AMP - Kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah menyerukan balas dendam setelah teroris Santoso alias Abu Wardah dihabisi tim Satuan Tugas Operasi Tinomabala (gabungan TNI dan Polri) di hutan wilayah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah. Seruan berasal dari juru bicara ISIS, Muhammad Al Adnani tak lama setelah pengumuman kematian Santoso.
Seruan dari Adnani yang dianggap “fatwa” itu disebar para pengikut Santoso di Facebook. Seruan balas dendam ditujukan kepada para simpatisan ISIS di Indonesia.
Hal itu diungkap mantan anggota Jemaah Islamiyah, Ali Fauzi Manzi, dalam wawancaranya dengan Voice of America yang dirilis pada Jumat 22 Juli 2016. Santoso merupakan tersangka teroris paling diburu di Indonesia.
Ali yang merupakan mantan anggota Front Pembebasan Islam Moro (MILF), kelompok separatis di Mindanao, Filipina, mengatakan bahwa para milisi radikal di Indonesia mungkin merencanakan serangan terhadap sasaran empuk di seluruh nusantara.
Tentu target kelompok adalah polisi dan militer, karena operasi anti-teror mereka (di Poso),” kata adik dari pelaku bom Bali 2002, Amrozi tersebut.
Juga, karena anggotanya tidak hanya di Poso, ada kemungkinan anggota mereka di Jawa juga akan membalas. Anggota kelompok Santoso, seperti Basri dan Alika Lora, masih ada, jadi saya pikir akan ada serangan membabi buta oleh kelompok di berbagai daerah,” katanya lagi.
Menurutnya, banyak pengikut Santoso menyebarkan “fatwa” ISIS itu via Twitter. (Sindonews)
Seruan dari Adnani yang dianggap “fatwa” itu disebar para pengikut Santoso di Facebook. Seruan balas dendam ditujukan kepada para simpatisan ISIS di Indonesia.
Hal itu diungkap mantan anggota Jemaah Islamiyah, Ali Fauzi Manzi, dalam wawancaranya dengan Voice of America yang dirilis pada Jumat 22 Juli 2016. Santoso merupakan tersangka teroris paling diburu di Indonesia.
Ali yang merupakan mantan anggota Front Pembebasan Islam Moro (MILF), kelompok separatis di Mindanao, Filipina, mengatakan bahwa para milisi radikal di Indonesia mungkin merencanakan serangan terhadap sasaran empuk di seluruh nusantara.
Tentu target kelompok adalah polisi dan militer, karena operasi anti-teror mereka (di Poso),” kata adik dari pelaku bom Bali 2002, Amrozi tersebut.
Juga, karena anggotanya tidak hanya di Poso, ada kemungkinan anggota mereka di Jawa juga akan membalas. Anggota kelompok Santoso, seperti Basri dan Alika Lora, masih ada, jadi saya pikir akan ada serangan membabi buta oleh kelompok di berbagai daerah,” katanya lagi.
Menurutnya, banyak pengikut Santoso menyebarkan “fatwa” ISIS itu via Twitter. (Sindonews)
loading...
Post a Comment