Dirut PT Makmur Inti Sawita, Makmur Budiman (dua dari kiri), bersama Gubernur Aceh Iwandi Yusuf di Moskow | Foto: Ist |
AMP - Direktur Utama PT Makmur Inti Sawita, Makmur Budiman mengatakan, Aceh berpotensi mendapat keuntungan dari meningkatnya kerjasama bilateral antara Indonesia-Rusia.
Aceh, kata Makmur, memiliki potensi merealiasaikan beberapa kerjasama, seperti di bidang pertambangan, perminyakan dan perikanan.
“Tambang dan perminyakan, mereka (Rusia) ahlinya. Perikanan juga memungkinkan, melihat sejarah dulu kerja sama Indonesia-Rusia sangat baik,” kata Makmur Budiman yang merupakan satu-satunya pengusaha Aceh yang ikut dalam delegasi Pemerintah Aceh menghadiri Russia-Indonesia Bisnis Forum, di Moskow, Jumat (4/8/2017).
Menurut Makmur, sejauh ini, penjajakan terhadap investasi pertambangan dan minyak serta perikanan sedang dilakukan. Pertemuan itu sendiri akan berlangsung hingga 6 Agustus 2017.
”Saya pikir hal ini sangat berpotensi, disamping sektor unggulan lainya seperti pariwisata dan agro industri,” katanya.
Seperti diketahui, hubungan bilateral dua negara ini terus membaik. Pada 2016, perdagangan kedua negara tembus USD 2,11 miliar atau Rp 28,1 triliun dengan surplus untuk Indonesia sebesar USD 411 juta. Angka ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu USD 1,9 miliar.[beritakini.co]
Aceh, kata Makmur, memiliki potensi merealiasaikan beberapa kerjasama, seperti di bidang pertambangan, perminyakan dan perikanan.
“Tambang dan perminyakan, mereka (Rusia) ahlinya. Perikanan juga memungkinkan, melihat sejarah dulu kerja sama Indonesia-Rusia sangat baik,” kata Makmur Budiman yang merupakan satu-satunya pengusaha Aceh yang ikut dalam delegasi Pemerintah Aceh menghadiri Russia-Indonesia Bisnis Forum, di Moskow, Jumat (4/8/2017).
Menurut Makmur, sejauh ini, penjajakan terhadap investasi pertambangan dan minyak serta perikanan sedang dilakukan. Pertemuan itu sendiri akan berlangsung hingga 6 Agustus 2017.
”Saya pikir hal ini sangat berpotensi, disamping sektor unggulan lainya seperti pariwisata dan agro industri,” katanya.
Seperti diketahui, hubungan bilateral dua negara ini terus membaik. Pada 2016, perdagangan kedua negara tembus USD 2,11 miliar atau Rp 28,1 triliun dengan surplus untuk Indonesia sebesar USD 411 juta. Angka ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu USD 1,9 miliar.[beritakini.co]
loading...
Post a Comment