Halloween Costume ideas 2015
January 2017

AMP -Salah satu usaha penggilingan sekaligus penjual bakso sapi di Aceh Tengah positif BBCPCR alias Spesies Babi Polymerase Chain Reaction (PCR) Konvensional.

Kejadian ini mulai terungkap setelah Balai Veteriner Medan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Aceh Tengah melakukan surveilans/monitoring cemaran mikroba pada tanggal 29 Nov 2016 Sampai Dengan 2 Desember 2016 yang lalu.

Atas hasil pemeriksaan, dinas pertanian mengeluarkan Surat edaran yang ditandatangani Oleh Kepala Dinas Pertanian drh. Rahmandi, M.Si tanggal 24 Januari 2017 yang dialamatkan kepada Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM diharapkan agar dilakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap pemilik usaha penggilingan sekaligus penjual daging bakso bercampur Babi yang beralamat di Desa Belang Kolak II Takengon Aceh Tengah. (D23).

Sumber: toskomi.com

AMP - Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh Zakaria Saman-T. Alaidinsyah bersilaturahmi dan diskusi bersama para pemuda dan mahasiswa di Banda Aceh, Senin, 30 Januari 2017.

Diskusi mengusung tema, “Jep Kupi Ngoen Apa Karya (Zakaria Saman), De Facto De Jure Lage Na Laju”, dilaksanakan di Cek In Coffee, Lamnyong. Diskusi tersebut lebih banyak membahas keadaan pemuda saat ini termasuk masyarakat Aceh secara umum, dan pandangan apabila Apa Karya kalah ataupun menang dalam Pilkada Aceh 2017.

“Kami ini anak-anak muda yang menggemarkan sosok Apa Karya dan tidak ada kaitannya dengan timses, politik tidak ada. Ini hanya inisiatif kami sendiri anak-anak muda dari Banda Aceh,” kata M. Nur, koordinator diskusi saat menyampaikan sambutannya.

Menanggapi pertanyaan mengenai keadaan pemuda saat ini semakin banyak terkena narkoba, Apa Karya melalui T. Alaidinsyah menjelaskan, pemimpinnya dahulu harus bersih dari narkoba. Selain itu, kata dia, pihak yang terlibat membantu para pemakai ataupun bandar narkoba harus ditangkap.

“Kalau dipilih orang terkena narkoba, bagaimana mau mengatasi narkoba? Betul tidak? Kalau calon gubernur kena narkoba, dia terpilih menjadi gubernur, bagaimana dia akan menghilangkan narkoba,” T. Alaidinsyah balik bertanya.

“Masak jadi target narkoba, tetapi ada deking, jadi nggak bisa ditangkap. Kalau ada deking kita harus kerja sama dengan Polda, dan kalau Polda tidak dukung pemberantasan narkoba kita lapor ke Pangdam dan sebagainya,” kata T. Alaidisnyah.

Disinggung apakah akan kembali mengangkat senjata apabila kalah dalam Pemilihan Gubernur nanti, Apa Karya menyatakan tidak ada lagi yang naik ke gunung seperti masa konflik. Kalaupun ada yang mengaku akan mengangkat senjata lagi, kata dia, itu sudah gila dan hanya gertakan.

“Ek u glee hana le, meunyoe na ek u glee pungo,” kata Apa Karya disambut ledakan tawa peserta diskusi.

“Hai, muda ek u glee na tujuan, nyoe… nyoe… nyoe… nyoe…. Meuploh ribe mate syahid, meuploh ribe aneuk yatim, meuploh ribe inong bale. No way, nyang peugah nyan geurtak sambai,” ujar Apa Karya lagi.

Apa Karya juga mengatakan amanah dari Tgk. Hasan Tiro bahwa semua sudah cukup dan kembali kepada Aceh sendiri.

“Jelah geutanyo, nyoe… nyoe… nyoe…. Katroh geutanyoe beuh walaupun hana meurdeka, langsong independen geutanyoe, tapi katroh beuh. Tapi enteuk ta peutimang keudroe enteuk beuh,” kata Apa Karya.[Portalsatu]

Ilustrasi
AMP -  Untuk ke sekian kalinya, aparat kepolisian kembali menemukan ladang ganja di wilayah pegunungan Provinsi Aceh. Kali ini aparat menemukan empat hektare ladang ganja di Gampong Labuy, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Selain itu, dua pelaku berhasil diringkus di lokasi penemuan, sedang tiga lainnya berhasil lolos dari incaran polisi.

Polisi yang dibantu TNI dan Brimob menemukan ribuan batang ganja berbagai usia dan ukuran di wilayah itu. Rata-rata tanaman ganja berukuran satu hingga empat meter dengan sebagiannya siap panen. Ada pula ganja yang baru ditanam.

“Saat kita tiba di lokasi ladang ganja, petugas melihat lima orang yang diduga pemilik ladang. Dua berhasil kita tangkap, tiga lainnya lolos,” kata Kasat Narkoba Polresta Banda Aceh, Kompol Syafran saat konferensi pers di Polresta Banda Aceh, Senin (30/1/2017).

Aparat menemukan ladang ganja tersebut pada Minggu, 29 Januari 2017. Setelah mendapati adanya tanaman ganja, polisi langsung memusnahkan barang haram tersebut. Setidaknya, 4.000 batang ganja dimusnahkan di lokasi ladang, sedangkan 170 batang dijadikan sampel untuk dibawa ke Polresta sebagai barang bukti.

Kompol Syafran mengaku, dari penelusuran pihaknya, dua pelaku yang ditangkap, masing-masing berinisial EP dan NZ, mereka menolak disebut pemilik, namun hanya sebagai pekerja saja. Sementara toke atau pemilik ladang diduga DG dan AD masih dalam pengejaran aparat kepolisian.

Saat ditelusuri lebih jauh, ia mengatakan motif yang dilakukan oleh dua pelaku tersebut hanya masalah ekonomi. Hingga kini polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain.(Okezone)

Anggaran Rp 650 Miliar dalam APBA 2017 yang ditempatkan di 14 SKPA. Foto: Ist
AMP - Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh kembali menemukan mata anggaran Rp 650 miliar yang diusulkan oleh sejumlah pihak dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA ) 2017 yang sedang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

Koordinator GeRAK Aceh Askhalani mengatakan dana Rp 650 miliar itu ditempatkan disejumlah Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA). Bahkan mekanisme dan tata cara pengusulan kegiatan hibah dan bansos ini menunjukan adanya pola kemiripan yang sama sebagaimana kasus Rp 650 miliar yang pernah terjadi pada APBA 2013.

"Tatacara dan mekanisme pengusulan paket dan kegiatan ini sangat erat kaitanya atas nama usulan untuk hibah dan bansos bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat," kata Askhalani, Minggu (29/1).

Berdasarkan hasil kajian dan analisis anggaran GeRAK Aceh terhadap dokumen dan usulan anggaran yang ditempat dalam sejumlah SKPA patut dicurigai, aktivitas ini sebagai salah satu modus untuk “bancakan” kepentingan, pengusulan anggaran hibah dan bansos atas nama kepentingan masyarakat ini dilakukan dengan mengusulkan melalui mekanisme atas nama “aspirasi” publik.

"Pola pengusulan dan penampungan anggaran yang kemudian ditempatkan dalam 14 SKPA adalah cara-cara lama untuk mengambil keuntungan pada saat anggaran ini dijalankan, dana ini menunjukan adanya gejala sindrom yang sama sebagaimana kasus anggaran atas nama pemberdayaan ekonomi bagi mantan kombatan GAM tahun anggaran APBA 2013," jelasnya.

Dari hasil temuan GeRAK Aceh, kata Askhal, ditemukan ada 14 SKPA yang menampung paket usulan kegiatan ini, total paket yang diusulkan diakhir pembahasana KUA-PPAS adalah sebanyak 119 paket kegiatan, pengusulan paket kegiatan ini patut dicurigai dan memiliki hirarki kepentingan untuk logistik Pemilukada pada tanggal 15 Februari 2017.

"Dalam catatan GeRAK Aceh ditemukan sebagian besar paket kegiatan ini dalam perjalanannya diklaim sebagai usulan kelompok tertentu yang sebelumnya patut diduga ikut memainkan peranan yang sama sebagaimana usulan dalam APBA tahun 2013," kata putra asli Aceh Barat Daya ini.

