AMP - Panglima Daerah III Komite Peralihan Aceh (KPA), Nektu, mengingatkan kepada para kandidat calon Bupati Bireuen untuk tidak mengotak-atik keberadaan Komite Peralihan Aceh (KPA). Sebagai kombatan, Nektu mengaku tidak akan toleran jika ada aksi-aksi memecah belah KPA Bireuen.
"Kami siap menyatakan perang dengan siapapun yang ingin merusak KPA," kata Nektu, seperti siaran pers yang dikirim Sahabat Khalili kepada portalsatu.com, Jumat, 18 November 2016.
Dia juga menyesalkan tindakan salah satu kandidat Bupati Bireuen yang telah berani membentuk KPA tandingan. Nektu turut mengingatkan bahwa lembaga itu dibentuk karena sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh, sebagai wadah mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Jadi jangan seenaknya saja mencoba mengotak-atik KPA. Kalau mau buat organisasi kami persilakan, tapi jangan gunakan simbol dan logo KPA serta nama KPA," katanya.
Dia mengatakan KPA selama ini telah menahan diri demi terwujud pemilu yang aman dan damai. Namun, persoalan pembentukan KPA tandingan dan penggunaan logo KPA itu, menurutnya sudah tidak bisa ditolerir lagi.
"Jangan pernah berfikir kami diam karena kami takut. Namun, kami menginginkan Pilkada damai, tapi kalau hal yang sensitif tentang organisasi KPA di kotak-katik, maka kami siap walau harus berperang," katanya.[portalsatu.com]
"Kami siap menyatakan perang dengan siapapun yang ingin merusak KPA," kata Nektu, seperti siaran pers yang dikirim Sahabat Khalili kepada portalsatu.com, Jumat, 18 November 2016.
Dia juga menyesalkan tindakan salah satu kandidat Bupati Bireuen yang telah berani membentuk KPA tandingan. Nektu turut mengingatkan bahwa lembaga itu dibentuk karena sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh, sebagai wadah mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Jadi jangan seenaknya saja mencoba mengotak-atik KPA. Kalau mau buat organisasi kami persilakan, tapi jangan gunakan simbol dan logo KPA serta nama KPA," katanya.
Dia mengatakan KPA selama ini telah menahan diri demi terwujud pemilu yang aman dan damai. Namun, persoalan pembentukan KPA tandingan dan penggunaan logo KPA itu, menurutnya sudah tidak bisa ditolerir lagi.
"Jangan pernah berfikir kami diam karena kami takut. Namun, kami menginginkan Pilkada damai, tapi kalau hal yang sensitif tentang organisasi KPA di kotak-katik, maka kami siap walau harus berperang," katanya.[portalsatu.com]
loading...
Post a Comment