Uma, Senin (13/11/2017) terkait masuknya Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan dan Pulau Panjang dalam rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K) Provinsi Sumut.

“Kita mengingatkan Sumut jangan asal klaim wilayah Aceh,” kata Haji Uma.

Menurut Haji Uma, klaim Sumatera Utara, terhadap wilayah Aceh, bukan kali ini saja.

Sebelumnya kejadian serupa pernah dilakukan terhadap perbatasan walau pada akhirnya wilayah yang diklaim Sumut, tetap masuk Aceh.

Ia menyatakan telah meminta koleganya di DPD RI asal Sumatera Utara, Drs H Rijal Sirait.

Agar menyampaikan kepada Pemerintah Sumut, untuk tidak mengulangi lagi klaim terhadap wilayah Aceh.

“Beliau sudah berjanji akan menyampaikan ke Pemerintah Sumut,” ujarnya.

Sudirman menegaskan dirinya yang dipercaya daerah berada di pusat berjuang keras menjaga keutuhan wilayah Aceh.

“Yang di pusat kita menjaga keutuhan wilayah Aceh,” kata Haji Uma.

Sebagaimana diketahui Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan dan Pulau Panjang, masuk dalam rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K) Provinsi Sumut.

Hal itu menuai rekasi dari berbagai pihak, termasuk dari masyarakat Aceh Singkil, yang tidak rela wilayahnya masuk ke Sumatera Utara.(Serambinews)

AMP - Taliban Afghanistan menyerang lebih dari selusin pos pemeriksaan selama enam jam di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan. Serangan itu menewasan 22 polisi dan mencederai 15 lainnya, seperti dikatakan oleh beberapa pejabat. Serangan terjadi saat militan membunuh delapan tentara di barat dalam sebuah pemberontakan.

Beberapa pejabat mengatakan pasukan pemerintah berhasil membunuh 45 gerilyawan dan melukai 35 lainnya. Selain itu, tidak ada pos pemeriksaan yang berhasil dikuasai dalam serangan semalam.

"Pasukan kita melawan sampai mereka mendapat bala bantuan dan dukungan udara. Taliban dikalahkan," kata Zia Durrani, juru bicara kepala polisi Kandahar seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/11/2017).

Taliban mengatakan kepada wartawan lewat aplikasi WhatsApp bahwa mereka membunuh 43 polisi dan anggota milisi. Mereka juga mengklaim menghancurkan 13 kendaraan lapis baja.

Namun, kelompok pemberontak sering membesar-besarkan korban di medan perang.

Taliban, yang berjuang untuk mengembalikan pemerintahan Islam setelah digulingkan pada tahun 2001 oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS), juga menyerang Bala Boluk, di provinsi barat Farah. Serangan tersebut menewaskan delapan tentara dan melukai tiga lainnya, menurut pemerintah provinsi.

Kontrol atau pengaruh pemerintah terhadap negara tersebut telah turun sampai di bawah 60 persen, turun enam persen dari tahun lalu, menurut Inspektur Jenderal untuk Rekonstruksi Afghanistan.[Sindo]

BR (21) mahasiswi cantik semester akhir salah satu perguruan tinggi negeri di Palembang diperkosa oleh seorang dosen berinisial DS. BR usai melapor ke Polisi. (Ad H/Koran SINDO)
AMP - BR (21) mahasiswi cantik semester akhir salah satu perguruan tinggi negeri di Palembang diperkosa oleh seorang dosen berinisial DS. Pelaku DS merupakan dosen salah satu universitas di Kota Palembang yang tak lain merupakan orang tua angkat sekaligus suami dari EL dosen pembimbing skripsi BR.

Dugaan pemerkosaan itu terungkap setelah BR didampingi orang tuanya mendatangi Polresta Palembang, Jum'at (29/4/2016), untuk memenuhi panggilan penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) guna dilakukan pemeriksaan lanjutan terhadap dirinya.

Dari cerita BR, dugaan pemerkosaan berawal ketika saat dirinya sedang menyelesaikan skripsi miliknya. Lantaran skripsi yang dikerjakannya cukup rumit, membuat BR akhirnya rutin berkunjung ke kediaman EL, dosen pembimbingnya di univeritas untuk berdiskusi terkait kendala yang dialaminya dalam menyelesaikan skripsi itu.

Dari situ, BR sering bertemu dengan DS suami EL yang juga seorang dosen hingga terjadi keakraban antara mereka. Bahkan diketahui, karena tidak mempunyai anak, DS dan EL menganggap BR sebagai anak mereka. Begitu juga BR yang menganggap kedua pasangan tersebut sebagai orang tuanya.

Singkat cerita, keakraban sebagai orang dan anak pun terjalin. Sehingga BR pun tak canggung untuk menginap di kediaman keluarga dosen tersebut.

"Mereka mempunyai rumah di Indralaya. Tapi karena pak DS ini dosen univeritas swasta, jadi dia ngekos di Palembang, sementara EL dosennya sendiri. Saya memang sering main ke kediaman mereka, kami sudah dekat. Bahkan seperti keluarga," ujar korban BR, saat di Polresta Palembang.

Dikatakan korban, DS juga kerap membantunya untuk menyelesaikan skripsi tersebut. Termasuk mencari sample penelitian yang dibutuhkan BR dalam skripsi tersebut.

