Maimun Saleh | Foto: TNI AU |
AMP - Monumen pesawat tempur Maimun Saleh yang terletak di jalan Banda Aceh- Medan kawasan Aneuk Galong, Aceh Besar merupakan salah satu dari 3 monumen pesawat yang ada di Aceh,selain monumen pesawat RI 001 Seulawah di Blang Padang dan monumen pesawat jenis A4 SkyHawk TT-0435 di Lanud SIM.
Namun banyak yang tidak tahu asal usul monumen yang terletak di tepi jalan Banda Aceh itu.
Sebagian orang mengira bahwa pesawat yang berada di atas tugu tersebut merupakan replika, sebenarnya pesawat yang berdiri kokoh itu adalah pesawat asli milik TNI AU yang sudah tidak digunakan lagi.
"Kami mengira pesawat tersebut adalah replika, ternyata itu adaah pesawat asli," kata Iswanda warga Banda Aceh.
Namun siapakah tokoh dibaliik penamaan monumen tersebut?
Maimun Saleh adalah salah seorang warga Aneuk Galong, Aceh Besar. Maimun Saleh lahir pada 14 Mei 1929 dari keluarga Tgk M Saleh dan Aisyah.
Dikutip dari berbagai sumber, pada usianya ke 20 tepatnya pada tahun 1949, Maimun mendaftarkan diri di sekolah penerbang di Banda Aceh (Koetaraja, sebutan Banda Aceh zaman dahulu).
Belajar di sekolah penerbang Maimun membuktikan dirinya sebagai sosok yang patut dibanggakan.Pada tahun 1950 Maimun dipindahkan ke sekolah penerbangan di Jawa Barat untk mendalami pembelajarannya.
Dua tahun mengeyam pendidikan, tepatnya pada awal tahun 1951 Maimun berhasil lulus dan menerima ijazah sebagai penerbang kelas 3.
Karena kemahirannya, Maimun ditempatkan di Skadron IV (pengintai darat). Berbagai misi diselesaikan selama menjadi anggota skadron IV. Dengan menggunakan jet tempur, Maimun aktif sebagai angkatan udara.
Naasnya, pada Jumat 1 Agustus 1952, pessawat tempur jenis Auster IV-R-80 mengalami kecelakaan di Pangkalan Udara Semplak Bogor. Sersan Mayor Maimun Saleh gugur dalam kecelakaan itu.
Berdasarkan website TNI AU disebutkan, bahwa peristiwa yang sangat menjedihkan itu terdjadi ketika diadakan latihan rutin di atas Komando Pangkalan Udara Semplak dan belum diketahui penyebab kecelakaan itu.
Keesokan harinya 2 Agustus 1952, jenazah Maimun Saleh dipulangkan ke kampung halaman untuk disemanyamkan.
Untuk mengenang sang penerbang pesawat tempur pertama asal Aceh itu, tepatnya pada tahun 2008 sebuah pesawat tempur jenis Hawk 200 diterbangkan ke Aceh untuk diletakkan di atas tugu yang diberi mama dengan monumen Maimun Saleh.Selain itu nama AURI Banda Aceh dan landasan udara Sabang juga dinamakan dengan Maimun Saleh.[mediaaceh.co]
Namun banyak yang tidak tahu asal usul monumen yang terletak di tepi jalan Banda Aceh itu.
Sebagian orang mengira bahwa pesawat yang berada di atas tugu tersebut merupakan replika, sebenarnya pesawat yang berdiri kokoh itu adalah pesawat asli milik TNI AU yang sudah tidak digunakan lagi.
"Kami mengira pesawat tersebut adalah replika, ternyata itu adaah pesawat asli," kata Iswanda warga Banda Aceh.
Namun siapakah tokoh dibaliik penamaan monumen tersebut?
Maimun Saleh adalah salah seorang warga Aneuk Galong, Aceh Besar. Maimun Saleh lahir pada 14 Mei 1929 dari keluarga Tgk M Saleh dan Aisyah.
Dikutip dari berbagai sumber, pada usianya ke 20 tepatnya pada tahun 1949, Maimun mendaftarkan diri di sekolah penerbang di Banda Aceh (Koetaraja, sebutan Banda Aceh zaman dahulu).
Belajar di sekolah penerbang Maimun membuktikan dirinya sebagai sosok yang patut dibanggakan.Pada tahun 1950 Maimun dipindahkan ke sekolah penerbangan di Jawa Barat untk mendalami pembelajarannya.
Dua tahun mengeyam pendidikan, tepatnya pada awal tahun 1951 Maimun berhasil lulus dan menerima ijazah sebagai penerbang kelas 3.
Karena kemahirannya, Maimun ditempatkan di Skadron IV (pengintai darat). Berbagai misi diselesaikan selama menjadi anggota skadron IV. Dengan menggunakan jet tempur, Maimun aktif sebagai angkatan udara.
Naasnya, pada Jumat 1 Agustus 1952, pessawat tempur jenis Auster IV-R-80 mengalami kecelakaan di Pangkalan Udara Semplak Bogor. Sersan Mayor Maimun Saleh gugur dalam kecelakaan itu.
Berdasarkan website TNI AU disebutkan, bahwa peristiwa yang sangat menjedihkan itu terdjadi ketika diadakan latihan rutin di atas Komando Pangkalan Udara Semplak dan belum diketahui penyebab kecelakaan itu.
Keesokan harinya 2 Agustus 1952, jenazah Maimun Saleh dipulangkan ke kampung halaman untuk disemanyamkan.
Untuk mengenang sang penerbang pesawat tempur pertama asal Aceh itu, tepatnya pada tahun 2008 sebuah pesawat tempur jenis Hawk 200 diterbangkan ke Aceh untuk diletakkan di atas tugu yang diberi mama dengan monumen Maimun Saleh.Selain itu nama AURI Banda Aceh dan landasan udara Sabang juga dinamakan dengan Maimun Saleh.[mediaaceh.co]
loading...
Post a Comment