Halloween Costume ideas 2015
November 2016

AMP - Front Rakyat Indonesia (FRI) untuk Papua Barat berencana menggelar aksi demonstrasi menuntut referendum bagi Papua pada 1 Desember 2016. Unjuk rasa itu akan diadakan di Bundaran Hotel Indonesia. Dari Bundaran HI, massa akan long march menuju Istana Negara.

"Kami akan turun aksi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya," kata juru bicara FRI Surya Anta mengatakan, di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Selasa (29/11).

FRI merupakan organisasi yang terdiri dari sejumlah kelompok masyarakat Partai Pembebasan Rakyat, Pusat Perjuangan Rakyat Indonesia, PEMBEBASAN, Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia, Lingkar Studi Sosialis, dan Perkumpulan Solidaritas Net.

Meski mendukung penentuan nasib sendiri warga Papua, namun belum bisa dipastikan bakal ada warga Papua yang akan ikut aksi.

Surya mengatakan, dukungan untuk Papua diberikan karena selama ini masih terjadi penjajahan di wilayah paling timur Indonesia itu. Bentuk penjajahan itu salah satunya adalah diskriminasi dan kekerasan terhadap masyarakat Papua.  Surya menampik adanya kepentingan asing dalam solidaritas mereka untuk referendum Papua.

Dalam aksi demonstrasi 1 Desember nanti, akan diusung beberapa tuntutan. Selain dukungan terhadap referendum Papua, mereka mendukung keanggotaan United Liberation Movement fof West Papua (ULMWP) di Melanesia Spearhead Group, Pacific Island Forum dan memperjuangkan keanggotaan ULMWP di Perserikatan Bangsa-bangsa.

FRI juga mendesak militer ditarik dari Papua agar referendum berjalan damai, adil dan tanpa tekanan. Hal ini juga supaya masyarakat Papua mendapatkan kebebasan informasi, ekspresi dan berorganisasi.

FRI juga menyerukan kepada dunia internasional untuk membangun konsilidasi solidaritas perjuangan hak menentukan nasib sendiri bagi Papua Barat.

"Kami juga memperjuangkan supaya masyarakat dapatkan pendidikan gratis, perluasan sekolah dan universitas, kesehatan gratis dan transportasi murah," ujarnya.

Tanggal 1 Desember selama ini dikenal sebagai Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan dianggap istimewa bagi sebagian kelompok di Papua karena dinilai sebagai hari kemerdekaan. Setiap tahunnya pada tanggal ini petugas keamanan selalu memperketat pengawasan di Papua lantaran kerap ada pengibaran bendera bintang kejora, simbol kemerdekaan di Papua. (CNN)

AMP - Penampungan para pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Aceh menjadi pusat keramaian. Banyak warga datang berduyun-duyun, untuk memberikan bantuan atau sekadar melihat dan bersenda gurau dengan para pengungsi.

Pemandangan ini terlihat di dua pengungsian, baik di kantor imigrasi Kecamatan Blangmangat, Lhokseumawe, tempat pengungsi Bangladesh, dan di tempat pelelangan ikan Kuala Cangkoy, Aceh Utara, lokasi penempatan para pengungsi Rohingya.

Di Blang Mangat, warga berdatangan dengan sepeda motor. Mengintip dari jendela, warga berusaha berkomunikasi seadanya dengan para warga asal Bangladesh. Tidak ketinggalan mereka berfoto bersama para pengungsi.

Di antaranya adalah siswi SMA yang terlihat tertawa ketika berbicara dengan mereka.

Salah seorang petugas imigrasi, Abu Husain, mengatakan, bahwa warga Bangladesh tidak mengerti bahasa Melayu, bahasa Inggris pun seadanya.

Namun ada satu kalimat dalam bahasa Inggris yang mereka bisa, dan dilontarkan pada para siswi yang datang.

"Mereka bilang 'I love you' sama anak-anak sekolah itu," kata Abu dilansir CNN Indonesia, Selasa (19/5).

Kepincut dengan Aceh
Kalimat ini bisa jadi hanya seloroh biasa atau tulus dari hati. Pasalnya, warga Bangladesh dan Rohingya kepincut dengan warga Aceh karena kebaikan hati mereka.

Sejak awal tiba di pantai Aceh pekan lalu, warga Aceh berbondong-bondong memberi bantuan, yang kini menggunung di Kuala Cangkoy.

"Saya tidak ingin kembali ke kampung, saya ingin menjadi warga Aceh," kata Muhammad Hasyim, salah satu pengungsi Bangladesh, dengan bahasa Melayu seadanya.

Di tempat pelelangan ikan Kuala Cangkoy, pemandangan yang sama juga bisa disaksikan.

Ibu-ibu dan wanita remaja Aceh bersenda gurau dengan wanita Rohingya. Bertanya nama, berbincang dan tertawa lepas, kendati tidak mengerti bahasa satu sama lain.

Anak-anak Rohingya, sebagian bertelanjang dada, terlihat riang memainkan mainan yang diberi para relawan.

Ingin tinggal di Aceh

Kebahagiaan masyarakat Rohingya ini seakan menghapuskan penderitaan mereka setelah berada di ujung tanduk kematian saat empat bulan terkatung-katung di lautan.

Para pengungsi mengaku senang disambut baik di Indonesia, khususnya di Aceh.

Warga Rohingya, Muhammad Kamal Hussain, berharap bisa terus tinggal di provinsi ini. Namun warga Bangladesh yang kini dipisahkan dari Rohingya kemungkinan besar akan dideportasi ke negara mereka. Sementara Hussain belum jelas nasibnya.

"Saya ingin tinggal di sini. Lebih baik saya mati dari pada tidak bisa tinggal di sini," ujar pria 22 tahun ini.

Warga Aceh sendiri mengaku tidak keberatan menerima para pengungsi Rohingya, apalagi mereka adalah saudara sesama Muslim yang harus dibantu.

"Kami menerima mereka di sini, bahkan jika boleh menjadi warga Aceh," kata Sofiah Farhan, 17, pelajar di Kuala Cangkoy.

"Tidak ada ruginya menerima mereka di sini," ujar Muhammad Rizal, 35, guru madrasah setempat. (CNN)

Ilustrasi
AMP - Lukman Hakim (38), pengedar narkoba yang memiliki 15 kilogram sabu-sabu dan 20 ribu butir pil ekstasi diyakini memiliki jaringan antarprovinsi. Dari pemeriksaan terungkap kalau tersangka mendapat perintah dari bandar yang berdomisili di Aceh.

Temuan baru ini diungkapkan Kasat Resnarkoba Polrestabes Medan Kompol Boy J Situmorang berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan intensif sejak tersangka ditangkap di kediamannya, Jalan Utama, Percut Seituan, Delisedang, Sabtu (26/11) lalu.

Diketahui kalau seluruh narkoba yang akan dipasarkannya di Medan itu didatangkan dari Aceh. “Barang dikirim dari Aceh. Ada bandar yang bertindak sebagai bos tersangka tinggal di sana (Aceh),” kata Boy, Selasa (26/11).

Namun Boy belum menjelaskan identitas bos tersebut secara rinci. Ia khawatir bila identitas itu dipublikasikan secara meluas, pelaku bisa lolos dari perburuan. Menurutnya mereka melalui Polda Sumut sudah membangun koordinasi dengan Polda Aceh untuk mengejar bos.

Dalam bisnis haram ini, tersangka mengaku mengambil untung Rp 5 juta per kilogram sabu-sabu. Artinya bila berhasil melego seluruh serbuk haram itu, tersangka berpotensi mengantungi laba Rp 75 juta. “Itu belum termasuk ekstasinya. Dia juga mendapat untung dari situ,” lanjut Boy.

Penyidik kata Boy masih mendalami pengakuan tersangka yang mengaku baru sekali mendapat kiriman narkoba dari Aceh. Tersangka sendiri terancam dijerat hukuman mati karena dianggap telah melanggar Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.(Prohaba)

AMP - Kelompok militan Taliban Pakistan memasuki perbatasan Myanmar. Mereka mengancam akan menyerang Myanmar untuk membalas dendam atas peristiwa pembantaian Muslim Rohingya.

Taliban juga mendesak Pemerintah Pakistan agar memutuskan hubungan dengan Myanmar.Gerakan Tehrik-e-Taliban mengklaim dirinya sebagai pembela warga Muslim di Myanmar.

Taliban pun menuntut Pemerintah Pakistan agar segera menutup kantor Kedutaan Besar Myanmar di Kota Islamabad.
"Kami akan membalas darah kalian, wahai saudara kami Rohingya. Bila Kedutaan Besar Myanmar tidak ditutup, kami tidak hanya akan menyerang Myanmar, kami juga akan menyerang Pakistan yang merupakan Sahabat Myanmar," ujar juru bicara Taliban Ehsanullah Ehsan, seperti dikutip PTI.

"Kami juga menyerukan kepada media yang menyebut dirinya sebagai perwakilam Islam, untuk menyiarkan siaran berisi fakta-fakta yang terjadi di Myanmar dan warga Muslim Myanmar," tegasnya.