Namun petaka itu datang pada awal Januari silam, atau tepatnya enam bulan setelah perkenalan BR dengan DS.

Sebelum kejadian itu, BR yang sedang pulang ke kampung halamannya di Jambi, tiba-tiba mendapat telepon dari DS dan mengatakan jika sample penelitian yang dibutuhkan BR sudah ditemukannya.

"Pak DS itu membantu saya untuk mencarikan sample yang saya butuhkan. Malam itu dia mengabarkan jika samplenya sudah ada dan saya disuruh datang malam itu juga," terangnya.

Tiba di Palembang, BR pun dijemput oleh DS. Tapi karena sudah larut malam, DS akhirnya menawarkan korban BR untuk menginap di kamar kostnya.

"Awalnya saya tidak mau karena istri pak DS (EL) tidak bisa datang. Tapi karena pak DS meyakinkan saya jika tak akan terjadi apa-apa, jadi saya mau," ungkapnya.

Lelah dengan perjalanan jauh, akhirnya BR langsung tertidur saat tiba di kamar kost milik DS. "Baru saja tidur, saya terbangun dan melihat pak DS sudah berada di atas badan saya. Saya mencoba melawan pak, tapi tenaganya terlalu kuat," keluhnya.

Setelah kejadian itu, kata BR, DS mengancam dirinya agar tidak menceritakan kejadian tersebut ke orang lain.
"Dia mengancam akan menghambat penyelesaian skripsi dan menunda wisuda saya. Dia mengatakan punya hak untuk itu karena dia suami dosen pembimbing saya," timpalnya.

Rupanya, perbuatan itu DS kembali diulangi. Sejak awal Januari 2016 lalu, sedikitnya sudah tiga kali aksi bejat DS dilakukan terhadap korban.

"Saya tidak berani bercerita karena diancam itu. Karena saya tertunda wisuda, kasihan dengan orang tua saya," katanya.

Namun, BR ternyata tak mampu untuk menutupi aibnya tersebut, dan akhirnya bercerita kepada EL. Malangnya, bukan tanggapan perihatin yang diterima olehnya, EL justru menuduh BR sudah berselingkuh dengan DS.

"Ibu EL tidak mau mendengar penjelasan saya. Dia juga akhirnya menelepon orang tua saya, sehingga orang tua saya yang ada di Jambi datang ke Palembang," ungkapnya.

Setelah ibunda BR datang ke Palembang, terjadilah pertemuan diantara kedua keluarga ini. Keluarga BR menuntut tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan oleh DS. Namun DS enggan bertanggung jawab, dan akhirnya BR beserta keluarga memutuskan untuk menempuh jalur hukum.

"Pak DS itu juga sebelumnya sempat mengajari saya untuk tidak menceritakan kejadian itu, tapi saya tidak mau. Intinya dia tidak mau tanggung jawab," terangnya.

Sementara ibunda BR, Nurhayati mengatakan, awalnya ketika terjadi pertemuan antar kedua korban DS sempat membantah peristiwa itu, namun setelah diajak berkomunikasi secara kekeluargaan, DS akhirnya mengakui semua perbuatannya.

"DS mengaku hanya sekali melakukan itu. Saya hanya menuntut tanggung jawab, agar anak saya ini cepat selesai kuliahnya, dan setelah itu akan saya bawa pulang, namun ternyata tidak ada tanggapan. Saya hanya menutut kebenaran saja. Saya harap pelakunya ditangkap dan dihukum sesuai apa yang dia lakukan," kata Nurhayati.

Kasatreskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

"Saksi-saksi masih kita periksa. Sekaligus menunggu hasil visum dari rumah sakit. Pasti akan kita lakukan pemanggilan terhadap terlapor," timpal Kasat. [Sindonews]

AMP - Hobi memang tidak mengenal berapa banyak uang yang harus dikeluarkan. Sebagai bukti, wanita asal Kota Banda Aceh, Kharisma, menyulap eksterior dan interior mobil kesayangannya hingga menelan biaya ratusan juta rupiah.

Ia memodifikasi Honda Jazz lansiran 2006 dengan tema full Hello Kitty. Tengok saja bagian kabin, semua dilapisi kelir pink dan pastel hingga ke setir. Tak lupa aksen gambar Hello Kitty berjejal, membuat gemas siapa saja yang melihatnya.

Tak puas dengan itu semua, Kharisma juga menaruh puluhan boneka untuk semakin memperkuat kesan girly. Tiga boneka di antaranya berukuran besar dan diletakkan di kursi baris kedua.

Pada bagian eksterior, ia menyemprotkan cat putih doff, dan lagi-lagi ditambah stiker Hello Kitty. Kaki-kaki, Kharisma mempercayakan pada ban Bridgestone dan pelek SSR 14 inci.

Kharisma mengaku sengaja menyulap Jazz kesayangannya bergaya demikian berkat kegilaannya akan sosok kartun Hello Kitty. “Awalnya, saya suka sama Hello Kitty. Jadi ada mobil di rumah, ya saya buat modifikasi seperti ini,” kata Kharisma kepada VIVA saat mengikuti meet up komunitas Freedom, di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Aceh, Minggu, 11 November 2017.

Proses modifikasi dilakukan sejak enam bulan lalu. Tak tanggung-tanggung, sudah Rp150 juta uang melayang demi si Jazz agar punya penampilan seperti sekarang ini. “Tiga bulan pertama untuk aksesori dalam, tiga bulan berikutnya baru diceperin hingga ganti pelek dan lainnya. Semua totalnya sampai Rp150 juta,” sebutnya.

