AMP - Pemerintah Israel menuding 'aksi terorisme' sebagai dalang dari kebakaran hebat yang melanda kota Haifa selama tiga hari terakhir.
Setidaknya tiga penjabat tinggi negeri Zonis tersebut menyalahkan 'para teroris' yang melakukan hasutan dan pembakaran. Meski begitu, tiada satu pun di antaranya mereka yang menyebut secara eksplisit siapa yang dimaksud 'teroris'.
"Setiap kebakaran yang disebabkan oleh kesengajaan maupun hasutan untuk membakar adalah tindakan terorisme. Siapa pun yang mencoba membakar negeri ini akan dihukum seberat-beratnya," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dikutip situs Reuters, Jumat, 25 November 2016.
Hal serupa diungkapkan Menteri Pendidikan, Naftali Bennet. Ia mengungkapkan bahwa pelaku pembakaran adalah seorang pengkhianat Israel. Bennet juga menegaskan mereka yang merencanakan pembakaran bukan bagian dari penduduk Yahudi.
"Hanya mereka yang tidak cinta kepada negara yang mampu melakukan tindakan keji ini," kata Benner. Adapun, Menteri Keamanan Dalam Negeri, Gilad Erdan bahkan menyebut kejadian ini bentuk 'pembakaran terorisme'.
Ia mengklaim telah melakukan serangkaian penangkapan terkait insiden ini. Di media sosial, beberapa netizen Arab dan Palestina merayakan kebakaran di Israel dengan tagar #Israelisburning dan menjadi topik utama di Twitter.
Kebakaran yang terus meluas di hutan sebelah barat Yerusalem, di puncak bukit bagian tengah serta dekat Tepi Barat. Hal ini membuat pemerintah harus meminta bantuan dari negara-negara tetangga untuk mengatasinya.
Akibatnya, 60 ribu warga mengungsi dari kota Haifa. Kebakaran terjadi di beberapa lokasi selama tiga hari terakhir. Namun, sejak kemarin, kebakaran semakin membesar karena dipicu oleh musim kering dan hembusan angin timur yang kuat.(Viva)
Setidaknya tiga penjabat tinggi negeri Zonis tersebut menyalahkan 'para teroris' yang melakukan hasutan dan pembakaran. Meski begitu, tiada satu pun di antaranya mereka yang menyebut secara eksplisit siapa yang dimaksud 'teroris'.
"Setiap kebakaran yang disebabkan oleh kesengajaan maupun hasutan untuk membakar adalah tindakan terorisme. Siapa pun yang mencoba membakar negeri ini akan dihukum seberat-beratnya," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dikutip situs Reuters, Jumat, 25 November 2016.
Hal serupa diungkapkan Menteri Pendidikan, Naftali Bennet. Ia mengungkapkan bahwa pelaku pembakaran adalah seorang pengkhianat Israel. Bennet juga menegaskan mereka yang merencanakan pembakaran bukan bagian dari penduduk Yahudi.
"Hanya mereka yang tidak cinta kepada negara yang mampu melakukan tindakan keji ini," kata Benner. Adapun, Menteri Keamanan Dalam Negeri, Gilad Erdan bahkan menyebut kejadian ini bentuk 'pembakaran terorisme'.
Ia mengklaim telah melakukan serangkaian penangkapan terkait insiden ini. Di media sosial, beberapa netizen Arab dan Palestina merayakan kebakaran di Israel dengan tagar #Israelisburning dan menjadi topik utama di Twitter.
Kebakaran yang terus meluas di hutan sebelah barat Yerusalem, di puncak bukit bagian tengah serta dekat Tepi Barat. Hal ini membuat pemerintah harus meminta bantuan dari negara-negara tetangga untuk mengatasinya.
Akibatnya, 60 ribu warga mengungsi dari kota Haifa. Kebakaran terjadi di beberapa lokasi selama tiga hari terakhir. Namun, sejak kemarin, kebakaran semakin membesar karena dipicu oleh musim kering dan hembusan angin timur yang kuat.(Viva)
loading...
Post a Comment