 |
| Jurkam PA di hadapan masyarakat Gampong Dayah Beuah, Delima, Pidie, Sabtu (26/11), Foto: ISt |
AMP - Calon Bupati Pidie dari Partai Aceh, Sarjani Abdullah saat menyampaikan visi – misi dihadapan masyarakat Gampong Dayah Beuah Kecamatan Delima Kabupaten Pidie, berjanji siap mewujudkan masyarakat Pidie yang Islami, sehat, sejahtera dan bermartabat dalam kedamaian serta mendukung kegiatan pemberdayaan ekonomi tingkat gampong seperti BUMG (Badan Usaha Milik Gampong).
“Saya juga akan mengurangi angka kemiskinan di Pidie dengan menciptakan lapangan kerja seperti pabrik semen, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan, pembangunan waduk di tiro untuk meningkatkan kualitas pertanian serta pembangunan Waduk Tiro terbesar di Aceh yang sekarang sedang dalam tahap pembebasan lahan,” ujar calon petahana ini, Sabtu, 26 November 2016 sekira pukul 15.00 WIB di depan para simpatisan dan masyarakat yang diperkirakan berjumlah 200 orang.
Dari Informasi yang diperoleh Bongkarnews.com, acara tersebut turut dihadiri Ketua KPA Pidie, Tgk Muhammad, Sekretaris PA, Anwar Husein,S.Pd, Ketua Pemenangan Partai Gabungan, Drs.Salman Ishak, Ketua Muna Pidie (Musyawarah Ulama Nanggroe Aceh), Tgk.Amri, Ketua PA/KPA Sagoe Reubee, Tim Pemenangan Wilayah dan Sagoe Reubee, Para Putroe Aceh dan Para Kader PA diisi dengan orasi-orasi politik, salah satunya dari Bekas TNA GAM alumni Tripoli, Joni Yasin.
“Saya sempat salah jalan dan keluar dari Partai Aceh, namun dengan penyesalan dan sekarang saya kembali ke Partai Aceh demi membantu membangun Aceh khususnya Kabupaten Pidie,” kisah Joni Yasin.
Dia mengajak kawan-kawan supaya kembali memenangkan usungan Partai Aceh dan kepada rekan-rekannya yang telah keluar dari Partai Aceh untuk segera kembali ke partai semula.
“Para kawan – kawan kami yang telah salah jalan / membelot dari Partai Aceh mari kembali ke Partai Aceh.” ajaknya lirih.
Sementara orator lainnya, Abu Bakar Barieh mengungkapkan, 90 persen ulama Pidie ada di dalam Partai Aceh, dikarenakan perjuangan bupati/wakil bupati Pidie periode 2012-2017 sangat mengedepankan aqidah dan agama.
“Oleh karena itu para ulama mendukung kembali paslon tsb utk menyempurnakan program-program yang berbasis agama. Seperti sama-sama kita bisa melihat pembangunan Mesjid yang sedang bejalan, Rumah Sakit Abdullah Syafi’i yang sudah maju, pembangunan Jalan – jalan, ini semua akan kita tingkatkan demi kemakmuran masyarakat,” janjinya.
Namun diakhir orasinya, Abu Bakar Barieh sempat mengancam warga di sana dengan gertak-gertak yang mendebarkan dada. Kata dia, bila mereka kalah maka MoU Helsinky akan gagal dan Aceh seperti akan konflik lagi.
“Jika Partai Aceh kalah pada Pilkada ini, maka semua perjanjian MOU Helsinki rusak, dan UUPA akan hilang.Partai Aceh lah yang berani mempertahankan MOU Helsinky, UUPA dan Ahli Sunnah Wal jamaah,” ujarnya.
Namun sayang, warga sedikit kecewa kenapa mereka tidak melepas sepatu saat berada di atas panggung, padahal alas yang mereka pijak adalah sajadah tempat warga menunaikan sholat di meunasah desa itu. Akibat kekecewaan itu, foto-foto tersebut bertebaran di dunia maya alias media sosial.
“Nyoe keuh akibat kon lee bak supee tayu ba moto..kon lee yang turi ta jok peunutoh..smoga dengan kejadian-kejadian aneh nyoe beu djeut keu hikmah.” ujar akun facebook Aduen Gam Puloe Weh..bila di Indonesiakan bermakna “Inilah akibat bukan sama sopir suruh sopiri mobil, bukan lagi yang dikenal dikasih amanah. Semoga dengan kejadian-kejadian aneh ini dapat menjadi hikmah“.