Sistem hiburan juga tak luput dari pantauan. Agar betah berlama-lama di dalam mobil, Kharisma  menanamkan enam speaker berbagai ukuran. Di antaranya dua power merek Venom, ditambah TV LED 17 inci yang juga dikelilingi boneka dan warna khas kartun Hello Kitty.

Lantas apakah mobil ini digunakan untuk aktivitas harian, Kharisma mengatakan ia selalu menggunakannya kendati tidak rutin. [VIVA]

AMP - Dibalik fakta, Nasib naas dialami oleh Puji, gadis berusia 21 Tahun asal Lhokseumawe, Aceh. Niatnya menjadi artis lokal Aceh membuat ia harus kehilangan nyawa. Tak ada yang menyangka, pengambilan gambar Sciene ke delapan Film berjudul "Dendam Nurmala" tersebut, SAProduction harus kehilangan salah satu bintang.

Puji pertama kali keserupan saat memperagakan salah satu adegan pada Minggu malam (12/11/2017) dikawasan Simpang Keuramat, tidak bisa dibendung akhirnya sang pemeran utama itu jatuh ke jurang dan mengalami luka parah.

Wanita yang sedang menempuh pendidikan disalah satu kampus ternama di Lhokseumawe sempat dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit, namun di tengan perjalanan Puji menghembuskan nafas terakhir.

Menjadi artis memang mimpi kebanyakan banyak orang, namun harus jiuga di perhatikan Film apa yang digarap. Bila tidak sanggup, sebaiknya mundur.[nanggroeaceh.net]

AMP - Terkait dugaan yang menyebut adanya malpraktik terhadap Muhammad, warga Aceh Utara, setelah menjalani operasi usus buntu di RSUD Kasih Ibu dibantah oleh Hj. Herawati, SH selaku Ketua Yayasan Rumah Sakit tersebut.

Menjawab pemberitaan media ini pihak RS Kasih Ibu keberatan dengan dengan istilah Malpraktik, karena menurutnya secara hukum dan Undang-undang sudah ada lagi yang namanya malpraktik, yang ada hanyalah kelalaian dalam perawatan medis.

“Sudah Ratusan malah ribuan pasien yang kami tangani mudah-mudahan ini tidak menyebar,” kata Hj. Herawati kepada Wartawan Lintasnasional.com pada Senin 13 November 2017.

Didampingi dr. Ahyar dan dr. Darwin beserta staf Rumah Sakit, Hj. Herawati juga menjelaskan, awalnya pasien yang bernama Muhammad (35) warga Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara tersebut menderita sakit perut dan mengalami kebas di kaki dan susah digerakkan.

“Jadi yang pertama kali kami lakukan adalah meringankan sakit pasien, dan itu dilakukan oleh dr. yang bertugas di UGD, dan yang dilakukan oleh dr. sudah sesuai dengan SOP dan Protap Rumah Sakit,” tegas Herawati.

Lanjutnya, setelah diperiksa di UGD mereka memindahkan pasien tersebut ke ruangan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Besoknya kami konsultasikan ke dr. bedah karena hasil diagnosa sementara pasien mengalami gejala Radang usus buntu (Appendicitis) akut karena mengalami sakit kebas-kebas,” katanya.


Lanjutnya lagi setelah dikonsultasikan dengan dr. Bedah dalam hal ini dr. Darwin, ia malakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi sehingga diambil kesimpulan pasien harus di operasi.

Ketika disinggung terkait rujukan ke RSU Adam Malik Medan dr. Herawati menjelaskan peralatan medis dan obat-obatan yang dibutuhkan pasien tidak tersedia di RSUZA Banda Aceh.

“Dengan alasan itulah kami merujuk pasien ke RSU Adam Malik Medan,”
sebutnya 

Hj. Herawati juga menjelaskan penyebab lumpuh ada tiga kategori, diantaranya, sakit di kepala, di tulang rusuk belakang dan di kaki, karena pasien tersebut memiliki penyakit tersendiri dan juga ketidaksabaran keluarga dalam proses perawatan.

Yang anehnya pihak RS Kasih Ibu tidak mungkin lagi memberikan perawatan lanjutan kepada pasien, mereka beralasan sudah merujuk ke RS Adam Malik sesuai dengan peraturan medis.

Sebelumnya diberitakan Muhammad (35) warga Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara mengalami lumpuh kedua kakinya setelah menjalani operasi di RS Kasih Ibu. Pihak keluarga menduga, Muhammad mengalami lumpuh setelah menjalani operasi di RS tersebut.

“Menurut keterangan dokter RSU Adam Malik, Muhammad menderita lumpuh kedua kakinya akibat terjadi infeksi ketika disuntik bius dan itu dibuktikan dari hasil Rotgen,” sebut Dewi Mutia saat ditemui di ruang RJK di RSUD Cut Mutia Aceh Utara pada Minggu 12 November 2017.

Menurut Dewi yang merupakan istri pasien sebenarnya pasca operasi, pasien dan keluarganya menolak dirujuk ke RS Adam Malik. “Saat itu kami menginginkan dirujuk ke RSUZA Banda Aceh saja, tapi pihak RS Kasih Ibu memaksakan pasien harus dirujuk ke RSU Adam Malik,” kisah Dewi.