Sejauh ini, kantor Kedutaan Besar Myanmar di Islamabad tidak mengeluarkan komentar mengenai insiden ini.

Sejumlah pengamat juga meragukan kemampuan Pakistan untuk melakukan serangan bom di Myanmar.

Sementara itu, Pemerintah Pakistan sebelumnya mengatakan bahwa negaranya berharap Myanmar sanggup mengatasi insiden berdarah itu.

Konflik komunal terjadi di wilayah Arakan, Myanmar, antara warga Muslim Rohingya dan Budha. Peristiwa itu menewaskan banyak orang dan ribuan warga Rohingya pun melarikan diri dari wilayahnya.

Amnesty International turut melaporkan sejumlah bukti-bukti adanya peristiwa pemerkosaan, penghancuran properti, dan pembunuhan terhadap warga Muslim yang dilakukan oleh warga Budha serta pasukan Myanmar. Arus distribusi bantuan pun diblokir oleh warga dan pasukan.

Wahai Tentara dan Biksu Myanmar, siap-siap menerima kemarahan Taliban...(AUl/PM)

AMP - Selain dari masalah yang dihadapi warga Palestina dan Suriah di Timur Tengah. Dewasa ini, krisis kemanusiaan Rohingya dan Patani juga telah menjadi isu penting di kawasan Asia. Yang harus untuk menjadikan perhatian demi jalan proses menuju perdamaian dunia saat ini. Kedua etnis ini, juga mereka sama-sama dalam menghadapi nasib yang serupa.

Etnis Rohingya yang sedang menghadapi tindakan rezim Myanmar. Mereka harus menerima nasib yang diintimidasi dari pemerintah yang sangat kejam. Serupa dengan nasib etnis Melayu Patani yang harus berhadapan dengan rezim Thailand. Kedua etnis ini terancam kehilangan adat asli mereka. Leluhur Rohingya yang berasal Arakan memiliki tradisi yang diwarnai dengan Islam. Sementara, etnis Patani merupakan bangsa Melayu yang tercerai dari induknya akibat penjajah bangsa Siam.

Rohingya dan Patani sudah sering menjadi sasaran kekerasan militer yang bertindak di luar batas hukum. Hal itu juga telah menjadi krisis kemanusiaan yang hebat yang tindakannya tidak manusiawi. Kedua etnis ini yang pemerintahannya sering melakukan tindakan diskriminasi pelanggaran HAM berat terjadi.

Nasib yang dihadapi oleh kedua kelompok minoritas berada dalam negara mayoritas ini. Mereka merasa didiskriminasi secara budaya, juga tereksploitasi secara ekonomi dan disingkirkan secara politis oleh pemerintah pusat.

Namun secara personal dari masing-masing kedua etnis yang mendiami di tempat yang berbeda negara ini. Keadaan yang dihadapi oleh etnis Rohingya terdapat perbedaan dengan orang Patani. Karena masyarakat Melayu Patani akibat terjajah bangsa Siam tetapi mereka membangkit untuk melawan terhadap rezim Thailand. Berbeda dengan nasib orang Rohingya karena harus mengahadapi kekerasan militer secara tragis masyarakat dibunuh hidup-hidup tanpa munculnya perlawanan.

Tentunya bagi kedua etnis tersebut mereka juga menginginkan untuk hidup yang aman dan damai. Dan jalan proses menuju perdamaian dunia saat ini harus berdasarkan kepada prinsip undang-undang antara bangsa. Masyarakat Melayu Patani mengadakan perlawanan terhadap pemerintah pusat. Mereka telah berjuang lebih dari 230 tahun semenjak negerinya jatuh ke tangan rezim bangsa Siam. Kebangkitan orang Melayu Patani bertujuan agar perdamaian Patani segera terwujud.

Dengan harapannya tanpa alasan yang lain untuk memerdekakan Patani dikembalikan hak pertuanan bangsanya. Meskipun harus berjuang selama bertahun-tahun mereka mengharapkan suatu hari Patani akan meraih kemenangan. Karena tanpa kemerdekaaan bangsa Patani akan terus mengalami keadaan yang bernasib yang serupa tengah dihadapi sekarang ini.

Demikian hal yang sama juga yang tengah dihadapi oleh penduduk dari etnis Rohingya. Namun dari perbedaannya dengan Patani mereka diusir pergi untuk menyelamatkan diri yang harus migrasi berpindah penduduk pergi kemana-mana tercerai-berai dengan warganya. Hal itu tidak menjadikan solusi menurut saya untuk mereka mengungsi ke negeri orang. Tanpa alasan yang lain mereka harus diberikan untuk mendapat kemerdekaannya tersendiri. Karena menurut latar belakang dari sejarah itu sendiri mereka adalah etnis Rohingya yang telah mendiami di kawasan itu sebagai penduduk pribumi asli yang telah dijadikan bagian dari Negara Myanmar sekarang ini.(Rill)

AMP - Masa Kejayaan Islam di Arakan Myanmar akhirnya berakhir pada tahun 1784 M, kerajaan Islam Arakan diserang oleh raja Budha dari suku Birma yang bernama Bodawpaya. Kemudian ia menggabungkan wilayah Arakan ke dalam wilayahnya, agar Islam tidak berkembang di wilayah tersebut. Sejak saat itu bencana umat Islam Arakan pun dimulai.

Peninggalan-peninggalan Islam, masjid dan madrasah, dihancurkan. Para ulama dan da’i dibunuh. Budha dari suku Birma terus-menerus mengintimidasi kaum muslimin dan menjarah hak milik mereka. Mereka juga memprovokasi orang-orang Magh untuk melakukan hal yang sama. Keadaan tersebut terus berlangsung selama 40 tahun. Sampai akhirnya berhenti dengan kedatangan penjajah Inggris.

Masa pemerintahan kerajaan Bodawpaya berakhir hingga 1819 M. Pada tahun 1824 M, Inggris menguasai Burma. Kemudian kerajaan Britania itu menggabungkan wilayah itu dengan persemakmurannya di India.

Pada tahun 1937 M, Inggris memisahkan Burma dan wilayah Arakan dari wilayah kekuasaannya di India. Maka Burma menjadi wilayah kerajaan Inggris tersendiri yang bernama Burma Britania. Tidak bernaung di wilayah India lagi.

Tahun 1942 M, bencana besar menimpa kaum muslimin Rohingya. Orang-orang Budha Magh membantai mereka dengan dukungan senjata dan materi dari saudara Budha mereka suku Birma dan suku-suku lainnya. Lebih dari 100.000 muslim pun tewas dalam peristiwa itu.

Sebagian besar mereka adalah wanita, orang tua, dan anak-anak. Ratusan ribu lainnya melarikan diri dari Burma. Karena pedih dan mengerikannya peristiwa tersebut, kalangan tua –saat ini- yang menyaksikan peristiwa itu senantiasa mengingatnya dan mengalami trauma.

Pada tahun 1947 M, Burma mempersiapkan deklarasi kemerdekaan mereka di Kota Panglong. Semua suku diundang dalam persiapan tersebut, kecuali umat Islam Rohingya. Pada tanggal 4 Januari 1948, Inggris memerdekakan Burma secara penuh disertai persyaratan masing-masing suku bisa memerdekakan diri dari Burma apabila mereka menginginkannya.

Namun suku Birma menyelisihi poin perjanjian tersebut. Mereka tetap menguasai wilayah Arakan dan tidak mendengarkan suara masyarakat muslim Rohingya dan Budha Magh yang ingin merdeka. Mereka pun melanjutkan intimidasi terhadap kaum muslimin.
Mengenal Sejarah Islam Myanmar

Ahli sejarah menyebutkan bahwa umat Islam tiba pertama kali di Myanmar tepatnya di wilayah Arakan, pada masa Kekhalifahan Daulah Abbasiyah yang tengah dipimpin oleh Khalifah Harun al-Rasyid rahimahullah.

Kedatangan kaum muslimin di wilayah arakan dengan cara damai dan tanpa ada peperangan atau penguasaan wilayah dengan senjata. Kaum muslimin berinteraksi dengan masyarakat setempat melalui jalur perdagangan.

Perkembangan pemeluk Islam yang semakin banyak dan terkonsentrasi di suatu wilayah, kemudian mendirikan kerajaan Islam. Kerajaan Islam Arakan berdiri selama 3,5 abad (dari tahun 1430 – 1784 M) dengan dipimpin oleh 48 raja.

Banyak peninggalan-peninggalan umat Islam yang terwarisi di wilayah Arakan. Ada masjid-masjid dan madrasah-madrasah. Masjid yang sangat terkenal adalah Masjid Badr di Arakan dan Masjid Sindi Khan yang dibangun tahun 1430 M.