Dari total jumlah paket yang diusulkan tersebut, GeRAK Aceh menduga sebagaian besar adalah usulan “proyek siluman” atas nama aspirasi masyarakat, dalam kaitanya beberapa pihak menempatkan anggaran ini untuk kepentingan kelompok yang memang sejak lama sudah dipersiapkan untuk mendapatkan anggaran APBA 2017 melalui skema hibah dan bansos.

"Kegiatan dan paket ini patut dicurigai tidak melalui mekanisme serta pembahasan anggaran yang sah sebagaimana amanah UU tentang tatacara alokasi anggaran APBA 2017, dan kegiatan ini juga sebagai barter kepentingan antara pihak eksekutif dan legislatif untuk mengesahkan anggaran APBA 2017 melalui mekanisme penetapat qanun," ujarnya.

Askhalani menambahkan adanya politik kepentingan terhadap usulan paket kegiatan ini sangat ketara. Dalam dokumen yang diperoleh GeRAK Aceh ditemukan adanya paket kegiatan yang sudah dipersiapkan untuk dimenangkan paket kegiatanya oleh perusahaan atau kontraktor tertentu, ini jelas menunjukan adanya dugaan barter anggaran dan politik anggaran sedang dimainkan oleh aktor-aktor tertentu untuk meraup keuntungan.

"Dan yang lebih mencengangkan, aktor-aktor ini memiliki hubungan yang cukup dekat dengan kepala SKPA, jadi dapat disimpulkan paket Rp 650 miliar ini adalah barter kepentingan yang dijadikan landasan untuk meraup keuntungan pribadi dan kelompok tertentu atas nama anggaran untuk hibah dan bansos bagi masyarakat," tegasnya.[Sumber: AJNN]

AMP - Menjelang pilkada Aceh yang akan digelar pada tanggal 15 Febuari 2017, kembali dihebohkan dengan isu yang berkembang dengan munculnya kelompok bersenjata,untuk keberadaannya masih dalam tahap penyelidikan aparat tni-polri,sementara masih diduga sementara  kelompok bersenjata tersebut berada di wilayah Gampong Mesjid Beuah Kemukiman Beuah Kec Delima Kab Pidie.Aceh.

 Dari hasil pantauan awak media dilapangan diperoleh beberapa keterangan terkait keberadaan kelompok senjata tersebut dari salahsatu warga yang saat itu sedang melintas  melihat kelompok bersenjata sedang berjalan kaki melalui jalan irigasi ( jalan proyek) berpakaian loreng senjata lengkap diperkirakan M16 , tanpa Ransel.

 Setelah melihat mereka,  warga tersebut langsung berhenti dan pura pura membuka saluran air sawah kiri kanan jalan sawah. menurutnya  kalau  Kelompok tersebut mengarah ke Bukit Kurma Gg Mesjid Beuah Kec Delima dan juga bisa tembus ke Gp Kunyet Kec Padang Tiji cetusnya, saya tidak mengenal mereka karena suasana gelap namun masih bisa melihat orang orang yang berjalan secara berbanjar, antara orang perorang jaraknya sekitar 5 M,pungkasnya.

Sementara laporan warga setempat sempat melihat OTK sekitar pukul 18.30 Wib, dengan menggunakan SPM jenis Yamaha RX King les hijau (Nopol tidak ada) yang di kendarai oleh orang tidak dikenal menggunakan Helm tertutup dan memakai jaket hitam namun dibagian punggung keliatan seperti senjata lipat, karena agak menonjol bila dilihat dari belakang sedang melintas dari jalan gunung Beuah menuju gp Kumbang kec. Delima.

Sampai berita ini diturunkan belum ada kompermasi secara resmi dari aparat tni-polri Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya  terkait keberadaan kelompok senjata tersebut masih dalam tahap pedalaman.(teropongbarat.com)

ACEH TAMIANG - Seorang oknum anggota Polisi Resor Aceh Tamiang ditangkap Polisi Sektor Besitang diduga menggunakan narkoba di Hotel Besitang, Sumatera Utara, Jum'at (27/1) malam.

Gunakan Narkoba, Oknum Polisi Aceh Tamiang Ditangkap Bersama Perempuan

Menurut informasi yang diterima AJNN , oknum polisi yang belum diketahui identitasnya tersebut ditangkap bersama seorang perempuan di dalam salah satu kamar Hotel Besitang. Dari oknum polisi tersebut ditemukan barang bukti narkoba jenis ineks.

Kapolres Aceh Tamiang AKBP Yoga Prasetyo melalui Kasat Narkoba Inspektur Satu Polisi Wijaya Yudistira Putra yang dihubungi AJNN, Sabtu (28/1) membenarkan ada oknum Polres Aceh Tamiang yang ditangkap.

"Benar, seorang oknum polisi dari Satuan Lantas ditangkap Polisi Sektor Besitang di Hotel Besitang bersama perempuan. Menurut informasi saya dapat ditemukan barang bukti narkotika jenis ineks," kata Iptu Wijaya.

Menurut Iptu Wijaya, yang bersangkutan sudah pernah diingatkan oleh atasan, namun tidak pernah digubris alhasil ditangkap.

Namun Wijaya mengaku tidak mengetahui identitas oknum polisi tersebut. Pasalnya ia belum lama bertugas sebagai Kasat Narkoba Polres Aceh Tamiang.

"Untuk indentitas oknum tersebut saya belum tahu, karena saya belum lama bertugas di Aceh Tamiang," ujarnya.
Sumber : Ajjn


1.    Teuku Nyak Arief (1945-1946)
2.    Teuku Daud Syah (1947-1948)
3.    Tgk. Daud Beureueh (1948-1951) Gubernur militer
4.    Danu Broto (1951-1952)
5.    Teuku Sulaiman Daud (1952-1953)
6.    Abdul Wahab (1953-1955)
7.    Abdul Razak (1955-1956)
8.    Ali Hasjmy (1957-1964)
9.    Nyak Adam Kamil (1964-1966)
10.  H. Hasbi Wahidi (1966-1967)
11.  A. Muzakkir Walad (1967-1978)
12.   Prof. Dr. A. Madjid Ibrahim (1978-1981)
13.  Eddy Sabhara (Pjs) (1981)
14.  H. Hadi Thayeb (1981-1986)
15.  Prof. Dr. Ibrahim Hasan (1986-1993)
16.  Prof. Dr. Syamsudin Mahmud (1993-21 Juni 2000)
17.  Ramli Ridwan (Pj. 21 Juni 2000-November 2000)
18.  Abdullah Puteh November (2000-19 Juli 2004), wakilnya Azwar Abubakar
19.  Mustafa Abubakar (Pj. 30 Desember 2005-Februari 2007)
20.  Irwandi Yusuf (8 Februari 2007-7 Februari 2011), wakilnya Muhammad Nazar
21.  Dr. Zaini Abdullah ( Periode 2012 � 2017), wakilnya Muzakir Manaf

Teuku Umar. Mendengar namanya kita langsung terbayang akan sosok pahlawan yang sering terpasang gambarnya di dinding sekolah dan perkantoran. Sosok Teuku Umar telah menjadi idola seluruh bangsa Indonesia dan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh tempat Teuku Umar berasal.

7 Fakta Teuku Umar Yang Bikin Kamu Bangga

Agar kita semakin cinta dan bangga dengan Teuku Umar, intipaceh.com akan mengupas tujuh fakta Teuku Umar yang bikin kamu bangga :

1. Lahir Di Meulaboh

Teuku Umar merupakan putra kelahiran Meulaboh Aceh Barat. Teuku Umar merupakan seorang putra dari uleebalang (golongan bangsawan dalam masyarakat Aceh) bernama Teuku Ahmad Mahmud.

2. Sifat Kepahlawanannya Sudah Terlihat Sejak Dari Kecil

Teuku Umar kecil dikenal dengan pemikirannya yang cerdas, pemberani, dan terkadang suka iseng bertengkar dengan teman-temannya. Selain itu Teuku Umar juga memiliki sifat pantang menyerah dan juga keras.

