Mudhiatulfata.net - Bukan Front Pembela Islam namanya jika tidak memperhatikan agama dan umat islam yang selalu diprioritaskannya. Bukan hanya persoalan yang ada di negeri ini saja (seperti penistaan agama dan lain-lain) yang menjadi perhatiannya tapi semua urusan dengan penderitaan atau kezaliman umat islam yang ada di seluruh dunia pun FPI juga turut andilnya.
Berkenaan penderitaan yang dialami oleh Muslim Rohingnya di Burma (Myanmar), pun FPI telah lama bersuara dan bekerja melakukan hal-hal yang sanggup diupayakannya.
Sejak 2013 silam, FPI telah proaktif dalam upaya penyelamatan Muslim di Myanmar, baik solusi atas dengan melakukan pengumpulan bantuan dana, makanan, pakaian dan sebagainya maupun usaha fisik dalam bentuk jihad fisabilillah dengan mengirimkan personilnya ke tempat dimaksud.
Hanya dengan ketegasan serta jihad fisabilillah, umat islam akan diperhitungkan dan tidak hanya duduk manis tanpa adanya sedikitpun bukti nyata untuk mencoba melakukan pembelaan.
Kehormatan kaum Muslimin akan terus diinjak-injak rezim militer dan kaum Budha disana. Melihat besarnya tingkat pembumi-hangusan kepada umat islam, sepatutnya negara-negara islam dan negara tetangga lainnya dapat melakukan tekanan kepada mereka kaum Kuffar.
Adakah Indonesia sebagai negara yang mempunyai pengaruh besar dan memiliki Muslim terbesar tidak memperhatikannya?
Selaku negara muslim terbesar dan luas serta besar pengaruhnya di lintas regional dan ASEAN tapi kenyataannya Indonesia tidak sanggup melakukan hal yang berarti bagi Muslim Rohinya. Meski sebelumnya, upaya diplomasi tetap dilakukan dengan meminta pemerintah dan kaum Budha Myanmar menghentikan tindakan keji mereka, tapi tetap nihil.
Sementara dari sisi kesiapan FPI sendiri telah teruji dengan kemantapannya yang ingin membela langsung saudara-saudaranya yang tertindas.
Hal ini seperti menurut salah seorang pengurus DPP FPI saat itu mengatakan yang dikutip dari situs muslimina.com, menjelaskan :
"Kalau secara diplomasi pemerintah tak peduli, maka kami minta orang-orang Rohingya untuk menyiapkan anak-anak muda di sana untuk membuka (wilayah). Saatnya para mujahidin dunia berdatangan, (wilayah) sudah terbuka.�
Menurutnya, FPI telah disiapkan 1000 pemuda Islam untuk masuk ke Rohingya membela saudara-saudara mereka yang terbantai. Hal ini dilakukan supaya kaum agama lain tidak lagi menindas umat Islam.
Untuk mempersenjatai lengkap seribu orang itu, diperlukan dana setidaknya Rp10 miliar. Dana itu akan dihimpun dari umat Islam yang peduli terhadap nasib umat Islam Rohingya.
Rencana tersebut, disampaikan oleh FPI secara terang-terangan dan terbuka kepada umat Islam. Sebab jika dilakukan tertutup justru akan dimanfaatkan Densus 88 untuk menterorisasi umat. "Jangan sampai dimanfaatkan oleh Densus 88. Kita dipojokin lagi," katanya.
Supaya tidak dianggap melanggar hukum Indonesia, rencananya semua peralatan jihad akan dibeli di luar Indonesia. "Tujuannya suapaya mereka (Myanmar) gentar, kalau kita betul-betul menekan. Sebab kalau tak ada AS, siapa sih Myanmar?," ucapnya. (yma)
loading...
Post a Comment