AMP - Calon gubernur Aceh nomor urut dua, Zakaria Saman alias Apa Karya menegaskan, jika ia terpilih dalam Pilkada 2017 maka dana Rp 650 miliar yang pada tahun 2013 diplot untuk pemberdayaan ekonomi eks kombatan GAM, harus dikembalikan untuk anak yatim dan janda korban konflik.
Hal itu dikatakan Apa Karya saat berorasi di ajang kampanye bersama calon wakil gubernur nomor urut 2, Ir HT Alaidinsyah MEng, di Lapangan Persimura Beureuenun, Pidie, Kamis (26/1).
Apa Karya memulai orasi politiknya pukul 16.15, berakhir pukul 17.30 WIB. Paslongub nomor urut 2 ini juga menghadirkan para tokoh seni seperti Yacob Tailah, Tgk Syafaul Ab (pendakwah kondang Pidie), dan Tgk Saifuddin Juli.
Kampanye yang dimulai pukul 14.30-18.00 WIB itu juga dimeriahkan oleh penampilan penyanyi Yus Yunus asal Jakarta. Yus Yunus sempat memukau penonton dengan tembang dangdutnya.
Sementara itu, Apa Karya yang melakukan orasi bakda ashar menguraikan berbagai sorotan publik terkait dana Rp 650 miliar yang isunya kini sedang menggelinding di media massa.
Pada kesempatan itu, Apa Karya buka-bukaan soal dana Rp 650 miliar itu. Ia merasa kecewa, kenapa masih banyak anak-anak yatim korban konflik yang menangis, sementara ada dana besar untuk kombatan GAM sedang dipertanyakan.
Maka itu, ia tegaskan jika ia terpilih nanti jadi gubernur Aceh, maka akan dia minta kembalikan dana Rp 650 miliar yang belum dipertanggungjawabkan itu untuk anak yatim dan janda korban koflik.
Suasana kampanye Apa Karya berorasi kemarin kerap diwarnai tepuk tangan dan pekikan hadirin, “Hidup Apa Karya.”
“Itulah Syedara meutuah mandum, meupulang bak drone. Neupileh nomboi dua/Itulah Saudara sekalian, semua terpulang pada Anda. Pilihlah paslon nomor urut dua,” ujar Apa Karya penuh harap.
Begitupun, Apa Karya mengaku pasrah, tapi optimis untuk maju. “Talo haram, meunang wajeb/Kalah haram, menang wajib,” katanya. “Hidup Apa Karya,” teriak simpatisannya lagi.
Dia menukas, “Kalau menang, saya pergi haji kan?”
Untuk itu, Apa Karya mengatakan, siapa pun yang telah mempermainkan uang eks kombatan, maka akan ada balasannya. “Itu uang-uang sudah dimakan tidak membawa berkah. Haram,” tegasnya.
Ia tambahkan, “Sambil menunggu hari kiamat, saya tidak ingin ada anak yang mati di atas kubur ayahnya tapi belum dibantu apa-apa.
Sekarang, macam-macam kita dengar suara. Visi-misi di Gedung DPRA ada dengar kan? Ya, seperti orang kencing dalam botol minyak angin. Ibaratnya begitu,” ungkap Apa Karya. Lagi-lagi terdengar yel-yel, “Hidup Apa Karya, hidup nomboi dua.” (Serambinews)
Hal itu dikatakan Apa Karya saat berorasi di ajang kampanye bersama calon wakil gubernur nomor urut 2, Ir HT Alaidinsyah MEng, di Lapangan Persimura Beureuenun, Pidie, Kamis (26/1).
Apa Karya memulai orasi politiknya pukul 16.15, berakhir pukul 17.30 WIB. Paslongub nomor urut 2 ini juga menghadirkan para tokoh seni seperti Yacob Tailah, Tgk Syafaul Ab (pendakwah kondang Pidie), dan Tgk Saifuddin Juli.
Kampanye yang dimulai pukul 14.30-18.00 WIB itu juga dimeriahkan oleh penampilan penyanyi Yus Yunus asal Jakarta. Yus Yunus sempat memukau penonton dengan tembang dangdutnya.
Sementara itu, Apa Karya yang melakukan orasi bakda ashar menguraikan berbagai sorotan publik terkait dana Rp 650 miliar yang isunya kini sedang menggelinding di media massa.
Pada kesempatan itu, Apa Karya buka-bukaan soal dana Rp 650 miliar itu. Ia merasa kecewa, kenapa masih banyak anak-anak yatim korban konflik yang menangis, sementara ada dana besar untuk kombatan GAM sedang dipertanyakan.
Maka itu, ia tegaskan jika ia terpilih nanti jadi gubernur Aceh, maka akan dia minta kembalikan dana Rp 650 miliar yang belum dipertanggungjawabkan itu untuk anak yatim dan janda korban koflik.
Suasana kampanye Apa Karya berorasi kemarin kerap diwarnai tepuk tangan dan pekikan hadirin, “Hidup Apa Karya.”
“Itulah Syedara meutuah mandum, meupulang bak drone. Neupileh nomboi dua/Itulah Saudara sekalian, semua terpulang pada Anda. Pilihlah paslon nomor urut dua,” ujar Apa Karya penuh harap.
Begitupun, Apa Karya mengaku pasrah, tapi optimis untuk maju. “Talo haram, meunang wajeb/Kalah haram, menang wajib,” katanya. “Hidup Apa Karya,” teriak simpatisannya lagi.
Dia menukas, “Kalau menang, saya pergi haji kan?”
Untuk itu, Apa Karya mengatakan, siapa pun yang telah mempermainkan uang eks kombatan, maka akan ada balasannya. “Itu uang-uang sudah dimakan tidak membawa berkah. Haram,” tegasnya.
Ia tambahkan, “Sambil menunggu hari kiamat, saya tidak ingin ada anak yang mati di atas kubur ayahnya tapi belum dibantu apa-apa.
Sekarang, macam-macam kita dengar suara. Visi-misi di Gedung DPRA ada dengar kan? Ya, seperti orang kencing dalam botol minyak angin. Ibaratnya begitu,” ungkap Apa Karya. Lagi-lagi terdengar yel-yel, “Hidup Apa Karya, hidup nomboi dua.” (Serambinews)
loading...
Post a Comment