3. Menjadi Keuchik (Kepala Desa) di Usia 19 Tahun

Jika anak-anak lain yang berusia 19 tahun masih asik dengan permainannya. Tidak demikian dengan Teuku Umar. Beliau dari usia 19 tahun sudah dipercaya menjadi pemimpin di dalam Gampong (desa) di sebuah daerah di Meulaboh Aceh Barat.

4. Teuku Umar Tidak Mendapatkan Pendidikan Formal

Pada tahun 1873 Teuku Umar dipercaya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Siapa sangka, ternyata di balik prestasinya tersebut Teuku Umar tidak pernah menempuh pendidikan formal. Meski tidak memiliki pendidikan formal, Teuku Umar tetap menjadi orang yang diperhitungkan karena kecerdasan otaknya.

5. Memiliki Istri Seorang Pahlawan

Teuku Umar menikah di usia 20 tahun dengan seorang wanita bernama Nyak Sofiah. Setelah itu Teuku Umar juga pernah menikah dengan Nyak Malighai. Dan pada tahun 1880 Teuku Umar menikah dengan seorang janda bernama Cut Nyak dhien. Cut Nyak Dhien merupakan putri dari paman beliau sendiri. Dalam sejarah tercatat bahwa Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien berjuang sama-sama untuk mengusir penjajah. Dan keduanya merupakan sosok pejuang yang begitu disegani.

6. Teuku Umar Bergabung Dalam Kelompok Belanda

Pada tahun 1883 masyarakat Aceh di bawah kepemimpinan Teuku Umar berhasil membuat Balanda menyerah. Tetapi pada tahun 1884 kembali terjadi perlawanan. Dan pada tahun itu pula Teuku Umar Memutuskan untuk bergabung bersama pasukan Belanda. Keputusan Teuku Umar tersebut membuat masyarakat Aceh kecewa, Teuku Umar dicap sebagai pengkhianat. 

Ternyata Teuku Umar tidak berkhianat. Teuku Umar sedang melakukan strategi perang dengan bergabung dengan Belanda agar mengetahui strategi Belanda terapkan dan perlengkapan perlawanan mereka. Selain itu Teuku Umar dapat membawa kabur perlengkapan para pasukan Belanda untuk serahkan kepada pasukan Aceh.

7. Teuku Umar Wafat di Meulaboh

Pada tanggal 11 Februari tahun 1899 Belanda berhasil menemukan Teuku Umar dari laporan mata-mata.  Pasukan Teuku Umar dicegat oleh pasukan Belanda. Teuku Umar dan pasukannya tidak bisa bergerak kemana-mana, hanya perlawanan jalan satu-satunya.

Teuku umar gugur di tangan Belanda. Jenazahnya di makamkan di Kampung Mugo Meulaboh Aceh Barat. Cut Nyak Dhien Sebagai istri tercinta sangat terpukul dengan kabar meninggal suaminya. Tetapi Cut Nyak Dhien tidak patah semangat, beliau melanjutkan perjuangan sang suami untuk mengusir penjajah dari tanoh Aceh.

Itulah beberapa fakta Teuku Umar yang berhasil kami rangkum. Semoga bermanfaat dan dapat menumbuhkan rasa cinta kita untuk tanah air Indonesia.

Sumber: http://www.intipaceh.com/2016/07/7-fakta-teuku-umar-yang-bikin-kamu.html

Foto: Adi Pase - mediaaceh.co
AMP - Ketua Aswaja Aceh, Tu Bulqaini, mengaku heran dengan sikap sejumlah warga yang menyudutkan kandidat Partai Aceh di pilkada 2017.

Hal ini disampaikan Tu Bulqani dalam sambutannya pada acara kampanye Partai Aceh di Calang, Kabupaten Aceh Barat, Rabu 25 Januari 2017.

"Lee ureung yang fitnah partai Aceh lawet nyoe. Dipeugah Partai Aceh peubloe- peubloe nama ulama. Nyan beu neuteupeu hana beutoi," kata Tu Bulqaini.

"Kon dan hana dipeubloe, tapi memang ulama ka sepakat geudukung kandidat yang diusung Partai Aceh. Abu Mudi ka geupeugah bak lon, alumni Mudi wajeb pileh Mualem-TA Khalid," kata Tu Bulqaini.

Untuk alumni dari dayah lain, kata Tu Bulqaini tak diwajibkan. Namun bisa melihat komitmen serta keberadaan para ulama yang mendukung Mualem-TA Khalid.

"Sikap ulama yang ka geudong bersama Mualem-TA Khalid nyoe yang seharusnya menjadi jawaban bagi masyarakat terkait soe yang harus dipileh. Termasuk para alumni Dayah," kata Tu.

Tu Bulqaini juga mengaku berang terhadap orang-orang yang menyudutkan sikap ulama ini.

"Ulama dipeugah hanjeut berpolitik. Nyan ureung yang peugah Hana muphom," kata Tu Bulqaini.

"Yang peugah ulama hanjeut politik nyan Belanda hitam rueng," kata Tu.

Sumber: mediaaceh.co

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh nomor urut 2, Zakarya Saman alias Apa Karya dan H T Alaidinsyah menyampaikan orasi politik dihadapan massa pendukungnya di Lapangan Bolakaki Persimura Mutiara, Pidie, Kamis (26/1). SERAMBI/IDRIS ISMAIL
AMP - Calon gubernur Aceh nomor urut dua, Zakaria Saman alias Apa Karya menegaskan, jika ia terpilih dalam Pilkada 2017 maka dana Rp 650 miliar yang pada tahun 2013 diplot untuk pemberdayaan ekonomi eks kombatan GAM, harus dikembalikan untuk anak yatim dan janda korban konflik.

Hal itu dikatakan Apa Karya saat berorasi di ajang kampanye bersama calon wakil gubernur nomor urut 2, Ir HT Alaidinsyah MEng, di Lapangan Persimura Beureuenun, Pidie, Kamis (26/1).

Apa Karya memulai orasi politiknya pukul 16.15, berakhir pukul 17.30 WIB. Paslongub nomor urut 2 ini juga menghadirkan para tokoh seni seperti Yacob Tailah, Tgk Syafaul Ab (pendakwah kondang Pidie), dan Tgk Saifuddin Juli.

Kampanye yang dimulai pukul 14.30-18.00 WIB itu juga dimeriahkan oleh penampilan penyanyi Yus Yunus asal Jakarta. Yus Yunus sempat memukau penonton dengan tembang dangdutnya.

Sementara itu, Apa Karya yang melakukan orasi bakda ashar menguraikan berbagai sorotan publik terkait dana Rp 650 miliar yang isunya kini sedang menggelinding di media massa.

Pada kesempatan itu, Apa Karya buka-bukaan soal dana Rp 650 miliar itu. Ia merasa kecewa, kenapa masih banyak anak-anak yatim korban konflik yang menangis, sementara ada dana besar untuk kombatan GAM sedang dipertanyakan.

Maka itu, ia tegaskan jika ia terpilih nanti jadi gubernur Aceh, maka akan dia minta kembalikan dana Rp 650 miliar yang belum dipertanggungjawabkan itu untuk anak yatim dan janda korban koflik.

Suasana kampanye Apa Karya berorasi kemarin kerap diwarnai tepuk tangan dan pekikan hadirin, “Hidup Apa Karya.”

“Itulah Syedara meutuah mandum, meupulang bak drone. Neupileh nomboi dua/Itulah Saudara sekalian, semua terpulang pada Anda. Pilihlah paslon nomor urut dua,” ujar Apa Karya penuh harap.

Begitupun, Apa Karya mengaku pasrah, tapi optimis untuk maju. “Talo haram, meunang wajeb/Kalah haram, menang wajib,” katanya. “Hidup Apa Karya,” teriak simpatisannya lagi.

Dia menukas, “Kalau menang, saya pergi haji kan?”

Untuk itu, Apa Karya mengatakan, siapa pun yang telah mempermainkan uang eks kombatan, maka akan ada balasannya. “Itu uang-uang sudah dimakan tidak membawa berkah. Haram,” tegasnya.

Ia tambahkan, “Sambil menunggu hari kiamat, saya tidak ingin ada anak yang mati di atas kubur ayahnya tapi belum dibantu apa-apa.

