AMP - Sebanyak 150 ton beras bantuan masyarakat Aceh untuk musibah kelaparan di Benua Afrika, diberangkat dari Banda Aceh menuju Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, Selasa (14/6/2017).
Seluruhnya akan dihimpun dengan beras bantuan dari sejumlah daerah di tanah air sebelum diberangkatkan menuju Somalia menggunakan kapal kemanusiaan beras.
Pemberangkatan berlangsung di Komplek Pergudangan Multiguna di Gampong Baet, Baitussalam Aceh Besar tersebut, dihadiri Sekda Aceh Besar, Iskandar MSi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Darwati A Gani serta relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh dan Banda Aceh.
"Pelepasan truk yang membawa bantuan beras ini merupakan event khusus untuk Aceh, sebagai daerah pengumpul bantuan terbesar untuk Afrika. Total beras yang kita berangkatkan hari ini ada 150 ton," kata Rini Wahyuni relawan ACT pusat kepada wartawan usai pelepas.
Menurutnya 150 ton beras tersebut merupakan hasil penggalangan selama dua pekan oleh relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di sejumlah lokasi fasilitas umum di Aceh seperti pasar tradisional dan sumbangan pegawai negeri sipil serta swasta.
Dikatakan, seluruh bantuan yang diberangkatkan tersebut akan dihimpun dengan bantuan yang berasal dari daerah lain di Indonesia dan akan diberangkatkan menuju Somalia menggunakan kapal kemanusiaan beras.
"Seluruh beras akan dibawa menuju pelabuhan Belawan karena keterbatasan pelabuhan disini. Bantuan beras dari Aceh ini nantinya akan digabung dengan bantuan dari Tanjung perak, Jogja, Semarang dan Surabaya, sementara yang dari Tanjung Priuk digabung dengan Jabotabek, dan Jawa Barat,"katnya.
Dia menyebutkan sejak digagas Maret lalu, Indonesia telah mengirimkan 1600 ton beras dan dana dengan total Rp 5 miliar bagi korban kelaparan di Afrika. Jumlah tersebut diharap dapat terus bertambah.
"Bantuan tahap pertama sudah diberangkatkan 29 April lalu menggunakan kapal kemanusiaan sementara bantuan tahap kedua akan kita berangkatkan secepatnya. Kapal sebelumnya tiba di Somalia setelah 30 hari perjalanan dan bantuan ini akan menyambung setelah itu selesai," kata Rini.
Dikatakan juta rakyat Afrika saat ini masih membutuhkan uluran tangan setelah krisis pangan akibat kemarau panjang.
"Jutaan masyarakat Somalia saat ini kelaparan akibat kekurangan air yang berdapak pada ketersediaan pangan. Banyak anak-anak meregang nyawa karena lapar, sementara orang dewasa mengalami kebutaan,"pungkasnya.(AJNN)
Seluruhnya akan dihimpun dengan beras bantuan dari sejumlah daerah di tanah air sebelum diberangkatkan menuju Somalia menggunakan kapal kemanusiaan beras.
Pemberangkatan berlangsung di Komplek Pergudangan Multiguna di Gampong Baet, Baitussalam Aceh Besar tersebut, dihadiri Sekda Aceh Besar, Iskandar MSi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Darwati A Gani serta relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh dan Banda Aceh.
"Pelepasan truk yang membawa bantuan beras ini merupakan event khusus untuk Aceh, sebagai daerah pengumpul bantuan terbesar untuk Afrika. Total beras yang kita berangkatkan hari ini ada 150 ton," kata Rini Wahyuni relawan ACT pusat kepada wartawan usai pelepas.
Menurutnya 150 ton beras tersebut merupakan hasil penggalangan selama dua pekan oleh relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di sejumlah lokasi fasilitas umum di Aceh seperti pasar tradisional dan sumbangan pegawai negeri sipil serta swasta.
Dikatakan, seluruh bantuan yang diberangkatkan tersebut akan dihimpun dengan bantuan yang berasal dari daerah lain di Indonesia dan akan diberangkatkan menuju Somalia menggunakan kapal kemanusiaan beras.
"Seluruh beras akan dibawa menuju pelabuhan Belawan karena keterbatasan pelabuhan disini. Bantuan beras dari Aceh ini nantinya akan digabung dengan bantuan dari Tanjung perak, Jogja, Semarang dan Surabaya, sementara yang dari Tanjung Priuk digabung dengan Jabotabek, dan Jawa Barat,"katnya.
Dia menyebutkan sejak digagas Maret lalu, Indonesia telah mengirimkan 1600 ton beras dan dana dengan total Rp 5 miliar bagi korban kelaparan di Afrika. Jumlah tersebut diharap dapat terus bertambah.
"Bantuan tahap pertama sudah diberangkatkan 29 April lalu menggunakan kapal kemanusiaan sementara bantuan tahap kedua akan kita berangkatkan secepatnya. Kapal sebelumnya tiba di Somalia setelah 30 hari perjalanan dan bantuan ini akan menyambung setelah itu selesai," kata Rini.
Dikatakan juta rakyat Afrika saat ini masih membutuhkan uluran tangan setelah krisis pangan akibat kemarau panjang.
"Jutaan masyarakat Somalia saat ini kelaparan akibat kekurangan air yang berdapak pada ketersediaan pangan. Banyak anak-anak meregang nyawa karena lapar, sementara orang dewasa mengalami kebutaan,"pungkasnya.(AJNN)
loading...
Post a Comment