AMP - Dilanda Kebakaran Hebat, Israel Terima Bantuan PalestinaIsrael kini menjadi sorotan warga berbagai dunia.
Sebab, Israel sedang dilanda musibah kebakaran yang hebat dalam sepekan ini.
Bukan itu saja, sebelumnya kencang terdengar kabar kalau Pemerintah Israel akan melakukan peraturan untuk melarang kumandang azan melalui pengeras suara.
Dikutip dari Serambi Indonesia, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendukung usul yang dimaksudkan agar suara azan di negara tersebut tidak terlalu keras.
PM Netanyahu mengatakan pihaknya menerima keberatan akibat suara azan yang terlalu keras.
"Sudah sering sekali warga datang kepada saya, mereka berasal dari berbagai kalangan, dari berbagai agama, yang keberatan dengan kerasnya suara yang disiarkan dari rumah-rumah ibadah," kata PM Netanyahu ketika menyampaikan sambutan di rapat kabinet.
Ia menambahkan pemerintah Israel akan melindungi siapa pun 'yang menderita' akibat kerasnya suara dari rumah-rumah ibadah.
Aturan soal azan ini tercantum dalam rancangan undang-undang yang tengah digodok oleh satu komite pemerintah, hari Minggu (13/11/2016).
Media di Israel memberitakan jika nantinya aturan ini disahkan, maka masjid di Israel tidak dibolehkan menyiarkan azan melalui alat pengeras suara.
Pembatasan volume ini sebenarnya ditujukan kepada semua pemeluk agama, namun banyak yang memperkirakan komunitas Muslim akan menjadi pihak yang terkena dampak paling besar.
Ramai rencana pelarangan azan mengenakan pengeras suara tersebut membuat warga bereaksi.
Bahkan, tersebar di media sosial video yang memperlihatkan sekelompk warga ramai-ramai bertakbir di atas atap rumah mereka.
"Israel banned Mosques from making the call to prayer... so the Palestinian people came together to make the call from their rooftops!" (Israel melarang masjid mengumandangkan azan. Jadi orang-orang Palestina bersama-sama mengumandangkan azan di atap rumah mereka," cuit akun @Moemust.
Dalam cuitannya ini, ia juga mengunggah sebuah video yang memperdengarkan suara azan dari para warga.
Dalam kondisi minim cahaya, terlihat video tersebut di ambil dari atas atap rumah.
Lalu, terdengar dengar lantang suara orang-orang mengumandangkan azan.
Terkait bencana kebakaran, bencana tersebut kini sudah menjalar di hutan sekitar Israel dan Tepi Barat pada Kamis (23/11), sehingga memaksa otoritas setempat menutup jalan penghubung Yerusalem dan Tel Aviv.
Chicago Tribune melaporkan, api meluas sampai ke Haifa, kota terbesar ketiga di Israel. Lebih dari 60.000 ribu warga mengungsi.
Sementara itu seorang menteri senior pemerintahan Israel menduga sebagian dari api yang menjalar berasal dari serangan pembakaran disengaja.
Kurangnya curah hujan, ditambah dengan udara yang kering dan angin kencang membuat api terus menyebar pada pekan ini di bagian tengah dan utara Israel, serta sebagian wilayah Tepi Barat.
Sejumlah rumah rusak dan hancur, meski hingga kini belum ada laporan mengenai kematian ataupun cedera serius.
"Hampir 50 % dari api yang menjalar berasal dari serangan pembakaran yang disengaja," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri, Gilad Erdan.
Video kebakaran mengerikan tersebut juga tersebar di media sosial Twitter.
Berikut beberapa diantaranya.
Sebab, Israel sedang dilanda musibah kebakaran yang hebat dalam sepekan ini.
Bukan itu saja, sebelumnya kencang terdengar kabar kalau Pemerintah Israel akan melakukan peraturan untuk melarang kumandang azan melalui pengeras suara.
Dikutip dari Serambi Indonesia, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendukung usul yang dimaksudkan agar suara azan di negara tersebut tidak terlalu keras.
PM Netanyahu mengatakan pihaknya menerima keberatan akibat suara azan yang terlalu keras.
"Sudah sering sekali warga datang kepada saya, mereka berasal dari berbagai kalangan, dari berbagai agama, yang keberatan dengan kerasnya suara yang disiarkan dari rumah-rumah ibadah," kata PM Netanyahu ketika menyampaikan sambutan di rapat kabinet.
Ia menambahkan pemerintah Israel akan melindungi siapa pun 'yang menderita' akibat kerasnya suara dari rumah-rumah ibadah.
Aturan soal azan ini tercantum dalam rancangan undang-undang yang tengah digodok oleh satu komite pemerintah, hari Minggu (13/11/2016).
Media di Israel memberitakan jika nantinya aturan ini disahkan, maka masjid di Israel tidak dibolehkan menyiarkan azan melalui alat pengeras suara.
Pembatasan volume ini sebenarnya ditujukan kepada semua pemeluk agama, namun banyak yang memperkirakan komunitas Muslim akan menjadi pihak yang terkena dampak paling besar.
Ramai rencana pelarangan azan mengenakan pengeras suara tersebut membuat warga bereaksi.
Bahkan, tersebar di media sosial video yang memperlihatkan sekelompk warga ramai-ramai bertakbir di atas atap rumah mereka.
"Israel banned Mosques from making the call to prayer... so the Palestinian people came together to make the call from their rooftops!" (Israel melarang masjid mengumandangkan azan. Jadi orang-orang Palestina bersama-sama mengumandangkan azan di atap rumah mereka," cuit akun @Moemust.
Dalam cuitannya ini, ia juga mengunggah sebuah video yang memperdengarkan suara azan dari para warga.
Dalam kondisi minim cahaya, terlihat video tersebut di ambil dari atas atap rumah.
Lalu, terdengar dengar lantang suara orang-orang mengumandangkan azan.
Terkait bencana kebakaran, bencana tersebut kini sudah menjalar di hutan sekitar Israel dan Tepi Barat pada Kamis (23/11), sehingga memaksa otoritas setempat menutup jalan penghubung Yerusalem dan Tel Aviv.
Chicago Tribune melaporkan, api meluas sampai ke Haifa, kota terbesar ketiga di Israel. Lebih dari 60.000 ribu warga mengungsi.
Sementara itu seorang menteri senior pemerintahan Israel menduga sebagian dari api yang menjalar berasal dari serangan pembakaran disengaja.
Kurangnya curah hujan, ditambah dengan udara yang kering dan angin kencang membuat api terus menyebar pada pekan ini di bagian tengah dan utara Israel, serta sebagian wilayah Tepi Barat.
Sejumlah rumah rusak dan hancur, meski hingga kini belum ada laporan mengenai kematian ataupun cedera serius.
"Hampir 50 % dari api yang menjalar berasal dari serangan pembakaran yang disengaja," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri, Gilad Erdan.
Video kebakaran mengerikan tersebut juga tersebar di media sosial Twitter.
Berikut beberapa diantaranya.
loading...
Post a Comment