Jakarta (kabarsatu) - Presiden Pemuda Asia Afrika, Beny Pramula memastikan, bahwa sebanyak 143 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai wilayah di Indonesia telah siap mengirimkan perwakilannya untuk ikut Aksi Bela Islam jilid III pada 2 Desember mendatang.
Mereka siap membanjiri pusat Ibu Kota Kota ?Jakarta demi menuntut keadilan terkait kasus penistaan agama yang membelit Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Mereka siap bergabung dengan jutaan umat Islam demi tegaknya hukum dan keutuhan NKRI," kata Beny? dalam acara? Majelis Taqorrub di Masjid Baiturrahman, Menteng Atas, bertema 'Menuju Aksi Damai 212; Tegakkan Hukum Terhadap Penista Agama dan Pelindungnya, Makar ngga ya.???', di Masjid Baiturrahman, Saharjo, Jakarta Selatan, Minggu (27/11/16)?.
Mestinya, kata dia, sebagai kepala Negara dan pemerintahan? Presiden Jokowi mengambil langkah-langkah strategis demi menyelesaikan kasus penistaan agama Ahok.
"Presiden kita seharusnya menjadi nahkoda kapal yang menentukan arah negara, bukan malah sibuk membela Ahok dengan kedok kebhinekaan," tegas Beny.
Menurut dia, bukan tidak mungkin nasib bangsa ini diujung tandung dan diambang kehancuran apabila pemimpinannya lemah tak berdaya dalam menyikapi kasus Ahok.
"Ingat, kepemipinan yang lemah akan mempengaruhi tegaknya hukum. Ketika hukum sulit ditegakkan, persatuan dan kesatuan akan runtuh sehingga intervensi asing akan sangat mudah mempengaruhi bangsa," tagas Beny. (icl)
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Pemuda Asia Afrika, Beny Pramula memastikan, bahwa sebanyak 143 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai wilayah di Indonesia telah siap mengirimkan perwakilannya untuk ikut Aksi Bela Islam jilid III pada 2 Desember mendatang.
Mereka siap membanjiri pusat Ibu Kota Kota ?Jakarta demi menuntut keadilan terkait kasus penistaan agama yang membelit Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Mereka siap bergabung dengan jutaan umat Islam demi tegaknya hukum dan keutuhan NKRI," kata Beny? dalam acara? Majelis Taqorrub di Masjid Baiturrahman, Menteng Atas, bertema 'Menuju Aksi Damai 212; Tegakkan Hukum Terhadap Penista Agama dan Pelindungnya, Makar ngga ya.???', di Masjid Baiturrahman, Saharjo, Jakarta Selatan, Minggu (27/11/16)?.
Mestinya, kata dia, sebagai kepala Negara dan pemerintahan? Presiden Jokowi mengambil langkah-langkah strategis demi menyelesaikan kasus penistaan agama Ahok.
"Presiden kita seharusnya menjadi nahkoda kapal yang menentukan arah negara, bukan malah sibuk membela Ahok dengan kedok kebhinekaan," tegas Beny.
Menurut dia, bukan tidak mungkin nasib bangsa ini diujung tandung dan diambang kehancuran apabila pemimpinannya lemah tak berdaya dalam menyikapi kasus Ahok.
"Ingat, kepemipinan yang lemah akan mempengaruhi tegaknya hukum. Ketika hukum sulit ditegakkan, persatuan dan kesatuan akan runtuh sehingga intervensi asing akan sangat mudah mempengaruhi bangsa," tagas Beny. teropongsenayang.com[kabarsatunews.com]
loading...
Post a Comment