AMP - Kompas TV kembali berulah lagi. Setelah tayangan berita provokatifnya tentang razia Satpol PP terhadap warteg Bu Saeni di Serang, Banten yang menyudutkan perda syariat, kini Kompas TV melalui tayangan Stand Up Comedy lagi-lagi melecehkan syariat Islam.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai pihak yang berwenang untuk mengawasi tayangan TV juga memastikan telah mendapatkan laporan dari masyarakat yang keberatan atas penayangan materi stand up comedy di Kompas TV yang melecehkan syariat Islam di Aceh.
Ketua Bidang Pengawasan Isi Siaran, Sujarwanto Rahmat Arifin mengatakan, keberatan beberapa pihak tersebut terkait dengan materi stand up comedy di Kompas TV yang dianggap melecehkan pemberlakuan syariat Islam di wilayah Aceh.
“Kita sudah dengar itu,” kata Sujarwanto pada Senin (4/7/2016). Namun karena kondisi saat ini tidak memungkinkan, yakni menjelang libur hari raya, maka pembahasan terkait pelecehan yang dilakukan stand up comedy Kompas TV ini kemungkinan akan dilakukan setelah Idul Fitri.
Sujarwanto juga mengatakan, sampai saat ini belum melihat secara menyeluruh konten materi yang dimaksud. Oleh karena itu KPI belum bisa memutuskan apapun. “Kita menunggu untuk melihat tayangan yang dikeluhkan itu secara meyeluruh,” ujarnya. [AH/rol]
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai pihak yang berwenang untuk mengawasi tayangan TV juga memastikan telah mendapatkan laporan dari masyarakat yang keberatan atas penayangan materi stand up comedy di Kompas TV yang melecehkan syariat Islam di Aceh.
Ketua Bidang Pengawasan Isi Siaran, Sujarwanto Rahmat Arifin mengatakan, keberatan beberapa pihak tersebut terkait dengan materi stand up comedy di Kompas TV yang dianggap melecehkan pemberlakuan syariat Islam di wilayah Aceh.
“Kita sudah dengar itu,” kata Sujarwanto pada Senin (4/7/2016). Namun karena kondisi saat ini tidak memungkinkan, yakni menjelang libur hari raya, maka pembahasan terkait pelecehan yang dilakukan stand up comedy Kompas TV ini kemungkinan akan dilakukan setelah Idul Fitri.
Sujarwanto juga mengatakan, sampai saat ini belum melihat secara menyeluruh konten materi yang dimaksud. Oleh karena itu KPI belum bisa memutuskan apapun. “Kita menunggu untuk melihat tayangan yang dikeluhkan itu secara meyeluruh,” ujarnya. [AH/rol]
loading...
Post a Comment