Dengan menggunakan telepon genggam, seorang bocah Palestina mengadikan sisa-sisa rumahnya di Qalandiya, Jerusalem yang dihancurkan pemerintah Israel, Selasa (26/7/2016). |
AMP - Pemerintah Israel, Selasa (26/7/2016), menghancurkan 11 rumah milik warga Palestina di kawasan kota Jerusalem yang dipisahkan tembok pembatas.
Konvoi kendaraan aparat keamanan dan buldoser melakukan penghancuran di Qalandiya. Diduga para pemilik rumah itu tidak memiliki izin mendirikan bangunan di tempat tersebut.
"Dua dari 11 rumah itu berada di wilayah pendudukan Tepi Barat dan sembilan lainnya ada di wilayah Jerusalem Timur. Dua rumah yang dihancurkan tak berpenghuni," kata Ir Amim dari sebuah LSM Israel.
Amim menambahkan, bentrokan antara warga dan pasukan keamanan Israel mewarnai penghancuran 11 rumah itu yang mengakibatkan beberapa warga Palestina terluka.
Di antara bangunan yang dihancurkan adalah sebuah gedung berlantai dua yang mengakibatkan 44, termasuk 11 anak-anak, kini tak memiliki tempat tinggal.
"Keluarga itu mengklaim sudah mendapatkan izin mendirikan bagunan pada 1983 dari pemerintah kota Jerusalem di area seluas 4.400 meter persegi, sejauh ini baru separuhnya yang sudah dikembangkan," kata Amim.
Mohammed al-Jouri, salah seorang warga yang rumahnya dihancukan, mengatakan, pemerintah Israel pada Senin lalu sudah memberi peringatan akan menghancurkan bangunan di tempat itu.
Imad Abu Shalbek, yang kediaman kakaknya ikut dihancurkan, mengatakan, pemberitahuan rencana penghancuran ditempel pemerintah Israel di belakang rumah.
Sehingga, keluarga kakak Abu Shalbek tak mengetahui pemberitahuan itu hingga hari penghancuran tiba. Kini, Abu Shalbek harus menampung keluarga kakaknya itu.
"Kakak saya menginvestasikan semua yang dia punya untuk rumah itu dan kini dia tak tahu lagi harus tinggal di mana," ujar Abu Shalbek.
Tahun ini, pemerintah Israel menggalakkan penghancuran berbagai bangunan milik warga Palestina yang tak memiliki izin.
Izin mendirikan bangunan nyaris mustahil didapat warga Palestina di Tepi Barat yang sekitar 60 persen berada di bawah kendali penuh pemerintah Israel.
Penghancura bangunan di Jerusalem dan Tepi Barat sepanjang tahun ini sudah melampaui angka tahun lalu.
Di Jerusalem Timur saja hingga pertengahan tahun ini sebanyak 78 bangunan dihancurkan. Sepanjang tahun lalu hanya 74 bangunan yang dihancurkan.(AFP)
Konvoi kendaraan aparat keamanan dan buldoser melakukan penghancuran di Qalandiya. Diduga para pemilik rumah itu tidak memiliki izin mendirikan bangunan di tempat tersebut.
"Dua dari 11 rumah itu berada di wilayah pendudukan Tepi Barat dan sembilan lainnya ada di wilayah Jerusalem Timur. Dua rumah yang dihancurkan tak berpenghuni," kata Ir Amim dari sebuah LSM Israel.
Amim menambahkan, bentrokan antara warga dan pasukan keamanan Israel mewarnai penghancuran 11 rumah itu yang mengakibatkan beberapa warga Palestina terluka.
Di antara bangunan yang dihancurkan adalah sebuah gedung berlantai dua yang mengakibatkan 44, termasuk 11 anak-anak, kini tak memiliki tempat tinggal.
"Keluarga itu mengklaim sudah mendapatkan izin mendirikan bagunan pada 1983 dari pemerintah kota Jerusalem di area seluas 4.400 meter persegi, sejauh ini baru separuhnya yang sudah dikembangkan," kata Amim.
Mohammed al-Jouri, salah seorang warga yang rumahnya dihancukan, mengatakan, pemerintah Israel pada Senin lalu sudah memberi peringatan akan menghancurkan bangunan di tempat itu.
Imad Abu Shalbek, yang kediaman kakaknya ikut dihancurkan, mengatakan, pemberitahuan rencana penghancuran ditempel pemerintah Israel di belakang rumah.
Sehingga, keluarga kakak Abu Shalbek tak mengetahui pemberitahuan itu hingga hari penghancuran tiba. Kini, Abu Shalbek harus menampung keluarga kakaknya itu.
"Kakak saya menginvestasikan semua yang dia punya untuk rumah itu dan kini dia tak tahu lagi harus tinggal di mana," ujar Abu Shalbek.
Tahun ini, pemerintah Israel menggalakkan penghancuran berbagai bangunan milik warga Palestina yang tak memiliki izin.
Izin mendirikan bangunan nyaris mustahil didapat warga Palestina di Tepi Barat yang sekitar 60 persen berada di bawah kendali penuh pemerintah Israel.
Penghancura bangunan di Jerusalem dan Tepi Barat sepanjang tahun ini sudah melampaui angka tahun lalu.
Di Jerusalem Timur saja hingga pertengahan tahun ini sebanyak 78 bangunan dihancurkan. Sepanjang tahun lalu hanya 74 bangunan yang dihancurkan.(AFP)
loading...
Post a Comment