AMP - Sejumlah spanduk bernada menghujat terhadap mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhyono (SBY) bertebaran di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta, Minggu (6/11/2016).
Spanduk mencolok berwarna merah putih ukuran 1×2 meter itu bertuliskan ” SBY Provokator, NKRI Harga Mati “. Diantaranya terpampang di jembatan penyeberangan kawasan Sunter, Jakarta Utara, di stasiun Manggarai, Jakarta Selatan dan lain-lain.
Namun, spanduk tersebut tidak mencantumkan identitas pembuatnya. Begitu juga identitas yang memasang hingga kini belum diketahui secara pasti.
Sebelumnya istilah “SBY Provokator” muncul dari pemberitaan media atas pernyataan Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris saat mengomentari dukungan SBY terhadap aksi akbar 4 November, Jumat kemaren.
“Saya menyayangkan SBY. Dia sudah menjadi provokator sama seperti pemimpin organisasi kemasyarakat (ormas) keagamaan yang selalu membuat resah masyarakat,” kata Syamsuddin dalam sebuah diskusi.
Menurut Syamsuddin, SBY mendesak seperti itu karena mempunyai kepentingan politik agar anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi calon Gubernur DKI 2017 bisa menang dalam Pilgub 17 Februari nanti.
“Dia kan harus tahu penegakkan hukum itu ada prosesnya. Masa SBY tidak tahu kalau Polri sedang memproses kasus itu ? Penegakkan hukum kan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Saya katakan SBY itu provokator,” tegas dia.(TeropongSenayan)
Spanduk mencolok berwarna merah putih ukuran 1×2 meter itu bertuliskan ” SBY Provokator, NKRI Harga Mati “. Diantaranya terpampang di jembatan penyeberangan kawasan Sunter, Jakarta Utara, di stasiun Manggarai, Jakarta Selatan dan lain-lain.
Namun, spanduk tersebut tidak mencantumkan identitas pembuatnya. Begitu juga identitas yang memasang hingga kini belum diketahui secara pasti.
Sebelumnya istilah “SBY Provokator” muncul dari pemberitaan media atas pernyataan Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris saat mengomentari dukungan SBY terhadap aksi akbar 4 November, Jumat kemaren.
“Saya menyayangkan SBY. Dia sudah menjadi provokator sama seperti pemimpin organisasi kemasyarakat (ormas) keagamaan yang selalu membuat resah masyarakat,” kata Syamsuddin dalam sebuah diskusi.
Menurut Syamsuddin, SBY mendesak seperti itu karena mempunyai kepentingan politik agar anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi calon Gubernur DKI 2017 bisa menang dalam Pilgub 17 Februari nanti.
“Dia kan harus tahu penegakkan hukum itu ada prosesnya. Masa SBY tidak tahu kalau Polri sedang memproses kasus itu ? Penegakkan hukum kan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Saya katakan SBY itu provokator,” tegas dia.(TeropongSenayan)
loading...
Post a Comment