AMP - Sebanyak tujuh warga negara Indonesia (WNI) meninggal dan sekitar 44 orang lainnya selamat akibat kapal laut yang ditumpanginya jadi Johor menuju Batam, Kepulauan Riau tenggelam di perairan Malaysia. Korban selamat ditemukan petugas terdampar di Pantai Batu Layar, Sungai Rengit, Bandar Penawar, Kota Tinggi, Johor, Malaysia oleh otoritas setempat.
Dikutip dari kantor berita Antara, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru menyebutkan tujuh WNI yang meninggal terdiri dari dua orang lelaki dan lima orang perempuan.
Konjen RI Johor Bahru Taufiqur Rijal menjelaskan, dua korban meninggal yang sudah teridentifikasi yaitu perempuan bernama Yolan Alindasera (22) dan seorang bayi perempuan.
Jenazah tersebut sudah teridentifikasi oleh suaminya sendiri bernama Moses Dakosta, yang berasal dari Desa Lita Malik, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Belu, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Moses adalah korban kapal tenggelam yang ditemukan dalam keadaan selamat," ungkap Taufiqur, Minggu (24/7).
Keluarga korban menurutnya telah meminta agar jenazah Yolan untuk dimakamkan di kampung asalnya, Kupang.
“Identifikasi jenazah lain terus dilakukan dengan berusaha diantaranya melalui keterangan dari pihak keluarga,” katanya.
Saat ini, pihak Satgas Perlindungan KJRI Johor Bahru sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan identifikasi korban yang ada termasuk pemantauan masih adanya korban yang belum ditemukan.
Satgas KJRI JB sudah melakukan pertemuan dengan pihak wakil pengarah imigrasi Johor dan pengarah polisi Johor. Bahkan, telah didapat kesepakatan bersama untuk segera memproses korban yang selamat untuk dipulangkan ke Indonesia sebagai korban kapal tenggelam tanpa melalui proses hukum atau menjalani hukuman.
Dari laporan yang diterima, kapal yang membawa para WNI tersebut berangkat dari Johor menuju Batam, Kepulauan Riau. Sedangkan jumlah penumpangnya diperkirakan berjumlah 60 orang. Para korban kapal tenggelam tersebut adalah mereka yang pulang melalui jalur yang tidak resmi (ilegal).
Belum jelas sampai kini tentang kapan terjadinya kecelakaan itu dan penyebabnya. (CNN)
Dikutip dari kantor berita Antara, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru menyebutkan tujuh WNI yang meninggal terdiri dari dua orang lelaki dan lima orang perempuan.
Konjen RI Johor Bahru Taufiqur Rijal menjelaskan, dua korban meninggal yang sudah teridentifikasi yaitu perempuan bernama Yolan Alindasera (22) dan seorang bayi perempuan.
Jenazah tersebut sudah teridentifikasi oleh suaminya sendiri bernama Moses Dakosta, yang berasal dari Desa Lita Malik, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Belu, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Moses adalah korban kapal tenggelam yang ditemukan dalam keadaan selamat," ungkap Taufiqur, Minggu (24/7).
Keluarga korban menurutnya telah meminta agar jenazah Yolan untuk dimakamkan di kampung asalnya, Kupang.
“Identifikasi jenazah lain terus dilakukan dengan berusaha diantaranya melalui keterangan dari pihak keluarga,” katanya.
Saat ini, pihak Satgas Perlindungan KJRI Johor Bahru sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan identifikasi korban yang ada termasuk pemantauan masih adanya korban yang belum ditemukan.
Satgas KJRI JB sudah melakukan pertemuan dengan pihak wakil pengarah imigrasi Johor dan pengarah polisi Johor. Bahkan, telah didapat kesepakatan bersama untuk segera memproses korban yang selamat untuk dipulangkan ke Indonesia sebagai korban kapal tenggelam tanpa melalui proses hukum atau menjalani hukuman.
Dari laporan yang diterima, kapal yang membawa para WNI tersebut berangkat dari Johor menuju Batam, Kepulauan Riau. Sedangkan jumlah penumpangnya diperkirakan berjumlah 60 orang. Para korban kapal tenggelam tersebut adalah mereka yang pulang melalui jalur yang tidak resmi (ilegal).
Belum jelas sampai kini tentang kapan terjadinya kecelakaan itu dan penyebabnya. (CNN)
loading...
Post a Comment