![]() |
| Ilustrasi |
AMP - 20 anggota Front Pembela Islam (FPI) Aceh Timur bersama masyarakat Gampong Leuge, Peureulak, Aceh Timur, resmi menutup kawasan pantai di gampong setempat untuk semantara waktu, Minggu (10/7/2016) pagi.
Ketua FPI Aceh Timur, Tgk Nazaruddin kepada GoAceh mengatakan, penutupan kawasan wisata pantai di Gamong Leuge, Peureulak telah dikoordinasikan dengan aparatur gampong dan Muspika setempat,demi menciptakan wisata Islami di Pantai Leuge.
"Dalam rapat koordinasi tersebut, kita memutuskan boleh berwisata dengan menjaga nilai-nilai Islami. Tindak lanjutnya di hari raya kedua telah kita berikan kesempatan kepada wisatawan, namun di hari raya kedua pihak WH/Satpol tidak ada yang hadir guna mengantisipasi wisatawan yang melanggar syariat,” kata Tgk Nazaruddin.
Pada akhirnya, atas kesepakatan dengan Keuchik Leuge, hari ini FPI Aceh Timur resmi menutup pantai Kuala Leuge sebagai lokasi wisata pantai, sambil mencari solusi. ”Kita dari FPI bukan melarang berwisata, namun nilai-nilai islami harus tetap terjaga, maknanya Pemerintah Aceh Timur harus serius menerapkan wisata islami disetiap lokasi wisata di Aceh Timur,” katanya.
Tgk Nazaruddin menilai selama ini Pemkab Aceh Timur tidak serius menata kawasan wisata di daerah dengan pola yang sesuai syariat Islam. “Seperti menyediakan sebuah musala di pinggir pantai, melarang wisatawan menggunakan pakaian ketat dan tidak membenarkan pasangan bukan muhrim berduaan di lokasi wisata. Ini adalah tugas WH, “ ujar Ketua FPI Aceh Timur.
Sementara itu, Keuchik Gampong Leugeu, Abdul Kadir saat dihubungi GoAceh membenarkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak FPI, terkait penutupan sementara lokasi wisata tersebut. "Kita telah lakukan koordinasi denga Muspika terhadap pelaksanaan wisata Islami di gampong Leugeu. Namun sampai hari ini belum ada solusinya sehingga kita putuskan kita tutup untuk sementara waktu, " kata Keuchik Leugeu.(*) Sumber: : goaceh.co
Ketua FPI Aceh Timur, Tgk Nazaruddin kepada GoAceh mengatakan, penutupan kawasan wisata pantai di Gamong Leuge, Peureulak telah dikoordinasikan dengan aparatur gampong dan Muspika setempat,demi menciptakan wisata Islami di Pantai Leuge.
"Dalam rapat koordinasi tersebut, kita memutuskan boleh berwisata dengan menjaga nilai-nilai Islami. Tindak lanjutnya di hari raya kedua telah kita berikan kesempatan kepada wisatawan, namun di hari raya kedua pihak WH/Satpol tidak ada yang hadir guna mengantisipasi wisatawan yang melanggar syariat,” kata Tgk Nazaruddin.
Pada akhirnya, atas kesepakatan dengan Keuchik Leuge, hari ini FPI Aceh Timur resmi menutup pantai Kuala Leuge sebagai lokasi wisata pantai, sambil mencari solusi. ”Kita dari FPI bukan melarang berwisata, namun nilai-nilai islami harus tetap terjaga, maknanya Pemerintah Aceh Timur harus serius menerapkan wisata islami disetiap lokasi wisata di Aceh Timur,” katanya.
Tgk Nazaruddin menilai selama ini Pemkab Aceh Timur tidak serius menata kawasan wisata di daerah dengan pola yang sesuai syariat Islam. “Seperti menyediakan sebuah musala di pinggir pantai, melarang wisatawan menggunakan pakaian ketat dan tidak membenarkan pasangan bukan muhrim berduaan di lokasi wisata. Ini adalah tugas WH, “ ujar Ketua FPI Aceh Timur.
Sementara itu, Keuchik Gampong Leugeu, Abdul Kadir saat dihubungi GoAceh membenarkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak FPI, terkait penutupan sementara lokasi wisata tersebut. "Kita telah lakukan koordinasi denga Muspika terhadap pelaksanaan wisata Islami di gampong Leugeu. Namun sampai hari ini belum ada solusinya sehingga kita putuskan kita tutup untuk sementara waktu, " kata Keuchik Leugeu.(*) Sumber: : goaceh.co
loading...

Post a Comment