Sumber: islamedia.id

AMP --  After a protracted struggle, the Aceh Citizen Lawsuit Movement (GeRAM) left court disappointed today because Jakarta state court judges ruled against their case to protect the Leuser Ecosystem. The GeRAM plaintiffs had argued that the Aceh Governor and Aceh parliament wrongfully excluded the Leuser Ecosystem from the Aceh Spatial Plan 2013-2033 (Qanun Aceh No. 19/2013) and that the Minister of Home Affairs neglected his obligation to revoke the Aceh Spatial Plan for its legal infringements. Despite professing to agree with most of the plaintiffs’ arguments, and rejecting most of the defendants’, in a shock ruling the judges rejected GeRAM’s case based on two points. First, the judges asserted that the Leuser Ecosystem is already included in the Aceh Spatial Plan in the form of Protected Areas so it does not need to be explicitly named. Secondly, the judges ruled that a citizen lawsuit cannot be used as a means of cancelling a provincial law.

Nurul Ikhsan, the coordinating attorney for GeRAM, strongly countered both of the rulings, saying “Firstly we have presented ample evidence and expert witness testimony that the Leuser Ecosystem is more than a collection of Protected Areas and has been granted special status as a National Strategic Area for its Environmental Function (Government Regulation 26 Year 2008). Furthermore, the Leuser Ecosystem boundary was delineated in 2001 in the Minister of Forestry decree, No. 190/Kpts-II/2001. Secondly, we did not request that the judges cancel the Aceh Spatial Plan. The Aceh government ignored the Minister of Home Affairs’ recommendations to revise the plan, one of which was to include the Leuser Ecosystem. As such we argued that the judges should order the Minister of Home Affairs to fulfill his obligation to revoke the Aceh Spatial Plan”.

The lawsuit was registered by GeRAM at the Jakarta state court on the 21st January 2016 (33/Pdt.G/2016/PN.JKT.PST). Over the course of the case factual and expert witnesses for the plaintiffs presented strong testimony for why the Aceh Spatial Plan is legally flawed, including that of esteemed former environmental minister Professor Emil Salim. In his expert witness testimony he emphasised that the inception of the Leuser Ecosystem dates all the way back to 1925 when Aceh’s traditional leaders stopped the Dutch colonialists from opening their forests for plantations and mining . “The Leuser Ecosystem is regulated by the Indonesian President in national law which means it cannot be excluded from the Aceh Spatial Plan. It is the water source for millions of people in Sumatra and one of world’s 25 most important and unique ecosystems: It must be protected”, said Prof. Emil Salim.

The Leuser Ecosystem exists as a protected area in at least three legal regulations: Law No. 11 year 2006 on Governing Aceh, Law No. 26 Year 2007 on Spatial Planning, and its derivative Government Regulation 26 Year 2008 on the National Spatial Plan.

Nurul Ikhsan said “The facts are indisputable therefore we do not accept the verdict of the case and intend to appeal.  We brought this case to court to urge the central and Aceh governments to fulfill their obligations to protect the lives and livelihoods of their people by protecting our environment. This is first ever citizen lawsuit to come out of Aceh and we are ready to continue the battle to see Indonesia’s law upheld for the Leuser Ecosystem”.

One of the plaintiffs, Efendi of Aceh Besar, said, “We expected our own government to work to turn the catastrophes around when they designed their new 20 year spatial plan, but instead of sound planning based on environmental realities; instead of listening to the aspirations of the communities who live around the Leuser Ecosystem, the Aceh government simply deleted the existence of the Leuser Ecosystem. We had no choice but to take them to court and we have no choice now but to appeal. We will take the case all the way to the supreme court if that is what it takes to achieve justice”.

Representative of the 9 plaintiffs , and founder of grassroots NGO, HAkA, Farwiza Farhan said, “We are shocked by today’s ruling. Acehnese community leaders and NGOs have been struggling for years to protect the Leuser Ecosystem against destruction by corporations. When our forests are burnt down to make way for mines and monocultures like oil palm, an elite few get very rich while the local people suffer from floods, landslides, droughts, poisoning and pollution. Greed has pushed iconic wildlife of the Leuser Ecosystem to the brink of extinction. Aceh’s communities wish to move forward on a path to sustainable development. Instead, while the Indonesian government looks the other way, the Aceh government is using their illegal spatial plan to sell out one of the world’s most irreplaceable protected areas and a UNESCO World Heritage Site. By doing so they will whitewash their environmental crimes of the past and pave the way for a new wave of catastrophic ecological destruction and manmade disasters. We won’t rest until this travesty is overturned, the rights of our people are respected, and the Leuser Ecosystem is protected”.

Aman Jarum, a Gayo Lues traditional leader and one of the plaintiffs said, “Today, standing as representatives of our adat communities from all around Aceh, we are dismayed by the judges decision. The Leuser Ecosystem is a legacy from my grandparents. If I don’t take care of it, it means I’m betraying the next generation. This is why I must keep fighting to protect the Leuser Ecosystem”.****


Further info on Leuser Ecosystem:
The Leuser Ecosystem spans 2.6 million hectares and is one of the most valuable conservation areas left in Southeast Asia. Ranked as one of the world’s most irreplaceable protected areas , the Leuser Ecosystem is the last place on earth where rhinos, elephants, orangutans and tigers co-exist in the wild. Protected as a National Strategic Area for Environmental Function, it is worth hundreds of millions of dollars each year through the clean water, flood mitigation and other ecosystem services it provides to Aceh’s communities. Its forests and peat soil are safely storing millions of tonnes of the planet’s carbon.
(Rill)

Seorang gadis Palestina memanggul senjata kalashnikov di Kota Gaza
AMP - Jakarta Islamic School (JISc) menggelar acara Charity Day untuk Palestina dan Rohingya di lapangan JISc, Kompleks Kodam, Kalimalang, Jakarta, Selasa (29/11). Acara Charity Day tersebut murni hasil kreatifitas siswa dan siswi JISc serta Jakarta Islamic Boy Boarding School (JIBBS). 

Founder dan Conceptor JISc, Fifi Proklawati Jubilea mengatakan, Charity Day bagian dari kegiatan sosial siswa dan siswi JISc. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan mengedukasi siswa dan siswi. "Agar tumbuh kepedulian mereka terhadap saudara-sudaranya di Palestina, Syria dan Rohingya," kata Fifi kepada Republika, Selasa (29/11).

Ia menerangkan, melalui Charity Day juga mengajarkan anak-anak untuk berkreativitas. Kegiatan sosial tersebut dikemas secara berbeda dan murni hasil kreativitas siswa dan siswi. Charity Day tahun ini dihadiri 3.000 siswa dan siswi dari seluruh cabang.

Ia mengungkapkan, saat acara Charity Day JISc ada yang menyumbangkan uang sampai sebesar Rp 10 juta untuk Palestina dan Rohingya. Ada juga yang menyumbang berbentuk barang. Barang tersebut dilelang, kemudian uangnya digunakan untuk membantu Palestina dan Rohingya. "Bahkan Opick (penyanyi lagu-lagu religi Islami) juga secara khusus datang ke JISc untuk memeriahkan Charity Day," ujarnya.

Siswa Kelas 9 dari JIBBs, Zaki mengatakan, sumbangan yang dihimpun teman-teman JISc dan JIBBs akan disalurkan ke Gaza dan Rohingya. Menurutnya, uang yang dikumpulkan bersama teman-teman JISc bisa digunakan untuk membeli makanan di Gaza. Juga bisa dipakai untuk melindungi Muslim di Gaza. "Bisa dipakai untuk membeli makanan dan senjata untuk melindungi Kota Gaza," ujarnya.

Di dalam kegiatan sosial tersebut, anak-anak yang masih duduk di bangku SMP dan SMU membuat sejumlah permainan untuk anak-anak di bawah umur seperti di dufan. Mereka membuat haunted house, kolam bola, kolam chiki-chiki berkuda, menembak bebek mainan yang berenang di kolam, drama boneka dan lain-lain.

Fifi menambahkan, anak-anak dari Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK) mengikuti berbagai permainan yang disediakan siswa dan siswi JISc. "Tapi mereka bayar, uangnya digunakan untuk infaq kepada Rohingya dan Palestina," jelasnya.

Anak-anak yang masuk ke berbagai wahana permainan menggunakan uang dinar. Keuntungan dari berbagai wahana permainan dan booth lainnya 100 persen akan didonasikan untuk Palestina dan Rohingya.

Selain itu, Fifi juga membuka Mam Fifi's Kitchen dengan menu andalannya seperti spagheti, fetucini, hotdog dan ayam kentucky. Hasilnya juga akan didonasikan untuk membantu Palestina dan Rohingya.(Rol)


Mudhiatulfata.net - Tiada yang pantas dianugrahkan kepada anak muda yang bisa memotivasikan umat islam dalam beramal dan membela agama Allah, melainkan hanya dengan memuji kemaha kuasaan Allah-lah atas tekadnya yang berani dilakukannya hanya untuk memperjuangkan agama yang dicintainya.

Ahmadi (24), ialah seorang pemuda berpeci asal Kandang, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, atas upaya yang ia tempuh benar-benar mendapat pujian dan acungan jempol dari para netizen di sosial media. Para netizen melihat dan menyukai status postingannya yakni tentang foto dengan pesan penuh bermakna kepada umat islam.

