Daftar 23 Kabupaten dan Kota Dengan Angka Kemiskinan Tertinggi Di Aceh Pada Priode 2015 sampai 2016.
Data Ini diambil dari data olah tim analisa IdeAS dan Publikasi Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaen dan Kota 2015 (BPS RI)
Badan Pusat Statistik RI merilis Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten dan Kota Tahun 2015, diantaranya menyajikan data tentang angka kemiskinan di seluruh kab/kota di 34 provinsi seluruh Indonesia. Data dirilis pada Kamis 03 November 2016.
BACA JUGA:
Menurut Munzami Hs Direktur IDeAS, Hasil analisa, dari data yang tertera diatas menunjukkan tingkat kemiskinantertinggi di Gayo Lues Tahun 2015 di Aceh dan Terendah Kota Banda Aceh . Dari dua puluh tiga kabupaten dan kota yang berada di Aceh.
Seperti tertera di atas Gayo Lues menempati urutan pertama kabupaten termiskin di Aceh yaitu:
1. Gayo Lues 21,95 persen
2. Aceh Singkil 21,72 persen
3. Bener Meriah 21,55 persen
4. Aceh Barat 21,46 persen
5. Pidie Jaya 21,40 persen
Seperti yang tertera diatas Lima kabupaten dan kota dengan tingkat kemiskinan terendah tahun 2015 yaitu;
1. Banda Aceh (7,72) persen
2. Langsa (11,62) persen
3. Lhokseumawe (12,16) persen
4.Aceh Selatan (13,24) persen
5. Aceh Tamiang (14,57) persen
Menurutnya, amatan IDeAS, selama periode 2014-2015, daerah dengan tingkat kenaikan kemiskinan terparah yaitu Aceh Singkil yang naik mencapai 3,95 persen, dimana tahun 2014 angka kemiskinan di Singkil hanya 17,77 persen dan tahun 2015 naik mencapai 21,72 persen.
Selanjutnya, daerah yang mengalami penurunan signifikan yaitu Aceh Barat yang mengalami penurunan angka kemiskinan sebesar 1,51 persen, dimana tahun 2014 angka kemiskinan di Aceh Barat 22,97 dan turun menjadi 21,46 di tahun 2015, namun Aceh Barat masih termasuk dalam 4 daerah termiskin di Aceh.
"Kita menyimpulkan bahwa masih ada 6 kabupaten yang memiliki tingkat kemiskinan cukup tinggi, di atas 21 persen, yaitu; Gayo Lues, Aceh Singkil, Bener Meriah, Aceh Barat, Pidie Jaya, dan Pidie. Kemudian 3 kab/kota masih di atas 20 persen yaitu; Simeulue, Subulussalam, dan Nagan Raya," kata Munzami.
loading...
Post a Comment