AMP - Tokoh pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Sofyan Dawood mendukung amnesti yang akan diberikan Pemerintah Indonesia terhadap kelompok bersenjata Nurdin alias Din Minimi. Menurutnya, pemberian amnesti merupakan salah satu jalan keluar untuk menyelesaikan semua masalah.
“Saya sepakat dan mendukung pemberian amnesti, karena ini bentuk kebersamaan,” kata Sofyan Dawood ,Selasa (5/1).
Dirinya juga mengapresiasi kelompok yang dipimpin Din Minimi bersedia turun gunung dan kembali ke masyarakat. Untuk itu, Sofyan meminta semua pihak agar mencari solusi yang paling logis terkait Din Minimi, termasuk memberikan amnesti.
"Langkah yang dilakukan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengajukan amnesti Din Minimi kepada presiden Jokowi itu sudah sangat bagus dan perlu didukung," ujarnya.
Sofyan berharap semua elemen mendukung langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah Din Minimi.
"Jangan diganggu proses yang sedang berlangsung. Lebih cepat ditangani lebih baik. Amnesti itu penting karena melihat kondisi politik di Aceh sekarang. Kasus Din makin lama ditangani dikhawatirkan masalah akan semakin besar,” ujar Sofyan.
Mantan panglima GAM wilayah Pase itu juga mengaku pernah diajak oleh penasihat politik Aceh Monitoring Mission (AMM) Juha Christensen untuk menjemput Din Minimi. Namun, Sofyan enggan untuk ikut karena langkah yang ditempu Juha sudah sejalan dengan dirinya.
"Saya tak ikut turun karena saya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Juha. Jadi tak perlu untuk turun ke sana," jelasnya.
Selain itu, mantan kombatan yang saat ini juga aktif sebagai Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai Nasional Aceh itu mengatakan akan menemui Din Minimi sebagai bentuk kepeduliannya.
“Saya tidak pandang bulu, siapa saja bisa menemui Din. Mungkin dengan kedatangan saya bisa memberi motivasi kepada Din. Sehingga Din bisa berbaur seperti biasa lagi dengan masyarakat,” jelas Sofyan Dawood.
Sofyan juga berharap agar kedepan tak ada lagi gerakan seperti yang dilakukan Din Minimi. Menurutnya jika ingin membuat perlawanan, seharusnya dilakukan dengan cara berpolitik dan menghindari tindakan yang tidak baik.[]
“Saya sepakat dan mendukung pemberian amnesti, karena ini bentuk kebersamaan,” kata Sofyan Dawood ,Selasa (5/1).
Dirinya juga mengapresiasi kelompok yang dipimpin Din Minimi bersedia turun gunung dan kembali ke masyarakat. Untuk itu, Sofyan meminta semua pihak agar mencari solusi yang paling logis terkait Din Minimi, termasuk memberikan amnesti.
"Langkah yang dilakukan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengajukan amnesti Din Minimi kepada presiden Jokowi itu sudah sangat bagus dan perlu didukung," ujarnya.
Sofyan berharap semua elemen mendukung langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah Din Minimi.
"Jangan diganggu proses yang sedang berlangsung. Lebih cepat ditangani lebih baik. Amnesti itu penting karena melihat kondisi politik di Aceh sekarang. Kasus Din makin lama ditangani dikhawatirkan masalah akan semakin besar,” ujar Sofyan.
Mantan panglima GAM wilayah Pase itu juga mengaku pernah diajak oleh penasihat politik Aceh Monitoring Mission (AMM) Juha Christensen untuk menjemput Din Minimi. Namun, Sofyan enggan untuk ikut karena langkah yang ditempu Juha sudah sejalan dengan dirinya.
"Saya tak ikut turun karena saya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Juha. Jadi tak perlu untuk turun ke sana," jelasnya.
Selain itu, mantan kombatan yang saat ini juga aktif sebagai Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai Nasional Aceh itu mengatakan akan menemui Din Minimi sebagai bentuk kepeduliannya.
“Saya tidak pandang bulu, siapa saja bisa menemui Din. Mungkin dengan kedatangan saya bisa memberi motivasi kepada Din. Sehingga Din bisa berbaur seperti biasa lagi dengan masyarakat,” jelas Sofyan Dawood.
Sofyan juga berharap agar kedepan tak ada lagi gerakan seperti yang dilakukan Din Minimi. Menurutnya jika ingin membuat perlawanan, seharusnya dilakukan dengan cara berpolitik dan menghindari tindakan yang tidak baik.[]
sumber | ajnn
loading...
Post a Comment