Postingannya tersebut diunggah melalui akun sosialnya tanggal 28 November 2016 lalu. Dalam postingan statusnya bergambar foto mobil seperti diatas yang dijual kepada sang pembeli dengan posisi arah depan mobli sambil bersalaman.

Seperti gambar aslinya ini :

Mungkin tidak seperti kebanyakan orang yang melakukan sesuatu ingin mencari keuntungan, tapi apa yang ia lakukan adalah menjual satu unit mobil Toyota Vioz tahun 2008 sebagai biaya atau ongkos perjalanannya yang ingin memperjuangkan dan mengikuti Aksi Bela Islam jilid 3 atau 212 di Jakarta.

Kwitansi penjualan mobilnya
Subhanallah, sungguh mulia niatnya yang rela mengorbankan kenderaan kesayangannya hanya demi kepentingan membela agama Allah. Allah Akbar !!!

Bila melihat dari aktifitasnya, Ahmadi yang akrab dipanggil Akhon ini ternyata seorang ustad beralumni dayah (pondok pesantren) ternama di Aceh dan kini sehari-hari ia mengajar di Dayah Markaz Al-Islah Al-Aziziyah, Luengbata, Banda Aceh, maka wajar saja bila spirit agama dan keruhaniannya selalu ditempa.

Kita doakan saja semoa ia mendapat keberkahan dan pahala berlipat-ganda, semoga apa yang lakukan ini dapat menjadi ladang amal ibadahnya kelak di Yaumil Masyar. [admin]

Aceh Bicara,Ijal Motomera Akan Hiasi Album Perjuangan "Suet Baje Gob Bloe"
Ijal Motomera
ACEH UTARA - Siapa yang tidak kenal dengan Ijal Motomera, Sosok pemuda Kelahiran Muara Batu Kabupaten Aceh Utara yang namanya melambung setelah sukses memerankan sosok Play Boy di Album Suet Baje Jih Bloe, kini pemuda kelahiran 05 September 1986 itu berada di Barisan Balee Seumike Aneuk Nanggroe (BESAN), sebuah lembaga untuk memenangkan Calon Gubernur Aceh H. Muzakir manaf - Ir. H. TA Khalid, MM yang di usung Partai Aceh.

Kini, Lawat Duet Ayu Kartika tersebut akan menghiasi album perjuangan "Suet Baje Gob Bloe" yang akan di garap oleh Tim kamoe Sajan Cek Mad (KSC) dan Buloh Teknisi.

Album perjuangan itu di garap sebagai langkah untuk mengkampanyekan Calon Gubernur Aceh H. Muzakir manaf - Ir. H. TA Khalid, MM dan Calon Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib dan Fauzi Yusuf (Sidoem Peng) lewat media VCD dalam bentuk lagu - lagu yang akan mengisahkan perjuangan dan mengajak masyarakat untuk mendukung Calon Kandidat yang di usung oleh Partai Aceh.

Ketua Tim KSC, Musfendi AR mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam proses pembuatan musik untuk beberapa lagu yang akan di rilis dalam album itu.

"Ada beberapa lagu yang akan kita rilis nantinya, diantaranya Suet Baje Gob Bloe, Angke Mualem, Kamoe Sajan Cek Mad, Cek Mad Jilid 2, Puwoe Bendera, dan beberapa lagu lainnya", kata Musfendi.

Musfedni juga mangatakan bahwa selain untuk mengkampanyekan calon kandidat yang di dukung, pembuatan album tersebut juga memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkarya. (Suhelmi/Ody)



Demi Aksi Bela Islam 212 Umat Islam Rela Jalan Kaki

TASIKAMALAYA - Peserta aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta mulai mengalami kelelahan dan luka pada bagian kaki. Hingga saat ini, Selasa, (29/11) massa telah mulai melewati wilayah Ciawi menuju Nagrek lewat jalan raya Ciawi.

Salah satu peserta aksi, Dimyati Amin, menyampaikan rasa lelahnya saat diwawancara oleh Republika. Ia menuturkan, sekujur badannya mulai terasa pegal. Namun santri asal Ponpes Miftahul Huda itu enggan berhenti karena niatnya murni demi membela Islam.

"Iya capek sih. Ini paling lecet doang, pegel ada, sudah jalan dua hari. Tapi niatnya karena Allah saja, jadi nikmati saja, insya Allah sanggup ke Jakarta," katanya.

Selama perjalanan ia mengaku tak membawa modal untuk makan dan minum. Ia mengatakan hanya membawa baju ganti, sandal dan sepatu. Sebab kebutuhan makan dan minum sepenuhnya dipenuhi oleh warga sekitar.

"Untuk makan kebutuhannya dapat dari warga semua, dikasih lagi ke orang lain karena banyak banget. Saya percaya di depan ada lagi yang kasih," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengaku tak memperoleh latihan fisik sebelum menjalani aksi kali ini. Sehingga ia merasa kesulitan dalam beradaptasi secara fisik. "Tidak ada latihan fisik sebelumnya," ujarnya.

Berdasarkan pantauan, para peserta mengalami luka lecet di bagian kaki. Selain itu, beberapa peserta ada yang mengalami robek kecil di bagian kaki.

Diketahui, aksi kali ini merupakan rangkaian dari kegiatan aksi bela Islam jilid III pada 2 Desember mendatang. Tuntutannya agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara pasca ditetapkan sebagai tersangka. [republika]

Bule di Aceh kena razia. ©2016 Merdeka.com
AMP - Dua orang turis yang mengendarai sepeda motor terjaring razia tertib lalu lintas di Simpang Jam, Kota Banda Aceh. Razia kendaraan ini dalam rangka operasi zebra serentak dilakukan seluruh Indonesia yang digelar oleh Satlantas Polresta Banda Aceh, Selasa (29/11).

Mau Diskon Rp 250,000? Beli tiket pesawat-nya di Pergi.comKedua turis tersebut perempuan dan laki-laki hendak keliling kota Banda Aceh. Ketika melewati lampu merah di Simpang Jam, Banda Aceh. Ada razia operasi zebra yang digelar Satlantas Polresta Banda Aceh.

Karena tidak menggunakan helm, petugas pun langsung menghentikan kedua bule tersebut yang menggunakan sepeda motor. Setelah diperiksa, ternyata bule tersebut juga tidak dilengkapi dengan dokumen kendaraan apapun.

Petugas pun langsung membuat surat tilang berwarna biru dan meminta kepada bule asal Belanda itu untuk mengikuti sidang di pengadilan, Banda Aceh. Kedua bule ini pun setelah ditilang berjalan kaki, namun tidak diketahui ia pergi kemana.

"Kita lakukan hunting lalu kita periksa yang melanggar lalu lintas, seperti melanggar rambu lalu lintas, tidak pakai helm dan juga sabuk pengamanan pada mobil," ujar kata Kasubnit I Dikyaksa Satlantas Polresta Banda Aceh, Ipda Simanjuntak.

Menurutnya, selama menggelar operasi zebra serentak seluruh Indonesia, masih banyak terdapat pengendara yang tidak melengkapi surat kendaraan. Demikian juga masih terdapat pengendara melakukan pelanggaran, terutama melanggar rambu lalu lintas.

"Masih banyak pengendara yang tidak melengkapi surat kendaraan dan melanggar lalu lintas," imbuhnya.

Setiap pelanggar lalu lintas yang terjaring razia, sebutnya, langsung dilakukan penegakan hukum. Mereka ditilang dan diarahkan untuk mengikuti sidang tilang di pengadilan negeri Banda Aceh.

"Hari ini terakhir operasi zebra, jadi bagi yang ditilang kita minta ikut sidang," tutupnya.(merdeka.com)

AMP - Milad GAM tinggal beberapa hari lagi. Para mantan kombatan GAM yang ada diberbagai kalangan baik di eksekutif maupun di legislatif sudah terlihat mulai sibuk mempersiapkan segala kebutuhan yang akan diperlukan untuk memperingati hari ulang tahun GAM yang jatuh pada tanggal 4 Desember .
Saya sebagai orang Ace menyatakan dengan tegas bahwa peringatan Milad GAM tidak perlu lagi dirayakan seperti era konflik dulu. Karena pasca MoU Helsinky yang ditandatangani bersama pada Tanggal 15 Agustus 2005 silam, semua sudah sepakat, membangun Aceh dalam bingkai NKRI.

Namun dapat dijadikan sebagai catatan sejarah saja, sejarah pahit telah diakhiri, tidak perlu diwariskan kepada generasi muda. Apa yang dapat diambil hikmahnya dari Peringatan Milad? itu hanya dapat membangkitkan rasa kebencian pada generasi muda yang akan datang, apalagi yang menjadi korbannya adalah masyarakat Aceh itu sendiri. Sampai tujuh keturunan rasa dendam akan terus mengalir.