Sekarang, macam-macam kita dengar suara. Visi-misi di Gedung DPRA ada dengar kan? Ya, seperti orang kencing dalam botol minyak angin. Ibaratnya begitu,” ungkap Apa Karya. Lagi-lagi terdengar yel-yel, “Hidup Apa Karya, hidup nomboi dua.” (Serambinews)

AMP - Satreskrim Polesta Banda Aceh meringkus Dedi Ilman Riskan (40) dan Heni Puspta, dua tersangka pembunuhan yang sempat buron selama 3 bulan. Tersangka Dedi terbakar api cemburu lantaran mantan istri sudah memiliki suami baru yakni Hitman Kadir (36).

Di depan mantan istrinya, Dedi membunuh Hitman di Perumahan Kuwait, Gampong Kaye Le, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar 30 September 2016 pukul 21.30 WIB.

Tersangka yang pertama diringkus polisi adalah Heni Puspta, Selasa (24/1) di Gampong Suka Damai, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar. Setelah dilakukan pengembangan, polisi berhasil meringkus tersangka lainnya Dedi Ilman Riskan (40), Kamis (26/1) sekitar pukul 06.30 WIB.

"Mantan istrinya kawin lagi, jadi cemburu dan sakit hati, maka dibunuhlah suami mantan istrinya. Kedua tersangka ternyata masih sepupuan," kata Kasatreskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Raja Gunawan, Kamis (26/1) di Mapolresta Banda Aceh.

Menurut Kompol Raja Gunawan, kasus ini termasuk pembunuhan berencana. Dedi dan Heni membunuh Hitman menggunakan dua bilah parang yang telah dipersiapkan sebelumnya. Keduanya dijerat pasal 338 KUH Pidana.

"Pengakuan tersangka, parang itu sudah dibuang dalam sungai," jelasnya. Selama dalam pelarian, kedua tersangka tinggal berpindah-pindah. Namun, berkat informasi dari masyarakat, polisi berhasil menangkap kedua tersangka setelah 3 bulan pelarian. "Tersangka pertama kita tanggal pada pelarian ke 90 hari, yang tersangka kedua pelarian ke 93 hari," tutupnya.(modusaceh.co)

Malang nian nasib WA, 17 tahun, warga Nurussalam, Aceh Timur. Gadis ini trauma berat setelah disetubuhi paksa oleh pria tanggung yang tak lain adalah pacarnya sendiri, JM.

Cabuli Pacar di Semak-semak

Menurut informasi yang diperoleh Klikkabar.com, JM, 21 tahun, saat ini tercatat sebagai warga Desa Seuneubok Tuha Sa, Darul Aman, Aceh Timur. Ia diduga merupakan �aktor� yang melakukan tindakan asusila terhadap WA.
Tindakan asusila tersebut terjadi pada 4 Januari 2017 lalu. WA, saat itu dijemput oleh JM dengan dalih hendak jalan-jalan ke rumah salah satu familinya yang terletak di Peudawa.

Setelah itu, WA kembali diajak jalan-jalan dan JM mengajak WA untuk ke rumahnya. Di pertengahan jalan, saat kondisi jalan tergolong sepi, JM membawa WA ke semak-semak dan memperkosanya.
�Korban tidak bisa melawan, karena mulutnya ditutup oleh tersangka,� ujar Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto melalau Kapolsek Nurussalam Iptu Aiyub kepada Klikkabar.com, Jum�at, 27 Januari 2017.

Kemudian, lanjutnya, karena tak terima dengan perbuatan JM, ayah korban pun membuat pengaduan atas kejadian yang baru saja menimpa anaknya. JM akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi di seputaran Kota Idi pada Kamis, 26 Januari 2017 kemarin sekitar pukul 18.15 WIB.

�Petugas juga berhasil mengamankan barang bukti beruapa pakaian korban yang berlumuran darah dan sepeda motor yang digunakan saat tersangka melancarkan aksinya,� tutup Iptu Aiyub.
Sumber: KlikKabar.com 

Menterian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia, Wiranto mengunjungi Aceh, Jum�at 27 Januari 2017.
Wiranto mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) sekira pukul 10.00 WIB disambut Plt Gubernur Aceh, Mayjen TNI Soedarmo dan sejumlah pejabat lainnya.
Kunjungan kerja ke Aceh, Wiranto Gelar Pertemuan Tertutup dengan Pemerintah Aceh
Setelah istirahat beberapa saat di ruang VIP Bandara SIM, rombongan Menkopolhukam selanjutnya menuju Gedung Serbaguna di Komplek kantor Gubernur Aceh.
Dengan diringan rombongan yang dikawal ketat oleh pihak kepolisian, Wiranto tiba di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh pada pukul 10.20 WIB.

Di sana, Wiranto menggelar rapat tertutup dengan Pemerintah Aceh. Belum diketahui apa yang dibahas dalam rapat itu.
Menurut pantauan Klikkabar.com, rapat tersebut berlangsung tertutup dari awak media. Sejumlah wartawan hingga saat ini masih menunggu di luar ruangan sembari menunggu selesainya rapat.

�...Waallah Billah, Atjeh nanti akan saya beri hak untuk menjusun rumah tangganja sendiri sesuai Syari�at Islam. Akan saya pergunakan pengaruh saya agar rakjat Aceh benar-benar dapat melaksanakan Syari�at Islam. Apakah Kakak masih ragu...??�



Kata-kata di atas diucapkan oleh Sukarno sambil terisak di bahu seseorang yang ia panggil Kakak. Sang kakak, tidak lain adalah Daud Beureueh. Akhirnya, berbekal iba dan isak tangis, Sukarno berhasil meluluhkan hati sang Abu Jihad, demikian panggilan Daud Beureueh.

Sukarno mengucapkan janjinya untuk meyakinkan Daud Beureueh, bahwa jika Aceh bersedia membantu perjuangan kemerdekaan, Syari�at Islam akan diterapkan di tanah Rencong ini. Maka urung niat Daud Beureu�eh meminta perjanjian hitam di atas putih.

Janji tinggal janji, belum kering bibir sang Presiden, Ia menghianati janji yang di ucapkannya sendiri. Dan penerapan Syariat Islam di Aceh pun tinggal mimpi. Air mata yang diteteskan Sukarno dianggap hanya pelengkap sandiwara. Deraian air mata bung Karno ternyata adalah titik awal mula penderitaan rakyat pemodal kemerdekaan bangsa ini.

Saat berkunjung ke Aceh tahun 1948, Bung Karno dengan sengaja menemui tokoh Aceh, Daud Beureueh. Bung Karno selaku Presiden RI menyapa Daud Beureueh dengan sebutan �Kakak� dan terjadilah dialog yang sampai saat ini tersimpan dengan baik dalam catatan sejarah :

Presiden Sukarno : �Saya minta bantuan Kakak agar rakyat Aceh turut mengambil bagian dalam perjuangan bersenjata yang sekarang sedang berkobar antara Indonesia dan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah kita proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.�

Daud Beureueh : �Saudara Presiden! Kami rakyat Aceh dengan segala senang hati dapat memenuhi permintaan Presiden asal saja perang yang akan kami kobarkan itu berupa perang sabil atau perang fisabilillah, perang untuk menegakkan agama Allah sehingga kalau ada di antara kami yang terbunuh dalam perang itu maka berarti mati syahid.�

Presiden Sukarno : �Kakak! Memang yang saya maksudkan adalah perang yang seperti telah dikobarkan oleh pahlawan-pahlawan Aceh yang terkenal seperti Teungku Cik Di Tiro dan lain-lain, yaitu perang yang tidak kenal mundur, perang yang bersemboyan merdeka atau syahid.�

Daud Beureueh : �Kalau begitu kedua pendapat kita telah bertemu Saudara Presiden. Dengan demikian bolehlah saya mohon kepada Saudara Presiden, bahwa apabila perang telah usai nanti, kepada rakyat Aceh diberikan kebebasan untuk menjalankan Syariat Islam di dalam daerahnya.�

Presiden Sukarno : �Mengenai hal itu Kakak tak usah khawatir. Sebab 90% rakyat Indonesia beragama Islam.�

Daud Beureueh : �Maafkan saya Saudara Presiden, kalau saya terpaksa mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi jaminan bagi kami. Kami menginginkan suatu kata ketentuan dari Saudara Presiden.�

