AMP - Sekumpulan peneliti Laut Mati menemukan gua yang menyimpan manuskrip langka yang diperkirakan berasal dari era 250 SM hingga 68 M. Temuan ini dianggap sebagai temuan arkeologi di gua Qumran paling penting dalam 60 tahun terakhir.
Arkeolog dari Hebrew University asal Israel dan Virginia Liberty University asal Amerika Serikat menemukan goa ke-12 dalam proyek Gulungan Laut Mati di Gurun Yudea. Gulungan yang dimaksud memuat salinan awal Injil Ibrani, kalender, bagan astronomi, himne, peraturan komunitas, hingga rencana pertempuran.
Penemuan goa ke-12 ini terjadi berpuluh-puluh tahun setelah sebelas goa lain ditemukan pada tahun 1940-an.
"Ini adalah penemuan arkeologi paling menggembirakan dan paling penting selama 60 tahun di gua Qumran," ucap Oren Gutfeld dari Hebrew University seperti dikutip dari CNet.
Goa tersebut ditemukan di barat laut pantai Laut Mati. Saat para arkeolog menggali sebuah dinding tebing goa, mereka menemukan tembikar rusak serta tutupnya yang diperkirakan berasal dari jaman 530 SM - 70 M di sebuah terowongan goa.
Mereka juga menemukan sejulah teks berbahasa Ibrani, Aramaic, dan sedikit Yunani yang ditulis di atas kulit hewan dan kertas papirus.
"Pada akhirnya tak ada gulungan yang kami temukan, hanya ada selembar perkamen di dalam kendi yang tulisannya belum selesai," tutur Gutfeld.
Gutfeld malah melihat ada indikasi gulungan yang mereka cari di goa itu telah dicuri.
"Kami berpacu dengan waktu ketika pencuri barang-barang antik mengincar aset bersejarah di seluruh dunia untuk keuntungan semata," pungkas Israel Hasson, direktur jenderal Otoritas Benda Bersejarah Israel.
Pencarian Gulungan Laut Mati bermula pada 1940-an ketika seorang penggembala iseng melempar batu ke sebuah goa yang ia lewati.
Tak disangka, terdengar suara pecah belah berjatuhan. Sembilan tahun berikutnya, sebelas goa ditemukan beserta manuskrip langka. (CNN-Indonesia)
Arkeolog dari Hebrew University asal Israel dan Virginia Liberty University asal Amerika Serikat menemukan goa ke-12 dalam proyek Gulungan Laut Mati di Gurun Yudea. Gulungan yang dimaksud memuat salinan awal Injil Ibrani, kalender, bagan astronomi, himne, peraturan komunitas, hingga rencana pertempuran.
Penemuan goa ke-12 ini terjadi berpuluh-puluh tahun setelah sebelas goa lain ditemukan pada tahun 1940-an.
"Ini adalah penemuan arkeologi paling menggembirakan dan paling penting selama 60 tahun di gua Qumran," ucap Oren Gutfeld dari Hebrew University seperti dikutip dari CNet.
Goa tersebut ditemukan di barat laut pantai Laut Mati. Saat para arkeolog menggali sebuah dinding tebing goa, mereka menemukan tembikar rusak serta tutupnya yang diperkirakan berasal dari jaman 530 SM - 70 M di sebuah terowongan goa.
Mereka juga menemukan sejulah teks berbahasa Ibrani, Aramaic, dan sedikit Yunani yang ditulis di atas kulit hewan dan kertas papirus.
"Pada akhirnya tak ada gulungan yang kami temukan, hanya ada selembar perkamen di dalam kendi yang tulisannya belum selesai," tutur Gutfeld.
Gutfeld malah melihat ada indikasi gulungan yang mereka cari di goa itu telah dicuri.
"Kami berpacu dengan waktu ketika pencuri barang-barang antik mengincar aset bersejarah di seluruh dunia untuk keuntungan semata," pungkas Israel Hasson, direktur jenderal Otoritas Benda Bersejarah Israel.
Pencarian Gulungan Laut Mati bermula pada 1940-an ketika seorang penggembala iseng melempar batu ke sebuah goa yang ia lewati.
Tak disangka, terdengar suara pecah belah berjatuhan. Sembilan tahun berikutnya, sebelas goa ditemukan beserta manuskrip langka. (CNN-Indonesia)
loading...
Post a Comment