Ilustrasi |
AMP - Kehebohan dan rasa penasaran pelanggan terjadi saat melihat mantan kombatan GAM Aceh Timur, Ayah Rayeuk meninju eks Libya, Fauzi di Dhapu Kupi, Banda Aceh, Selasa (26/1/2016) siang.
"Nyoe awak peunguet eks kombatan, hoka wartawan (Ini orang penipu eks kombatan, mana wartawan-red)," teriak Ayah Rayeuk sambil mengarahkan kedua tangannya ke arah Fauzi yang dimasukkan ke mobil warna putih di parkiran Dhapu Kupi.
Tak ada yang tahu apa maksud dari teriakan Ayah Rayeuk, si pria tambun berkumis tebal itu. Tapi pelanggan Dhapu Kupi cukup penasaran dengan peristiwa mendadak di siang bolong tersebut.
Seperti diketahui, pria yang disapa Komandan Fauzi, merupakan petinggi Badan Penguatan Perdamaian Aceh (BP2A).
Lembaga ini merupakan pengganti Badan Reintegrasi Aceh (BRA) yang dibentuk setelah kesepakatan MoU Helsinki, Finlandia.
Teriakan mana wartawan oleh Ayah Rayeuk juga terdengar saat di lantai II Dhapu Kupi. Ia seperti memanggil wartawan sambil meninju Fauzi yang tak memberi perlawanan.
Beberapa orang yang mendampingi Ayah Rayeuk mencoba untuk melerai agar tak memukul Fauzi. Tapi Fauzi hanya merupakan menangkis meski tak semuanya berhasil tinju yang diarahkan ke wajahnya.
Salah satu saksi mata kepada Serambinews.com mengatakan, dirinya tak tahu persoalannya. Tiba-tiba datang orang-orang yang memaksa Fauzi turun dari lantai II Dhapu Kupi.
"Tiba-tiba dia memukul sambil berteriak. Kita tak tahu persoalan apa, ya hanya melihat saja. Mungkin ada masalah pribadi atau apalah antara orang-orang itu," katanya saat menceritakan awal kejadian di lantai II Dhapu Kupi.
Sebelum dinaikkan ke mobil warna putih, Fauzi masih sempat dipukul Ayah Rayeuk yang masih berteriak. Tak lama kemudian, Fauzi masuk ke mobil warna putih disamping sopir dan Ayah Rayeuk naik dari belakang atau tepatnya dibelakang sopir.
Mobil warna putih itu melaju kencang di Jalan Mr Muhammad Hasan menuju arah Jalan Soekarno-Hatta.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, Fauzi diboyong ke Mess Wali di Jalan Pemancar Lamteumeun, Banda Aceh.[serambinews.com]
"Nyoe awak peunguet eks kombatan, hoka wartawan (Ini orang penipu eks kombatan, mana wartawan-red)," teriak Ayah Rayeuk sambil mengarahkan kedua tangannya ke arah Fauzi yang dimasukkan ke mobil warna putih di parkiran Dhapu Kupi.
Tak ada yang tahu apa maksud dari teriakan Ayah Rayeuk, si pria tambun berkumis tebal itu. Tapi pelanggan Dhapu Kupi cukup penasaran dengan peristiwa mendadak di siang bolong tersebut.
Seperti diketahui, pria yang disapa Komandan Fauzi, merupakan petinggi Badan Penguatan Perdamaian Aceh (BP2A).
Lembaga ini merupakan pengganti Badan Reintegrasi Aceh (BRA) yang dibentuk setelah kesepakatan MoU Helsinki, Finlandia.
Teriakan mana wartawan oleh Ayah Rayeuk juga terdengar saat di lantai II Dhapu Kupi. Ia seperti memanggil wartawan sambil meninju Fauzi yang tak memberi perlawanan.
Beberapa orang yang mendampingi Ayah Rayeuk mencoba untuk melerai agar tak memukul Fauzi. Tapi Fauzi hanya merupakan menangkis meski tak semuanya berhasil tinju yang diarahkan ke wajahnya.
Salah satu saksi mata kepada Serambinews.com mengatakan, dirinya tak tahu persoalannya. Tiba-tiba datang orang-orang yang memaksa Fauzi turun dari lantai II Dhapu Kupi.
"Tiba-tiba dia memukul sambil berteriak. Kita tak tahu persoalan apa, ya hanya melihat saja. Mungkin ada masalah pribadi atau apalah antara orang-orang itu," katanya saat menceritakan awal kejadian di lantai II Dhapu Kupi.
Sebelum dinaikkan ke mobil warna putih, Fauzi masih sempat dipukul Ayah Rayeuk yang masih berteriak. Tak lama kemudian, Fauzi masuk ke mobil warna putih disamping sopir dan Ayah Rayeuk naik dari belakang atau tepatnya dibelakang sopir.
Mobil warna putih itu melaju kencang di Jalan Mr Muhammad Hasan menuju arah Jalan Soekarno-Hatta.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, Fauzi diboyong ke Mess Wali di Jalan Pemancar Lamteumeun, Banda Aceh.[serambinews.com]
loading...
Post a Comment