[Video] Massa Ancam Segel Kantor Bupati Katingan, Ahmad Yantenglie Cuek
Opini Bangsa - Sekitar 500 masyarakat kembali berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Katingan. Tuntutan massa sama seperti sebelmnya, yakni mendesak Bupati Katingan Ahmad Yantenglie mundur dari jabatannya. Bahkan massa sempat berusaha menyegel ruang kerja bupati.
Meskipun berlangsung damai, namun jumlah massa kali ini lebih banyak dibanding dua aksi sebelumnya. Demo dikawal ketat ratusan aparat gabungan mulai Polisi, TNI dan Satpol PP.
Dalam orasinya di halaman Kantor Bupati Katingan, para pendemo memekikan tuntutan agar Bupati H Ahmad Yantengli segera mundur dari jabatannya sebagai bupati.
Pasalnya, orang nomor satu di Katingan itu sudah dianggap melecehkan masyarakat Katingan dengan kasus perzinahan dengan seorang PNS bernama Farida Yeni yang juga istri anggota polisi.
Lantaran aksinya tidak ditemui Bupati Yantenglie, masa merasa kecewa dan memaksa masuk untuk menyegel ruang kerja orang nomor satu di Katingan tersebut, Rabu (18/1) siang.
Niat itu akhirnya diurungkan, setelah koordinator aksi, Menteng Aswin meminta pendemo tetap tenang dan tidak berbuat anarkis.
�Hari ini kita kembali menyampaikan tuntutan secara damai, dan kalau ada yang sampai menyegel ruang bupati, itu namanya anarkis. Cukup kita menyampaikan aspirasi di luar saja. Jangan sampai ada yang berbuat aneh-aneh,� tegas Menteng kepada ratusan pendemo.
Mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan, Asisten III Setda Katingan Alpian Noor akhirnya memberanikan diri menemui pendemo. Mantan Kepala BPMDes Katingan itu dicecari teriakan �Apakah Bupati Ahmad Yantenglie masih menjabat bupati atau tidak�?.
Setelah diberikan kesempatan, Alpianoor menjawab pertanyaan masyarakat itu dengan tegas bahwa kasus yang sedang dialami bupati Ahmad Yantenglie sedang dalam proses hukum.
�Semuanya itu serahkan kepada pihak hukum yang menangani permasalahan ini,� ujar Alpianoor.
Tidak berselang lama, orasi kemudian bergeser ke Gedung DPRD Katingan untuk memaksa pihak legislatif segera memakzulkan bupati Ahmad Yantenglie lantaran sudah berbuat tercela.
Kapolres Katingan AKBP Tato Pamunkas Suyono SIK memimpin langsung pengamanan selama aksi demo tersebut bersama Perwira Penghubung Kodim 1015 Sampit di Kasongan Kapten Inf Dedi Marwanto.
Meski berulang kali didesak mundur, Bupati Yantenglie tetap cuek. Ia tetap bekerja seperti biasa. Saat demo kemarin berlangsung, Yantenglie dikabarkan sedang dalam perjalanan untuk melantik kepala desa di wilayah Kecamatan Marikit.
Sebelumnya, Yantenglie mengatakan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat Katingan adalah hal yang biasa dan lumrah.
�Dalam dunia demokrasi kan setiap orang boleh menyampaikan pendapat. Pendapatnya begini, pendapatnya begitu, itu hal yang wajar saja. Kita tidak jadi masalah,� ujar Yantenglie.
Namun Yantenglie mengingatkan agar semua pihak harus menjunjung tinggi praduga tak bersalah. Setiap orang bisa menuduh siapa pun, tapi duduk masalahnya seperti apa harus jelas.
Yantenglie merasa tidak bersalah meski tidur dengan istri polisi bernama Farida Yeni. Sebab, Yantenglie mengaku sudah menikahi siri dengan Farida, sehingga dia bisa berhubungan kapan saja. Atas dasar itu pula, Yantenglie ogah mundur dari jabatannya sebagai Bupati Katingan.
�Persoalan mundur atau maju itu adalah persoalan yang harus dipertimbangkan secara matang. Karena pada prinsipnya bahwa alasan mundur apa? Kemudian dampak politik seperti apa? Bagi saya, urusan mundur atau maju itu hal yang gampang dan lumrah saja,� tandas Yantenglie.
[opinibangsa.com / psi]
loading...
Post a Comment