AMP - Pemerintah Indonesia terus memantau kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata di Filipina. Pemerintah juga mengaku terus berkoordinasi dengan Militer Filipina dalam upaya pembebasan para sandera.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, militer Filipina mengerahkan 10 ribu personelnya untuk mengepung kelompok bersenjata. Bahkan, para personel militer Filipina dilengkapi meriam dan helikopter dalam upaya pembebasan para sandera tersebut.
"Hasilnya beberapa hari yang lalu ada 40 yang mati pemberontak, ada 37 luka-luka, sebagian ditangkap. Operasi akan diteruskan ke arah barat," ujar Ryamizard di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Dia menyampaikan, kondisi para WNI yang disandera kelompok bersenjata dalam kondisi baik. Menurutnya, ada beberapa sandera dari negara lain yang kondisi kesehatannya terganggu. "Sandera negara orang. Kan negara orang sudah lama tuh," ucapnya.(Sindo)
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, militer Filipina mengerahkan 10 ribu personelnya untuk mengepung kelompok bersenjata. Bahkan, para personel militer Filipina dilengkapi meriam dan helikopter dalam upaya pembebasan para sandera tersebut.
"Hasilnya beberapa hari yang lalu ada 40 yang mati pemberontak, ada 37 luka-luka, sebagian ditangkap. Operasi akan diteruskan ke arah barat," ujar Ryamizard di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Dia menyampaikan, kondisi para WNI yang disandera kelompok bersenjata dalam kondisi baik. Menurutnya, ada beberapa sandera dari negara lain yang kondisi kesehatannya terganggu. "Sandera negara orang. Kan negara orang sudah lama tuh," ucapnya.(Sindo)
loading...
Post a Comment