AMP - Inilah sebuah kisah nyata, kuasa dan kebesaran Allah SWT. Tidak ada manusia satupun yang dapat menandingi Allah. Meskipun
Anda keheranan dengan kisah ini, dimana seorang anak lahir dari keluarga non
Muslim, namun mampu mengislamkan banyak orang hampir ribuan.
Pemuda ini sedari
kecil sudah bisa hafal Al Qur’an pada usia 1.5 tahun, mengerti lima bahasa
asing pada usia 5 tahun, pada usia 5 tahun dia pertama kali mengislamkan lebih
1000 orang.
Dialah Syarifuddin
Khalifah yang kini berusia 23 tahun. Ia dilahirkana disebuah kota yang
mayoritasnya non muslim, tepatnya di Kota Arusha, Tanzania. Tanzania merupakan
Negara di Afrika Timur dengan jumlah penduduk 36 juta jiwa. Sebanyak 30 persen
rakyatnya menganut agama Islam dan 70 % menganut non Islam.
Kisah kelahiran Syarifuddin Khalifah dari
keluarga Non Muslim
Seperti kebanyakan
penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya
bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari
di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa
bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.
Tepat pada tahun 1993, pasangan
Dominisia Kiamaro (Ibu) dan Francis Fudinkara (Ayah) dikaruniai seorang bayi
laki-laki. Sebagai penduduk di kota Ashura, Kedua pasangan ini merupakan
katolik yang taat. Kelahiran seorang bayi laki-laki menambah kebahagian mereka
dan rasa syukur mereka.
Pada awalnya mereka tidak mengetahui
bahwa bayi laki-lakinya merupakan karunia terbesar Tuhan (Allah SWT) untuk
mengantarkan banyak orang mengenal Islam.
Awal Mula Bayi Tersebut disangka Aneh
Hari demi hari berlalu, Francis dan
Dominisia menyambut bayi laki-lakinya dengan berbagai macam ritual menurut
keyakinan yang dianut selama ini. Seperti kebanyakan penganut khatolik lain.
Mereka berdua akan membaptis bayinya ke gereja yang didampingi oleh seorang
pastur.
Mereka segera menuju ke gereja. Tidak
ada keanehan semua tampak biasa-biasa saja saat mereka pergi kegereja. Begitu
langkah kaki mereka didalam gereja. Keanehan mulai terjadi. Ada suara yang
membuat mereka kaget ““Mama usinibibaptize,
naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya.
Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).
Alhasil, mereka
sangat kaget karena suara tersebut ternyata ucapan dari bayi mereka sendiri.
Kemudian, dalam kondisi seperti orang ketakutan mereka memutuskan membawa
kembali bayinya kerumah (tidak jadi membabtis).
Memasuki usia bayi dua bulan,
syarifuddin kecil (bayi) terus menerus menangis dan tidak mau menyusui dari
Ibunya. Dengan kebigungan mereka membawa bayi untuk diperiksakan ke dokter.
Dari pemeriksaan dokter bayi mereka tidak mengalami gangguan kesehatan. Masya
Allah.. mungkin ini salah satu kuasa Allah SWT.
Hari terus berlalu. Disaat anak-anak
lain sebaya bayi tersebut belajar untuk mengucap kata-kata Ma’ atau Pa
merupakan hal lazim yang sering kita jumpai. Tidak demikian dengan Syarifuddin
kecil. Dia terus mengucapkan kata-kata menurut warga desanya “kata-kata aneh”.
Ini ucapannya : ”Fatuubuu ilaa baari'ikum
faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum
innahuu huwat tawwabur rahiim.”
Allahuakbar.. Ternyata
syarifuddin kecil mengucapkan ayat suci Al Qur’an QS. Al Baqarah ayat 54. Warga
semakin heran dengan ucapan-ucapan lainnya yang diucapkan bayi tersebut.
Banyak orang yang takjub karena sudah sejak bayi bisa mengucapkan
kalimat-kalimat. Walaupun mereka semua tidak mengerti karena itu ayat Al Qur’an.
Kekhawatiran Dominisia dan Francis
berlanjut, mereka takut anaknya dirasuki (mendapat gangguan setan). Akhirnya
mereka memutuskan membawa ke pastur. Namun, tidak ada perubahan bayinya tetap
berucap demikian. Pasturpun tidak mengetahui permasalahannya.
Keislaman Kedua Orangtua Syarifuddin
Pada akhirnya, cerita bayi kerasukan
setan sudah menyebar ke berbagai tempat hingga terdengar oleh salah satu
penduduk muslim di daerah tersebut yaitu Abu Ayyub.
Abu Ayyub memutuskan untuk mendatangi
bayi memastikan kabar tersebut. Pada saat Abu Ayyub berada di rumah Domisia, ia
tidak kuasa melihat kebesaran Allah SWT. Kemudian Abu Ayyub bersujud syukur di
dekat Syarifuddin kecil (bayi).
“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian
tidak kerasukan syetan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat Al Qur’an. Intinya
ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah…” kata Abu Ayub.
Selang beberapa hari, Abu Ayyub datang
kembali menjenguk keluarga Dominisia. Kali ini ia membawa kitab suci Al Qur’an
dan ditunjukkan kepada Dominisia dan Franciscus tentang ayat Al Qur’an yang
diucap bayi mereka.
Dengan penuh
kebimbingan dan pergulatan batin. Akhirnya Dominisia dan Francis mendapat hidayah
Allah SWT dan akhirnya mereka menyatakan keimanan mereka dengan memeluk agama
Islam.
Setelah memeluk
Islam, mereka memutuskan menamakan bayinya “ Syarifuddin Khalifah “ yang
terkenal dengan bocah ajaib pada saat itu.
Keajaiban
Saat Syarifuddin Kecil.
Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun.
Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal Al
Qur’an dan Bible.
Saat memasuki usia
4-5 tahun, Syarifuddin menguasai lima bahasa. Pada saat usia itu pula (5 tahun)
Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania
hingga ke luar negeri.
Alhasil, dengan
hadirnya bocah ajaib ditengah-tengah orang yang penasaran dengannya lebih 1000
orang memeluk Islam dan beriman kepada Allah SWT.
Syarifuddin Khalifah
bukanlah seorang Nabi, Ia merupakan mukjizat Allah SWT untuk memberikan hidayah
kepada orang lain untuk beriman dan menyembah Allah SWT Tuhan satu-satunya.
Semoga sahabat renungan islam selalu taat beribadah kepada Allah SWT. Dimana kita sejak lahir sudah berada dilingkungan yang tepat dalam lingkungan Islam dan tumbuh dengan ajaran Islam. Kisah Syarifuddin Khafilah menambah kuatnya iman kita kepada Allah SWT. amin.[Red]
loading...
Post a Comment