Presiden Sukarno : �Kalau demikian baiklah, saya setujui permintaan Kakak itu.�

Daud Beureueh : �Alhamdulillah. Atas nama rakyat Aceh saya mengucapkan terima kasih banyak atas kebaikan hati Saudara Presiden. Kami mohon (sambil menyodorkan secarik kertas kepada presiden) sudi kiranya Saudara Presiden menulis sedikit di atas kertas ini.�

Mendengar ucapan Daud Beureueh itu Bung Karno langsung menangis terisak-isak. Air mata yang mengalir telah membasahi bajunya. Dalam keadaan sesenggukan ;

Sukarno berkata, : �Kakak! Kalau begitu tidak ada gunanya aku menjadi presiden. Apa gunanya menjadi presiden kalau tidak dipercaya.�

Dengan tetap tenang, Daud Beureueh menjawab, : �Bukan kami tidak percaya, Saudara Presiden. Akan tetapi sekadar menjadi tanda yang akan kami perlihatkan kepada rakyat Aceh yang akan kami ajak untuk berperang.�

Sambil menyeka air matanya, Bung Karno mengucap janji dan bersumpah;

Bung Karno bersumpah : �Waallah Billah (Demi Allah), kepada daerah Aceh nanti akan diberi hak untuk menyusun rumah tangganya sendiri sesuai dengan Syariat Islam. Dan Waallah, saya akan pergunakan pengaruh saya agar rakyat Aceh benar-benar dapat melaksanakan Syariat Islam di dalam daerahnya. Nah, apakah Kakak masih ragu-ragu juga?�

Daud Beureueh menjawab : �Saya tidak ragu Saudara Presiden. Sekali lagi, atas nama rakyat Aceh saya mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan hati Saudara Presiden.�

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan M. Nur El Ibrahimy dengan Daud Beureu'eh, El Ibrahimy adalah seorang Purn. ABRI jugamenantu Daud Beureueh. Menyatakan bahwa mertuanya itu melihat Bung Karno menangis terisak-isak, sehingga dirinya tidak sampai hati lagi untuk bersikeras meminta jaminan hitam di atas putih atas janji-janji presiden itu.

Sukarno mengucapkan janji tersebut pada tahun 1948. Setahun kemudian Aceh bersedia dijadikan satu provinsi sebagai bagian dari NKRI. Namun pada tahun 1951, Provinsi Aceh dibubarkan pemerintah pusat dan disatukan dengan Provinsi Sumatera Utara.

Dan apa yang terjadi? Aceh kembali membara. Bukan itu saja, hak untuk mengurus diri sendiri dan menjalankan syariat Islam sejak awal kemerdekaan sebagaimana janji dalam pertemuannya dengan Daud Beureueh pun akhirnya dicabut.

Rakyat Aceh berperang cukup lama melawan Belanda dan kemudian Jepang, lalu menguras dan rela menghibahkan seluruh kekayaannya; Aceh yang porak-poranda setelah Rumah-rumah rakyat, dayah-dayah, meunasah-meunasah (sejenis surau) dan sebagainya yang hancur karena peperangan melawan penjajah oleh pemerintah di jakarta dibiarkan terbengkalai. 

Perempuan-perempuan Aceh rela melepaskan perhiasan emas dari tangannya, para pria menjual ternak-ternak kerbau, sapinya, hingga telur-telur ayam kampung -begitulah tutur orang-orang tua Aceh dulu-, Semua dikumpulkan untuk dana membeli dua pesawat Dakota, RI-001 dan RI-002, cikal bakal Garuda Indonesia. 

Juga sejumlah sumbangan dana untuk perjuangan mempertahankan kemerdekaan di luar Aceh, yakni di Medan Area dan Yogyakarta, itu mereka lakukan semata demi mempertahankan keberadaan Republik Indonesia. 

Namun karena jasa ini pula-lah rakyat Aceh harus menanggung beban perang selama puluhan tahun dengan pemerintahannya sendiri. Kenyataan tersebut rakyat Aceh menganggap telah terjadi penghinaan yang luar biasa,Inilah titik awal timbulnya rasa sakit hati rakyat Aceh yang menyisakan parut luka hingga kini.

Dan pada kenyataan itu juga, rakyat Aceh telah mengangap bung Karno telah mengkhianati janji yang telah diucapkannya atas nama Allah SWT,Kenyataan ini pula oleh rakyat Aceh dianggap sebagai sebuah kesalahan yang tidak termaafkan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap tiga orang dalam operasi tangkap tangan (OTT), Rabu (25/1) siang kemarin. Salah satunya adalah pejabat Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar.

Patrialis Akbar Ditangkap di Hotel Kawasan Esek-esek Bersama Perempuan

Informasi dihimpun, Patrialis ditangkap di sebuah hotel di daerah Taman Sari, Jakarta Barat. Lokasi di Taman Sari Jakbar sendiri dikenal sebagai lokasi �merah� atau esek-esek. Bahkan, Sumber internal menyebut turut pula seorang wanita dalam OTT itu.

Saat dikonfirmasi hal tersebut, Juru Bicara KPK Febri Diansyah masih enggan bersuara. "Kami belum mendapatkan informasi lengkap tentang hal tersebut. Masih kita pastikan terlebih dahulu. Perkembangannya akan kami sampaikan segera," kata Febri saat dikonfirmasi, Kamis (26/1).

OTT diduga terkait dengan suap menyuap guagatan judicial riview di MK. Ketiganya telah diamankan KPK untuk dilakukan proses pemeriksaan intensif selama 1x24 jam. �Terkait dugaan tindak pidana suap masih proses pemeriksaan," ujar sumber internal KPK.

Selain itu, KPK juga menyita uang dan dokumen dalam OTT tersebut.  

Sumber: http://www.jawapos.com/read/2017/01/26/105069/patrialis-akbar-ditangkap-di-hotel-kawasan-esek-esek-bersama-perempuan

Calon Gubernur Aceh nomor urut 2, Zakaria Saman atau yang kerap disapa Apa Karya mengatakan bahwa Aceh saat ini sangat tidak aman.
Hal tersebut disampaikan Apa Karya dalam acara Silaturrahmi Pelaksanaan Pilkada Aceh Damai Tahun 2017 yang diselenggara oleh KIP Aceh di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa 10 Januari 2017.

Apa Karya: Aceh Tidak Aman

Bahkan Apa Karya mendeskripsikan keadaan Aceh saat ini yang tidak aman dengan menceritakan saat dirinya bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta beberapa waktu lalu.

�Zakaria aman gak di Aceh? Tanya Wapres, saya jawab tidak aman pak,� celetus Apa Karya.
�Maka saya mohon hal yang terjadi di Aceh saat ini untuk ditindak lanjuti, dikarenakan bapak seorang yang pernah menjadi tim perdamaian Aceh kala itu,� tambah Apa Karya sedikit menceritakan pertemuannya dengan Wapres JK.

Oleh sebab itu, pada kesempatan tersebut, Apa Karya meminta semua stakholder terutama penyelenggara pilkada dan pihak keamanan untuk bisa menjalankan pilkada Aceh 2017 ini dengan penuh kedamaian.
�Kepada pengawas dan pelaksana pemilu di pilkada serentak 2017 ini untuk dapat melaksanakan tugas sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku,� pinta Apa Karya.

Kader partai Aceh yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRK Nagan Raya, Samsuardi alias Juragan, menghimbau seluruh masyarakat Nagan Raya agar ikut membantu memenangkan pasangan Muzakir Manaf-TA Khalid dalam Pilkada Aceh 2017.


Hal itu disampaikan Juragan dalam orasi politiknya pada acara peresmian posko pemenangan Muzakir Manaf-TA Khalid di Nagan Raya, Selasa (06/09/2016) siang.

Menurut Juragan, jika Mualem mengalami kekalahan dalam Pilkada 2017, maka rakyat Aceh tidak akan punya harga lagi, bahkan akan lebih rendah dari harga kotoran manusia.

�Begeuteupeu le mak-mak lon, ureung syik meutuwah yang meubahgia, ban mandum geutanyoe beutasadari, nyoe kepentingan Aceh seluruh jih. (Para ibu-ibu, para orang tua saya yang berbahagia, semua kita harus menyadari, ini kepentingan Aceh secara keseluruhan),� ujar Juragan.