Dalam hal ini Pihak keluarga akan meminta pertanggungjawaban RS Kasih Ibu supaya bertanggung jawab dan tidak semena-mena dalam menangani pasien.
“Kami hanya menginginkan pihak RS Kasih Ibu bertanggungjawab atas apa yang dialami oleh suami saya,” pungkasnya.(Lintasnasional.com)

AMP - Entah apa yang salah dalam proses penanganan medis terhadap Muhammad (35) warga Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara setelah menjalani operasi di RS Kasih Ibu Lhokseumawe saat ini terbaring karena mengalami lumpuh.

Muhammad yang diduga menjadi korban Malpraktek kondisinya kini sangat memprihatinkan, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tersebut saat ini dirawat di RSUD Cut Meutia Aceh Utara dan sudah empat hari tidak sadarkan diri, ia hanya ditemani istri tercinta saat awak media menjenguknya.

Dewi Mutia yang merupakan isteri korban mengisahkan, awalnya suaminya menderita sakit usus buntu pada 12 Oktober 2017 sehingga Muhammad menjalani operasi di rumah sakit kasih Ibu Lhokseumawe.

Sekitar tujuh hari kemudian pihak RS membolehkan Muhammad pulang kerumah untuk dirawat di rumah, namun 3 hari kemudian kondisi korban bukannya membaik malah mengalami lumpuh total kedua kakinya sehingga Muhammad kembali harus dirawat selama Tiga malam RS Kasih Ibu.

Dewi Mutia menduga, suaminya mengalami lumpuh setelah menjalani operasi di RS tersebut, karena kondisi korban semakin memprihatinkan, pihak RS merujuk Muhammad ke RSU Adam Malik Sumatera Utara pada 25 Oktober 2017.

“Menurut keterangan dokter RSU Adam Malik, Muhammad menderita lumpuh kedua kakinya akibat terjadi infeksi ketika disuntik bius dan itu dibuktikan dari hasil Rotgen,” sebut Dewi Mutia saat ditemui di ruang RJK di RSUD Cut Mutia Aceh Utara pada Minggu 12 November 2017.

Karena kekurangan biaya dan tidak ada tanda-tanda akan sembuh, Seminggu kemudian pihak keluarga membawa Muhammad kembali ke Aceh Utara, sehingga pada 8 November 2017 ia kembali dilarikan ke RSUD Cut Meutia.

Menurut Dewi, sebenarnya pasca operasi, Muhammad dan keluarganya menolak dirujuk ke RS Adam Malik karena ketiadaan biaya.

“Saat itu kami menginginkan dirujuk ke RSUZA Banda Aceh saja, tapi pihak RS Kasih Ibu memaksakan pasien harus dirujuk ke RSU Adam Malik,” kisah Dewi yang selalu setia mendampingi suaminya tersebut.

Lanjut Dewi, ketika korban masih dirawat di RS Adam Malik adik korban pernah mendatangi RS Kasih Ibu menjumpai dr. Darwin yang menangani operasi Muhammad untuk menyampaikan keluhan tersebut.

“dr. Darwin mengatakan tidak apa-apa karena itu hanya penyakit biasa, tapi sepertinya mereka mengelak dan tidak mengakui bahwa itu disebabkan kelalaian mereka,” lanjut Ibu satu anak ini.

Pihak keluarga akan meminta pertanggungjawaban RS Kasih Ibu supaya bertanggungjawab dan tidak semena-mena dalam menangani pasien.

“Kami hanya menginginkan pihak RS Kasih Ibu bertanggungjawab atas apa yang dialami oleh suami saya,” pungkasnya

Hingga berita ini diturunkan media belum memperoleh konfirmasi dari pihak RS Kasih Ibu.(Lintasnasional)

Governor of Aceh Irwandi Yusuf when giving direction in coordination meeting about KEK Arun Lhokseumawe in Jakarta, Thursday (9/11/2017).
AMP - President Director of PT PIM, Ahcmad Fadheil as Vice Chairman of the Special Economic Zone Consortium (KEK) Arun Lhokseumawe, Friday (10/11) afternoon signed the establishment of Business Development and Management Agency (BUPP) KEK Arun named PT Patriot Nusantara Aceh (PNA).

The signing process of BUPP KEK Arun was held in the Third Floor Hall of Aceh Governor Office witnessed by Secretary of State and Secretary of National Council of KEK Enoh Suharto Pranoto, President Director of PDPA Mursyid, and Head of Investment and Integrated Licensing of Satu Pintu Ir Iskandar MSc.

"The establishment of BUPP KEK Arun Lhokseumawe follow-up commitment PT PIM, Pertamina, Pelindo, and PDPA as the founder of the consortium KEK Arun Lhokseumawe (Eternal). The goal is to accelerate the operations of the Arun KEK, "said Ahcmad Fadheil.

Ahcmad Fadiel said, there are still many stages to be done KUN Arun consortium to PT PNA as BUPP KEK can be operational fast. Among other things, register and bring registration file of PT PNA to Kanwil Law and Human Rights of Aceh on November 14, 2017 for the issuance of certificate of notary establishment of PT PNA. It is expected that on November 17, 2017 is completed to continue with the implementation of human resource assistance (HRD) to BUPP KEK from the relevant agencies.


