AMP - Juru Bicara Partai Aceh, Suadi Sulaiman alias Adi Laweung, mengatakan Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh (PA) telah menetapkan calon bupati/wakil bupati dan calon wali kota/wakil wali kota yang akan bertarung di Pilkada 2017.
"Deklarasi ini dilakukan secara kolektif yaitu pendeklarasian cagub dan cawagub H. Muzakir Manaf - H.TA. Khalid, seluruh kandidat calon bupati dan calon wakil bupati serta calon wali kota dan calon wakil wali kota di seluruh Aceh yang akan dilaksanakan pada 15 Agustus 2016 yang bertempat di Banda Aceh," ujarnya.
Dia menjelaskan seluruh cabub/cawabub dan cawalkot/cawawalkot kabupaten/kota yang akan diusung sudahlah final dan clear. Menurutnya semua kandidat yang sudah diputuskan bukan hanya dari kader Partai Aceh.
"Dalam Pilkada 2017 ini, PA membuka diri untuk berkoalisi dengan partai nasional," ujarnya.
Para kandidat yang diusung tersebut juga berasal dari birokrat dan aktivis. Adi mengatakan hal ini sengaja dilakukan karena Partai Aceh sangat terbuka untuk seluruh rakyat Aceh.
"Siapa pun yang ingin membangun Aceh ke depan melalui partai politik, ya silahkan saja ekpresikan melalui Partai Aceh," kata Adi Laweung.
Di sisi lain, Adi Laweung menyebutkan Partai Aceh sengaja memilih tanggal 15 Agustus 2016. Pasalnya pada hari tersebut bertepatan dengan peringatan perdamaian Aceh.
"Semoga momentum ini merupakan hari bersejarah bagi Aceh setelah 32 tahun konflik bersenjata," katanya.[](portasatu)
"Deklarasi ini dilakukan secara kolektif yaitu pendeklarasian cagub dan cawagub H. Muzakir Manaf - H.TA. Khalid, seluruh kandidat calon bupati dan calon wakil bupati serta calon wali kota dan calon wakil wali kota di seluruh Aceh yang akan dilaksanakan pada 15 Agustus 2016 yang bertempat di Banda Aceh," ujarnya.
Dia menjelaskan seluruh cabub/cawabub dan cawalkot/cawawalkot kabupaten/kota yang akan diusung sudahlah final dan clear. Menurutnya semua kandidat yang sudah diputuskan bukan hanya dari kader Partai Aceh.
"Dalam Pilkada 2017 ini, PA membuka diri untuk berkoalisi dengan partai nasional," ujarnya.
Para kandidat yang diusung tersebut juga berasal dari birokrat dan aktivis. Adi mengatakan hal ini sengaja dilakukan karena Partai Aceh sangat terbuka untuk seluruh rakyat Aceh.
"Siapa pun yang ingin membangun Aceh ke depan melalui partai politik, ya silahkan saja ekpresikan melalui Partai Aceh," kata Adi Laweung.
Di sisi lain, Adi Laweung menyebutkan Partai Aceh sengaja memilih tanggal 15 Agustus 2016. Pasalnya pada hari tersebut bertepatan dengan peringatan perdamaian Aceh.
"Semoga momentum ini merupakan hari bersejarah bagi Aceh setelah 32 tahun konflik bersenjata," katanya.[](portasatu)
loading...
Post a Comment