Ilustrasi foto Surya Paloh Dukung Tarmizi A Karim (Foto: Pikiran merdeka) |
AMP - Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Aceh Indriani berang dengan pernyataan calon Gubernur Aceh Tarmizi Karim ketika berorasi di Aceh Selatan. Dalam orasinya, Tarmizi mengungkapkan alasan mengganti Zaini Djalil sebagai wakilnya, dan memilih Muchsalmina Ali.
Menurut Indiriani pernyataan Tarmizi Karim telah menujukkan jati diri yang sebenarnya. Artinya Tarmizi karim telah melakukan penghianatan terhadap NasDem terutama kepada Ketua Umum Surya Paloh. Padahal NasDem dengan tulus dan ikhlas memberikan dukungan sepenuhnya terhadap Tarmizi Karim.
"Sekarang apa yang dilakukan Tarmizi Karim dengan meminta pergantian wakilnya Zaini Djalil kepada Presiden merupakan bentuk penghianatan terhadap institusi Partai NasDem," kata Indiriani, Selasa (7/2).
Untuk itu, dirinya berharap kepada seluruh kader di tingkatan yang ada agar bisa mengevaluasi kembali kerja-kerja terhadap Tarmizi Karim.
"Mari kita evaluasi kerja terhadap Tarmizi Karim. Partai dan Ketua Umum kita telah di khianati oleh Tarmizi Karim," tegasnya.
Dirinya mengungkapkan sangat tidak layak jika sekarang kader NasDem harus bekerja untuk memenangkan seorang penghianat.
"Karena tanggung jawab kita juga untuk menghadirkan pemimpin yang amanah, shiddiq, fathonah dan jujur kepada rakyat Aceh," ujarnya.
Untuk itu, ia meminta kepada Tarmizi Karim segera mengklarifikasi pernyataannya yang telah menyakiti seluruh kader NasDem di Aceh.
"Bagaimana Tarmizi Karim akan membangun Aceh jika partai pengusungnya saja di khianati, tidak ada jaminan jika terpilih nanti Tarmizi akan meninggalkan pendukung dan rakyatnya juga," katanya.
Menurut Indiriani pernyataan Tarmizi Karim telah menujukkan jati diri yang sebenarnya. Artinya Tarmizi karim telah melakukan penghianatan terhadap NasDem terutama kepada Ketua Umum Surya Paloh. Padahal NasDem dengan tulus dan ikhlas memberikan dukungan sepenuhnya terhadap Tarmizi Karim.
"Sekarang apa yang dilakukan Tarmizi Karim dengan meminta pergantian wakilnya Zaini Djalil kepada Presiden merupakan bentuk penghianatan terhadap institusi Partai NasDem," kata Indiriani, Selasa (7/2).
Untuk itu, dirinya berharap kepada seluruh kader di tingkatan yang ada agar bisa mengevaluasi kembali kerja-kerja terhadap Tarmizi Karim.
"Mari kita evaluasi kerja terhadap Tarmizi Karim. Partai dan Ketua Umum kita telah di khianati oleh Tarmizi Karim," tegasnya.
Dirinya mengungkapkan sangat tidak layak jika sekarang kader NasDem harus bekerja untuk memenangkan seorang penghianat.
"Karena tanggung jawab kita juga untuk menghadirkan pemimpin yang amanah, shiddiq, fathonah dan jujur kepada rakyat Aceh," ujarnya.
Untuk itu, ia meminta kepada Tarmizi Karim segera mengklarifikasi pernyataannya yang telah menyakiti seluruh kader NasDem di Aceh.
"Bagaimana Tarmizi Karim akan membangun Aceh jika partai pengusungnya saja di khianati, tidak ada jaminan jika terpilih nanti Tarmizi akan meninggalkan pendukung dan rakyatnya juga," katanya.
Ketua DPW Garda Pemuda NasDem, Rahmat Hasbi mengakui bahwa dukungan politik di internal NasDem terhadap pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Tarmizi Karim- Machsalmina Ali yang diusung Partai NasDem berubah.
Menjelang hari pemilihan, mantan Sekretaris BAPILU Partai NasDem Aceh tersebut mengakui bahwa, sejumlah besar kader Garda Pemuda NasDem di daerah-daerah bermigrasi mendukung pasangan calon Irwandi Yusuf- Nova Iriansyah untuk Gubernur-Wakil Gubernur dalam Pilkada 2017 mendatang.
Menurut Rahmat, alasan perpindahan dukungan sejumlah besar kader muda NasDem ke Irwandi Yusuf bukan semata-mata karena pendekatan kekecewaan politik kader akibat terdepaknya Ketua DPW Partai NasDem Aceh, Zaini Djalil sebagai Calon Wakil Gubernur Tarmizi Karim. Tapi kader muda Partai NasDem menilai Irwandi Yusuf- Nova Iriansyah dalam perkembangannya, baik dalam kampanye maupun dalam debat kandidat mampu menjelaskan jejak rekam dan program kerja yang lebih baik untuk Aceh ke depan.
“Aspirasi dari kawan-kawan yang saya terima, mereka beralih ke Irwandi karena melihat jejak rekam dan program kerja Pak Irwandi Yusuf untuk Aceh ke depan lebih rasional dan kongket dibanding dengan paslon lain.” Terang Rahmat.
Rahmat juga menambahkan bahwa alasan lain sejumlah kader berubah haluan ke Irwandi Yusuf karena sejarah politik antara Partai NasDem dengan Irwandi Yusuf.
“Pak Irwandi kan pemenang survey Internal Partai NasDem, jadi menurut hemat sejumlah kader, mereka tidak mau menghina politik berbasis keilmuan untuk ke dua kali,” Tutup Rahmat.[AJNN/acehtrend]
Menjelang hari pemilihan, mantan Sekretaris BAPILU Partai NasDem Aceh tersebut mengakui bahwa, sejumlah besar kader Garda Pemuda NasDem di daerah-daerah bermigrasi mendukung pasangan calon Irwandi Yusuf- Nova Iriansyah untuk Gubernur-Wakil Gubernur dalam Pilkada 2017 mendatang.
Menurut Rahmat, alasan perpindahan dukungan sejumlah besar kader muda NasDem ke Irwandi Yusuf bukan semata-mata karena pendekatan kekecewaan politik kader akibat terdepaknya Ketua DPW Partai NasDem Aceh, Zaini Djalil sebagai Calon Wakil Gubernur Tarmizi Karim. Tapi kader muda Partai NasDem menilai Irwandi Yusuf- Nova Iriansyah dalam perkembangannya, baik dalam kampanye maupun dalam debat kandidat mampu menjelaskan jejak rekam dan program kerja yang lebih baik untuk Aceh ke depan.
“Aspirasi dari kawan-kawan yang saya terima, mereka beralih ke Irwandi karena melihat jejak rekam dan program kerja Pak Irwandi Yusuf untuk Aceh ke depan lebih rasional dan kongket dibanding dengan paslon lain.” Terang Rahmat.
Rahmat juga menambahkan bahwa alasan lain sejumlah kader berubah haluan ke Irwandi Yusuf karena sejarah politik antara Partai NasDem dengan Irwandi Yusuf.
“Pak Irwandi kan pemenang survey Internal Partai NasDem, jadi menurut hemat sejumlah kader, mereka tidak mau menghina politik berbasis keilmuan untuk ke dua kali,” Tutup Rahmat.[AJNN/acehtrend]
loading...
Post a Comment