AMP -Konflik berkepanjangan antara pemerintah zionis Israel dan otoritas Palestina, kerap diidentifikasi sebagai perseteruan berdasarkan dua keyakinan yang berasal dari tradisi Abrahamik.
Alhasil, kedua kubu saling menstigmatisasi secara umum. Pembela rezim zionis Israel, menstigma rakyat Palestina dan pendukungnya di dunia sebagai teroris.
Sementara pembela Palestina menuduh warga Israel dan kaum Yahudi sedunia sebagai zionis dan musuh nomor satu mereka.
Padahal, situasinya tak sedemikian linier. Konflik Israel-Palestina murni dikarenakan ekonomi-politik. Persisnya, didasari persoalan agraria: tanah dan sumberdaya mineral.
Terkait rezim zionisme, ternyata tidak semua warga Israel maupun umat Yahudi menyetujui gerakan politik tersebut yang rasialis tersebut.
Bahkan, tentara Israel pun—yang kerap diasosiasikan sebagai monster pembantai—bisa membela warga muslim yang menjadi korban diskriminasi pengikut zionis.
Setidaknya, sikap itu ditunjukkan oleh seorang tentara Israel yang tengah berada di Amerika Serikat yang terekam video tersembunyi yang disiapkan sekelompok pemuda sebagai riset mengenai toleransi beragama.
Video yang diunggah ke Youtube itu, bermula ketika empat pemuda yang dua di antaranya muslim mencoba untuk salat di taman kota. Sementara dua rekannya mencoba mengusir mereka.
Apa yang terjadi setelahnya? Banyak warga setempat memprotes sikap dua pemuda yang melarang muslim salat di tempat umum.
Protes tersebut, termasuk juga dilakukan oleh dua pria berambut cepak yang mengaku sebagai prajurit Israel.
“Kami adalah tentara Israel, dan demi Tuhan, kenapa kau melarang dia salat?” tanya tentara Israel itu.
“Aku tak akan membiarkan dia salat di sini. Orang-orang dia telah menyerang negara kami. Kalian juga sebagai Yahudi seharusnya ikut melarang,” tutur pemuda Amerika tersebut.
“Apakah dia yang salat ini pelakunya? Apakah dia yang menyerang menara kembar (WTC) anda? Tidak semua Yahudi yang seperti itu. Ada banyak Yahudi gila di sana, tapi ada banyak pula Yahudi yang mengerti toleransi.” tukas tentara tersebut.
Namun, pemuda tadi tetap ngotot untuk melarang muslim itu salat.
“Saya katakan sekali lagi, kami adalah tentara Israel, kami Yahudi, dan kami akan melindungi orang ini salat. Jika kau terus mengganggunya, maka kau harus berhadapan dengan kami,” tegas kedua tentara tersebut.
Selanjutnya, kedua tentara itu mendorong sang pemuda untuk menjauhi pria muslim yang salat tersebut.[TRB]
loading...
Post a Comment