Bangunan di pinggiran Hamam al-Alil, selatan Mosul yang pernah dikuasai ISIS. Di sekitar lokasi itu, ditemukan 100 mayat dalam kondisi dieksekusi penggal. Foto/REUTERS/Thaier al-Sudani |
AMP - Tentara Irak menemukan sebuah kuburan massal yang berisi sisa-sisa dari sekitar 100 mayat dengan kondisi kepala dipotong. Mayat-mayat itu ditemukan di sebuah sekolah di selatan Mosul, yang pernah dikuasai kelompok ISIS.
Komando Militer Gabungan Irak mengatakan situs kuburan massal itu ditemukan pada hari Senin (7/11/2016) di sekolah pertanian di pinggiran Hammam al-Alil, selatan Mosul.
Menurut Kepolisian Irak, tim forensik khusus dari Baghdad telah dikirim ke lokasi temuan korban pembantaian itu. Sebagian besar mayat telah menjadi kerangka.
“Pasukan Irak menemukan 100 mayat warga dengan kepala dipotong,” kata juru bicara Komando Militer Gabungan (JMC) Irak, Brigadir Jenderal Yahya Rasool, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AP, Selasa (8/11/2016).
”Geng militan ISIS terus melakukan kejahatan terhadap rakyat kami,” lanjut pernyataan Rasool. Menurutnya, kondisi mayat telah membusuk sehingga sulit untuk dikenali apakah mereka dari kalangan tentara atau warga sipil.
Sementara itu, PBB percaya bahwa ISIS telah menewaskan puluhan warga sipil sejak pasukan Irak meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Mosul—kota terbesar kedua Irak—pada tanggal 17 Oktober 2016.
Organisasi bantuan, pejabat setempat, dan warga setempat melaporkan bahwa ISIS telah mengeksekusi orang-orang di Hammam al-Alil setelah mencurigai mereka akan melakukan pemberontakan untuk membantu pasukan Irak.
Abdul Rahman al-Waggaa, anggota Dewan Provinsi Nineveh, kepada Reuters dalam sebuah wawancaramengatakan sebagian besar korban adalah mantan polisi dan anggota tentara Irak. Dia menegaskan bahwa banyak orang telah dibunuh di daerah yang terkepung.
“Sekolah pertanian digunakan sebagai ladang pembantaian. Mereka akan menyiksa (korban) di dalam dan kemudian membawa mereka keluar dari lingkungan itu, baik dalam kondisi ditembak maupun dipenggal,” katanya. (Sindo)
Komando Militer Gabungan Irak mengatakan situs kuburan massal itu ditemukan pada hari Senin (7/11/2016) di sekolah pertanian di pinggiran Hammam al-Alil, selatan Mosul.
Menurut Kepolisian Irak, tim forensik khusus dari Baghdad telah dikirim ke lokasi temuan korban pembantaian itu. Sebagian besar mayat telah menjadi kerangka.
“Pasukan Irak menemukan 100 mayat warga dengan kepala dipotong,” kata juru bicara Komando Militer Gabungan (JMC) Irak, Brigadir Jenderal Yahya Rasool, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AP, Selasa (8/11/2016).
”Geng militan ISIS terus melakukan kejahatan terhadap rakyat kami,” lanjut pernyataan Rasool. Menurutnya, kondisi mayat telah membusuk sehingga sulit untuk dikenali apakah mereka dari kalangan tentara atau warga sipil.
Sementara itu, PBB percaya bahwa ISIS telah menewaskan puluhan warga sipil sejak pasukan Irak meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Mosul—kota terbesar kedua Irak—pada tanggal 17 Oktober 2016.
Organisasi bantuan, pejabat setempat, dan warga setempat melaporkan bahwa ISIS telah mengeksekusi orang-orang di Hammam al-Alil setelah mencurigai mereka akan melakukan pemberontakan untuk membantu pasukan Irak.
Abdul Rahman al-Waggaa, anggota Dewan Provinsi Nineveh, kepada Reuters dalam sebuah wawancaramengatakan sebagian besar korban adalah mantan polisi dan anggota tentara Irak. Dia menegaskan bahwa banyak orang telah dibunuh di daerah yang terkepung.
“Sekolah pertanian digunakan sebagai ladang pembantaian. Mereka akan menyiksa (korban) di dalam dan kemudian membawa mereka keluar dari lingkungan itu, baik dalam kondisi ditembak maupun dipenggal,” katanya. (Sindo)
loading...
Post a Comment