Jakarta - Sembilan orang tersangka teroris kelompok Abu Nusaibah yang menyusup dalam demonstrasi 4 November lalu sudah merencanakan aksinya dengan matang. Namun rencana teror yang menunggu kelengahan polisi itu bisa digagalkan.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, setelah bentrok antara massa dan aparat keamanan terjadi pada Jumat (4/11), sekitar pukul 19.30, Abu Nusaibah memerintahkan WS dan UA untuk mengumpulkan 8 orang kelompok Hawariyun di Masjid Al-Fatah, Menteng, Jakarta Pusat.
"Pengakuan tersangka, mereka bergerak berkumpul di Masjid Al-Fatah dari rumah masing-masing, tidak ikut demo di siang harinya, karena mereka akan memanfaatkan jika situasi rusuh," kata Boy kepada detikcom, Senin (28/11/2016).
Mereka yang diminta hadir itu berkumpul di halaman masjid sekitar pukul 20.00 WIB. Sementara di dalam Masjid ada Abu Nusaibah, SU, dan IA. Abu Nusaibah keluar dari Masjid Al-Fatah pukul 20.30 WIB lalu memerintahkan WS membagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama dipimpin AF untuk bergerak ke Penjaringan, Jakarta Utara, sebab kerusuhan telah terjadi di lokasi itu. Sementara kelompok kedua dipimpin oleh Abu Nusaibah bergerak dan bergabung dengan massa di DPR.
"Tugas dan tujuannya adalah, agar berhadapan langsung dengan aparat keamanan dalamchaos dan mencari kelengahan aparat keamanan untuk merebut senjata api atau apabila ada senjata yang jatuh segera ambil," ujar Boy.
Berdasarkan keterangan salah satu tersangka, mereka tidak langsung bergabung dengan massa setiba di Penjaringan. Melainkan langsung menyusup ke barisan di belakang polisi untuk mencari kelengahan aparat.
"Namun bentrok sudah berhasil dikendalikan oleh aparat keamanan. Kemudian, kelompok 1 pimpinan AF yang di Penjaringan berpindah menuju DPR RI untuk bergabung bersama massa," terangnya.
Tim Densus 88 Antiteror kemudian berhasil menangkap sembilan orang yang terlibat dalam perencanaan teror itu. Kesembilan orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu ditangkap di Bekasi dan Jakarta. Mereka berinisial S alias AN, A, RS, DA, WW, IA, F, Z, AS.
"Secara umum mereka terdeteksi sebagai pemuda yang melakukan baiat, langsung ke pimpinan ISIS," ujar Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (26/11) lalu. (Detikcom)
Post a Comment