KAPOLRES Nagan Raya, AKBP Mirwazi SH MH juga menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan sementara yang diperoleh penyidik dari tersangka Junaidi (34), ia tega menghabisi nyawa istrinya lantaran dipicu oleh keinginan besarnya untuk menikah lagi dengan perempuan lain.
Junaidi beralasan, ia ingin mengakhiri biduk rumah tangga dengan sang istri lantaran setelah dua tahun menikah dengan perempuan asal Aceh Selatan ini, mereka belum juga dikaruniai anak.
“Jadi, untuk memuluskan niat jahatnya itu tersangka berniat menghabisi nyawa istrinya,” ungkap Kapolres.
Untuk memuluskan aksinya, Junaidi diduga mengajak adik sepupunya, Muhammad Daud (32) untuk membunuh korban. Keduanya diduga telah menyusun rencana dan strategi untuk menghabisi Masdiana.
Pada pagi sebelum kejadian, ia menghubungi Muhammad Daud untuk datang ke rumahnya.
Diduga, ketika istri Junaidi berada di dalam kamar, Muhammad Daud masuk untuk membekap mulut korban dengan selembar kain panjang setelah sebelumnya Masdiana dipukul di bagian leher belakang dengan sebilah besi oleh Junaidi.
Melihat korban terjatuh, Junaidi langsung menginjak rahang dan kepala istrinya hingga sang istri meregang nyawa seketika.
Untuk menghilangkan jejak, Junaidi akhirnya mengarang cerita. Ia mengaku menemukan sang istri dalam keadaan tak lagi bernyawa sesaat ia kembali ke rumahnya untuk membawa pulang jamur yang ia “panen” dari kebun sawit. Ia juga mengatakan jasad istrinya itu dalam keadaan bugil saat ia temukan, lalu ia pakaikan celana dalam, BH, dan baju. Kemudian, mayat istrinya dia baringkan di atas tempat tidur, barulah ia kabarkan kepada para tetangga bahwa istrinya terbunuh.
Polisi yang menyelidiki kasus ini, kata Kapolres, sebetulnya sudah lama mencurigai bahwa Junaidi terlibat dalam pembunuhan itu. Tapi ketika itu bukti yang didapat belum cukup mendukung dan Junaidi pun sedang dalam masa “berkabung” atas kematian istrinya.
Tujuh hari setelah kematian korban, polisi akhirnya berhasil membuktikan kecurigaannya bahwa Junaidilah tersangka utama dan ia pun mengakui perbuatannya. Bahkan membeberkan motif mengapa ia tega menghabisi nyawa sang istri. Penyebab utamanya hanyalah karena ia ingin kawin lagi.(Serambinnews.com)
Junaidi beralasan, ia ingin mengakhiri biduk rumah tangga dengan sang istri lantaran setelah dua tahun menikah dengan perempuan asal Aceh Selatan ini, mereka belum juga dikaruniai anak.
“Jadi, untuk memuluskan niat jahatnya itu tersangka berniat menghabisi nyawa istrinya,” ungkap Kapolres.
Untuk memuluskan aksinya, Junaidi diduga mengajak adik sepupunya, Muhammad Daud (32) untuk membunuh korban. Keduanya diduga telah menyusun rencana dan strategi untuk menghabisi Masdiana.
Pada pagi sebelum kejadian, ia menghubungi Muhammad Daud untuk datang ke rumahnya.
Diduga, ketika istri Junaidi berada di dalam kamar, Muhammad Daud masuk untuk membekap mulut korban dengan selembar kain panjang setelah sebelumnya Masdiana dipukul di bagian leher belakang dengan sebilah besi oleh Junaidi.
Melihat korban terjatuh, Junaidi langsung menginjak rahang dan kepala istrinya hingga sang istri meregang nyawa seketika.
Untuk menghilangkan jejak, Junaidi akhirnya mengarang cerita. Ia mengaku menemukan sang istri dalam keadaan tak lagi bernyawa sesaat ia kembali ke rumahnya untuk membawa pulang jamur yang ia “panen” dari kebun sawit. Ia juga mengatakan jasad istrinya itu dalam keadaan bugil saat ia temukan, lalu ia pakaikan celana dalam, BH, dan baju. Kemudian, mayat istrinya dia baringkan di atas tempat tidur, barulah ia kabarkan kepada para tetangga bahwa istrinya terbunuh.
Polisi yang menyelidiki kasus ini, kata Kapolres, sebetulnya sudah lama mencurigai bahwa Junaidi terlibat dalam pembunuhan itu. Tapi ketika itu bukti yang didapat belum cukup mendukung dan Junaidi pun sedang dalam masa “berkabung” atas kematian istrinya.
Tujuh hari setelah kematian korban, polisi akhirnya berhasil membuktikan kecurigaannya bahwa Junaidilah tersangka utama dan ia pun mengakui perbuatannya. Bahkan membeberkan motif mengapa ia tega menghabisi nyawa sang istri. Penyebab utamanya hanyalah karena ia ingin kawin lagi.(Serambinnews.com)
loading...
Post a Comment