�Meunyo meunang Mualem, meunang Aceh, meunyo talo Mualem, talo rakyat Nagan Raya dan rakyat ban sigom Aceh bandum. (Kalau Mualem menang (di Pilkada 2017), maka menanglah Aceh. Kalau Mualem kalah, maka ini adalah kekalahan untuk rakyat Nagan Raya dan kekalahan seluruh rakyat Aceh,� imbuhnya.

Juragan menambahkan, �Pateh jeut han jeut. Nyan singoh meunyo kon, neutoh ek bak kubu lon. Meuhai yum ek singoh ngen yum geutanyoe meunyo talo Mualem. (Boleh percaya boleh tidak. Kalau yang saya ucapkan ini salah, boleh buang kotoran di kuburan saya. Kalau Mualem kalah, maka harga diri kita akan lebih rendah daripada harga kotoran manusia)�.
Masih berpidato dalam bahasa Aceh, Juragan mengatakan, kalau Mualem menang, maka kemana pun rakyat Aceh pergi masih dihargai.

�Tapi kalau Mualem kalah, semuanya tidak akan tentu arah. Lebih-lebih orang- orang yang terlibat dalam perjuangan. Boleh percaya boleh tidak, terserah. Silakan pikir dan hayati masing-masing apa yang saya sampaikan ini,� ujarnya.

Oleh sebab itu, menurut Juragan, Partai Aceh harus bisa memenangkan Pilkada kali ini, sehingga kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dapat lebih terjamin ke depan.( acehjournalpasific)

sumber: http://www.atjehcyber.com/nanggroe/jika-mualem-kalah-di-pilkada-2017-silahkan-buang-kotoran-di-kuburan-saya.html

Sahabat Ummi, tulisan ini sekadar renungan untuk kita semua, khususnya para muslimah yang ingin menjadi sosok lebih baik dari hari ke hari.

Saat masih gadis, "Deuh, setiap hari ada kuliah nih. Capek. Tugas mulu. Yang enggak kuliah sih enak,"

Jangan Jadi Wanita Lebay, Merasa Paling Menderita Sedunia

Dear, ya itu memang sudah konsekuensi sebagai mahasiswa, salah satunya ada tugas. Enggak hanya kamu aja yang begitu di dunia ini. Bersyukurlah masih bisa kuliah. Jutaan manusia di luar sana bahkan lebih, jangankan buat kuliah yang SPP-nya makin mahal, buat kebutuhan sehari-hari aja susah. 

Saat sudah menikah dan jadi ibu rumah tangga, "Kerjaan enggak habis-habis. Habis ngurusin rumah ngurusin suami. Belum ngerjain tugas sendiri. Waktu 24 jam enggak cukup. Enggak apa-apa deh bayarannya surga, ya udah mau gimana lagi,"

Dear, kalau enggak mau begitu ya jangan menikah. Toh yang ngerasain hal semacam itu enggak hanya dirimu. Bersyukurlah sudah menikah. Di luar sana banyak yang ingin menikah tapi belum dikasih kesempatan.

Ini enggak mau, itu enggak mau. Ini rewel, itu ngeluh. Kok enggak jauh beda sama anak TK yang enggak jelas maunya apa. Padahal ini orang dewasa.

Adalah wajar jika sesekali mengeluh (yang tidak di sembarang tempat dan orang tentunya), namanya juga manusia. Tapi kalau setiap detik dan setiap yang dilakukan dikeluhkan? Terus maunya apa?

Mengeluh dalam bentuk lain yang kadang tidak disadari juga bisa dalam model cerita bahwa yang bersangkutan sudah menyelesaikan ini dan itu di saat yang lain tidur atau istirahat. Dear, buat apa seperti itu? Ingin mendapatkan pengakuan dari manusia yang tidak seberapa yang palingan hanya beberapa detik saja? Rugi, Dear. 

Jika dirimu merasa yang paling sibuk dan menderita di dunia, lalu mereka yang saat ini sedang berada di daerah konflik yang enggak tahu apakah masih hidup atau enggak disebut apa?

Jika dirimu merasa paling kuat hanya karena yang lain tidur kamu sendiri yang bangun untuk ngelakuin ini dan itu, lalu orang-orang yang kerjanya bertaruh nyawa semisal pembersih kaca gedung bertingkat disebut apa?

Semoga hal-hal baik yang dilakukan tidak ternoda dengan hal-hal murahan seperti itu ya, Dear. Mari sama-sama berkontemplasi. 

Allah enggak pernah tidur. Dia pasti tahu kok walau orang lain enggak tahu.

Calon Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, berjanji di hadapan masyarakat Kota Subulussalam, jika dia bersama pasangannya TA Khalid menang dalam Pemilihan Kepala Daerah yang dihelat 15 Februari 2017 mendatang, akan menyelesaikan tiga program unggulannya.


Ketiga program itu diantaranya akan menembuskan jalan Muara Situlen yang menghubungkan Aceh Tenggara � Kota Subulussalam yang hingga kini belum tercapai. Padahal, jalan tersebut memudahkan kedua warga daerah itu, sehingga tidak lagi melintasi Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara.

Selain itu, Muzakir Manaf juga menawarkan pembangunan kanal sepanjang Sungai Souraya, agar warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak lagi terkena banjir yang hampir setiap tahunnya datang.
Selanjutnya, dia juga akan memberi peran besar kepada masyarakat di Kota Subulussalam, khususnya dalam hal perkebunan sawit, yang banyak dimiliki perusahaan perkebunan pengelola Hak Guna Usaha (HGU).

�Kalau menang, tiga program itu akan saya prioritaskan selama 100 hari kerja sejak kami dilantik. Tujuan saya itu tidak lain untuk mensejahterakan masyarakat Kota Subulussalam agar terlepas dari kemiskinan dan pengangguran � kata Muzakir Manaf saat menyampaikan sambutan pada acara pengukuhan tim pemenangan Muzakir Manaf-TA Khalid, di lapangan Beringin, Kota Subulussalam, Sabtu (10/12).

Meningkatnya angka kemiskinan di Aceh, kata Mualem, menjadi PR bersama pasangannya untuk menekan agar turun, sehingga masyarakat Aceh hidup sejahtera. �Tujuan kami mencalonkan diri adalah untuk mensejahterakan rakyat Aceh agar terlepas dari kemiskinan,� ujar Mualem disambut tepuk tangan yang meriah dari ribuan peserta yang hadir.

Kedatangan Mualem ke Subulussalam disambut meriah simpatisan dan Partai Aceh Subulussalam. Sebelum menuju lapangan, ribuan pendukung menggelar konvoi kendaraan sepanjang jalan protokol Subulussalam bersama Mualem. Mereka meneriakkan yel-yel, �Ulang lupa da kaum,� bahasa singkil yang berarti (jangan lupa kaum).

Tak hanya pendukung, Mualem yang berada di panggung juga mengatakan berkali-kali ucapan ulang lupa da kaum itu di tengah pendukungnya. Usai di Subulussalam, rombongan Mualem langsung menuju Aceh Singkil untuk melakukan acara yang sama serta meninjau warga Aceh Singkil serta menyerahkan bantuan korban banjir. (lim/ara)

sumber: harianrakyataceh.com

Paslon Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022 nomor urut 5 Tgk. H. Muzakir Manaf dan TA. Khalid menghadiri undangan masyarakat Aceh Jaya dalam menjelaskan visi dan misi maju sebagai Gubernur Aceh.

MUALEM; JIKA PA MENANG MOU HELSINKI AKAN RAMPUNG 100%

Muzakir Manaf (Mualem) dikalangan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai Panglima GAM saat itu disambut dengan penuh suka cita oleh ribuan masyarakat Aceh Jaya. Nampak para ribuan masyarakat Aceh Jaya yang terdiri dari para orang tua, ibu-ibu dan anak-anak sangat antusias menantikan sang mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka mengunjungi warga dalam kegiatan tatap muka bersama, Rabu 25/01/2017.

Kegiatan temu ramah bersama Tgk. H. Muzakir Manaf dengan masyarakat Aceh Jaya dilangsungkan pada lapangan Dusun Kuala Merisi Desa Keutapang Kecamatan Krung Sabe. Mualem dan TA Khalid diterima langsung oleh Safriantoni panglima GAM Meuruhom Daya dan Drs. H. T. Irfan TB dan Tgk Yusri calon Bupati Dan Wakil Bupati Aceh Jaya yang diusung oleh PA Aceh Jaya bersama dengan jajaran KPA Meuruhom daya serta tokoh ulama di Kabupaten Aceh Jaya.

