Para narapidana rumah tahanan (Rutan), Calang sedang menjani perawatan medis di RSUD Teuku Umar, Calang Rabu (14/12) akibat keracunan makanan. |
AMP - Sedikitnya lima narapidana (napi) dan satu petugas di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Calang, Aceh Jaya tumbang setelah menyantap rendang kiriman dari seorang keluarga napi, Selasa (13/12) malam. Enam orang tersebut langsung dilarikan ke RSU Teuku Umar Calang karena keluhan muntah, mencret, dan lemas.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB setelah menu rendang tersebut disantap oleh napi. Sebelumnya petugas sempat melakukan pemeriksaan apakah beracun atau tidak sebelum diberikan kepada napi.
Napi yang diduga keracunan tersebut masing-masing Syarifuddin bin Ibnu (40), Candra Wahyu bin Shalihin (19), Usman bin Sanusi (30), Fendra Sari (26), M Jamil bin Abdurrahman (29), dan petugas rutan Fakhrur Razi (26).
Kepala Rutan Calang, Yusnal SE yang ditanyai Serambi, Rabu (14/12) mengatakan, rendang yang dikirim oleh seorang keluarga napi dari Bireuen tiba ke rutan menjelang Isya. Petugas atas nana Fakhrur Razi sebelum memberikan makanan itu kepada napi yang dituju terlebih dahulu memeriksanya. Saat mencicipi makanan tersebut tidak menimbulkan reaksi apa-apa, sehingga makanan itu diduga aman, sehingga segera diserahkan kepada penerimanya di dalam rutan.
Dikatakannya, makanan yang diterima oleh napi itu langsung dibagikan kepada semua teman-teman dalam satu kamar. Sekitar satu jam kemudian, sebagian dari korban muntah, mencret, haus disertai lemas. Melihat kondisi tersebut napi memanggil petugas untuk memeriksa. “Setelah dipastikan mereka keracunan akibat mengonsumsi rendang, langsung dilarikan ke rumah sakit,” kata Yusnal.
Kondisi korban keracunan yang dirawat di RSU Teuku Umar, pada Rabu sore kemarin semuanya sudah mulai membaik. Mereka dijaga oleh petugas rutan, apalagi napi yang keracunan itu ada yang tersandung kasus pencabulan, narkoba, dan pencurian.
Syarifuddin, seorang napi yang keracunan menyebutkan, makanan seperti itu sudah sering dikirim dan dirinya juga sering memakannya, akan tetapi tidak berakibat seperti sekarang. Menurutnya, bukan hanya lima napi yang mencicipi makanan tersebut tetapi ada puluhan lainnya. Namun sebagian besar bisa ditangani di rutan. “Memang sudah demikian tradisi di dalam rutan. Setiap ada rezeki (makanan), kami saling berbagi,” kata Syarifuddin.
Direktur RSUD Teuku Umar, dr Suriadi Jauhari mengatakan, korban keracunan sudah mulai membaik, namun mereka butuh perawatan selama tiga hingga lima hari agar sumbuh total.(Serambinews)
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB setelah menu rendang tersebut disantap oleh napi. Sebelumnya petugas sempat melakukan pemeriksaan apakah beracun atau tidak sebelum diberikan kepada napi.
Napi yang diduga keracunan tersebut masing-masing Syarifuddin bin Ibnu (40), Candra Wahyu bin Shalihin (19), Usman bin Sanusi (30), Fendra Sari (26), M Jamil bin Abdurrahman (29), dan petugas rutan Fakhrur Razi (26).
Kepala Rutan Calang, Yusnal SE yang ditanyai Serambi, Rabu (14/12) mengatakan, rendang yang dikirim oleh seorang keluarga napi dari Bireuen tiba ke rutan menjelang Isya. Petugas atas nana Fakhrur Razi sebelum memberikan makanan itu kepada napi yang dituju terlebih dahulu memeriksanya. Saat mencicipi makanan tersebut tidak menimbulkan reaksi apa-apa, sehingga makanan itu diduga aman, sehingga segera diserahkan kepada penerimanya di dalam rutan.
Dikatakannya, makanan yang diterima oleh napi itu langsung dibagikan kepada semua teman-teman dalam satu kamar. Sekitar satu jam kemudian, sebagian dari korban muntah, mencret, haus disertai lemas. Melihat kondisi tersebut napi memanggil petugas untuk memeriksa. “Setelah dipastikan mereka keracunan akibat mengonsumsi rendang, langsung dilarikan ke rumah sakit,” kata Yusnal.
Kondisi korban keracunan yang dirawat di RSU Teuku Umar, pada Rabu sore kemarin semuanya sudah mulai membaik. Mereka dijaga oleh petugas rutan, apalagi napi yang keracunan itu ada yang tersandung kasus pencabulan, narkoba, dan pencurian.
Syarifuddin, seorang napi yang keracunan menyebutkan, makanan seperti itu sudah sering dikirim dan dirinya juga sering memakannya, akan tetapi tidak berakibat seperti sekarang. Menurutnya, bukan hanya lima napi yang mencicipi makanan tersebut tetapi ada puluhan lainnya. Namun sebagian besar bisa ditangani di rutan. “Memang sudah demikian tradisi di dalam rutan. Setiap ada rezeki (makanan), kami saling berbagi,” kata Syarifuddin.
Direktur RSUD Teuku Umar, dr Suriadi Jauhari mengatakan, korban keracunan sudah mulai membaik, namun mereka butuh perawatan selama tiga hingga lima hari agar sumbuh total.(Serambinews)
loading...
Post a Comment