On 18 November 2017, Ahcmad Fadheil said the approval and appointment of PT PNA by the Governor of Aceh as BUPP KEK Arun and on November 19, 2017 followed by the signing of agreement between the Chairman of the Board of KEK Arun with BUPP KEK Arun about the scheme of development and management which then continued submission of documents estate regulation BUPP KEK Arun. "Launching PT PNA's operation is scheduled on December 12, 2017," said Ahcmad Fadheil.

Related to the amount of share ownership, the Government of Aceh represented by PDPA controlled 46 percent and PT PIM 54 percent.

The amount of share ownership, said Ahcmad Fadheil, will change in June 2018. The Aceh government represented by PDPA still controls 46 percent, PIM 14 percent, Pertamina will buy 25 percent and PT Pelindo I 15 percent.

On June 30, 2018, according to Ahcmad Fadheil there will be a signing of PT PNA share ownership change agreement with Pertamina and PT Pelindo I as the newly authorized shareholders of PT PNA.

He explained that there are five main pillars of business BUPP KEK Arun is infrastructure development and asset optimization, development of the area, programs and activities, optimize utilities, develop property, and prepare human resources and training facilities.

The work program of PT PNA in 2017 is Coordination with the Board of KEK Arun to accelerate the provision of facilities and infrastructure, in collaboration with the State Asset Management Agency (LMAN), Pertamina, PIM and Pelindo.

For the next year, continued the PIM Director, its short-term business activities, the first implementation of the road show at home and abroad, both the commercialization of an idel asset, the sale of utilities such as water, electricity and gas, rental of property and supporting facilities, the preparation of office facilities and facilities other commercial and labor supply outsourcing for security officers, cleanning service and others, construction of water tratment and wastefasility.

While the long-term business activities 2019-2023, said Ahcmad Fadheil covered the development of the region based on blue print, the purchase of community land in the area of ​​KEK Arun, construction of warehouse and logistical facilities supporting KEK Arun and industrial cooperation with the tenants and shareholders.(TRB)

Polda di Papua telah meminta bantuan personel TNI untuk membantu menyelesaikan 'penyanderaan' sekitar 1.300 warga di Timika.
AMP - Tentara Nasional Indonesia (TNI) membuka semua opsi untuk menyelesaikan 'penyanderaan' sekitar 1.300 warga di Papua, dari pendekatan lunak hingga tegas jika memang diperlukan.

"Kami tentu mengantisipasi semua kemungkinan, kami ikuti perkembangan di lapangan, kami ikuti semua informasi tentang apa yang dilakukan kelompok (yang melakukan penyanderaan) tersebut," kata Kapuspen TNI, Mayjen TNI Wuryanto, saat dihubungi BBC Indonesia, hari Jumat (10/11).

Saat ditanya apakah TNI juga akan melakukan tindakan tegas jika diperlukan, Wuryanto mengatakan, "Pasti. Mudah-mudahan sih dengan cara-cara yang soft (lunak atau persuasif) semuanya bisa diselesaikan."

Sebelumnya, Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya ingin persoalan 'penyanderaan' di dekat lokasi operasional perusahaan tambang Freeport di Tembagapura, Mimika, Papua, ini diselesaikan tanpa kekerasan.

Dalam wawancara dengan para wartawan di Jakarta, panglima TNI mengatakan aparat keamanan akan mengutamakan keselamatan warga sipil.

Hingga Jumat belum ada titik temu untuk menyelesaikan 'panyanderaan' warga di Tembagapura.

Polda Papua sudah meminta bantuan tokoh-tokoh agama dan masyarakat setempat untuk 'membujuk' para pelaku agar membiarkan warga meninggalkan lokasi tersebut, tetapi ditolak mentah-mentah.

Aparat keamanan menyebut penyanderaan dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata, namun sejumlah pihak meyakini mereka berasal dari kelompok Organisasi Pembebasan Papua (OPM).

Perwakilan Tentara Pembebasan Nasional OPM, Hendrik Wanmang, mengatakan pihaknya tak tertarik melakukan perundingan.
'Tidak menduduki desa'

Dalam wawancara dengan kantor berita Reuters, Wanmang mengatakan pihaknya tidak menduduki desa. Menurut Wanmang, 'tidak ada satu tentara OPM yang ditempatkan di desa-desa tersebut'.
Hak atas foto Reuters
Image caption Suasana aksi protes di dekat perusahaan tambang Freeport di Timika pada Agustus 2017.

"Kami tak bisa berbaur dengan masyarakat, itu hanya akan membahayakan mereka," kata Wanmang.

Namun ia memperingatkan bahwa pihaknya tak menjamin keamanan pegawai Freeport atau aparat keamananan. "Kami berperang dengan polisi, TNI, dan Freeport," katanya.

Kepolisian Indonesia meyakini bahwa aksi kelompok bersenjata itu lebih dilatari motif kriminal ketimbang murni politik.

Juru bicara Polda Papua, Suryadi Diaz mengatakan pelaku ingin mengganggu aktivitas Freeport.

Namun tudingan ini dipertanyakan pegiat Komite Nasional Papua Barat (KNPB), organisasi yang mengkampanyekan secara damai aspirasi pemisahan Papua dari Indonesia.

"Mereka melakukannya karena ideologi, karena mereka mau berdiri sendiri. Bukan karena minta kesejahteraan...," kata Kepala komisariat diplomasi pusat KNPB, Warpo Wetipo kepada BBC Indonesia.