Peringatan Milad sama artinya memperingati hari pemberontakan, apa yang dibanggakan dari peristiwa ini, saya rasa tidak ada seorangpun masyarakat Aceh merasa bangga mempunyai predikat sebagai pemberontak. Sebagai orang tua tidak akan bangga mempunyai anak pemberontak atau sebaliknya sebagai anak tidak akan merasa bangga mempunyai orang tua sebagai pemberontak demikian pula sebagai istri, untuk apa harus diperingati semestinya sejarah buruk tidak perlu diwariskan lagi tetapi dibenam dalam – dalam sehingga tidak terulang lagi  pada generasi muda mendatang, cukuplah pengalaman pahit ini sampai di sini saja.

Seharusnya mereka punya rasa malu terhadap masyarakat bukan sebaliknya justru merasa bangga. Mereka tidak sadar bahwa dana yang digunakan untuk peringatan Milad GAM adalah bagian dari darah masyarakat yang dijadikan korbannya. Kepedihan keluarga korban yang masih tersimpan mengakibatkan antipati terhadap mereka hingga saat ini, hanya tidak berani diucapkan dan tidak berani memperlihatan, kalaupun ada yang berbaik hati kepada mereka itu hanya sebagai upaya penyelamatan diri saja. Namun sayang kebaikan tersebut disalah artikan oleh mereka, sehingga mereka merasa bangga dan menganggap dirinya sebagai pejuang. Padahal hanyalah mencari kehidupan dengan mengatasnakan pejuang.

Dukungan yang diberikan oleh masyarakat kepada mereka pada pemilu legislatif dan pemilukada pada periode yang lalu janganlah dijadikan tolak ukur bahwa masyarakat mendukung mereka. Dukungan suara yang diberikan oleh masyarakat bukan murni dari hati masyarakat, itu diberikan karena terpaksa, karena takut ancaman, intimidasi dan teror.

Mereka tidak tahu bahwa dihadapan mereka masyarakat memuji tetapi dibelakang mereka mengecam dan mencaci maki, inilah sebenarnya yang harus diketahui oleh mereka yang selama ini mengaku pejuang. Oleh karena itu untuk menghilangkan imagge negative di masyarakat pada masa lalu sebaiknya peringatan milad ditiadakan. Sehingga lambat laun immage negativ tersebut akan semakin hilang. Namun bila mereka tetap mengadakan peringatan Milad maka  image negativ akan teringat sampai kepada anak cucunya dan bagi masyarakat yang bukan bagian dari mantan kombatan sebaiknya tidak ikut ikutan hadir agar tidak digolongkan bagian dari kelompok mereka.

Inilah yang bisa saya sampaikan kepada masyarakat agar kehidupan kedepan lebih baik dari yang sekarang , oleh karena itu saya minta tolong agar tulisan ini di sebarluaskan ke masyarakat untuk kebaikan kita bersama .terimakasih.

*Penulis M Hidayat. [Aktivis Masyarakat Peduli Nanggroe Aceh]

Sumber: atjehdaily.com



Jakarta (kabarsatu) -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian akan mengeluarkan instruksi ke Polda-Polda se-Indonesia, agar tidak melarang perusahaan transpostasi untuk mengangkut peserta aksi damai pada 2 Desember mendatang. Kapolri mengatakan, siapa pun boleh ikut dalam aksi di Jakarta, selama tidak melakukan tindakan-tindakan anarkistis.

"Besok saya akan melakukan video conference dan tentunya meminta seluruh jajaran agar PO (perusahaan otobus), perusahaan transportasi dapat mengangkut saudara-saudara kita," ujar Tito, Senin (28/11).

Tito melanjutkan, tidak ada larangan warga luar Jakarta ikut aksi pada 2 Desember mendatang. Asalkan, warga yang ingin ikut aksi di Jakarta, harus mengawali dengan niat yang tulus. Dengan harapan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada (2/12) nanti dapat berjalan dengan super damai dan tidak menodai niat tulus tersebut dengan tindakan-tindakan anarkistis.

"Saya minta dengan niat yang tulus, karena (unras) dikemas dalam bentuk doa dan zikir, jangan sampai menodai niat tulus tersebut. I'tikad, komitmen dan janji dari penyelenggara dan tidak anarkistis agar betul-betul tercipta suasana yang super damai," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Habib Rizieq Sihab mengatakan, para peserta unras dari berbagai daerah tidak dapat pergi ke Jakarta. Alasannya karena para PO transportasi mendapatkan surat perintah dari Dishub dan Polri untuk melarang angkutannya mengantar para peserta unras ke Jakarta. 

"Kami tidak ingin ada lagi imbauan dari polisi di seluruh Indonesia yang menghalangi seluruh umat yang ingin ikut hadir. Termasuk perusahaan transportasi yang tidak melayani," ujar Rizieq di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11).rep [kabarsatunews.com]



Jakarta (kabarsatu) --Kebakaran dahsyat di Israel tiba-tiba terjadi setelah beberapa hari pemerintah melaang adzan berkumandang. Kobaran api laksana neraka kecil di bumi. Tak kunjung padam.

Malah semakin membesar setelah angin kencang 'membantu'. Kabar terakhir menyebutkan, api semakin mendekati pangkalan militer Israel.

Segala upaya sudah dilakukan. Peralatan super canggih sudah dikerahkan. Api masih membara. Bahkan di jalanan kota di Israel.

Jika pemerintah Israel mau mengakui kesalahan dan membolehkan kembali adzan dikumandangkan, kebakaran pasti bisa reda.

Mungkin ada dari pembaca yang tidak meyakini jika suara adzan bisa menetralisir bencana. Tapi fakta yang terjadi sudah begitu banyak. 

Video berikut ini kami sajikan sebagai bukti, bahwa lantunan adzan bisa meredakan amarah alam.


yang menyaksikan peristiwa ini dibuat takjub oleh kekuasaan Tuhan. Bagaimana tidak, angin kencang yang terus menerus berhembus, tiba-tiba berhenti seketika ketika azan berkumandang.

Keterangan pemilik akun video menyebutkan, fenomena kejadian hujan disertai badai ini berlangsung di Desa Kotah, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang Madura, Jawa Timur.

Dalam video berdurasi 2:02 menit itu, beberapa orang tampak sedang berkumpul di teras sebuah rumah. Terlihat hujan disertai angin yang bertiup sangat kencang. Dahan pepohonan dan sebuah spanduk seolah terdorong oleh kekuatan tak terlihat ke arah kanan mengikut arus angin.

Warga yang menyaksikan terdengar tak henti-henti berdoa. Tampak pula seorang ibu mondar-mandir sambil menjerit ketakutan.

Seorang pria berjanggut yang mengenakan kopiah putih berinisiatif mengumandangkan azan di tengah kepanikan tersebut. Suaranya yang sangat merdu melunakkan amarah alam. Sementara yang lain terlihat masih dicekam rasa takut.

Ketika lafadz Haiyya alassolah, angin yang awalnya bertiup kencang mulai reda. Hingga adzan selesai dikumandangkan, badai yang begitu hebatnya berhenti. Masya Allah!didakwah [kabarsatunews.com]

AMP - Kepala Puskesmas Arongan Lambalek, Aceh Barat, Adnen, Minggu (27/11) malam sekira pukul 23.00 WIB dihajar massa sehingga mengeluarkan darah segar dari hidung. Insiden itu terjadi setelah kasus kecelakaan yang merenggut nyawa ibu dan anak di Jalan Nasional Banda Aceh-Meulaboh, kawasan Desa Cot Buloh, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat.

Kasus amuk massa tersebut disebut-sebut dipicu kekecewaan warga karena salah satu dari tiga mobil ambulans puskesmas tidak bisa beroperasi disebabkan tak ada minyak. Padahal masyarakat memerlukan mobil tersebut untuk membawa pulang jenazah seorang korban kecelakaan.

Informasi diperoleh Serambi, insiden itu terjadi ketika Kepala Puskesmas Arongan Lambalek ikut turun ke lokasi kejadian. Massa tersulut emosi ketika mengetahui mobil ambulance tak bisa digunakan karena tak ada minyak. Tak ayal, Adnen pun jadi bulan-bulanan massa. Untung, aparat Polsek Arongan Lambalek yang juga berada di TKP secepatnya mengamankan korban.

Selain meluapkan kemarahan kepada Adnen, sejumlah warga juga melampiaskan kemarahan dengan melempar Puskesmas Arongan Lambalek menyebabkan dua jendela pecah.

Menurut keterangan warga, sebenarnya di Puskesmas Arongan Lambalek ada tiga ambulans, tapi salah satunya tidak berfungsi karena tidak ada BBM. “Mengetahui ambulans tidak ada minyak sementara jenazah korban kecelakaan perlu segera dibawa pulang, masyarakat pun tak mampu membendung emosi dan melampiaskan kemarahan kepada kepala puskesmas yang berada di lokasi kejadian,” kata seorang warga.

Kepala Puskesmas Arongan Lambalek, Adnen yang dikonfirmasi Serambi, Senin (28/11) siang membantah informasi yang menyebutkan ambulans tidak ada minyak. “Kita sudah bekerja maksimal untuk membantu korban kecelakaan lalu lintas pada malam itu,” kata Adnen.

