AMP - Selain dari masalah yang dihadapi warga Palestina dan Suriah di Timur Tengah. Dewasa ini, krisis kemanusiaan Rohingya dan Patani juga telah menjadi isu penting di kawasan Asia. Yang harus untuk menjadikan perhatian demi jalan proses menuju perdamaian dunia saat ini. Kedua etnis ini, juga mereka sama-sama dalam menghadapi nasib yang serupa.
Etnis Rohingya yang sedang menghadapi tindakan rezim Myanmar. Mereka harus menerima nasib yang diintimidasi dari pemerintah yang sangat kejam. Serupa dengan nasib etnis Melayu Patani yang harus berhadapan dengan rezim Thailand. Kedua etnis ini terancam kehilangan adat asli mereka. Leluhur Rohingya yang berasal Arakan memiliki tradisi yang diwarnai dengan Islam. Sementara, etnis Patani merupakan bangsa Melayu yang tercerai dari induknya akibat penjajah bangsa Siam.
Rohingya dan Patani sudah sering menjadi sasaran kekerasan militer yang bertindak di luar batas hukum. Hal itu juga telah menjadi krisis kemanusiaan yang hebat yang tindakannya tidak manusiawi. Kedua etnis ini yang pemerintahannya sering melakukan tindakan diskriminasi pelanggaran HAM berat terjadi.
Nasib yang dihadapi oleh kedua kelompok minoritas berada dalam negara mayoritas ini. Mereka merasa didiskriminasi secara budaya, juga tereksploitasi secara ekonomi dan disingkirkan secara politis oleh pemerintah pusat.
Namun secara personal dari masing-masing kedua etnis yang mendiami di tempat yang berbeda negara ini. Keadaan yang dihadapi oleh etnis Rohingya terdapat perbedaan dengan orang Patani. Karena masyarakat Melayu Patani akibat terjajah bangsa Siam tetapi mereka membangkit untuk melawan terhadap rezim Thailand. Berbeda dengan nasib orang Rohingya karena harus mengahadapi kekerasan militer secara tragis masyarakat dibunuh hidup-hidup tanpa munculnya perlawanan.
Tentunya bagi kedua etnis tersebut mereka juga menginginkan untuk hidup yang aman dan damai. Dan jalan proses menuju perdamaian dunia saat ini harus berdasarkan kepada prinsip undang-undang antara bangsa. Masyarakat Melayu Patani mengadakan perlawanan terhadap pemerintah pusat. Mereka telah berjuang lebih dari 230 tahun semenjak negerinya jatuh ke tangan rezim bangsa Siam. Kebangkitan orang Melayu Patani bertujuan agar perdamaian Patani segera terwujud.
Dengan harapannya tanpa alasan yang lain untuk memerdekakan Patani dikembalikan hak pertuanan bangsanya. Meskipun harus berjuang selama bertahun-tahun mereka mengharapkan suatu hari Patani akan meraih kemenangan. Karena tanpa kemerdekaaan bangsa Patani akan terus mengalami keadaan yang bernasib yang serupa tengah dihadapi sekarang ini.
Demikian hal yang sama juga yang tengah dihadapi oleh penduduk dari etnis Rohingya. Namun dari perbedaannya dengan Patani mereka diusir pergi untuk menyelamatkan diri yang harus migrasi berpindah penduduk pergi kemana-mana tercerai-berai dengan warganya. Hal itu tidak menjadikan solusi menurut saya untuk mereka mengungsi ke negeri orang. Tanpa alasan yang lain mereka harus diberikan untuk mendapat kemerdekaannya tersendiri. Karena menurut latar belakang dari sejarah itu sendiri mereka adalah etnis Rohingya yang telah mendiami di kawasan itu sebagai penduduk pribumi asli yang telah dijadikan bagian dari Negara Myanmar sekarang ini.(Rill)
loading...
Post a Comment