Terjadi insiden kekerasan dengan berbagai skala di Papua sejak daerah ini resmi masuk menjadi wilayah Indonesia melalui mekanisme referendum PBB -yang lebih dikenal dengan sebutan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)- pada 1969.

Ketidakpuasan atas proses referendum 1969, dugaan pelanggaran HAM, dan 'ketidakadilan ekonomi' mendorong beberapa kelompok di Papua mengkampanyekan referendum ulang atau pemisahan Papua dari Indonesia.

Pemerintah di Jakarta menegaskan bahwa masuknya Papua sebagai bagian dari Indonesia sudah final.

Presiden Joko Widodo berjanji memberi perhatian yang lebih besar ke Papua.

Ia antara lain telah membebaskan sejumlah tahanan politik dan menggencarkan pembangunan infrastruktur di pedalaman Papua.(BBC)

Salah satu peninggalan zaman dulu yang berada di Kampung Pande. Foto: Ist
AMP - Pengiat sejarah dan Kebudayaan Aceh Tarmizi A.Hamid menyampaikan Kampung Pande merupakan kawasan peninggalan sejarah Aceh. Menurutnya daerah ini merupakan areal inti dari berbagai peristiwa sejarah sebab berada ditepi laut dan di bagian muara atau hilir Krueng Aceh. Salah satu panggung utama sejarah Aceh dan telah merekam jejak-jejak sejarah yang cukup banyak.

"Dulu kawasan ini termasuk dalam Mukim Mesjid Raya, di mana Daruddunya, istana dan kuta para Sultan Aceh juga berada di Mukim ini," kata Tarmizi, Sabtu (11/11)

Tarmizi menjelaskan Krueng Aceh sendiri mulai hulu sampai hilir merupakan nadi kebudayaan dan peradaban orang Aceh. Kawasan di dua tepi Krueng Aceh, orang Aceh telah menyebar ke berbagai tempat di Asia Tenggara.

Sungai atau Krueng Aceh ini harus mendapatkan penghormatan yang layak. Aliran sungai dibagian muaranya adalah jalur vital menuju ke Kuta Sultan dengan melewati Gampong Jawa.

"Di Gampong Jawa sendiri terdapat makam Kepala Pelabuhan atau Syahbandar Aceh zaman dahulu, dari abad ke 12 Hijriah, yang bernama Syahbandar Mu'tabar Khan," ujarnya.

Maka, semua ini menunjukkan kepentingan dan nilai yang tinggi yang dimiliki kawasan ini. "Karena itu saya pikir, kawasan ini sama sekali tidak layak untuk menjadi tempat buangan sampah dan limbbah apalagi lumpur tinja," kata Tarmizi.

Menurutnya penempatan lokasi buang sampah dan lain-lain di pinggir Krueng Aceh yang melegenda dan juga dibekas kawasan paling penting dalam sejarah Aceh, ini adalah sesuatu yang tidak dapat diterima baik dari segi adat dan kearifan orang Aceh, atau dari segi cita rasa keindahan.

"Jadi, rencana penghentian IPAl, bahkan relokasi TPA dan IPLT, ini sudah seharusnya dilakukan oleh pemerintah, dan ini sudah merupakan sikap yang sangat bijak," ujarnya

Baiknya, tambah Tarmizi kawasan ini digunakan untuk kawasan peninggalan sejarah, yang didukung dengan berbagai sarana edukasi masyarakat dan generasi muda, seperti museum kemaritiman, perpustakaan bahkan pengajian-pengajian keagamaan, dan terutama lagi sebagai pusat kajian sejarah Aceh.

"Sehingga, kawasan ini juga menjadi kawasan tujuan wisata yang mengesankan, dan tidak menjadi kawasan wisata tutup mulut dan hidung oleh karena bau busuknya. Perlu diingat sekali lagi ini adalah kawasan utama dari kota Islam, Bandar Aceh Darussalam," katanya.(AJNN)

Tim Garda Batas Aceh mengecek monumen yang dibangun Pemerintah Aceh di Pulau Panjang, Mei 2017
AMP - Empat pulau di perairan Aceh Singkil, masuk rencana zonasi besisir dan pulau-pulau kecil wilayah Sumatera Utara (Sumut).

Masing-masing Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan dan Pulau Panjang.

Padahal empat pulau tersebut masuk dalam wilayah di Kecamatan Singkil Utara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambinews.com, Sabtu (11/11/2017), dalam rencana zonasi besisir dan pulau-pulau kecil wilayah Sumut, empat pulau itu diklaim masuk ke Kabupaten Tapanuli Tengah.

Hal itu terungkap dalam acara konsultasi publik dokumen antara penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K) Provinsi Sumut, pada 9 November lalu di kantor Gubernur Sumut.

Acara itu dihadiri perwakilan Provinsi Aceh, seperti Dinas Kelautan, Bappeda, Biro Tata Pemerintahan dan dari Aceh Singkil dihadiri Asiten Pemerintahan dan Kesra.

"Ya Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan dan Pulau Panjang masuk rencana zonasi wilayah besisir dan pulau-pulau kecil wilayah Sumatera Utara," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Aceh Singkil, Mohd Ichsan.[Serambinews.com]

AMP - Entah apa yang merasuki Nur (49), seorang ibu rumah tangga asal Gampong Teungoh Geulumpang Tujoh, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara. Ia tega menganiaya suaminya sendiri menggunakan sebilah pisau hingga kritis.

"Kami sudah amankan pelaku karena dugaan penyaniayaan berat terhadap korban Safwan (47). Saat ini yang bersangkutan masih kami periksa intensif," ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kapolsek Matangkuli Iptu Sudiya Karya kepada AJNN, Jumat, (10/11).

Kasus penganiayaan tersebut terjadi kemarin (9/11) sekitar pukul 22.50 WIB. Bermula saat pelaku menjemput suaminya Safwan di rumah isteri mudanya di kawasan Gampong Ceubrek Tunong, Kecamatan Syamtalira Aron.

"Setiba di rumah, pelaku dan korban terlibat cek cok. Pelaku yang kalap langsung masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah pisau dan seketika menusuk korban di bagian perut," ungkap Kapolsek.

Dalam kondisi bersimbah darah, korban kemudian berlari keluar rumah sembari meminta pertolongan warga.

"Warga sempat melerai dan melarikan korban ke rumah sakit. Pelaku juga langsung kita amankan di rumahnya," tambah kapolsek.

Motif penganiayaan tersebut diduga akibat pelaku cemburu karena diduakan oleh Safwan, tanpa sebelumnya menceraikan dirinya.

Hingga berita ini diunggah, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek, sedangkan pelaku sudah mendapatkan penanganan media di Rumah Sakit Umum Cut Mutia.(AJNN)

AMP - Kelompok bersenjata di Papua semakin nekad. Selain membakar sejumlah kios, mereka juga melarang 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, saat ini di Kampung Kimbely terdapat sekitar 300 warga non-Papua yang sebelumnya bekerja sebagai pendulang emas dan pedagang oleh kelompok bersenjata dilarang bepergian keluar kampung tersebut,” kata Boy, Kamis (9/11/2017).

Menanggapi kondisi Papua tersebut, pengamat politik dan militer Indro S Tjahyono menduga ada permainan oknum-oknum PT. Freeport dalam peristiwa tersebut.

Menurutnya, ada segelintir orang Papua mengambil momentum ketika ada transfer dari Kontrak Kerja ke perijinan. “Memang lahan udah becek karena berbagai pihak bermain,” ujar Indro.

Menurutnya, oknum tentara juga ada yang bermain bahwa hanya mereka yang bisa redam kerusuhan, bukan orang sipil atau polisi/Brimob. “Daripada uang lari ke Jakarta dan tetap ribut, ada yang memberikan iming-iming ke orang asli,” tutur Indro.

BIN

Saat ditanya bagaimana seharusnya Jokowi bersikap, Indro meminta untuk mengefektifkan kerja BIN yang selama ini dipakai untuk bermain posisi tawar politisi elit. Harus ada fakta yang sahih pihak mana saja yang bermain. “OPM itu udah lumpuh kok bisa hidup lagi. Pasti ada yang main,” ujarnya.

Sementara itu Presidium Pergerakan Andrianto mengemukakan, apa yang terjadi d Papua cerminan lemahnya pemerintahan Jokowi. “Dulu hal ini tidak pernah terjadi. Apalagi Jokowi selalu gembar-gembor pembangunan Papua,” ujar Andrianto.

Menurutnya, titik lemahnya di intelijen dalam hal ini BIN yang gagal merespon situasi dan kondisi Papua. “Karena gagal, Jokowi mesti copot Kepala BIN. Kalau tidak Papua akan terus bergolak,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, pengamat politik dari Universitas Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, Pangi Syawri Chaniago mengemukakan, seharusnya pemerintah tidak melakukan semantik terhadap gerakan orang-orang jahat, yang secara jelas menyandera lebih dari 1.000 orang.

"Memang negara punya strategi apakah pendekatan soft atau pendekatan militer. Namun yang jelas pemerintah terbukti lamban eksekusi terkait penyanderaan 1.000 lebih warga Papua, kata Pangi.

Ditambahkan lagi, "Kita yakin TNI bisa segera membebaskan sandera, kalau polisi kita tidak terlalu berharap banyak. Kapan perlu perintah pasukan khusus seperti Densus 88 untuk operasi pembebasan sandera. Ini kan teroris yang nyata, nyalinya densus harus dibuktikan untuk melumpuhkan terorisme di Papua," pungkas Pangi. (konfrontasi.com)

Salah satu pengendara sepeda motor (kiri) berhasil lolos dari halauan polisi dalam razia Zebra Rencong 2017 di depan Mapolda Aceh, Selasa (7/11/2017). SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI
AMP - Puluhan personel polisi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polda Aceh dan Polresta Banda Aceh, menggelar razia Zebra Rencong 2017 di Jalan Tgk Nyak Arief atau di depan Mapolda Aceh, Selasa (7/11/2017).

Dalam razia itu, polisi berhasil menjaring puluhan kendaraan baik mobil dan sepeda motor yang melanggar lalu lintas atau yang tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan mereka.

Amatan Serambinews.com, razia berlangsung sekira pukul 13.30 WIB. Puluhan polisi berseragam lalu lintas tampak sigap menjaring setiap kendaraan yang secara kasat mata melanggar aturan lalu lintas.

Para pengendara terlihat begitu kucar-kacir, ada yang coba balik arah, ada pula yang pura-pura berhenti di warung kopi.