Dia menjelaskan, mobil ambulans berjumlah tiga unit. Mobil KIA membawa korban Susi Irma Wita (6) anak dari Ainal Mardiah dari Puskesmas ke RS Cut Nyak Dhien karena kondisinya kritis namun dalam perjalanan meninggal.

Ambulance berikutnya, Kijang membawa korban lainnya dari lokasi kejadian ke puskesmas. “Sedangkan satu lagi, jenis L-300, tiba-tiba mogok sewaktu hendak digunakan. Bukan tidak ada minyak,” katanya.

Dalam melaksanakan tugas, pihaknya mengutamakan penanganan korban yang masih hidup untuk secepatnya mendapatkan pertolongan medis, sementara yang sudah meninggal tetap dibawa namun tidak lagi menjadi prioritas. “Ketika giliran akan membawa jenazah korban meninggal, tiba-tiba ambulance mogok. Saya sangat menyesalkan masyarakat yang bertindak anarkis dengan memukul saya. Saya akan membuat pengaduan resmi ke polisi,” kata Adnen.



Ainal Mardiah (31) dan anaknya, Susi Irma Wita (6) warga Cot Buloh, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, Minggu (27/11) malam sekitar pukul 21.00 WIB menjadi korban tabrakan. Musibah itu terjadi di depan pondok jualan sate, tak jauh dari rumahnya. Waktu itu, Ainal berasama anaknya sedang berdiri di depan pondok untuk membeli sate.

Pada saat bersamaan, dari arah Banda Aceh meluncur satu minibus Daihatsu Xenia BL 459 VB yang disopiri Waris Hanijar (23), anggota TNI Kipan D Yon 115/ML Darul Makmur, Nagan Raya. selain Haris, di mobil itu ada tiga penumpang yaitu Syahputra Lubis (31) yang juga anggota TNI Kipan D Yon 115/ML, Oriza (31) ibu rumah tangga, dan Samsi (16).

Menurut kesaksian masyarakat, mobil yang sedang meluncur dengan kecepatan tinggi itu tiba-tiba terlihat oleng dan mengarah ke kanan sehingga menabrak pondok sate yang sedang ramai pembeli. Ainal Mardhiah dan anaknya ikut terseret mobil tersebut. Sang ibu meninggal di lokasi kejadian sedangkan anaknya diduga mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke RSU Meulaboh yang berjarak sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian.

Senin siang kemarin, jenazah ibu dan anak tersebut dikebumikan di Desa Karak, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat. Susi merupakan anak satu-satunya dari Ainal Mardhiah dan suaminya sehari-hari hanya sebagai petani di desa setempat.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Teguh Priyambodo Nugroho SIK melalui Kasat Lantas, AKP Imam S mengatakan, kasus kecelakaan lalulintas tersebut sudah dalam penanganan pihaknya. Mengenai barang bukti mobil Daihatsu Xenia sudah diamankan oleh Denpom IM/2 Meulaboh. “Coba tanya lebih lanjut ke Denpom IM/2,” katanya.

Ia menyebutkan, berdasarkan olah tempat kejadian kecelakaan itu terjadi karena sopir diduga mengantuk, sehingga mobil oleng ke kanan dan tabrak kios.

Sementara itu Kapolres Aceh Barat, AKBP Teguh Priyambodo Nugroho SIK melalui Kapolsek Arongan Lambalek, Iptu Reski Meizalsyah yang ditanyai Serambi mengatakan, kasus pemukulan terhadap kepala Puskesmas Arongan Lambalek pascakecelakaan sudah diantisipasi pihaknya sehingga tidak meluas.

Kapolsek membenarkan Kepala Puskesmas Arongan Lambalek dipukul oleh sejumlah warga. “Sejauh ini belum dibuat laporan resmi. Cuma disampaikan secara lisan, kalau ada laporan tentu akan kita tindak lanjuti,” katanya. (Rill)

Pesan ancaman teror yang diterima oleh Netty Herawaty. Foto: Ist
AMP -  Netty Herawaty koordinator aksi demo terhadap Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, Syarbaini ‎mengaku diancam tembak oleh orang tak dikenal. Ancaman tersebut diterima olehnya melalui short message service (SMS).‎

"Sebelum diancam melalui SMS, saya sempat dihubungi melalui telepon genggam pada pukul 20.00 WIB. Namun tidak saya angkat,‎" kata Netty kepada AJNN, Selasa (29/11) usai menggelar aksi demo di kantor DPRK Langsa.

Karena tidak mengangkat telepon tersebut, kata Netty, berselang beberapa menit orang tak dikenal itu mengirimkan SMS yang berbunyi sebagai berikut.

"sy buat ibu tak nyaman.sy tetap buru sampai kapan.sampai anak ibu jd sasarannya juga.ini bukan sekedar omongan.makanlah enak2 sm.ibu dalangnya pembrontak.sy jdkan paket sm pilkada ini.slm 3 peluru.ibu pikir aman atjeh ini.belum bagi pembrontak," demikian isi SMSnya

Netty menjelaskan, pesan berbunyi ancaman tersebut dikirim oleh nomor 0813-7094-4668.(AJNN.net)



Ciamis (kabarsatu) --Kita patut berterima kasih kepada para peserta aksi 212 dari Ciamis.Dari merekalah kita belajar makna perjuangan dan keikhlasan. Dari mereka pula kita belajar arti pengorbanan.

Ketika semua PO. Bus dilarang membawa peserta aksi, mereka tak patah arang. Semangat mereka tetap membara. Tak ada Bus, maka jalan kaki pun menjadi solusi.

Aksi jalan kaki menuju Jakarta ini membuka mata semua pihak. Membuat tersentak semua orang. Menyadarkan para pembuat kebijakan bhw ternyata arus itu begitu besar dan tak mungkin dibendung lagi.
Setelah kafilah para Mujahid Ciamis itu berangkat, tak berapa lama kemudian Kapolri mencabut larangan PO Bus utk mengangkut para mujahid itu.

Kemudian berbagai bus yang tadinya menolak, akhirnya menjemput para peserta aksi damai 212 itu.

Tercatat PO. Budiman, PO Doa Ibu, PO Merdeka, PO Aladin, TNI dll menjemput para peserta aksi itu untuk pulang kembali ke Ciamis terlebih dahulu. Dan sebagai bentuk permintaan maaf, mereka berjanji akan mengantarkan para peserta aksi itu ke Jakarta secara gratis. Mereka berencana berangkat ke Jakarta pada hari Kamis siang. Restarea [kabarsatunews.com]



Batam (kabarsatu) --Salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang III KH Abdul Ghofur Maimoen menyesalkan hujatan murtad terhadap Banser dalam menjaga gereja, padahal fikih Islam, penghormatan terhadap warga nonmuslim sudah selesai.

"Siapa yang berani mengatakan Sayyidina Umar murtad?" ujar pria karib dipanggil Gus Ghofur itu, di Batam Kepulauan Riau, Ahad (27/11).

Doktor Ushuluddin  Tafsir Universitas Al-Azhar, Mesir itu menegaskan, Sayyidina Umar ketika memimpin kekhalifahan tidak membakar gereja karena dalam fiqih Islam, umat Islam juga menjaga warga negara yang nonmuslim.

"Sayyidina Umar bin Khotob tidak merusak tempat ibadah nonmuslim. Siapa yang berani mengatakan beliau murtad. Kalau ada Banser menjaga gereja itu mengikuti fikih Islam dan juga Sayyidina Umar," kata dia pada peserta Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) III, digelar di Asrama Haji Batam Centre, Engku Putri, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Gus Ghofur menambahkan, di media sosial (medsos) banyak yang mencibir  Ansor dan Banser. Bahkan ada yang menghujat ketika Banser Riyanto yang menjaga gereja mati karena bom, bukan bersimpati.

"Saya salah satu pimpinan Banser. Kalau ada apa-apa dengan Banser, saya ikut bertanggung jawab. Apa yang dilakukan Banser dalam kerangka menjaga NKRI. Kalau kita bangga dengan Indonesia, itu tidak menjadi soal karena nabi-nabi juga melakukan itu. Anak turun Nabi Ibrahim melahirkan bangsa-bangsa besar, dan mereka bangga dengan bangsanya," ujarnya didamping Ketua Bidang Kaderisasi PP GP Ansor Ruchman Basori.

Islam, demikian Gus Ghofur lagi, disampaikan melalui Nabi Muhammad karena nabi memang hebat dan tahu rumusan masalah.

"Banser tidak akan lagi menjaga gereja jika ada jaminan kelompok radikal tidak lagi meneror gereja. Tapi sebaliknya, kalau teror terhadap gereja masih ada, maka Banser akan tetap menjaga gereja karena dalam fikih Islam itu sudah clear," pungkasnya pada kegiatan bertema Meningkatkan Transformasi dan Profesionalisme Banser dalam Mewujudkan Kemandirian Bangsa.[kabarsatunews.com]
NU Online
Sumber: nu.or.id



Denpasar (kabarsatu) --Seperti yang dilakukan Partai Nasional Demokrat (NasDem) Bali. Mereka akan mengerahkan 5.000 orang ke Jakarta dalam aksi damai �Kita Indonesia� pada 4 Desember 2016 mendatang. Sementara tokoh Desa Adat Sesetan akan menggelar Dialog Kebangsaan, Minggu (27/11) hari ini di Desa Sesetan, Denpasar Selatan.