Walau cuaca di Kabupaten Aceh Jaya sangat menyengat namun para masyarakat yang hadir pada kegiatan temu ramah dan silaturahmi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022 tak ada yang berpindah tempat. Dalam orasinya Mualem dihadapan puluhan ribu masyarakat Aceh Jaya yang hadir saat acara tersebut menjelaskan Partai Aceh merupakan partai yang lahir dari pejuangan dengan mengorbankan harta, nyawa dan pikiran seluruh masyarakat Aceh.

Partai Aceh itu satu-satu nya Partai lokal yang ada di Indonesia saat ini dan bukan partai yang lahir karena Sendirinya tapi partai yang lahir dengan penuh luka liku masyarakat Aceh dalam mempertahankan harkat dan martabat masyarakat Aceh dimata dunia Internasional. Mualem juga menyinggung tentang perjuangan butir-butir MoU Helsinki tahun 2005 yang ditanda tangani oleh GAM dan RI yang belum selesai diberikan oleh Negara Indonesia untuk rakyat Aceh sesuai dengan isi MoU yang telah ditanda tangani tersebut �kata Mualem.

Mualem menambahkan, jika dirinya bersama TA. Khalid nanti diberi kesempatan oleh ALLAH SWT menjadi Gubernur Aceh 2017-2022 maka permasalahan tentang butir-butir MoU Helsingki yang belum selesai diberikan oleh Pemerintah RI untuk masyarakat Aceh, maka saya bersama dengan pihak DPRA akan berkerja sekeras mungkin untuk dipenuhi oleh Pemerintah RI karena MoU Helsingki merupakan perjanjian yang harus dipenuhi dan siap memperjuangkan dengan 100% �jelas Mualem.

Jadi saya dengan instansi lain tidak akan diam walau nyawa menjadi taruhan dalam merebutkan serta memperjuangkan semua yang menjadi hak masyarakat Aceh yang belum dipenuhi oleh pihak Pemerintah Indonesia. Dan Saya juga akan membuka lapangan kerja yang besar kepada seluruh masyarakat agar di Provinsi Aceh pengangguran bisa terkurangi dan itu jika PA, calon Gubernur dan Wakil Gubernur menang di Aceh pada 15 Februari 2017 jadi untuk membuka lapangan kerja dan mengurangi maka pilihlah calon Gubernur nomor 5 dan calon Bupati nomor 1 untuk Aceh Jaya �harap Mualem.

Amiruddin salah satu warga Calang kepada RUBERNEWS.COM mengatakan kami hadiri hari ini ingin menyaksikan langsung panglima Muzakir Manaf yang akan menjadi pemimpin Aceh Kedepan periode 2017-2022 dan percaya Mualem bisa mensejahterakan masyarakat Aceh apalagi ulama Aswaja di Aceh semua mendukung beliau, tunjuk ke Mualem. Dalam silaturahmi tersebut juga dihadiri oleh Bupati Aceh Jaya, anggota DPRA, DPRK, ketua Partai Nasional, tokoh ulama Aceh Jaya dan para undangan lainnya.

Sahabat Ummi, sebagai seorang istri sering tanpa sadar kita melakukan tindakan berdosa terhadap suami, bahkan menganggap dosa tersebut adalah hal biasa saja. Padahal surga dan neraka istri ada pada ridho suaminya.

8 Dosa yang Paling Banyak Dilakukan Istri pada Suami

Semoga 8 daftar dosa yang paling sering dilakukan oleh istri ini bisa kita hindari agar terjauh dari kebencian suami dan laknat Allah:

1. Menyepelekan kebaikan suami

"Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.�

Para Shahabat bertanya: �Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah?�

Rasul menjawab: �(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada isterinya selama setahun, kemudian isterinya melihat sesuatu yang jelek pada diri suaminya, maka dia mengatakan, �Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu sekalipun.�� 

2. Tidak menghormati keluarga suami

Seorang suami harus berlaku lembut pada istrinya, namun demikian istri pun wajib bersikap lembut pada keluarga suami, terutama kedua orangtua suami. Jangan sampai istri memonopoli suaminya sehingga bahkan ibu dan bapaknya sendiri tak bisa mendapatkan hak mereka terhadap anak laki-lakinya.

Dalam sebuah hadits shahih, diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, �Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?�

Rasulullah menjawab, �Suaminya� (apabila sudah menikah). Aisyah Ra bertanya lagi, �Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?� Rasulullah menjawab, �Ibunya� (HR. Muslim)

Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan: Suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Saw, ia berkata, �Ya Rasulallah, saya memiliki harta dan anak, dan bagaimana jika bapak saya menginginkan (meminta) harta saya itu?

Rasulullah menjawab, �Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu�. (HR. Ibnu Majah dan At- Thabrani).

3. Keluar rumah tanpa izin suami

Termasuk berpergian jauh tanpa ditemani oleh mahramnya.

�Seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali bersama mahram."

Hadits di atas menyangkut semua bentuk safar. Wallahu a�lam. (Syarh Muslim: 9/103, dengan sedikit perubahan)

4. Menolak ajakan suami berhubungan

Rasulullah saw bersabda: �Apabila laki-laki mengajak istrinya ke tempat tidurnya kemudian ia menolak untuk datang lalu laki-laki itu tidur semalam dalam keadaan marah kepadanya, maka ia dilaknat oleh malaikat hingga subuh.� (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).

5. Berias bukan untuk suami

"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu �� (QS. Al-Ahzaab: 33)

6. Mengungkit kebaikan dirinya terhadap suami

Tak sedikit istri yang mengungkit-ungkit kebaikan atau bahkan derajat dirinya di hadapan suaminya sehingga menyakiti dan merendahkan suaminya, hal ini merupakan perkara yang amat besar dosanya.

Abu Dzar radhiyallahu �Anhu meriwayatkan, bahwasanya Nabi Shallallahu �Alaihi wa Sallam bersabda, �Ada tiga kelompok manusia dimana Allah tidak akan berbicara dan tak akan memandang mereka pada hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang pedih.�

Abu Dzar radhiyallahu �anhu berkata, �Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.� Lalu Abu Dzar bertanya, �Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?� Beliau menjawab, �Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. � [HR. Muslim]

7. Membangkang terhadap suami (nusyuz)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, �Nusyuz adalah meninggalkan perintah suami, menentangnya dan membencinya� (Tafsir Al Qur�an Al �Azhim, 4: 24).

�Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar� (QS. An Nisa�: 34).

8. Menggugat cerai tanpa alasan syari

�Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpa kondisi mendesak maka haram baginya bau surga� (HR Abu Dawud no 2226, At-Turmudzi 1187).

Astaghfirullah, semoga kita terhindar dari dosa-dosa tersebut. 

Unit Reskrim Polsek Gunung Kijang menangkap Hg (39), di rumahnya di Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (3/1/2017), atas dugaan melakukan pencabulan terhadap anak kandungnya yang berusia 11 tahun.

Ayah Cabuli Anak Kandung saat Cari Kayu Bakar di Hutan

Terungkapnya pencabulan ayah terhadap anak kandung ini berawal dari kecurigaan dokter Puskesmas Kawal terhadap bocah perempuan itu yang berobat karena keluhan perih akibat luka pada alat vitalnya, Senin (2/1/2017) sore. Korban mengaku lukanya akibat terjatuh dan terkena kayu saat mencari kayu bakar bersama ayahnya di hutan Gesek.

Kepala Puskesmas Kawal Bambang yang mendapati selaput dara bocah perempuan itu robek. Dia mencurigai terjadinya tindakan pencabulan terhadap korban. Dia lalu menyuruh bocah tersebut membawa celana dalam yang dipakai saat mengalami luka. Didapatinya bercak darah pada celana dalam tersebut semakin memperkuat kecurigaan adanya pencabulan.

Bambang segera melaporkan kepada Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Kepri. KPPAD Kepri pun segera menemui korban dan membujuk agar korban terbuka, menceritakan kejadian yang sebenarnya. Akhirnya, bocah itu mengaku luka pada alat vitalnya akibat pencabulan yang dilakukan ayah kandungnya Hg, di hutan saat bersama-sama mencari kayu bakar.

