AMP - Kapolres Pidie AKBP Andi Nugraha Setiawan Siregar melalui Kapolsek Mutiara Timur AKP Aiyub mengatakan, pembunuhan terhadap Nursiah (43), yang berprofesi bidan, diawali dengan pertengkaran serius dengan pelaku HAM (35), tak lain adalah suaminya.
"Sebelum terjadi pembunuhan, awalnya pasangan suami istri (Pasutri) tersebut terlibat pertengakaran di rumah mertua pelaku (suami), di Gampong Blangong Basah, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie," ungkap AKP Aiyub kepada wartawan, Selasa (29/8), menurut keterangan saksi di lokasi kejadian.
Sementara hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pelaku menusuk korban dengan sebilah pisau hingga mengenai bagian tubuhnya.
"Kejadian penusukan di rumah mertua pelaku, namun saat itu korban masih selamat," ujarnya.
Selanjutnya korban lari ke rumah makciknya untuk menyelamatkan diri sekaligus meminta pertolongan, akan tetapi pelaku (suaminya) mengejar korban, namun tidak lagi membawa pisau.
"Di rumah bibik pelaku, korban bersembunyi dalam kamar, selanjutnya pelaku mendobrak pintu kamar dan menghabisi korban dengan sebilah parang hingga tewas bersimbah darah," ujarnya.
Menurut hasil visum di RS Tgk Abdullah Syafi’i, lanjut Aiyub, di tubuh korban terdapat sekitar 20 luka tusukan dan sayatan parang, luka paling serius di wajahnya.
"Di TKP kami mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau yang digunakan pelaku untuk menikam korban. Untuk pelaku masih dalam pengejaran," imbuh Aiyub.
Aiyub menuturkan, korban diketahui merupakan istri kedua dari pelaku. Mereka baru delapan bulan berumah tangga, namun belakangan diketahui keluarga pasutri tersebut sering bertengkar.
"Korban warga Bireun, sebelumnya pelaku menjemput korban di tempat kerjanya untuk dibawa pulang ke rumah mertua pelaku," jelasnya.[AJNN]
"Sebelum terjadi pembunuhan, awalnya pasangan suami istri (Pasutri) tersebut terlibat pertengakaran di rumah mertua pelaku (suami), di Gampong Blangong Basah, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie," ungkap AKP Aiyub kepada wartawan, Selasa (29/8), menurut keterangan saksi di lokasi kejadian.
Sementara hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pelaku menusuk korban dengan sebilah pisau hingga mengenai bagian tubuhnya.
"Kejadian penusukan di rumah mertua pelaku, namun saat itu korban masih selamat," ujarnya.
Selanjutnya korban lari ke rumah makciknya untuk menyelamatkan diri sekaligus meminta pertolongan, akan tetapi pelaku (suaminya) mengejar korban, namun tidak lagi membawa pisau.
"Di rumah bibik pelaku, korban bersembunyi dalam kamar, selanjutnya pelaku mendobrak pintu kamar dan menghabisi korban dengan sebilah parang hingga tewas bersimbah darah," ujarnya.
Menurut hasil visum di RS Tgk Abdullah Syafi’i, lanjut Aiyub, di tubuh korban terdapat sekitar 20 luka tusukan dan sayatan parang, luka paling serius di wajahnya.
"Di TKP kami mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau yang digunakan pelaku untuk menikam korban. Untuk pelaku masih dalam pengejaran," imbuh Aiyub.
Aiyub menuturkan, korban diketahui merupakan istri kedua dari pelaku. Mereka baru delapan bulan berumah tangga, namun belakangan diketahui keluarga pasutri tersebut sering bertengkar.
"Korban warga Bireun, sebelumnya pelaku menjemput korban di tempat kerjanya untuk dibawa pulang ke rumah mertua pelaku," jelasnya.[AJNN]
loading...
Post a Comment