AMP - Puteh Amin (70), warga Desa Ranub Dong, Kecamatan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat, tewas terpanggang karena terjebak di dalam rumahnya saat terjadi kebakaran, Minggu (5/2/17) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
“Saat kami lihat, api sudah membesar,” kata Arsyat, Kepala Dusun Sejahtera, Desa Ranub Dong.
Menurut Arsyat, saat kejadian, korban berada di dalam rumah sendirian dalam kondisi pintu terkunci dari luar, lantaran anaknya M Saleh (50) diketahui belum pulang dari bekerja sebagai penyadap air nira.
“Korban selama ini tinggal berdua dengan anaknya M Saleh. Kondisi nenek itu memang selama ini dalam keadaan sakit-sakitan, matanya pun sudah rabun,” katanya.
Puteh selama ini tinggal bersama anaknya di rumah papan berukuran kecil tanpa aliran listrik. Kebakaran diduga akibat percikan api dari lampu teplok yang selama ini diandalakan sebagai penerangan pada malam hari.
“Rumah ini tidak ada aliran listrik, selama ini penghuni hanya menggunakan penerangan lampu teplok,” ujarnya.
Tak lama setelah kejadian, lanjut Arsyat, warga langsung berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun upaya warga tak dapat menyelamatkan nyawa korban dari musibah kebakaran itu.
Api baru bisa dijinakkan setelah tiga armada pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Rumah korban beserta seluruh isinya telah ludes dilalap si jago merah karena tak dapat diselamatkan dalam musibah kebaran itu.
Jenazah korban kebakaran kini sudah disemanyamkan di rumah warga lain tak jauh dari lokasi kebakaran itu. Hingga berita ini diturunkan, anak korban belum diketahui keberadaannya. (kompas)
“Saat kami lihat, api sudah membesar,” kata Arsyat, Kepala Dusun Sejahtera, Desa Ranub Dong.
Menurut Arsyat, saat kejadian, korban berada di dalam rumah sendirian dalam kondisi pintu terkunci dari luar, lantaran anaknya M Saleh (50) diketahui belum pulang dari bekerja sebagai penyadap air nira.
“Korban selama ini tinggal berdua dengan anaknya M Saleh. Kondisi nenek itu memang selama ini dalam keadaan sakit-sakitan, matanya pun sudah rabun,” katanya.
Puteh selama ini tinggal bersama anaknya di rumah papan berukuran kecil tanpa aliran listrik. Kebakaran diduga akibat percikan api dari lampu teplok yang selama ini diandalakan sebagai penerangan pada malam hari.
“Rumah ini tidak ada aliran listrik, selama ini penghuni hanya menggunakan penerangan lampu teplok,” ujarnya.
Tak lama setelah kejadian, lanjut Arsyat, warga langsung berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun upaya warga tak dapat menyelamatkan nyawa korban dari musibah kebakaran itu.
Api baru bisa dijinakkan setelah tiga armada pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Rumah korban beserta seluruh isinya telah ludes dilalap si jago merah karena tak dapat diselamatkan dalam musibah kebaran itu.
Jenazah korban kebakaran kini sudah disemanyamkan di rumah warga lain tak jauh dari lokasi kebakaran itu. Hingga berita ini diturunkan, anak korban belum diketahui keberadaannya. (kompas)
loading...
Post a Comment