Ketua DPW NasDem Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa, Sabtu (26/11) kemarin mengatakan aksi damai 'Kita Indonesia" digagas Forum Kebangsaan Indonesia yang di dalamnya adalah partai pendukung pemerintah, elemen masyarakat, dan relawan. "Ini aksi damai anak bangsa, relawan, tokoh masyarakat yang tergabung dalam forum kebangsaan," ujar Oka Gunastawa yang kemarin tengah menyiapkan rapat persiapan keberangkatan ke Jakarta.

Oka Gunastawa menegaskan aksi ke Jakarta menggunakan 100 bus dengan peserta sekitar 5.000 orang dari kader NasDem dan para pengurus di seluruh level. "Kami tegaskan dan garisbawahi ini bukan aksi demo. Apalagi aksi mengimbangi aksi 2 Desember. Kami akan aksi pada 4 desember. Sekali lagi bukan demo," ujar Oka Gunastawa yang kemarin didampingi Bendahara DPW NasDem Bali yang juga Korwil NasDem Badung, I Gusti Bagus Eka Subagiartha.

Dalam aksi kebangsaan nanti peserta dari Bali akan bergabung dengan peserta dari seluruh Indonesia. "Kami akan menunjukan wujud keanekaragaman Indonesia. Dari ujung timur sampai ujung barat. Dari Sabang sampai Merauke akan menggelar aksi "Indonesia Kita. Kami prihatin dengan situasi kebangsaan kita. Makanya aksi ini aksi damai yang merekatkan kembali kita dalam bingkai NKRI," tegas Oka Gunastawa. Teman-teman dari Bali akan berangkat langsung menggunakan 100 bus dan akan tiba di Jakarta 4 Desember," pungkas politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini.

Sementara di Desa Adat Sesetan, Denpasar Selatan akan menggelar aksi dialog kebangsaan, Minggu (27/11) siang ini. Penyarikan Desa Adat Sesetan, Dudik Mahendra mengatakan krama Desa Sesetan mencermati situasi kebangsaan saat ini dengan situasi politik yang mempengaruhi persatuan dan kesatuan dan NKRI, sehingga berkeinginan merajut dan menguatkan Pancasila, UU Dasar 1945, NKRI dan Kebhinekaan. "Kami di Desa Sesetan berinisiatif mengadakan dialog kebangsaan untuk mendukung tetap utuhnya NKRI," tegas Dudik Mahendra.

Dudik mengatakan Desa Seesetan terdiri dari keberagaman dan kemajemukan sehingga di Desa Sesetan mampu menyulam kemajemukan lebih erat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Deklarasi damai sebagai anak bangsa akan digelar di kantor Lurah Sesetan," tegas Dudik Mahendra.nusabali.[kabarsatunews.com]

Jakarta - Sembilan orang tersangka teroris kelompok Abu Nusaibah yang menyusup dalam demonstrasi 4 November lalu sudah merencanakan aksinya dengan matang. Namun rencana teror yang menunggu kelengahan polisi itu bisa digagalkan. 

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, setelah bentrok antara massa dan aparat keamanan terjadi pada Jumat (4/11), sekitar pukul 19.30, Abu Nusaibah memerintahkan WS dan UA untuk mengumpulkan 8 orang kelompok Hawariyun di Masjid Al-Fatah, Menteng, Jakarta Pusat.

"Pengakuan tersangka, mereka bergerak berkumpul di Masjid Al-Fatah dari rumah masing-masing, tidak ikut demo di siang harinya, karena mereka akan memanfaatkan jika situasi rusuh," kata Boy kepada detikcom, Senin (28/11/2016).

Mereka yang diminta hadir itu berkumpul di halaman masjid sekitar pukul 20.00 WIB. Sementara di dalam Masjid ada Abu Nusaibah, SU, dan IA. Abu Nusaibah keluar dari Masjid Al-Fatah pukul 20.30 WIB lalu memerintahkan WS membagi menjadi dua kelompok. 

Kelompok pertama dipimpin AF untuk bergerak ke Penjaringan, Jakarta Utara, sebab kerusuhan telah terjadi di lokasi itu. Sementara kelompok kedua dipimpin oleh Abu Nusaibah bergerak dan bergabung dengan massa di DPR. 

"Tugas dan tujuannya adalah, agar berhadapan langsung dengan aparat keamanan dalamchaos dan mencari kelengahan aparat keamanan untuk merebut senjata api atau apabila ada senjata yang jatuh segera ambil," ujar Boy.

Berdasarkan keterangan salah satu tersangka, mereka tidak langsung bergabung dengan massa setiba di Penjaringan. Melainkan langsung menyusup ke barisan di belakang polisi untuk mencari kelengahan aparat. 

"Namun bentrok sudah berhasil dikendalikan oleh aparat keamanan. Kemudian, kelompok 1 pimpinan AF yang di Penjaringan berpindah menuju DPR RI untuk bergabung bersama massa," terangnya.

Tim Densus 88 Antiteror kemudian berhasil menangkap sembilan orang yang terlibat dalam perencanaan teror itu. Kesembilan orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu ditangkap di Bekasi dan Jakarta. Mereka berinisial S alias AN, A, RS, DA, WW, IA, F, Z, AS. 

"Secara umum mereka terdeteksi sebagai pemuda yang melakukan baiat, langsung ke pimpinan ISIS," ujar Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (26/11) lalu. (Detikcom)

SuaraNetizen.com - Kecantikan seorang Halima Aden (19) sudah membuatnya dijagokan untuk menang di kontes Miss Minnesota Amerika Serikat.

Gadis berdarah Somalia dan Amerika Serikat itu akan menjadi kontestan pertama dalam ajang tersebut yang mengenakanhijab dalam kesehariannya.

Bila menang, dia juga akan mewakili Minnesota dalam ajang kompetisi Miss USA.

Halima bahkan tetap bersikukuh menutup auratnya dalam fase bikini.

Ia mengenakan burkini, atau baju pantai tertutup yang dirancang untuk wanita muslim.

Yang mengejutkan, bukannya membuat warga Minnesota mencemoohnya, ia malah kebanjiran simpati dan pujian.

Banyak penonton ajang itu yang memberi standing ovation.

Selama ajang bikini, Halima pun mendapat sambutan paling ramai dan berisik.

Aden, yang tak pernah ambil serta di ajang kecantikan sebelumnya, memutuskan ikut Miss Minnseota untuk mematahkan stereotipe negatif soal wanita muslim di Amerika.

"Kecantikan itu tidak bisa dideskripsikan dengan satu kata. Kecantikan punya banyak wajah, kisah, dan latar belakang yang berbeda, dan sangat penting untuk menampilkan semuanya," kata Halima.

Sayangnya, keluarga Halima sebenarnya menentang keputusannya untuk ambil bagian dalam kontes ini.

Ibu Halima, mengatakan ia seharusnya fokus dalam pendidikannya. (Tribunnews)



Ciamis (kabarsatu) �Peserta Aksi Bela Islam III Terpaksa harus jalan kaki menuju jakarta.Hal ini mereka lakukan karena adanya tekanan dari pihak penguasa terhadap perusahaan Autobus untuk tidak boleh membawa peserta aksi 212 ke jakarta menggunakan bus Antar provinsi.Dengan ancaman pencabutan izin trayek mereka jika terbukti membawa peserta aksi 212 ke jakarta.

Semangat juang yang begitu kental di hati mereka para pejuang dari ciamis.Tidak di bolehkan menggunakan bus ,jalan kaki pun di lakukan menuju jakarta.Subhanallah Begitu tulusnya hati mereka demi agama mereka.

Semangat perjuangan mereka pun mendapat apresiasi dari seluruh umat muslim kecuali para munafikun saja yang tidak suka dengan perjuangan mereka.Sebagai bentuk persaudaran bahwa islam itu satu, ibaratkan tubuh satu sama lain saling melengkapi dan berfungsi sebagai mana masing-masing organ tubuh itu sendiri.





�Saya terharu dengan perjuangan mereka�kata ibu Vera  salah satu penyumbang makanan setengah menangis terlihat tetasan air mata di wajah ibu tersebut

Dukungan dari seluruh umat islam untuk merekapun di lakukan dalam berbagia cara kususnya untuk mereka yang tak bisa ikut kejakarta.Dan masyarakat yang dilalui oleh pejuang Ciamis ini menyiapkan makanan dan minuman dengan suka rela tanpa diminta.

�Indahnya mereka Memperjuangkan Keadilan Didasari Hati Yang terdalam...
Selamat Berjuang Sahabat" Semoga Allah Ta'alla berikan pahala yang berlipat� Ucap Nurhanyani salah satu masyarakat yang ikut menyediakan makanan  dan minuman buat pejuang Ciamis dengan bangga (29/11/2016).

