AMP - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Agus Supriatna menyatakan pulau terluar di wilayah Indonesia perlu diawasi di mana perbatasan menjadi masalah negara. Kementerian Pertahanan juga sedang membangun sarana dan prasarana pangkalan udara di pulau terluar termasuk Kepulauan Natuna dan Kupang.
"Jadi sekarang itu karena situasi dan kondisi wilayah itu perlu adanya penanganan dan kewaspadaan dari negara," kata Marsekal Agus Supriatna saat peluncuran buku 'Dingo menembus limit batas angkasa' di Wisma Angkasa, Jakarta, Sabtu (23/7).
Kendati begitu, kata dia, pesawat tempur milik TNI AU akan bergantian untuk melakukan persiapan jika wilayah pulau terluar ada masalah. Selain itu, alasan Kepulauan Natuna dan Kupang yang dipilih sebagai pembangunan pangkalan udara karena wilayah keduanya pulau terluar.
Namun hal itu, kata dia, bukan termasuk konflik Laut China Selatan yang sedang memanas. "Kita tidak bisa mengatakan karena itu (konflik Laut China Selatan) ya, karena effort pesawat-pesawat tempur digerakkan tidak hanya menangani yang kecil-kecil ya, yang utama itu yang bernilai strategis," kata dia.
Sementara mengenai alutsista, ia berkata rencana strategis TNI AU 2015-2019 akan cepat terlaksana karena pemerintah memberikan keluasaan terhadap yang dibutuhkan TNI AU.
"Kalau terlaksana ya pengawasan pertahanan udara bisa dilaksanakan walaupun belum maksimal tapi mewadahi. Ya dalam renstra TNI itu ada pergantian F-5 dan upgrade yang kami miliki terutama pesawat hercules upgrade kemampuan untuk mendukung pelaksanaan TNI AU," tandasnya.[MDK]
Kendati begitu, kata dia, pesawat tempur milik TNI AU akan bergantian untuk melakukan persiapan jika wilayah pulau terluar ada masalah. Selain itu, alasan Kepulauan Natuna dan Kupang yang dipilih sebagai pembangunan pangkalan udara karena wilayah keduanya pulau terluar.
Namun hal itu, kata dia, bukan termasuk konflik Laut China Selatan yang sedang memanas. "Kita tidak bisa mengatakan karena itu (konflik Laut China Selatan) ya, karena effort pesawat-pesawat tempur digerakkan tidak hanya menangani yang kecil-kecil ya, yang utama itu yang bernilai strategis," kata dia.
Sementara mengenai alutsista, ia berkata rencana strategis TNI AU 2015-2019 akan cepat terlaksana karena pemerintah memberikan keluasaan terhadap yang dibutuhkan TNI AU.
"Kalau terlaksana ya pengawasan pertahanan udara bisa dilaksanakan walaupun belum maksimal tapi mewadahi. Ya dalam renstra TNI itu ada pergantian F-5 dan upgrade yang kami miliki terutama pesawat hercules upgrade kemampuan untuk mendukung pelaksanaan TNI AU," tandasnya.[MDK]
loading...
Post a Comment