AMP - Dalam lawatannya terkini ke Afrika Timur, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menyatakan bahwa dunia ini lebih besar dari sekedar lima (negara). Hal itu disampaikan oleh Erdogan yang mengecam hak veto lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB (UNSC).
“Dunia tidak bisa hanya diserahkan kepada inisiatif lima anggota tetap. Anda tidak bisa berada dalam situasi seperti ini terus menerus yang dibentuk saat kondisi dunia sedang mengalami Perang Dunia I, lalu memaksakannya untuk seluruh manusia,” kata Erdogan saat menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) pada hari Rabu (01/06) di Universitas Makerere, Uganda seperti dikutip Anadolu Agency.
Pada kesempatan itu Erdogan mempermasalahkan bagaimana Dewan Keamanan tidak memiliki anggota tetap dari negara-negara Afrika. Ia juga menyinggung tidak adanya perwakilan negara Muslim, “Adakah sebuah negara Muslim yang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, sementara ada 1,7 Miliar orang Islam yang hidup di seluruh dunia? Tidak ada. Keadilan macam apakah ini? (Dan) hukum macam apa ini?” imbuhnya.
Dewan Keamanan PBB yang tanggung jawab utamanya adalah menjaga keamanan dan perdamaian internasional memiliki 15 negara anggota, termasuk lima negara anggota tetap yang diberi hak veto terhadap setiap hasil resolusi apapun, yaitu Cina, Perancis, Inggris, AS, dan Rusia.
Negara-negara kelima anggota tetap DK itu sering menggunakan hak veto tersebut untuk melindungi kepentingan mereka sendiri atau kepentingan negara-negara sekutu mereka. Sebagai contoh terbaru, Erdogan mengkritik dibatalkannya resolusi PBB untuk Suriah oleh Rusia dan Cina.
Terkait dengan Turki, Erdogan menekankan hubungan Afrika dengan negaranya. “Kita percaya bahwa benua Afrika merupakan peluang bagi kebahagiaan, perdamaian, dan kesejahteraan bagi negara-negara Afrika,” pungkasnya.(tabayyunnews.com)
“Dunia tidak bisa hanya diserahkan kepada inisiatif lima anggota tetap. Anda tidak bisa berada dalam situasi seperti ini terus menerus yang dibentuk saat kondisi dunia sedang mengalami Perang Dunia I, lalu memaksakannya untuk seluruh manusia,” kata Erdogan saat menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) pada hari Rabu (01/06) di Universitas Makerere, Uganda seperti dikutip Anadolu Agency.
Pada kesempatan itu Erdogan mempermasalahkan bagaimana Dewan Keamanan tidak memiliki anggota tetap dari negara-negara Afrika. Ia juga menyinggung tidak adanya perwakilan negara Muslim, “Adakah sebuah negara Muslim yang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, sementara ada 1,7 Miliar orang Islam yang hidup di seluruh dunia? Tidak ada. Keadilan macam apakah ini? (Dan) hukum macam apa ini?” imbuhnya.
Dewan Keamanan PBB yang tanggung jawab utamanya adalah menjaga keamanan dan perdamaian internasional memiliki 15 negara anggota, termasuk lima negara anggota tetap yang diberi hak veto terhadap setiap hasil resolusi apapun, yaitu Cina, Perancis, Inggris, AS, dan Rusia.
Negara-negara kelima anggota tetap DK itu sering menggunakan hak veto tersebut untuk melindungi kepentingan mereka sendiri atau kepentingan negara-negara sekutu mereka. Sebagai contoh terbaru, Erdogan mengkritik dibatalkannya resolusi PBB untuk Suriah oleh Rusia dan Cina.
Terkait dengan Turki, Erdogan menekankan hubungan Afrika dengan negaranya. “Kita percaya bahwa benua Afrika merupakan peluang bagi kebahagiaan, perdamaian, dan kesejahteraan bagi negara-negara Afrika,” pungkasnya.(tabayyunnews.com)
loading...
Post a Comment