Semoga perjuangan mereka di mendapatkan ridho dari Allah dan memberikan perlindungan kesehatan untuk mereka .Amin.[kabarsatunews.com]

SuaraNetizen.com, JAKARTA - Sebuah foto Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bikin heboh dunia maya.

Foto itu kali pertama diunggah oleh akun jejaring sosial Facebook dengan nama Jack pada 24 November silam ke grup 'BERANDA TOLAK JOKOWI DAN AHOK'.

Di keterangan foto tersebut, Jack menuliskan status bernada provokatif seperti ini:

Biar foto yang berbicara..
Atas ketidakadilan yang terjadi di Indonesia.
Acara minum-minum MIRAS bersama akibat sering gaul dengan Ahok.

Hukum hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas.

Dalam foto itu, terlihat Ahok--sapaan karib Basuki--tengah duduk di meja makan bersama Kapolri, dan satu orang lainnya.

Mereka terlihat menunjukkan ekspresi tertawa, entah apa yang mereka bincangkan.

Namun, di atas meja makan tersebut, ada sejumlah hidangan dan sejumlah botol berwarna hijau yang disebut oleh Jack sebagai minuman keras.

  

Usut punya usut, botol di atas meja yang dikira berisi minuman beralkohol itu ternyata adalah air mineral dengan merek Equil.

Tak pelak, status Jack tersebut menjadi bulan-bulan para pengguna media sosial, terutama di Facebook dan Twitter.

Seperti komentar yang dilontarkan pengguna Twitter bernama @imanlagi.

"PR gubernur DKI terpilih: mengurangi kesenjangan sosial yg masih tinggi. Misal: ada orang yg ga pernah liat Equil," cuit @imanlagi.

Ada pula netizen dengan akun @goodmoaning yang menyindir dengan nada sinisme.

"mohon maaf nih saya memang dari kampung tapi saya tau botol hijau itu equel air mineral doang di indomaret alfamart banyak," kicau @goodmoaning.

Sementara, netizen akun @supermomo memiliki komentar menyebut para hater sudah dibutakan oleh kebencian.

"Equil itu bukan barang umum, nggak semua orang pernah makan di tempat yang menjual Equil. Wajar kalo ada yang nggak tau. Ditambah sama aura kebencian. Yaudah. Kelar," kicau @supermomo. (Tribun)

SuaraNetizen.com - Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen terang-terangan menyebut kekuatan besar di balik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menyokongnya dalam gelaran Pilgub DKI 2017.

"Pasti para taipan, yang buat pulau reklamasi. Apartemen itu nanti aksesnya hanya untuk orang China daratan," kata Kivlan saat diskusi di Markas HMI, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).

Kivlan bahkan tak segan menyebut nama-nama serta perusahaan-perusahaan swasta yang berdiri di belakang Ahok.

"James Riyadi, Tommy Winata, Grup Astra, Grup Podomoro. Banyak yang punya uanglah," katanya.

Tak mau disebut asal tuduh, Kivlan menyampaikan analisisnya.

"Di Pulau Nias nelayan tidak bisa masuk melaut. Begitu juga nanti di pulau reklamasi. Sama seperti di perumahan-perumahan ada satpam, orang asing tidak boleh masuk," ungkapnya.

Oleh sebab itu, dia mendukung aksi untuk mendesak agar Ahok segera dipenjara. Lewat aksi 212 nanti, Kivlan berharap Ahok bisa dihukum atas perbuatannya.(inilahcom)

SuaraNetizen.com � Ulama kondang Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym, memastikan diri untuk turun dalam Aksi Bela Islam Jilid III pada 2 Desember 2016 mendatang.okezone

Aa Gym berharap melalui aksi unjuk rasa yang juga disebut Aksi 212 tersebut, aparat penegak hukum dapat menegakkan hukum secara adil, terutama dalam hal kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ia mengatakan, proses hukum semestinya tidak pandang bulu. Ia berharap melalui aksi tersebut Ahok dapat diperlakukan sebagaimana penista agama lainnya, tanpa adanya perbedaan apalagi sampai diperlakukan secara istimewa.

"Saya harap (Ahok) tetap diperlakukan seadil-adilnya, sebagaimana anak bangsa yang lain, tidak dibeda-bedakan," kata Aa Gym di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 28 November 2016.

Aa Gym juga menaruh harapan untuk aksi 2 Desember 2016 mendatang agar bangsa Indonesia belajar menyikapi segala persoalan. "Mudah-mudahan keadilan segera nyata. Tegak di bumi ini," ujarnya

Selain itu, untuk menyelesaikan masalah tersebut, Aa Gym menilai diperlukan tiga semangat, yaitu semangat persaudaraan, semangat mencari solusi dan semangat untuk sukses bersama. Ketiganya perlu disikapi agar bangsa Indonesia tetap bersatu.

"Jangan sibuk sebagai musuh, jangan hanya mempermasalahkan masalah tapi bagaimana mencari solusi terbaik dan semangat sukses bersama," ucapnya menambahkan. (VIVA.co.id)

SuaraNetizen.com � Ustaz Yusuf Mansyur mengaku sempat menangis, setelah polisi melakukan kesepakatan dengan para ulama dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI soal aksi 2 Desember, yang akan dipenuhi dengan ritual agama.

Ustaz Yusuf mengatakan, hal itu menjadi bukti bahwa tidak ada pertentangan antara ulama dan penegak hukum.

"Saya kemarin, sempat meneteskan air mata. Enggak ada perselisihan antara ulama danumara," kata Yusuf dalam program �Apa Kabar Indonesia Pagi� di tvOne, Selasa 29 November 2016.

Hal ini, kata dia, harus disyukuri bersama. Namun, dia menyadari bahwa sebelumnya ada proses yang cukup panjang hingga kesepakatan ini terjadi.

"Masyarakat juga melihat gesture tubuh ulamanya juga tersenyum. Muka-muka bahagia," kata dia lagi.

Ustaz Yusuf juga mengingatkan bahwa kesepakatan aksi damai, salat, dan zikir bersama di Monas nanti, tidak akan menolerir aksi-aksi yang ingin menunggangi dan melakukan provokasi. Namun, potensi provokasi harus dihindari para jemaah yang akan hadir dalam aksi damai. (VIVA.co.id)

Dr. Aviliani

Yogyakarta (kabarsatu) --Selain menyatakan perlunya peningkatan daya saing melalui sertifikasi produk dan tenaga kerja, para Ekonom PP ISEI mengingatkan adanya ancaman besar di era MEA. Ancaman itu adalah masuknya jutaan tenaga kerja asing bersertifikat ke Indonesia. Ancaman ini dirasa sangat nyata, mengingat investor asing yang nanti masuk ke Indonesia memasukkan tenaga kerjanya ke dalam satu paket perjanjian kerjasama investasi.

Dalam acara penutupan Konferensi Internasional Federasi Asosiasi Ekonomi Asean (Federation of Asean Economic Association/FAEA) ke-41 di Yogyakarta, Jumat (25/11/2016), Ekonom Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, Dr. Aviliani, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia.

Menurutnya, saat ini di negara China terdapat 400 juta pengangguran yang bisa menjadi ancaman, karena mereka mengarah untuk bekerja ke Indonesia. Apalagi, tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia itu adalah tenaga kerja terlatih atau terampil (skilled labour). Sedangkan tenaga kerja Indonesia yang ke luar negeri mayoritas bukan yang terlatih.

Ancaman masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia, lanjut Aviliani, menjadi ancaman yang nyata, karena ke depan perusahaan luar negeri yang masuk menjadi investor di Indonesia sudah satu paket, yaitu investasi dan tenaga kerja.

Selain itu, Aviliani juga mengatakan, hal yang perlu diamati adalah tenaga kerja asing yang terlatih bisa mengerjakan lima pekerjaan sekaligus, sedangkan tenaga kerja Indonesia hanya bisa mengerjakan satu pekerjaan saja, sehingga produktivitas tenaga kerja asing tersebut memang lebih tinggi.

Dengan adanya ancaman itu, Aviliani mengatakan, perlu segera melakukan sertifikasi tenaga kerja Indonesia di semua sektor. Pasalnya, kata Aviliani, dari 128 juta angkatan kerja di Indonesia, saat ini hanya 5 persen saja yang sudah tersertifikasi.

"Sementara itu, kebanyakan tenaga kerja Indonesia di luar negeri saat ini bukan tenaga kerja yang terlatih atau bersertifikat, sehingga tidak termasuk dalam perjanjian Asean," tegasnya.

Terkait tenaga kerja asing yang bisa menjadi ancaman bagi Indonesia itu, Edy Suandi Hamid menambahkan,  Indonesia memang menjadi negara yang mempunyai daya tarik bagi para pekerja asing. Di tahun 2013 saja, katanya, tenaga kerja dari Malaysia di Indonesia ada sebanyak 4.942 orang.

"Indonesia berada di peringkat keenam di dunia sebagai negara yang paling diminati oleh tenaga kerja asing," pungkas Edy.cendana.[kabarsatunews.com]
loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget