 |
| (Zulhelmi/modusaceh.co) |
AMP - Anggota Satpol PP Bireuen menurunkan Alat Peraga Kampanye (APK) di sejumah titik dalam Kota Bireuen. APK yang tidak sesuai ketentuan itu diturunkan atas surat rekomendasi Panwaslih Bireuen.
Ketua Panwaslih Bireuen Muhammad Basyir kepada MODUSACEH.CO disela-sela penurunan APK, Kamis 15 Desember 2016 menjelaskan, APK yang diturunkan itu adalah spanduk, baliho, stiker dan banner.
“Karena tidak sesuai dengan ketentuan, maka kami turunkan. Dan yang kita utamakan dulu penurunannya di jalan-jalan protokol, ”ungkapnya.
Dirincikannya jalan-jalan protokol yang diharamkan memasang APK anatara lain, Jalan Sultan Iskandar Muda mulai dari Simpamg Empat Kota Bireuen sampai Simpang Adam Batree, kemudian Jalan Sultan Malikul Saleh sampai Simpang Empat Kota Bireuen sampai Cot Gapu.
Lalu Jalan Laksamana Malahayati mulai di depan Kantor DPRK Bireuen sampai Min Pulo Kiton. Jalan T Hamzah Bendahara depan Pendopo Bireuen sampai Jalan Tgk Syik Johan Alamsyah, selanjutnya Jalan Teungku Umar, Jalan Andalas, Jalan dua jalur dari Simpang Empat Kota Bireuen sampai Pendopo, Jalan Gayo Simpang Empat Kota Bireuen sampai Masjid Agung. Begitu juga dengan Jalan T Nyak Arif, Jalan Cut Mutia, Jalan Jati dan Jalan Bengkel,” Itu juga zona terlarang karena masuk dalam jalan protokol,” sebut Basyir.(*)
Ketua Panwaslih Bireuen Muhammad Basyir kepada MODUSACEH.CO disela-sela penurunan APK, Kamis 15 Desember 2016 menjelaskan, APK yang diturunkan itu adalah spanduk, baliho, stiker dan banner.
“Karena tidak sesuai dengan ketentuan, maka kami turunkan. Dan yang kita utamakan dulu penurunannya di jalan-jalan protokol, ”ungkapnya.
Dirincikannya jalan-jalan protokol yang diharamkan memasang APK anatara lain, Jalan Sultan Iskandar Muda mulai dari Simpamg Empat Kota Bireuen sampai Simpang Adam Batree, kemudian Jalan Sultan Malikul Saleh sampai Simpang Empat Kota Bireuen sampai Cot Gapu.
Lalu Jalan Laksamana Malahayati mulai di depan Kantor DPRK Bireuen sampai Min Pulo Kiton. Jalan T Hamzah Bendahara depan Pendopo Bireuen sampai Jalan Tgk Syik Johan Alamsyah, selanjutnya Jalan Teungku Umar, Jalan Andalas, Jalan dua jalur dari Simpang Empat Kota Bireuen sampai Pendopo, Jalan Gayo Simpang Empat Kota Bireuen sampai Masjid Agung. Begitu juga dengan Jalan T Nyak Arif, Jalan Cut Mutia, Jalan Jati dan Jalan Bengkel,” Itu juga zona terlarang karena masuk dalam jalan protokol,” sebut Basyir.(*)
loading...
Post a Comment