AMP - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada prajurit TNI yang terlibat satgas Tinombala dalam membekuk jaringan kelompok radikal Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Diketahui, Santoso tewas saat baku tembak.
"Kenaikan pangkat luar biasa tidak hanya diberikan kepada sembilan prajurit TNI yang menewaskan Santoso dan Basri saat baku tembak. Melainkan kepada prajurit TNI yang berhasil menangkap dan menewaskan anggota kelompok Santoso. Kita akan berikan setelah mereka kembali," kata Panglima TNI di sela-sela Penganugerahan Tanda Kehormatan kepada Pangab Singapura Letjen Perry Lim, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (19/7).
Pemberian kenaikan pangkat luar biasa itu merupakan penghargaan yang diberikan oleh Mabes TNI atas dedikasi prajurit dalam operasi Tinombala yang menyebabkan pimpinan kelompok radikal di Poso, Santoso tewas.
Panglima TNI juga mengatakan, penyelesaian operasi Tinombala sudah dikoordinasikan kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Menurut dia, kematian Santoso ini merupakan momentum yang baik, sehingga tidak boleh lepas.
"Tapi, perlu ditambah dengan operasi teritorial dengan berbagai instansi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Sekali lagi saya apresiasi terhadap satgas Tinombala," ucapnya.
Saat ini, tambah dia, tim forensik Mabes Polri tengah memastikan bahwa jenazah yang tewas tersebut adalah Santoso. Namun demikian, pihak keluarga Santoso sudah memastikan bahwa kelompok radikal yang tewas itu adalah Santoso.(MDK)
"Kenaikan pangkat luar biasa tidak hanya diberikan kepada sembilan prajurit TNI yang menewaskan Santoso dan Basri saat baku tembak. Melainkan kepada prajurit TNI yang berhasil menangkap dan menewaskan anggota kelompok Santoso. Kita akan berikan setelah mereka kembali," kata Panglima TNI di sela-sela Penganugerahan Tanda Kehormatan kepada Pangab Singapura Letjen Perry Lim, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (19/7).
Pemberian kenaikan pangkat luar biasa itu merupakan penghargaan yang diberikan oleh Mabes TNI atas dedikasi prajurit dalam operasi Tinombala yang menyebabkan pimpinan kelompok radikal di Poso, Santoso tewas.
Panglima TNI juga mengatakan, penyelesaian operasi Tinombala sudah dikoordinasikan kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Menurut dia, kematian Santoso ini merupakan momentum yang baik, sehingga tidak boleh lepas.
"Tapi, perlu ditambah dengan operasi teritorial dengan berbagai instansi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Sekali lagi saya apresiasi terhadap satgas Tinombala," ucapnya.
Saat ini, tambah dia, tim forensik Mabes Polri tengah memastikan bahwa jenazah yang tewas tersebut adalah Santoso. Namun demikian, pihak keluarga Santoso sudah memastikan bahwa kelompok radikal yang tewas itu adalah Santoso.(MDK)
loading...
Post a Comment