"Pencabulannya dilakukan Senin (2/1), menurut Mawar (nama samaran) dilakukan di hutan. Ayahnya menyuruhnya mengaku jatuh tertimpa kayu," kata Titi Sulastri, komisioner KPPAD Kepri.

KPPAD, katanya, akan terus melakukan pendampingan kepada korban hingga proses hukumnya selesai. KPPAD segera mendampingi korban melaporkan kejadian pencabulan ke Polsek Gunung Kijang, Selasa (3/1/2017). Unit Reskrim segera menangkap pelaku.

Kanit Reskrim Polsek Gunung Kijang AKP Hendriyal mengatakan, saat ini pihaknya sudah menangkap Hg terduga pelaku pencabulan. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan pemberkasan. "Benar, yang bersangkutan sudah kita amankan dan sedang diperiksa," kata Manik. 

Seorang siswi SMP di Kabupaten Pringsewu, berinisial B yang hilang, ternyata dibawa seorang lelaki beranak dua, Pepi. Korban yang masih berusia 14 tahun juga dicabuli sebanyak tiga kali oleh Pepi dan seorang oknum guru sekolah dasar, Sukamto.


Kasus ini berawal dari pertemuan B dengan Pepi di salah satu apotek di Pringsewu, Lampung. Setelah berkenalan ,Pepi mengajak korban jalan-jalan ke beberapa tempat wisata di Pringsewu.

Kemudian, Pepi membawa  korban ke salah satu hotel dan mencabulinya. Selang satu hari pelaku pepi memperkenalkan bunga kepada Sukamto, seorang oknum guru sekolah dasar di Pringsewu. Korban pun dicabuli oleh Sukamto di kamar hotel dan Pepi berjaga di luar .

Setelah dua hari, Pepi mengantar korban pulang ke rumah. Tanpa merasa berdosa  dia juga memberikan uang pecahan Rp100.000 sebagai uang tutup mulut .

Kapolsek Sukoharjo AKP Wahidin mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari orangtua korban, petugas kepolisian langsung menangkap kedua pelaku di rumahnya masing-masing. "Keduanya ditangkap tanpa ada perlawanan dan langsung dibawa ke Polsek Sukoharjo," katanya, Selasa (24/1/2017). 

Seorang anggota polisi Bintara Pam Obvit Sat Sabhara Polres Labuhanbatu Bripka Riduan Limbong dipukul anggota TNI AD yang bertugas di Kompi Senapan C 126 Rantaurapat Kopral Satu (Koptu) Suyadi. 

Koptu Suyadi biasa mangkal dan menjaga kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu. Akibat pemukulan itu, korban mengalami luka memar, serta bengkak pada wajah dan bibirnya. 

Berdasar informasi yang dihimpun, pemukulan terjadi di depan pintu gerbang Kantor Kejaksaan Negeri Labuhanbatu. Saat itu, Bripka Riduan Limbong ingin mengambil STNK kendaraan milik seseorang di kantor Kejari Rantauprapat. 

Namun, Koptu Suyadi yang tidak ada kaitan dengan surat tilang tersebut merasa emosi, dan over akting hingga meninju wajah korban sebanyak dua kali, pada Senin 27 Juni 2016. 

Saat itu, Koptu Suyadi sedang berada di pos pejagaan pintu gerbang masuk kantor Kejari Labuhanbatu. Bripka Riduan Limbong mendapat informasi barang bukti STNK yang ingin diurusnya berada di tangan satpam Kejari Labubantau bernama Dodi.

Mendapat info tersebut, Bripka Riduan Limbong menghampiri piket satpam untuk mempertanyakan surat tilang tersebut. Saat itu, di pos tersebut juga berjaga salah seorang anggota TNI lainnya.

Dipukuli Tentara, Anggota Polisi Lari Ketakutan Mengadu ke Polres

Selanjutnya, Dodi membisikkan kepada Koptu Suyadi bahwa Bripka Riduan Limbong datang hendak mengurus tilang dengan marah-marah.

"Si Dodi (satpam) melaporkan sama Si Aseng, kalau saya marah-marah mau ngurus tilang," kata Bripka Riduan Limbong, kepada wartawan, Selasa (28/6/2016).

Ridwan mengatakan, mendapat laporan itu Koptu Suyadi langsung marah-marah, serta memerintahkan satpam untuk mengancam membunuh anggota Polres Labuhanbatu itu. "Sudah bunuh saja," ungkap Limbong, menirukan ucapan Koptu Suyadi kala itu.

Mendengar ancaman yang diucapkan Koptu Suyadi, Bripka Riduan Limbong langsung mencoba meredakan situasi dengan memperkenalkan diri. "Masa abang gak kenal samaku bang. Aku Limbong bang, dari polres," sebut Riduan. 

Tetapi bukannya meredakan oknum TNI tersebut, malah dia langsung melontarkan kata-kata kurang senang. "Jadi kalau dari polres kenapa rupanya," ujar Koptu Suyadi, sambil meninju wajah Bripka Riduan Limbong.

Menurut korban, setelah mendapatkan pukulan telak di wajahnya, dia mencoba merangkul Koptu Suyadi untuk mempertanyakan mengapa bisa terjadi seperti itu. Tanpa sempat menerima jawaban, Koptu Suyadi kembali melayangkan pukulan kedua. 

Pukulan kedua itu mengenai telak wajah Bripka Riduan Limbong dan membuatnya langsung lari ketakutan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menandatangani surat perintah untuk melarang kedatangan pengungsi Suriah dan imigran muslim masuk ke Amerika Serikat. Dia juga memerintahkan untuk segera membangun dinding perbatasan dengan Meksiko.

Trump Larang Pengungsi Suriah dan Imigran Muslim Masuk ke Amerika Serikat

Trump memerintahkan permintaannya tersebut segera dilaksanakan pekan ini.

Dilansir dari koran The Independent, Rabu (25/1), Trump rupanya tengah memperketat akses imigran, pengungsi dan beberapa pemegang visa dari Irak, Iran, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman. Dikutip dari laporan Reuters, perintah Trump ini termasuk dengan pelarangan administrasi imigran dari semua negara sampai Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri mencapai tahap akhir proses pemeriksaan.

Direktur eksekutif nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam Nihad Awad mengecam media yang memberikan laporan mengenai permintaan imigrasi Trump.

"Keputusan ini tidak akan membuat negara kita lebih aman, namun justru akan membuat semakin menakutkan dan kurang terbuka," kata Awad.

Pada masa kampanyenya, Presiden Trump berjanji akan menutup semua perbatasan AS dengan Meksiko. Dia juga mengatakan tidak akan membiarkan imigran muslim masuk ke negaranya.

Putra Sulung Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama, Nicholas Sean membantah dirinya yang pernah melontarkan imbauan agar warga Jakarta tak memilih ayahnya dalam Pilkada DKI tahun 2017.

Nicholas disebut melarang warga agar tak memilih Ahok karena takut ayahnya itu dipenjara karena sedang tersandung kasus dugaan penistaan agama.

"Saya tidak pernah mengatakan hal seperti itu," kata Nicholas di Posko Relawan Ahok- Djarot, Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (25/1).

Nicholas menegaskan dirinya mendukung ayahnya untuk kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Dia bahkan mengatakan siap berjuang untuk Ahok dan Djarot agar kembali berkiprah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Ayah saya adalah orang yang baik. Dan saya selalu memberikan dukungan untuknya. Perjuangan belum selesai," ujarnya.

Berikut pernyataan Nicholas Sean yang beredar di media sosial yang ditegaskan telah dibantah oleh anak sulung Ahok tersebut;

"Saya Nicholas Sean Putra, anak Cahya Purnama (Ahok). Kami sayang papa, kami ingin selamatkan papa agar tidak masuk penjara. Jadi tolong jangan pilih papa kami lagi jadi gubernur DKI. Kami sekeluarga serius. Kami lebih senang papa damai bersama kami di rumah. Sekali lagi kami mohon jangan pilih papa kami jadi gubernur DKI Jakarta. Terima kasih."

sumber:
https://www.merdeka.com/politik/beredar-di-medsos-anak-ahok-minta-ayahnya-tak-dipilih-di-pilgub-dki.html
loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget