AMP - Entah apa yang salah dalam proses penanganan medis terhadap Muhammad (35) warga Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara setelah menjalani operasi di RS Kasih Ibu Lhokseumawe saat ini terbaring karena mengalami lumpuh.
Muhammad yang diduga menjadi korban Malpraktek kondisinya kini sangat memprihatinkan, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tersebut saat ini dirawat di RSUD Cut Meutia Aceh Utara dan sudah empat hari tidak sadarkan diri, ia hanya ditemani istri tercinta saat awak media menjenguknya.
Dewi Mutia yang merupakan isteri korban mengisahkan, awalnya suaminya menderita sakit usus buntu pada 12 Oktober 2017 sehingga Muhammad menjalani operasi di rumah sakit kasih Ibu Lhokseumawe.
Sekitar tujuh hari kemudian pihak RS membolehkan Muhammad pulang kerumah untuk dirawat di rumah, namun 3 hari kemudian kondisi korban bukannya membaik malah mengalami lumpuh total kedua kakinya sehingga Muhammad kembali harus dirawat selama Tiga malam RS Kasih Ibu.
Dewi Mutia menduga, suaminya mengalami lumpuh setelah menjalani operasi di RS tersebut, karena kondisi korban semakin memprihatinkan, pihak RS merujuk Muhammad ke RSU Adam Malik Sumatera Utara pada 25 Oktober 2017.
“Menurut keterangan dokter RSU Adam Malik, Muhammad menderita lumpuh kedua kakinya akibat terjadi infeksi ketika disuntik bius dan itu dibuktikan dari hasil Rotgen,” sebut Dewi Mutia saat ditemui di ruang RJK di RSUD Cut Mutia Aceh Utara pada Minggu 12 November 2017.
Karena kekurangan biaya dan tidak ada tanda-tanda akan sembuh, Seminggu kemudian pihak keluarga membawa Muhammad kembali ke Aceh Utara, sehingga pada 8 November 2017 ia kembali dilarikan ke RSUD Cut Meutia.
Menurut Dewi, sebenarnya pasca operasi, Muhammad dan keluarganya menolak dirujuk ke RS Adam Malik karena ketiadaan biaya.
“Saat itu kami menginginkan dirujuk ke RSUZA Banda Aceh saja, tapi pihak RS Kasih Ibu memaksakan pasien harus dirujuk ke RSU Adam Malik,” kisah Dewi yang selalu setia mendampingi suaminya tersebut.
Lanjut Dewi, ketika korban masih dirawat di RS Adam Malik adik korban pernah mendatangi RS Kasih Ibu menjumpai dr. Darwin yang menangani operasi Muhammad untuk menyampaikan keluhan tersebut.
“dr. Darwin mengatakan tidak apa-apa karena itu hanya penyakit biasa, tapi sepertinya mereka mengelak dan tidak mengakui bahwa itu disebabkan kelalaian mereka,” lanjut Ibu satu anak ini.
Pihak keluarga akan meminta pertanggungjawaban RS Kasih Ibu supaya bertanggungjawab dan tidak semena-mena dalam menangani pasien.
“Kami hanya menginginkan pihak RS Kasih Ibu bertanggungjawab atas apa yang dialami oleh suami saya,” pungkasnya
Hingga berita ini diturunkan media belum memperoleh konfirmasi dari pihak RS Kasih Ibu.(Lintasnasional)
Muhammad yang diduga menjadi korban Malpraktek kondisinya kini sangat memprihatinkan, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tersebut saat ini dirawat di RSUD Cut Meutia Aceh Utara dan sudah empat hari tidak sadarkan diri, ia hanya ditemani istri tercinta saat awak media menjenguknya.
Dewi Mutia yang merupakan isteri korban mengisahkan, awalnya suaminya menderita sakit usus buntu pada 12 Oktober 2017 sehingga Muhammad menjalani operasi di rumah sakit kasih Ibu Lhokseumawe.
Sekitar tujuh hari kemudian pihak RS membolehkan Muhammad pulang kerumah untuk dirawat di rumah, namun 3 hari kemudian kondisi korban bukannya membaik malah mengalami lumpuh total kedua kakinya sehingga Muhammad kembali harus dirawat selama Tiga malam RS Kasih Ibu.
Dewi Mutia menduga, suaminya mengalami lumpuh setelah menjalani operasi di RS tersebut, karena kondisi korban semakin memprihatinkan, pihak RS merujuk Muhammad ke RSU Adam Malik Sumatera Utara pada 25 Oktober 2017.
“Menurut keterangan dokter RSU Adam Malik, Muhammad menderita lumpuh kedua kakinya akibat terjadi infeksi ketika disuntik bius dan itu dibuktikan dari hasil Rotgen,” sebut Dewi Mutia saat ditemui di ruang RJK di RSUD Cut Mutia Aceh Utara pada Minggu 12 November 2017.
Karena kekurangan biaya dan tidak ada tanda-tanda akan sembuh, Seminggu kemudian pihak keluarga membawa Muhammad kembali ke Aceh Utara, sehingga pada 8 November 2017 ia kembali dilarikan ke RSUD Cut Meutia.
Menurut Dewi, sebenarnya pasca operasi, Muhammad dan keluarganya menolak dirujuk ke RS Adam Malik karena ketiadaan biaya.
“Saat itu kami menginginkan dirujuk ke RSUZA Banda Aceh saja, tapi pihak RS Kasih Ibu memaksakan pasien harus dirujuk ke RSU Adam Malik,” kisah Dewi yang selalu setia mendampingi suaminya tersebut.
Lanjut Dewi, ketika korban masih dirawat di RS Adam Malik adik korban pernah mendatangi RS Kasih Ibu menjumpai dr. Darwin yang menangani operasi Muhammad untuk menyampaikan keluhan tersebut.
“dr. Darwin mengatakan tidak apa-apa karena itu hanya penyakit biasa, tapi sepertinya mereka mengelak dan tidak mengakui bahwa itu disebabkan kelalaian mereka,” lanjut Ibu satu anak ini.
Pihak keluarga akan meminta pertanggungjawaban RS Kasih Ibu supaya bertanggungjawab dan tidak semena-mena dalam menangani pasien.
“Kami hanya menginginkan pihak RS Kasih Ibu bertanggungjawab atas apa yang dialami oleh suami saya,” pungkasnya
Hingga berita ini diturunkan media belum memperoleh konfirmasi dari pihak RS Kasih Ibu.(Lintasnasional)
loading...
Post a Comment