Hingga berita ini dilansir, Bongkarnews.com belum berhasil melakukan konfirmasi ke Paslon Bupati / Wakil Bupati Pidie H. Sarjani Abdullah / M. Iriawan SE, terkait beredar foto mereka tidak melepas sepatu ketika berada di atas panggung, padahal lapisannya dari ambal sajadah, tempat warga sholat tiap hari. (*)
“Saya juga akan mengurangi angka kemiskinan di Pidie dengan menciptakan lapangan kerja seperti pabrik semen, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan, pembangunan waduk di tiro untuk meningkatkan kualitas pertanian serta pembangunan Waduk Tiro terbesar di Aceh yang sekarang sedang dalam tahap pembebasan lahan,” ujar calon petahana ini, Sabtu, 26 November 2016 sekira pukul 15.00 WIB di depan para simpatisan dan masyarakat yang diperkirakan berjumlah 200 orang.
Dari Informasi yang diperoleh Bongkarnews.com, acara tersebut turut dihadiri Ketua KPA Pidie, Tgk Muhammad, Sekretaris PA, Anwar Husein,S.Pd, Ketua Pemenangan Partai Gabungan, Drs.Salman Ishak, Ketua Muna Pidie (Musyawarah Ulama Nanggroe Aceh), Tgk.Amri, Ketua PA/KPA Sagoe Reubee, Tim Pemenangan Wilayah dan Sagoe Reubee, Para Putroe Aceh dan Para Kader PA diisi dengan orasi-orasi politik, salah satunya dari Bekas TNA GAM alumni Tripoli, Joni Yasin.
“Saya sempat salah jalan dan keluar dari Partai Aceh, namun dengan penyesalan dan sekarang saya kembali ke Partai Aceh demi membantu membangun Aceh khususnya Kabupaten Pidie,” kisah Joni Yasin.
Dia mengajak kawan-kawan supaya kembali memenangkan usungan Partai Aceh dan kepada rekan-rekannya yang telah keluar dari Partai Aceh untuk segera kembali ke partai semula.
“Para kawan – kawan kami yang telah salah jalan / membelot dari Partai Aceh mari kembali ke Partai Aceh.” ajaknya lirih.
Sementara orator lainnya, Abu Bakar Barieh mengungkapkan, 90 persen ulama Pidie ada di dalam Partai Aceh, dikarenakan perjuangan bupati/wakil bupati Pidie periode 2012-2017 sangat mengedepankan aqidah dan agama.
“Oleh karena itu para ulama mendukung kembali paslon tsb utk menyempurnakan program-program yang berbasis agama. Seperti sama-sama kita bisa melihat pembangunan Mesjid yang sedang bejalan, Rumah Sakit Abdullah Syafi’i yang sudah maju, pembangunan Jalan – jalan, ini semua akan kita tingkatkan demi kemakmuran masyarakat,” janjinya.
Namun diakhir orasinya, Abu Bakar Barieh sempat mengancam warga di sana dengan gertak-gertak yang mendebarkan dada. Kata dia, bila mereka kalah maka MoU Helsinky akan gagal dan Aceh seperti akan konflik lagi.
“Jika Partai Aceh kalah pada Pilkada ini, maka semua perjanjian MOU Helsinki rusak, dan UUPA akan hilang.Partai Aceh lah yang berani mempertahankan MOU Helsinky, UUPA dan Ahli Sunnah Wal jamaah,” ujarnya.
Namun sayang, warga sedikit kecewa kenapa mereka tidak melepas sepatu saat berada di atas panggung, padahal alas yang mereka pijak adalah sajadah tempat warga menunaikan sholat di meunasah desa itu. Akibat kekecewaan itu, foto-foto tersebut bertebaran di dunia maya alias media sosial.
“Nyoe keuh akibat kon lee bak supee tayu ba moto..kon lee yang turi ta jok peunutoh..smoga dengan kejadian-kejadian aneh nyoe beu djeut keu hikmah.” ujar akun facebook Aduen Gam Puloe Weh..bila di Indonesiakan bermakna “Inilah akibat bukan sama sopir suruh sopiri mobil, bukan lagi yang dikenal dikasih amanah. Semoga dengan kejadian-kejadian aneh ini dapat menjadi hikmah“.
Hingga berita ini dilansir, Bongkarnews.com belum berhasil melakukan konfirmasi ke Paslon Bupati / Wakil Bupati Pidie H. Sarjani Abdullah / M. Iriawan SE, terkait beredar foto mereka tidak melepas sepatu ketika berada di atas panggung, padahal lapisannya dari ambal sajadah, tempat warga sholat tiap hari. (*)
Sumber: bongkarnews.com
loading...
Post a Comment