Parahnya lagi, pantauan Serambinews.com, ada seorang pengendara sepeda motor yang berhasil lolos dari halauan polisi.

Ia begitu gesit merebahkan motornya ke kiri dan ke kanan saat polisi coba menghalaunya untuk berhenti.

Dari kejahuan, Serambinews.com melihat petugas berusaha maksimal mengalau pengendara itu beberapa kali.

Namun usaha itu gagal, pengendara sepeda motor Shogun itu berhasil kabur dan tancap gas. [Serambinews.com]

AMP - Wisata Air terjun Jamur Kule, di Desa Sembuang, kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, lebih indah dari wisata air terjun lainnya, pasalnya air terjun yang indah ini belum terjamah dan masih alami.

Kepala Desa Sembuang Shabirin Amin Kepada Sidaknews.com, mengungkapkan, air terjun Jamur kule memiliki ketinggian sekitar 75 meter dan lebar mancapai 10 meter, dengan posisi air menurun landai, terdiri dari tiga tingkat, dan juga terdapat hamparan pasir bebatuan di setiap tingkatnya.

“Tingkat pertama tingginya sekitar 30 meter, tingkat kedua 25 meter dan tingkat tiga mencapai 20 meter, di sekeliling air terjun hutan lebat yang di jaga oleh warga setempat, kami sudah membuka akses menuju objek wisata air terjun jamur kule yang jarak tempuh dari kampung Sembuang hanya 35 menit tiba dilokasi masyarakat setempat yang ramah juga siap memandu pengujung,” Ungkap Shahbirin. Senin (6/11/2017).

Lanjutnya “Bobot air terjun lebih besar dari air terjun yang terdapat di tempat lain, bahkan air terjun yang satu ini sangat indah dan lebih menarik, pengunjung tidak ingin pulang setelah berkunjung ke air terjun Jamur kule. Meski demikian air terjun jamur kule aman di kunjungi untuk berwisata,” Tutup Shahbirin Amin. (sidaknews.com)

AMP - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menangkap jaringan narkotika Internasional Malaysia - Aceh. Penangkapan dilakukan di Jln. Medan - Banda Aceh, Kab Aceh Tamiang pada Minggu (5/11) dini hari, pukul 02.30.

BNN menangkap tersangka Abidar (18 th) yang beralamat di Senembuk Rambung Idi, Aceh Timur. Bersama Abidar, diamankan pula barang bukti berupa sabu sebanyak 30 bungkus dengan berat sekitar 30 kg.

BNN juga turut mengamankan 1 mobil Honda Jazz Hitam Nopol BK 1200 GO dan 1 buah ponsel.

"Saat ini team BNN masih melakukan pengejaran dan pengembangan thp tsk lain," jelas Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Arman Depari, seperti tertulis dalam pesan teks yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (5/11).

Pengejaran terhadap kedua tersangka sudah dilakukan BNN sejak tengah malam (5/11) sekitar pukul 00.30. Saat itu, tersangka bermaksud melakukan transaksi dengan berpindah-pindah tempat.

Pada saat transaksi tengah dilakukan, BNN bermaksud melakukan penangkapan. Namun, tersangka melarikan diri dengan mobil. BNN pun melakukan pengejaran.

Sayang, ditengah pengejaran, mobil tersangka mengalami kecelakaan lantaran masuk ke dalam parit. Akibat kejadian ini, satu tersangka berhasil diamankan. Sementara seorang tersangka lainnya melarikan diri.

Saat dilakukan penggeledahan, BNN menemukan satu karung narkotika di dalam mobil. Karung itu berisi 30 bungkus narkotika jenis sabu seberat 30 kg. Saat ini tim BNN masih melakukan pengejaran dan pengembangan terhadap tersangka lain. (CNN)

AMP - Danrem 011/ Lilawangsa, Agus Firman Yusmono berharap agar Pemerintah Aceh Utara memperhatikan kondiis makam pahlawan Aceh Tjoet Nyak Mutia. Ia juga meminta agar dibangun akses jalan menuju makam di kawasan hutan lindung, Desa Ujong Krueng Keureuto, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, Jumat (3/11).

"Kami berharap agar Pemkab Aceh Utara segera membangun akses jalan menuju makam Pahlawan Cut Mutia, serta memperhatikan kondisi makam pahlawan Aceh," kata Agus Firman Yusmono.

Hal tersebut diungkapkan Danrem Agus Firman Yusmono saat melakukan ziarah bersama Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji, Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Fadjar Wahyudi Broto.

"Begitulah sulitnya akses jalan menuju lokasi makam Cut Mutia, dimana harus menempuh dengan jarak sejauh 30 km, dengan waktu lebih kurang empat jam melalui jalan yang rusak, berlumpur dipenuhi semak belukar dan menanjak," ujarnya.

Agus menyebutkan, kehadirannya bersama rombongan ke makam Tjoet Nyak Mutia, yang gugur pada 25 Oktober 1910 itu, untuk berziarah sekaligus berdoa bersama dalam rangka menjelang memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2017 mendatang.

"Nanti saya mengajak Kapolres dan Dandim bersama Pemerintahan Aceh Utara serta instansi lainnya untuk memperhatikan makam ini, sekaligus memperbaiki akses jalan menuju lokasi makam agar mudah dikunjungi, maupun di ziarahi oleh masyarakat maupun wisatawan," ujarnya.(AJNN)
loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget